Sie sind auf Seite 1von 8

CINTA DAN RAHASIA

Pagi ini tepatnya tanggal 19 februari aku awali langkah ku kesekolah,

dengan sosok ibu yang selalu menghantarku. Dengan semangat tanpa sadar terlalu

suram masa sekolahku yang dulu. Diumur 19 tahun ini, aku akan memulai hidup

dimana yang sudah ditakdirkan. Aku pernah mengalami hal yang membuat aku

tak lupa dengan perbuatanku dengan sahabatku yang dari kecil bersamaku.

Banyak keluh kesah bersamanya, mungkin dengan berjalannya waktu rasa

bersalahku akan lupa.

Disore itu ditimur rumahku tempat si dia dan keluarganya mengais rezeki

dengan membuat batubata, sedangkan aku berjalan menuju kerumah kakekku

yang gak jauh dari rumahku, dia menyapa ....

Eko : mau kemana ngek (menyapa)

Angga : kerumah kakek cuy, hehe

Eko : hehe ya udah

Dan saat itu aku bergegas kerumah kakek untuk memberi makan burung

ternakanku, dalam benakku agak tidak enak karna sedikit resah terhadapnya.

Ceritanya begini, aku dulu saat di kelas 8 di sekolah smp yang ada didaerah

ngunut. Aku mempunyai rasa terhadap seorang wanita yang beda kelas, aku

sering melihatnya dari kelasku ini. Dan waktu itu sempat bersimpangan di kantin

sekolah dan aku menyapanya, ia terawa seperti malu “kayaknya dia juga suka”

ujar teman dekatku edi. Aku bergegas kembali karna juga malu-malu senang. Dan

aku sering seperti itu setiap ketemu dengan dia, oh iya dia yang aku suka bernama
ayu. Dia sangat cantik, tinggi, putih, pokoknya aku suka. Dia selalu memberi aku

harapan agar bisa lebih dekat dengannya. Waktu itu sempat aku bertemu dan

bicara dengan, patah sepatah kata aku rangkai untuk becira dengannya karna

pertama kalinya aku suka kepada wanita dan semua badan ini bergetar tak tahu

kenapa. Untuk mewakili rasa maluku aku mengalihkan pembicaraan dengan

menggoda temanku edi ini. Tak terasa bel sekolah sudah masuk, aku dan edi

bergegas kembali. Pada saat itu aku mulai punya rasa cinta dengannya, aku punya

niatan untuk meminta nomer ponselnya agar lebih akrab lagi.

Disore itu Eko mengajakku bertemu dengan seorang yang iya ajak

ketemuan di simpang jalan, waktu itu sedang latian voly bersama.

Eko : ngek nanti ikut aku ya!!!

Angga : kemana??

Eko : ketemuanlah!! aku punya kenalan, dia cuantik

Angga : asek !! iya lihat nanti ya,kayaknya habis magrip cuy

Eko : iya gampang

Dimalam yang kami rencanakan suana sungguh sangat mendukung, aku

agak iri karna dia lebih berani denganku. Aku dibonceng nya naik montor gl-max

punya ayahnya,sedikit lucu sih tapi gpp itukan sudah lebih baik.

Angga : kemana ini ngek?

Eko : cemenung ngek deket bukit itu!!

Angga : ok ngek
Dengan mengendarai montor pelan-pelan dengan kecepatan 40 km/jam,

Eko sangat bahagia aku pun ikut senang. Setelah sampai di cemenung, ia

menghubungi si gebetannya tersebut. Tak lama si dia datang, karna lokasinya

dekat dengan rumah gebetannya Eko

Eko : ayu ya??

Ayu : iya

Deg.......

Aku seperti tidak asing dengan orangnya dan namanya, karna tempatnya agak

remang-remang. Si ayu pun menatapku dan menyapa

Ayu : loh kamu kok disini

Benar pikirku, ia adalah orang yang selama ini aku deketin. Aku tak menyadari

kalau di gebetan temanku.

Angga :iya,aku diajak E kesini

Ayu :oh jadi temenya ya kamu?

Angga : iya

Aku langsung tak enak badan seperti sakit tapi tak berdarah, mungkin emang aku

kalah dalam kecepatan. Tak lama sudah pukul 20.00 kami berpamit pulang karna

waktu itu masih dibatasi waktu dalam jalan-jalan dimalam hari.

Dijalan Eko bertanya kepadaku,


Eko : kamu kenal ya sama ayu

Angga : iya, dia kan kelasnya di 8c disekolahan kita kan??

Eko : iya sih, gimana ngga cocok nggak

Angga : (dalam hati enggak) hehe cantik kayak gitu sikat secepatnya

Keesokan hari di sekolah aku agak tak bersemangat seperti biasanya,

karna kejadian semalam. Mungkin rasa memang mengubah mood seseorang, di

waktu istirahat aku pun dikantin dengan edi seperti mananya. Saat itu bertemu ayu

disamping kelas dekat kantin , dia mengahmpiri dan menyapaku

Ayu : hay angga..

Angga : hay yuk

Ayu : kemana?? Kekantin kah??

Angga : iya yuk (agak berpaling muka)

Ayu : yaudah lanjutin

Aku dan Edi melanjutkan kekantin, karna akan habis waktu istirahat. Setelah

dikantin bel sudah bunyi duluan dan sebelum berlari kekelas ayu memanggilku

dan..

Ayu : ngga (Sambil melambai dan menaruh tangannya dikuping seperti ponsel)

Angga : kenapa?? (agak pelan suaraku)

Ayu : nomer ponselmu mana aku minta!!


Aku agak malu karna semua temannya menatapku, edi saya suruh kembali duluan

karna takut gurunya masuk duluan kasian dia

Angga : buat apa yuk??

Ayu : sudahlah cepat!!

Angga : ok ok (sambil menulis dikertas yang iya beri) nih udah, aku duluan ya

Ayu : (iya tertawa)

Setelah kejadian itu aku berfikir dua kali tentang rasa ini antara

melanjutkan atau berhenti. Malamnya ponselku ada pesan nomer baru, kayaknya

dari ayu.

Ayu : hay angga aku ayu, ini nomerku toong di save ya!!

Angga : balasku , iya yukk

Ayu : ok hehe

Angga: gimana kamu sama E ??

Ayu : gimana ya ngga ia kayaknya serius, aku belum kenal jauh

Angga : ia temanku dia baik, gak neko-neko “ujarku”

Ayu : iya ta??

Selanjutnya kami sering saling tukar pendapat layaknya sahabat dekat, ia

benar baik humoris sama denganku. Pernah aku disuruh kerumahnya, aku pun

kesana karna itu kesempatanku untuk mendekatinya lebih dalam. Untuk kesana

aku tak bercerita kepada Eko karna takut dikira kenapa-kenapa. Ayu bercerita
tentangnya bertanya tentangku, sesekali ia cerita kedekatannya dengan Eko.

Mungkin sebelum janur kuning melengkung aku bisa mendapatkannya sebelum

Eko. Dalam waktu panjang aku tak bisa lagi memendam rasa ini, aku menunggu

waktu yang pas untuk mengungkapkan. Dihari sabtu sepulang sekolah ayu sms

aku mengatakan “ngga nanti Eko kerumahku,gimana??” ujarnya. Aku pun Cuma

diam berfikir, “itu terserah kamu yukk” balasanku.

Pukul 21.00 ayu sms lagi dengan senang, “ngga tadi Eko kesini bawain coklat”.

Jawabku “loh terus”. Lalu ayu menelpon dan berbincang” tentang dia dan si Eko.

Ayu : gini ngga, tadi Eko kesini bawain aku coklat

Angga : terus gimana perasaanmu?

Ayu : ya senanglah!

Angga : ya syukurlah

Ayu : jangan marah ya??

Angga : kenpa bioang saja!!

Ayu : tadi Eko mengajakku pacaran waktu sms an

Angga : terus kamu??

Ayu : ya... aku terima lah!!

Angga : oh yaudah alhamdulillah (agak kecewa).

Akhirnya pembicaraan terhenti karna terbatasnya pulsa teleponnya, aku

sedih, kecewa, dan merasa tak ada lagi kesempatan untuk bisa bersama ayu lagi.
Karna keakraban nya denganku, ayu selalu menelpon atau memberi kabar

tentangnya. Sampai saat itu tahun 2016 hubungan Eko sama Ayu semakin rapat

dan dengar-dengar dia akan menikah akhir tahun 2017. Mendengar itu aku sudah

hilang harapan lagi, rasaku dengannya tiba tiba terhenti. Pernah waktu itu aku

ungkapan perasaanku dengan, tetapi aku mengalah dengan mengatakan..

Angga : yuk aku sebenernya suka sama kamu< aku lebih serius denganmu dari

pada dia

Ayu : iya ngga aku ngerti, tidakpun mengungkapkan aku tahu kok ngga!!

Angga : terus kenapa kamu terus sama dia?

Ayu : ya aku semakin suka sama dia

Angga : ya udah yuk itu kan hak kamu untuk memilih siapa (agak lesu)

Ayu : aku sebenernya juga suka sama kamu ngga, tapi gimana lagi aku udah

sama Eko

Angga : iya gak papa

Ayu : kita bisa jadi teman dekat

Angga : ya aku akan menuggumu saja

Ayu : iya angga pipitku (sambil memeluk)

Dan disaat itu ayu bila bersama Eko bila bertemu aku, iya merasa biasa

saja tak ada rasa. Karna aku dan ayu bersepakat bahwa didepan semua orang biasa

saja, namun di hati tetap satu. Karna mendengar kabar dia mau menikah, aku
mengurungkan diri untuk mundur dan menghindar darinya. Sempat di sosmet fb

di buat status “kangen kamu pit”. Melihat itu aku tetap menghindar darinya

Sampai saat ini ternyata mereka belum menikah, entah karna apa.

Sekarang aku tidak pernah lagi mendengar kabar dia, karna setia dia

menghubungiku aku selalu menghindar darinya. Semoga kamu dan dia lebih

bahagia dan sayangilah temanku seperti sayangku kepadamu sebesar ini. Selamat

tinggal ayu.....

Das könnte Ihnen auch gefallen