Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digunakan secara luas untuk mengukur status kesehatan suatu populasi (Rabin dan
Charro, 2001). EQ-5D terdiri dari dua bagian yaitu EQ-5D descriptive system dan
EQ-5D Visual Analogue Scale (VAS). EQ-5D descriptive system mengukur status
Terdapat dua versi instrumen EQ-5D yang tersedia saat ini yaitu EQ-5D-3L yang
EQ-5D versi terbaru memiliki 5 kategori tingkatan respon (Reenen dan Janssen,
2015). Instrumen EQ-5D dapat digunakan untuk mengukur kualitas hidup baik
pada populasi umum maupun pada populasi dengan kondisi khusus seperti pada
dan progresif. Manifestasi klinis yang terjadi berupa nyeri sendi (Mahajan dkk.,
berdampak negatif pada kualitas hidup pasien yang terkait kesehatan terutama
1
2
pasien osteoarthritis menjadi penting untuk diukur karena sifat penyakitnya yang
gangguan sendi yang paling banyak terjadi (Paradowski, 2014) serta memiliki
prevalensi yang tinggi. Pada tahun 2005 diestimasikan sebanyak lebih dari 2,6
osteoarthritis terbanyak dialami oleh penduduk yang memiliki kelompok usia 56-
(WHOQOL-100), Health Utilities Index (HUI), atau Euro Quality of Life (EQ-
5D). Pada penelitian ini kualitas hidup pasien osteoarthritis diukur secara tidak
seperti WHOQOL-100, HUI, atau SF-36, EQ-5D termasuk instrumen yang lebih
telah mewakili domain-domain pada instrumen kualitas hidup yang lain. EQ-5D
utility Analysis (CUA). Selain itu instrumen EQ-5D telah tersedia dalam versi
telah banyak dilakukan di berbagai negara baik pada populasi sehat (Feng dkk.,
2015) maupun pada populasi dengan penyakit khusus seperti osteoarthritis atau
penyakit kronis yang lain (Janssen dkk., 2012; Agborsangaya dkk., 2014; Conner-
berpengaruh terhadap hasil pengukuran kualitas hidup. Oleh karena itu perlu
instrumen EQ-5D yang lebih sesuai digunakan pada pengukuran kualitas hidup
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
EQ-5D-5L.
D. Keaslian Penelitian
validitas instrumen EQ-5D versi Bahasa Indonesia sebagai alat ukur kualitas
E. Manfaat Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
(QALY). QALY merupakan unit outcome CUA yang diperoleh dari perkalian
yang berupa konsekuensi dari sakit atau perawatan terhadap kualitas hidup
Spilker, 1998).
3. Kualitas hidup
dari kualitas hidup yang secara langsung berkaitan dengan kesehatan individu
4. Profil kesehatan
Profil kesehatan dapat diukur menggunakan indikator-indikator yang
dan faktor risiko kesehatan. Profil kesehatan suatu populasi dapat membantu
8
yang dapat berpengaruh pada kesehatan populasi (Durch dkk., 1997). Profil
a. Instrumen general
sering digunakan dalam pengukuran profil kesehatan antara lain Short Form
kepuasan terhadap fungsi tubuh dan terhadap efek dari terapi yang diperoleh
hidup dan 1 aspek umum. Masing-masing aspek terdiri dari 4 item pertanyaan
100 terbagi dalam 6 domain kualitas hidup yang terdiri dari kapasitas fisik,
WHOQOL-100 menjadi versi yang lebih ringkas dengan cara menyeleksi satu
hidup serta dari satu aspek umum yang terdapat pada instrumen WHOQOL-
b. Instrumen spesifik
Instrumen spesifik dikembangkan untuk mengukur profil kesehatan
5. Utility
Utility merupakan nilai derajat kesehatan atau perbaikan status kesehatan
yang diukur dengan ‘yang lebih disukai’ oleh responden. Interpretasi hasil
nilai utility lebih mudah daripada profil kesehatan karena utility mengukur
kualitas hidup responden menggunakan 1 unit angka. Fanshel & Bush (1970)
optimal maka nilai utilitynya <1. Kondisi kesehatan yang lebih buruk daripada
skala utility menggunakan Visual Analogue Scale (VAS), Time Trade Off
horizontal dengan panjang 100 mm. Pada VAS tipe horizontal, ujung
garis sebelah kiri ditandai sebagai titik kematian atau titik kesehatan
terburuk dan ujung garis sebelah kanan ditandai sebagai titik kesehatan
responden diukur dari sisi sebelah kiri dalam satuan milimeter kemudian
tahun ia hidup dengan kondisi kesehatan saat itu. Nilai utility dapat
3) Standard gamble
saat itu yang memiliki luaran kesehatan yang sudah pasti dan keadaan B
utility secara tidak langsung melalui alat ukur berupa kuesioner kualitas hidup
yang diisi oleh responden. Respon terhadap kuesioner diubah menjadi nilai
hidup yang dapat digunakan untuk mengukur nilai utility antara lain Short
(HUI) (Horsman dkk., 2003), dan Euro Quality of Life (EQ-5D) (Rabin dan
Charro, 2001).
13
yang mengacu pada Medical Outcomes Study (MOS) 36-Item Short Form
serta tingkatan respon yang dimiliki instrumen SF-6D lebih sedikit daripada
18.000 status kesehatan yang berbeda. Dimensi yang terdapat pada instrumen
SF-6D terdiri dari fungsi fisik, keterbatasan peran, fungsi sosial, nyeri,
dkk., 2008).
untuk mengukur status kesehatan secara umum. Saat ini HUI terdiri dari dua
macam sistem klasifikasi status kesehatan yaitu HUI Mark 2 dan HUI Mark 3.
Group, digunakan secara luas untuk mengukur status kesehatan pada suatu
populasi (Rabin and Charro, 2001). EQ-5D terdiri atas dua bagian yaitu EQ-
5D descriptive system dan EQ-5D Visual Analogue Scale (EQ-5D VAS). EQ-
dapat dilaporkan sebagai health profile atau weighted index. Health profile
15
dipaparkan dalam bentuk tabel frekuensi atau proporsi status kesehatan pada
menggunakan visual analogue scale yang berbentuk vertikal dan memiliki skala 0
hingga 100. Titik akhir ditandai dengan ‘best imaginable health state’ (status
kesehatan terbaik yang dapat dibayangkan) yang ditunjukkan dengan skala 100
dan ‘worst imaginable health state’ (status kesehatan terburuk yang dapat
Terdapat dua versi instrumen EQ-5D yang tersedia saat ini yaitu EQ-5D-3L
yang merupakan versi EQ-5D yang pertama kali dikembangkan dan EQ-5D-5L
a. EQ-5D-3L
EQ-5D-3L descriptive system memiliki 3 kategori tingkatan respon
dengan tingkat respon yang dipilih oleh responden sehingga dalam satu kali
dengan cara menarik garis dari kotak hitam di samping skala ke salah satu
titik pada skala yang menggambarkan kondisi kesehatan responden. Jika garis
yang dibuat tidak melewati VAS, respon tersebut tetap dapat dinilai dengan
cara membuat garis horizontal dari titik akhir respon ke skala VAS (Reenen
b. EQ-5D-5L
EQ-5D-5L descriptive system memiliki 5 kategori tingkatan respon
Respon diberikan dengan membubuhkan tanda silang (x) pada skala yang
pada skala ditulis di dalam kotak yang ada di samping skala (Reenen dan
Janssen, 2015).
7. Properti psikometri
Secara harfiah, psikometri mengacu pada pengukuran psikologis.
yang dikhususkan dalam hal menilai, mengukur, menguji, dan kegiatan lain
suatu instrumen pengukur serta menilai apakah suatu instrumen reliabel dan
atau stabilitas hasil pengukuran kualitas hidup pada populasi yang tidak
18
mengukur apa yang ingin diukur. Properti psikometri yang dapat dianalisis untuk
dan test-retest reliability sedangkan face validity, content validity, dan construct
a. Agreement
Penilaian agreement dilakukan untuk menunjukkan stabilitas hasil
pengukuran suatu konsep yang sama menggunakan 2 alat ukur yang berbeda.
(ICC) untuk data kontinyu atau weighted Cohen’s Kappa coefficient untuk
data ordinal (Terwee dkk., 2007). Dua alat ukur yang berbeda namun
tinggi, ditunjukkan dengan nilai ICC atau koefisien Kappa (κ) yang mendekati
b. Internal consistency
Instrumen kualitas hidup biasanya terdiri dari lebih dari satu item
c. Test-retest reliability
Test-retest reliability menilai stabilitas hasil pengukuran kualitas hidup
terhadap subjek yang sama pada waktu yang berulang. Properti psikometri ini
sesuai untuk dianalisis jika responden memiliki kondisi yang stabil dan
diperkirakan tidak mengalami perubahan kondisi klinik karena efek terapi atau
toksisitas (Walters, 2009). Tidak ada persetujuan yang pasti mengenai jarak
waktu antara pengukuran pertama dan kedua. Namun jarak waktu antara 2
pengukuran tersebut tidak boleh terlalu singkat atau terlalu lama. Jarak waktu
ingatan responden pada saat pengukuran yang pertama. Jarak waktu yang
menyarankan jarak waktu yang digunakan yaitu antara 2-14 hari. Penelitian
dan penelitian yang dilakukan oleh Ruta dkk. (1998) menggunakan instrumen
apa yang ingin diukur sedangkan content validity melihat secara lebih rinci
2009). Face validity berfokus pada critical review terhadap item-item di setiap
item pada instrumen merefleksikan secara jelas dimensi kualitas hidup dan
apakah item-item tersebut dapat mewakili domain kualitas hidup yang diteliti
(Walters, 2009).
e. Construct validity
Construct validity menilai hubungan antara satu konsep dengan konsep
yang lain pada suatu instrumen secara lebih kuantitatif. Sebagai contoh,
analgesik yang lebih banyak, individu dengan disabilitas yang lebih berat
1) Known-groups validity
subjek tertentu dinilai berbeda dari kelompok subjek tertentu lainnya dan
validity.
2) Convergent validity
hidup yang satu dengan instrumen kualitas hidup yang lain. Dua
dengan dimensi yang lain yang secara teoritis memang dinilai memiliki
3) Discriminant validity
oleh Walters dkk. (1999) terhadap pasien venous leg ulcer menggunakan
22
korelasi antara dimensi fungsi fisik pada instrumen SF-36 dengan dimensi
pasien pada ‘floor’ dan ‘ceiling’ dapat digunakan untuk melihat tingkat
responsivitas suatu instrumen. Proporsi respon subjek yang tinggi pada akhir
skala respon terburuk disebut sebagai floor effect sedangkan ceiling effect
diukur sebagai proporsi respon subjek yang tinggi pada akhir skala respon
g. Discriminatory power
Instrumen yang digunakan untuk mengukur status kesehatan harus
dan ceiling effect yang hanya berfokus terhadap kategori respon tertinggi dan
dkk., 2007). Semakin tinggi nilai H’, semakin banyak informasi yang
informatif. Jika distribusi respon seragam (pi = p* untuk semua i), informasi
maksimal (H’max) yaitu senilai log2L. Jika jumlah tingkatan respon (L)
meningkat maka nilai H’max juga meningkat sedangkan nilai H’ hanya akan
Keterangan:
C : jumlah total kategori (tingkatan)
pi = ni/N : proporsi pengamatan pada tingkatan ke-i (i = 1, ..., C)
ni : jumlah skor (respon) yang dikumpulkan pada tingkatan i
N : jumlah total ukuran sampel
H’max : log2 L
8. Osteoarthritis
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif, kronis, dan
Manifestasi klinis yang terjadi pada penderita osteoarthritis antara lain nyeri sendi
yang diperburuk oleh aktivitas dan membaik setelah istirahat, terjadi kekakuan
kemampuan pergerakan sendi, serta dapat muncul bunyi gemeretak atau berderit
sering terjadi serta merupakan penyebab utama nyeri tulang dan disabilitas
(Paradowski, 2014). Osteoarthritis dapat terjadi pada berbagai sendi, namun sendi
yang paling banyak dipengaruhi yaitu pada lutut, panggul, tangan, dan kaki.
daripada pria khususnya pada usia di atas 50 tahun (Litwic dkk., 2013).
dalam tubuh (Mahajan dkk., 2005a). Pada tahun 2005 diestimasikan lebih dari 26
30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun (Imayati, 2011).
kerusakan sehingga terjadi gesekan antar tulang dan menyebabkan gejala berupa
rasa nyeri, bengkak, bahkan sendi dapat kehilangan kemampuan untuk bergerak.
wear and tear yang merupakan istilah untuk terjadinya kerusakan sendi yang
diikuti oleh perbaikan sebagai respons tulang subkhondral yang tampak berupa
pembentukan osteofit dan dikaitkan dengan faktor risiko usia serta beban
Osteoarthritis sekunder disebabkan oleh adanya gangguan pada sendi atau kondisi
primer (Mahajan dkk., 2005b). Berikut ini merupakan faktor risiko terjadinya
b. Berat badan yang berlebihan. Berat badan berlebih dapat memberikan beban
26
dan tekanan yang lebih besar pada kaki, lutut, dan panggul sehingga
c. Riwayat keluarga. Faktor genetik yaitu warisan kelainan tulang dapat menjadi
d. Cedera sendi. Osteoarthritis dapat terjadi pada sendi yang telah mengalami
Seseorang yang menerima tekanan berulang pada sendi yang telah mengalami
Nyeri sendi yang terjadi pada osteoarthritis berdampak negatif pada kualitas
sendi pada kondisi sesehat mungkin pada jangka waktu selama mungkin. Dua
tujuan utama terapi osteoarthritis antara lain mengontrol nyeri dan meningkatkan
farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi non farmakologi yang dapat dilakukan
27
meliputi program latihan fisik, heat and cold therapy, serta program penurunan
untuk mengurangi rasa nyeri antara lain analgesik oral (seperti paracetamol)
NSAID seperti aspirin atau asam mefenamat. Prosedur operasi penggantian sendi
hanya diindikasikan pada disabilitas fungsional atau kasus nyeri sendi berat yang
G. Landasan Teori
CUA. EQ-5D terdiri dari 2 bagian yaitu EQ-5D descriptive system dan EQ-5D
100. Saat ini instrumen EQ-5D tersedia dalam 2 versi yaitu EQ-5D-3L yang
versi instrumen EQ-5D yang lebih sesuai digunakan dalam pengukuran kualitas
hidup baik pada populasi sehat (Feng dkk., 2015) maupun pada populasi dengan
kondisi khusus seperti penelitian yang dilakukan oleh Conner-Spady dkk. (2015)
merupakan penyakit sendi yang bersifat degeneratif, kronis, dan progresif dan
merupakan penyebab utama nyeri tulang dan disabilitas pada kasus gangguan
sendi. Nyeri sendi yang terjadi berdampak negatif pada kualitas hidup pasien
dalam pemilihan intervensi yang paling tepat bagi pasien sesuai dengan domain
EQ-5D dapat memberikan hasil yang berbeda jika dilakukan pada populasi
kedua versi instrumen EQ-5D serta untuk mengetahui versi instrumen EQ-5D
29
yang lebih sesuai untuk digunakan dalam pengukuran kualitas hidup pada
H. Kerangka Teori
Data biaya
Data biaya
Studi Farmakoekonomi
CBA, CEA, CMA, CUA Data luaran (outcome)
kesehatan
1. Outcome ekonomi
2. Outcome klinik
3. Outcome humanistik
I. Kerangka Penelitian
Pasien osteoarthritis
1. EQ-5D descriptive
2. EQ-5D VAS
3. EQ-5D index score
1. Agreement
2. Internal consistency
3. Ceiling effect
4. Convergent validity
J. Keterangan Empiris
effect, dan convergent validity. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
Sleman serta mengetahui versi instrumen EQ-5D diantara EQ-5D-3L dan EQ-5D-