Sie sind auf Seite 1von 6

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/317843308

FORMULASI SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK


ETANOL DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara
L)

Article · August 2013

CITATIONS READS

0 71

9 authors, including:

Edy Parwanto
Universitas Trisakti
9 PUBLICATIONS 7 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/bioscience/index View project

The development of antimicrobial medicine from leaf extract Lantana camara Linn. View project

All content following this page was uploaded by Edy Parwanto on 24 June 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

FORMULASI SALEP ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN


TEMBELEKAN (Lantana camara L)

ML Edy Parwanto1), Hardy Senjaya2), Hosea Jaya Edy3)


1)
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta
2)
Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta
3)
PS. Farmasi F-MIPA UNSRAT Manado

ABSTRACT

Tembelekan (Lantana camara L) is a wild plant that its leaves contain chemicals such as
phenols, flavonoids and alkaloids. Chemical constituents in tembelekan allegedly has
antibacterial ability against Staphylococcus epidermidis. This research aims to create an
antibacterial ointment to the active substance ethanol extract of leaves tembelekan.
Antibacterial ointment tembelekan ethanol extract of the leaves made in two concentrations,
namely 20% and 24%. Conducted quality testing ointment is organoleptic test, homogeneity
test, test and test pH value dispersive power. Quality test results conducted on the
concentration ointment with two parameters meet the organoleptic test, test and test pH value
homogeneity. Tembelekan leaf extract ointment ethanol concentration of 20% and 24% did
not meet the quality parameters to test dispersive power.

Keywords: Ethanol Leaf Extract tembelekan, ointments, test quality.

ABSTRAK

Tembelekan (Lantana camara L) merupakan tanaman liar yang pada daunnya memiliki
kandungan kimia antara lain fenol, flavonoid dan alkaloid. Kandungan kimia pada
Tembelekan diduga memiliki kemampuan antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat salep antibakteri dengan zat aktif ekstrak etanol daun
tembelekan. Salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan dibuat dalam dua konsentrasi
yaitu 20% dan 24%. Pengujian kualitas salep yang dilakukan adalah uji organoleptis, uji
homogenitas, uji nilai pH dan uji daya sebar. Hasil pengujian kualitas yang dilakukan
terhadap salep dengan dua konsentrasi tersebut memenuhi parameter uji organoleptis, uji
homogenitas dan uji nilai pH. Salep ekstrak etanol daun tembelekan konsentrasi 20% dan
24% tidak memenuhi parameter kualitas untuk uji daya sebar.

Kata kunci : Ekstrak Etanol Daun Tembelekan, salep, uji kualitas.

104
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN kulit dan berfungsi sebagai pelindung kulit


Pemanfaatan tanaman sebagai (Anief, 2007).
bahan obat sedang digalakkan di Tujuan dari penelitian ini adalah
Indonesia. Penggunaan obat tradisional untuk menguji kualitas salep dengan bahan
pada masyarakat telah berlangsung lama aktif ekstrak etanol daun Tembelekan dan
secara turun temurun. Indonesia memiliki basis salep hidrokarbon. Salep yang dibuat
banyak jenis tanaman yang dapat dalam penelitian ini mengunakan dua
dimanfaatkan sebagai sumber bahan obat. konsentrasi yaitu 20 % dan 24 %.
Tanaman liar yang tumbuh bebas di sekitar Pengujian yang dilakukan meliputi uji
pekarangan atau di kebun bahkan mampu organoleptis, uji nilai pH, uji homogenitas
dimanfaatkan sebagai obat. dan uji daya sebar.
Lantana camara L atau biasa
dikenal dengan nama Tembelekan METODOLOGI PENELITIAN
merupakan tanaman liar yang tumbuh Penelitian ini bersifat deskriptif
tanpa perawatan khusus. Tembelekan laboratorium atau mengamati dan
sendiri sebagai tanaman liar ternyata mendeskripsikan hasil pengujian yang
memiliki banyak kandungan kimia dilakukan. Pengujian yang dilakukan tidak
diantaranya minyak atsiri, fenol, flavonoid, mengunakan perlakuan terhadap hewan
karbohidrat, protein, alkaloid, glikosida, uji. Data yang diperoleh dibandingkan
glikosida iridoid, etanoid fenil, dengan standart yang berlaku untuk
oligosakarida, quinin, saponin, steroid, menarik kesimpulan.
triterpin, sesquiterpenoid dan tanin Alat yang digunakan berupa
(Venkatachalam et al., 2011; Kensa, 2011; beberapa alat gelas, alat maserasi,
Kalita et al., 2011; Bhakta and Ganewala, evaporator dan kertas pH. Bahan yang
2009). digunakan adalah ekstrak etanol daun
Staphylococcus epidermidis tembelekan, adeps lanae dan veselin album
merupakan flora normal yang terdapat sebagai basis salep.
pada kulit manusia (Gandelman et al., Perolehan ekstrak etanol daun
2007). S epidermidis merupakan bakteri tembelekan dengan cara maserasi. Ekstrak
gram positif yang bersifat aerob atau cair yang diperoleh kemudian dilanjutkan
fakultatif anaerob dan berbentuk bola dengan proses evaporasi untuk membantu
berkelompok tidak teratur. Bakteri ini proses penguapan pelarut. Perolehan
biasa dijumpai pada kulit yang terluka atau ekstrak kental dilakukan dengan cara
pada jerawat dan dapat berkembang menguapkan ekstrak cair hasil penguapan
secara cepat sehingga akan menimbulkan dengan bantuan evaporator pada
infeksi atau penyakit bagi manusia. Selain waterbath. Ekstrak kental yang diperoleh
kemampuan berkembang–biak yang cepat menyerupai dodol dan kenyal.
bakteri ini juga mampu untuk menyebar Proses pembuatan salep diawali
secara luas ke dalam jaringan. (Joo et al., dengan pembuatan basis salep. Formula
2008). standar dasar salep dibuat menurut Agoes
Salep merupakan sediaan farmasi (2006) ialah : Adeps lanae 15 g dan
berbentuk setengah padat atau semi solid Vaselin album 85 g. Peleburan basis salep
dan digunakan pada permukaan tubuh atau dilakukan pada lumpang panas ± 60°C
kulit (Anonim, 1995). Komposisi salep sambil terus diaduk hingga homogen dan
terdiri dari bahan obat atau zat aktif dan dingin. Pembuatan salep ekstrak etanol
basis salep atau biasa dikenal dengan daun tembelekan dilakukan dengan cara
sebutan zat pembawa bahan aktif (Ansel, yang sama yaitu basis salep yang telah jadi
1989). Salep memiliki fungsi sebagai kembali dilebur dan ditambahkan ekstrak
bahan pembawa zat aktif untuk mengobati sedikit demi sedikit hingga homogen dan
penyakit pada kulit, sebagai pelumas pada membentuk salep. Perhitungan jumlah

105
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

ekstrak dan basis salep terdapat pada tabel pertama yang dilakukan adalah uji
di bawah ini. organoleptis meliputi bentuk, bau dan
Tabel 1. Formulasi salep ekstrak etanol warna sediaan. Basis salep yang digunakan
daun tembelekan 20 % dan 24% memiliki bentuk setengah padat yang
Formula Salep 20 % 24 % merupakan bentuk sediaan salep, berwarna
Ekstrak Etanol 4 gr 4,8 gr kuning muda atau putih kekuningan dan
Daun tidak memiliki bau. Salep ekstrak etanol
Tembelekan daun tembelekan yang dibuat dalam dua
Dasar Salep 16 gr 15,2 gr konsentrasi keduannya memiliki bentuk
m.f salep 20 gr 20 gr setengah padat dengan warna hijau
Pengujian kualitas salep yang kehitamam dan berbau khas ekstrak etanol
dibuat diawali dengan uji organoleptis daun tembelekan. Data yang lebih lengkap
menurut Anief (1997). Pengamatan yang tersaji pada lampiran 1.
dilakukan dalam uji ini adalah bentuk Pengujian homogenitas dimaksud
sediaan, bau dan warna sediaan. Parameter untuk melihat apakah salep yang dibuat
kualitas salep yang baik adalah bentuk homogen atau tercampur merata antara zat
sediaan setengah padat, salep berbau khas aktif dengan basis salep. Pengujian
ekstrak yang digunakan dan berwarna homogenitas juga untuk melihat apakah
seperti ekstrak. salep yang dibuat mengumpal atau
Pengukuran nilai pH mengunakan terdapat partikel yang dapat mengiritasi
alat bantu stik pH universal yang kulit. Hasil pengujian basis salep
dicelupkan ke dalam 0,5 gsalep yang telah menunjukkan hasil yang homogen dan
diencerkan dengan 5 ml aquadest. Nilai pH tidak terdapat penggumpalan. Salep
salep yang baik adalah 4,5-6,5 atau sesuai ekstrak etanol daun tembelekan yang
dengan nilai pH kulit manusia (Tranggono dibuat dalam dua konsentrasi juga
dan Latifa, 2007). homogen dan tidak terdapat pengumpalan.
Uji Homogenitas sediaan Dari hasil pengujian homogenitas dapat
dilakukan dengan cara mengamati hasil dilihat pada lampiran 2.
pengolesan salep pada plat kaca. Salep Pengujian nilai pH dimaksud untuk
yang homogen ditandai dengan tidak membandingkan nilai ph salep dengan
terdapatnya gumpalan pada hasil nilai pH kulit. Nilai pH salep yang dibuat
pengolesan, struktur yang rata dan harus sesuai dengan nilai pH kulit yaitu
memiliki warna yang seragam dari titik 4,5 s/d 6,5 agar tidak mengiritasi kulit dan
awal pengolesan sampai titik akhir nyaman digunakan. Hasil pengujian nilai
pengolesan. Salep yang diuji diambil dari pH dengan bantuan stick pH universal
tiga tempat yaitu bagian atas, tengah dan adalah 6,5 untuk basis salep dan 4,5 untuk
bawah dari wadah salep (Anonim, 1979). salep ekstrak etanol daun tembelekan
Pengujian daya sebar dilakukan dengan konsentrasi 20% dan 24 %. Hal ini
dengan cara meletakkan 0,5 g salep menunjukkan bahwa salep yang dibuat
diantara dua lempeng objek transparan masih memenuhi parameter nilai pH yang
yang diberi beban 100 g. Pengukuran dipersyaratkan.
diameter daya sebar dilakukan setelah Pengujian daya sebar dilakukan
salep tidak menyebar kembali atau lebih dengan memberikan beban pada salep dan
kurang 1 menit setelah pemberian beban diukur diameter penyebarannya. Dari
(Grag et al, 2002). pengujian didapat hasil basis salep
memiliki daya sebar 4,6 cm sedangkan
PEMBAHASAN salep ekstrak etanol daun tembelekan 20 %
Salep antibakteri ekstrak etanol memiliki daya sebar 4,4 cm dan
daun tembelekan dibuat dalam dua konsentrasi 24 % memiliki daya sebar 4,2
konsentrasi 20% dan 24 %. Pengujian cm. Sediaan salep yang nyaman digunakan

106
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

memiliki daya sebar 5 s/d 7 cm (grag et al, cyanidins content and antioxidant
2002). Dari hasil pengujian menunjukkan activities in Lantana camara (L).
bahwa salep dan basis yang dibuat belum Journal of Scientific Research. 1
memenuhi parameter daya sebar yang (2); 2009: 363-369.
nyaman bagi kulit. Salep antibakteri Gandelman G, Frishman WH, Wiese C,
ekstrak etanol daun tembelekan masih bisa Green-Gastwirth V, Hong S, et al.
digunakan akan tetapi menimbulkan rasa Intravascular device infections:
yang kurang nyaman karena akan terasa Epidemiology, diagnosis, and
tebal di kulit. Hasil ini diduga disebabkan management. Cardiol Rev 2007,
oleh konsistensi sediaan yang terlalu 15: 13 – 23.
kental. Grag, A et al. 2002. Spreading of
Semisolid Formulation : An
KESIMPULAN Update. Pharmaceutical
Salep antibakteri ekstrak etanol Technology. 2002 : 84-102
daun tembelekan yang dibuat dalam dua Joo SS, Jang SK, Kim SG et al. Anti-acne
konsentrasi yaitu 20% dan 24 % activity of Selagineela involvens
memenuhi parameter kualitas uji extract and its non antibiotic anti-
organoleptis, uji homogenitas dan uji pH. microbial potential on
Salep antibakteri ekstrak etanol daun Propionibacterium acnes.
tembelekan dengan dua konsentrasi yang Phytother Res 2008; 22: 335 – 9.
berbeda tidak memenuhi parameter uji Kalita S et al. Phytochemical composition
daya sebar. and in vitro hemolytic activity of
Lantana camara L.
DAFTAR PUSTAKA (Verbenaceae) leaves.
Pharmacologyonline, 2011, 1:
Agoes, G. 2006. Pengembangan Sediaan 59-67.
Farmasi. ITB : Bandung. Kensa VM. Studies on phytochemical
Anief, M. 1997, Ilmu Meracik Obat. screening and antibacterial
UGM-Press, Yogyakarta. activities of Lantana camara
Anief, M. 2007, Farmasetika. UGM-Press, Linn. Plant Sciences Feed, 2011,
Yogyakarta. 1 (5): 74-79.
Anonim. 1979, Farmakope Indonesia. Ed- Tranggono, RI, Latifah, F. 2007. Buku
3. Departemen Kesehatan RI, Pegangan Ilmu Pengetahuan
Jakarta. Kosmetika. PT. Gramedia :
Anonim. 1995, Farmakope Indonesia. Ed- Jakarta.
4. Departemen Kesehatan RI, Venkatachalam T, Kumar VK, Selvi PK,
Jakarta. Maske AO, Kumar NS.
Ansel. H.C. 1989, Pengantar Bentuk Physicochemical and preliminary
Sediaan Farmasi. Ed-4. phytochemical studies on the
Terjemahan Farida Ibrahim. UI- Lantana Camara (L.) fruits.
Press, Jakarta International Journal of
Bhakta D and Ganjewala D. Effect of leaf Pharmacy and Pharmaceutical
positions on total phenolics, Sciences, 2011, 3 (1): 52-54.
flavonoids and proantho-

107
PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 2 No. 03 Agustus 2013 ISSN 2302 - 2493

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengujian Organoleptis

Jenis Salep Bentuk Bau Warna


Putih kekuning-
Dasar Salep Setengah Padat Tidak berbau
kuningan
Salep Ekstrak Etanol Bau khas ekstrak
Setengah Padat Hijau kehitamam
Daun Tembelekan 20% daun Tembelekan
Salep Ekstrak Daun
Bau khas ekstrak
Etanol Daun Tembelekan Setengah Padat Hijau kehitaman
daun Tembelekan
24%

Lampiran 2. Hasil Pengujian Homogenitas

Jenis Salep Homogenitas


Dasar Salep Homogen dan tidak menggumpal
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% Homogen dan tidak menggumpal
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% Homogen dan tidak menggumpal

Lampiran 3. Hasil Pengujian Nilai pH

Jenis Salep pH
Dasar Salep 6,5
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% 4,5
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% 4,5

Lampiran 4. Hasil Pengujian Daya Sebar

Jenis Salep Daya sebar


(cm)
Dasar Salep 4,6
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 20% 4,4
Salep Ekstrak Etanol Daun Tembelekan 24% 4,2

108

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen