Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Demam adalah salah satu gejala dan salah satu mekanisme sistem pertahanan tubuh kapan
atau pada suhu berapa kita bisa memberikan Obat demam.
Demam pada anak sebenarnya adalah gejala klinis yang umum pada anak dan
seringkali menajdi alasan utama orang tua membawa anaknya ke dokter baik dokter umum
maupun dokter anak. Banyak orang tua memberikan antipiretik walaupun anak hanya
demam ringan atau bahkan tidak demam untuk menjaga suhu tubuh anak tetap normal.
Demam, bagaimanapun juga bukan penyakit utama tetapi merupakan proses fisiologis yang
bermanfaat dalam melawan infeksi. Jadi tujuan utama mengobati demam pada anak adalah
memperbaiki rasa nyaman anak lebih dari hanya fokus pada menormalkan suhu tubuh.
Maksudnya adalah lebih baik membuat anak nyaman walaupun dengan panas misalnya
dengan mengobservasi tanda penyakit serius dan memberikan nutrisi dan cairan yang
cukup. Dengan demikian antipiretik seringkali tidak diperlukan lagi.
Setiap obat demam memiliki khasiat menurunkan demam, kapan kita memilih
obat pct sirup dan kapan menggunakan ibufropen syrup dan berapa dosis
maksimal, Kapan kita pilih obat peroral , peranal dan perinfus mana yang lebih
baik dan adakah kontra indikasi pemberian ya setiap obat demam. (Dokter
irmansyah) Ada berapa macam jenis obat penurun demam? (Dokter irmansyah)
Kapan saatnya kita memberikan paracetamol infus, suppos atau tablet? (Dr.
Wahyudi Irwan) Kapan sebaiknya diberikan terapi parasetamol infus/drip untuk
tatalaksana demam pd anak ?
Beberapa pertanyaan di atas akan kita bahas secara bersamaan karena hampir sama
dan sejalan. Terlepas dari mekanisme yang mendasari demam, banyak dokter baik dokter
umum maupun dokter anak tetap mengunakan antipiretik untuk semua jenis demam.
Mereka beranggapan bahwa antipiretik bermanfaat bahwa penurunan suhu tubuh akan
memberikan kenyamanan pada anak dan orang tua, sehingga peningkatan aktivitas anak
kembali serta anak mau makan minum kembali. Seringkali kita juga melupakan bahwa
demam adalah proses fisiologi untuk melawan infeksi.
Obat demam atau antipiretik yang dapa digunakan banyak sekali macamnya.
Antipiretik sebenarnya merupakan golongan non steroid anti-inflammation drug atau sering
DokterPost.com Page 1
RESUME DISKUSI KASUS FASKES PRIMER
kita kenal dengan NSID. Obat dari kelompok NSID bekerja sebagai antiinflamasi, analgetik
(antinyeri) dan antipiretik karena mekanismenya kerjanya hampir sama. Setiap sediaan dan
jenis punya potensi yang berbeda dari ketiga manfaat tersebut. Ada obat dengan efek
antiinflamasi kuat dan obat lain efek antinyerinya kuat dan efek lain yang lemah. Misalnya
parasetamol dengan efek antipiretik dan efek antinyeri lemah tetapi tidak punya efek
antiinflamasi. Paracetamol tidak dapat bekerja dan akan dirusak pada daerah peradangan
atau inflamasi. Prototipe NSID adalah salisilat atau dikenal dengan aspirin yang tidak
diindikasikan untyk digunakan pada kasus anak karena dapat menimbulkan sindroma Reye
yang berbahaya terutama pada kasus anak dengan infeksi virus. Aspirin digunakan sebagai
anti agregasi platelet pada penggunaan katup jantung dan juga pada kasus acute rematic
fever (antiinflamasi kuat). Jadi kita harus bijak dalam memilih.
Untuk anak, pemilihan antipiretik sangatlah terbatas. Hanya dua macam obat saja
yang direkomendasikan secara umum yaitu paracetamol dan ibuprofen. Pemilihan antara
keduanya pun juga harus tepat. Paracetamol mulai banyak digunakan pada anak setelah
aspirin ditinggalkan. Dosis yang secara umum dipakai adalah 10-15 mg/kgBB/kali yang
diberikan setiap 4-6 jam sekali. Onset dari paracetamol adalah 30-60 menit tetapi juga
tergantung pada jenis sediaan dan cara pemberian.
Banyak juga dokter terutama dokter anak merekomendasikan pemberian
paracetamol sebelum pasien menerima imunisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan yang
terkait dengan suntikan dan selanjutnya di tempat suntikan dan untuk meminimalkan
respons demam. Padahal sebenarnya tindakan tersebut kemungkinan dapat menyebabkan
penurunan respons imun terhadap vaksin.
Kapan memilih sediaan oral, supositoria dan injeksi tentu saja berbeda. Prinsipnya
sediaan supositoria lebih baik dihindari karena menimbulkan trauma psikis pada anak.
Supositoria juga berisiko menimbulkan trauma fisik dengan melukai anus dan rectum yang
dapat meningkatkan resiko infeksi terutama pada bayi. Sedian oral yang ada adalah drop
(100 mg/1 cc) dan sirup 120 mg/5 cc (sediaan umumnya 60 cc) serta tablet 500 mg.
Tersedia juga tablet 100 mg tetapi sulit mencari serta sediaan paracetamol forte 625 mg
tetapi sulit mendapatkan. Sediaan sirup pada merek tertentu juga tidak lazim yaitu sirup
yang mengandung 150 mg/5 cc dan 200 mg/5 cc serta sediaan sirup forte. Jadi harus
dibaca dengan benar komposisi obat. Yang paling penting adalah dosisnya harus tepat dulu,
ingatlah pada anak adalah berdasarkan berat badan dan bukan berdasarkan usia. Harus
dipahami hal tersebut. Ingat juga bahwa paracetamol sebenarnya adalah obat yang tidak
larut dalam air tetapi larut dalam alcohol. Oleh karena itu bacalah dengan baik. Pada
sediaan yang mengandung alcohol biasanya warnanya bening dan ada rasa pahit dari
DokterPost.com Page 2
RESUME DISKUSI KASUS FASKES PRIMER
alcohol. Sediaan yang tidak mengandung alkohol biasanya lebih keruh sehingga sebaiknya
dikocok dulu sebelum digunakan, baasanya ditulis alkoloh free. Pasti sejawat selama ini
jarang memperhatikan ya, oleh karena itu jangan tertipu dengan promosi oleh medical
representative (detailer) dari pabrik obat. Bekerjalah dengan hati. Ohya daam memilih sirup
juga perhatikan rasa yang disukai anak, rasa mint lebih tidak disukai oleh anak di Indonesia,
rasa buah lebih disukai.
DokterPost.com Page 3
RESUME DISKUSI KASUS FASKES PRIMER
dan farmakodinamiknya kurang banyak diteliti. Dengan demikian kapan kita memilih
ibuprofen dan kapan kita memilih paracetamol harus dipertimbangkan dengan bijak.
Pasien anak perempuan usia 4thn bb 20kg, keluhan utama demam sejak 3 hari yll,
riwayat kejang demam, suhu 39.7°C menggigil, pasien kemudian saya berikan dumin supp
250mg dan kompres hangat intensif 1 jam kemudian suhu semakin naik 40°C, bagaimana
dok terapi selanjutnya? (Dr. Wahyudi Irwan)
Pada kasus itu hati hati terjadi hiperpireksia yaitu suhu tubuh di atas 41oC. Kompres
tetep diberikan dengan air hangat di tangan dan kaki agar terjadi vasodilatasi perifer. Di
leher dan dahi juga tetap karena dekat dengan pembuluh darah besar. Sebaiknya pasang
infuse karena cairan bisa menurunkan suhu tubuh tetapi tidak dianjurkan infuse dengan
cairan didinginkan. Ohya sebabnya apa dulu. Bila dehidrasi dengan infuse biasanya langsun
turun panasnya. Bila penyebabnya infeksi lain lagi. Kadang kala parcetamol supositoria tidak
langsung bekerja karena mungkin keluar lagi bersama mencret. Bila di rumah sakit juga
dipertimbangkan sediaan antipiretik yang lain intravena atau pemberian steroid misalnya
deksametason. Tentunya ada pertimbangannya.
Paracetamol efektif pada 80 kasus anak, tetapi harus diperhatikan efektif di sini buka
berarti temperature turun sampai normal lho ya. Kadangkala kita juga dapat meberikan
paracetamol dengan dosis tinggi sebagai loading yaitu sediaan oral 30 mg/kgBB per dosis
atau rectal 40 mg/kgBB per dosis. Dosis tersebut sering digunakan untuk anak dengan
hiperpireksia tetapi bukan pada penggunaan rutin. Jadi bisa menjawab pertanyaan
sebelumnya bila dengan dosis standar tidak turun dalam 1-2 jam berarti kita masih punya
space dosis sampai 30 mg/kgBB. Tetapi tetap harus hati hati dengan efek samping
hepatotoksik lho ya. Hepatotoksik dapat terjadi pada pemberian >15 mg/kgBB per kali
dengan interval kurang dari 4 jam atau pemberian yang terus menerus dengan dosis lebih
dari 90 mg/kgBB/hari selama beberapa hari. Ohya tambahan, hati hati penggunaan
paracetamol pada asma anak karena asma bisa dikaitkan dengan pemberian paracetamol
walaupun belum ada bukti lebih jelas. Tetapi lebih baik berikan ibuprofen saja pada kasus
asma dengan demam.
DokterPost.com Page 4
RESUME DISKUSI KASUS FASKES PRIMER
DokterPost.com Page 5
RESUME DISKUSI KASUS FASKES PRIMER
mengukur suhunya terlebih dahulu. Ingatlah di leher anak ada pembuluh darah besar maka
wajarlah kalau anak akan selalu hangat di bagian lehernya. Anak sangatlah berbeda dengan
dewasa. Tambahan informasi, jangan heran bila malam hari tubuh anak akan lebih panas
dan berkeringat bahkan saat udara dingin saat hujan atau panas, atau misalnya anak tidak
mau pakai baju serta tidur berhadapan dengan kipas angin. Itu semua normal, anak sedang
tumbuh dan saat tidur malam itulah pertumbuhan terjadi sangat cepat ibarat mesin
sehingga panas dan berkeringat. Orang tua sering kali khawatir dan member obat panas.
Padahal obatnya hanya meningkatkan asupan cairan. Bahkan 85% orang tua
membangunkan anaknya yang sedang tidur nyenyak hanya untuk memberikan obat
penurun panas, suatu tindakan yang berlebihan. Lain halnya rang dewasa lho ya, itu nggak
normal pada orang dewasa.
Semoga Bermanfaat.
DokterPost.com Page 6