Sie sind auf Seite 1von 2

B.

PERSPEKTIF KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

1. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Hegen (1962) dan McClelland (1961) (dalam Nasution, 2004). Melihat pembangunan
dengan pendekatan psikologis Internasional. Salah satu pandangan Hegen yang kuat
relevansinya dengan peranan komunikasi dalam pembangunan adalah penekanan analisis yang
lebih mendalam pada masalah efek komunikasi, sementara McCllend lebih melihat peran opini
public sebagai proses komunikasi dalam pembangunan. Kedua pandangan ini menurut Frey,
lebih menonjolkan aspek, dan makna fundamental dari personalitas anggota suatu masyarakat
dalam sistem social. Jenis personalitas yang ada dan dianut dalam masyarakat. Dengan
demikian secara umum dapat dikatakan bahwa jenis personalitas yang terbentuk dapat
menimbulkan suatu efek apabila :

a. Perhatian terhadap proses internal yang terjadi pada suatu pesan dasar diterima,
proses intrapsikis yang terjadi pada saat suatu pesan diterima, proses intrapsikis
yang terjadi dalam diri seseorang ( within – self communication )
b. Ongkos modernisasi demikian besar, namun pada tingkat tertentu hal tersebut dapat
diatasi melalui sistem komunikasi.

Pandangan psikologi melihat pentingnya suatu efek komunikasi sebagai akibat proses
interaksi yang dilakukan melalui pesan – pesan komunikasi sehingga timbul efek berantai dari
khalayak. Disini hegen melihat pentingnya peran keluarga, sebagai proses kunci suksesnya
memotivasi bagi pembangunan yang diharapkan. Melalui keluarga, sosialisasi ide ataupun
pesan pembangunan dapat diformulasikan ke dalam proses tersebut. Perlunya pembentukan
basis komunitas atau masyarakat yang terintegrasi dengan komunitas lainnya yang lebih siap
untuk menghadapi serbuan datangnya modernisasi.

Alhasil, masyarakat yang tadinya bersifat ekstrovert bergeser menuju masyarakat yang
bersifat ekstrovert sehingga individu dapat berinteraksi secara leluasa. Ketika proses ini
berjalan dasn berlangsung secara normative pada tingkat praktis, akan memunculkan bentuk
hubungan baru yang memperoleh norma – norma sebagai sebagai consensus bersama
sehingga pembangunan dapat berlangsung. Dengan demikian, untuk menuju kea rah itu
diperlukan seperangkat instrumen komunikasi yang mampu menjangkau secara luas.

2. KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF ILMU KOMUNIKASI

Das könnte Ihnen auch gefallen