Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
dengan sosok ibu yang selalu menghantarku. Dengan semangat tanpa sadar terlalu
suram masa sekolahku yang dulu. Diumur 19 tahun ini, aku akan memulai hidup
dimana yang sudah ditakdirkan. Aku pernah mengalami hal yang membuat aku
tak lupa dengan perbuatanku dengan sahabatku yang dari kecil bersamaku.
Disore itu ditimur rumahku tempat si dia dan keluarganya mengais rezeki
Dan saat itu aku bergegas kerumah kakek untuk memberi makan burung
ternakanku, dalam benakku agak tidak enak karna sedikit resah terhadapnya.
Ceritanya begini, aku dulu saat di kelas 8 di sekolah smp yang ada didaerah
ngunut. Aku mempunyai rasa terhadap seorang wanita yang beda kelas, aku
sering melihatnya dari kelasku ini. Dan waktu itu sempat bersimpangan di kantin
sekolah dan aku menyapanya, ia terawa seperti malu “kayaknya dia juga suka”
ujar teman dekatku edi. Aku bergegas kembali karna juga malu-malu senang. Dan
aku sering seperti itu setiap ketemu dengan dia, oh iya dia yang aku suka bernama
ayu. Dia sangat cantik, tinggi, putih, pokoknya aku suka. Dia selalu memberi aku
harapan agar bisa lebih dekat dengannya. Waktu itu sempat aku bertemu dan
bicara dengan, patah sepatah kata aku rangkai untuk becira dengannya karna
pertama kalinya aku suka kepada wanita dan semua badan ini bergetar tak tahu
menggoda temanku edi ini. Tak terasa bel sekolah sudah masuk, aku dan edi
bergegas kembali. Pada saat itu aku mulai punya rasa cinta dengannya, aku punya
Disore itu Eko mengajakku bertemu dengan seorang yang iya ajak
Angga : kemana??
agak iri karna dia lebih berani denganku. Aku dibonceng nya naik montor gl-max
punya ayahnya,sedikit lucu sih tapi gpp itukan sudah lebih baik.
Angga : ok ngek
Dengan mengendarai montor pelan-pelan dengan kecepatan 40 km/jam,
Eko sangat bahagia aku pun ikut senang. Setelah sampai di cemenung, ia
Ayu : iya
Deg.......
Aku seperti tidak asing dengan orangnya dan namanya, karna tempatnya agak
Benar pikirku, ia adalah orang yang selama ini aku deketin. Aku tak menyadari
Angga : iya
Aku langsung tak enak badan seperti sakit tapi tak berdarah, mungkin emang aku
kalah dalam kecepatan. Tak lama sudah pukul 20.00 kami berpamit pulang karna
Angga : (dalam hati enggak) hehe cantik kayak gitu sikat secepatnya
waktu istirahat aku pun dikantin dengan edi seperti mananya. Saat itu bertemu ayu
Aku dan Edi melanjutkan kekantin, karna akan habis waktu istirahat. Setelah
dikantin bel sudah bunyi duluan dan sebelum berlari kekelas ayu memanggilku
dan..
Ayu : ngga (Sambil melambai dan menaruh tangannya dikuping seperti ponsel)
Angga : ok ok (sambil menulis dikertas yang iya beri) nih udah, aku duluan ya
Setelah kejadian itu aku berfikir dua kali tentang rasa ini antara
melanjutkan atau berhenti. Malamnya ponselku ada pesan nomer baru, kayaknya
dari ayu.
Ayu : hay angga aku ayu, ini nomerku toong di save ya!!
Ayu : ok hehe
benar baik humoris sama denganku. Pernah aku disuruh kerumahnya, aku pun
kesana karna itu kesempatanku untuk mendekatinya lebih dalam. Untuk kesana
aku tak bercerita kepada Eko karna takut dikira kenapa-kenapa. Ayu bercerita
tentangnya bertanya tentangku, sesekali ia cerita kedekatannya dengan Eko.
Eko. Dalam waktu panjang aku tak bisa lagi memendam rasa ini, aku menunggu
waktu yang pas untuk mengungkapkan. Dihari sabtu sepulang sekolah ayu sms
aku mengatakan “ngga nanti Eko kerumahku,gimana??” ujarnya. Aku pun Cuma
Pukul 21.00 ayu sms lagi dengan senang, “ngga tadi Eko kesini bawain coklat”.
Jawabku “loh terus”. Lalu ayu menelpon dan berbincang” tentang dia dan si Eko.
Ayu : ya senanglah!
Angga : ya syukurlah
sedih, kecewa, dan merasa tak ada lagi kesempatan untuk bisa bersama ayu lagi.
Karna keakraban nya denganku, ayu selalu menelpon atau memberi kabar
tentangnya. Sampai saat itu tahun 2016 hubungan Eko sama Ayu semakin rapat
dan dengar-dengar dia akan menikah akhir tahun 2017. Mendengar itu aku sudah
hilang harapan lagi, rasaku dengannya tiba tiba terhenti. Pernah waktu itu aku
Angga : yuk aku sebenernya suka sama kamu< aku lebih serius denganmu dari
pada dia
Ayu : iya ngga aku ngerti, tidakpun mengungkapkan aku tahu kok ngga!!
Angga : ya udah yuk itu kan hak kamu untuk memilih siapa (agak lesu)
Ayu : aku sebenernya juga suka sama kamu ngga, tapi gimana lagi aku udah
sama Eko
Dan disaat itu ayu bila bersama Eko bila bertemu aku, iya merasa biasa
saja tak ada rasa. Karna aku dan ayu bersepakat bahwa didepan semua orang biasa
saja, namun di hati tetap satu. Karna mendengar kabar dia mau menikah, aku
mengurungkan diri untuk mundur dan menghindar darinya. Sempat di sosmet fb
di buat status “kangen kamu pit”. Melihat itu aku tetap menghindar darinya
Sampai saat ini ternyata mereka belum menikah, entah karna apa.
Sekarang aku tidak pernah lagi mendengar kabar dia, karna setia dia
menghubungiku aku selalu menghindar darinya. Semoga kamu dan dia lebih
bahagia dan sayangilah temanku seperti sayangku kepadamu sebesar ini. Selamat
tinggal ayu.....