Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pembimbing :
dr. H. Awie Darwizar, Sp.OG, D.MAS
Disusun oleh:
Dien Rahmawati
2901 1157 2013
Jawaban :
Golongan Jenis Obat Dosis dan Cara Efek Samping Kontra Indikasi
Pemberian
Diuretic Hidrokloroti Tablet minum mual, muntah, diare, Memiliki riwayat alergi
azid dengan dosis 12,5 kram pada perut, terhadap
mg 1 x sehari (dapat sembelit, iritasi hidroklorotiazid atau
ditingkatkan sampai lambung, dan pusing, obat-obat derivat
50 mg / hari, sebagai sakit kepala, gelisah dan sulfonamide
dosis tunggal atau vertigo
dibagi 2 x dosis)
Chlorthalido Tablet minum hiperglikemia, dan hiponatremia,
ne dengan 25 mg dapat peningkatan kadar hiperkalsemia, ,
ditingkatkan sampai kolesterol plasma; hiperurikemia yang
50 mg pada pagi hari jarang terjadi ruam simptomatik, penyakit
kulit, fotosensitivitas, adison, hipokalemia
gangguan darah yang refraktur,
(termasuk neutropenia gangguan ginjal dan hati
dan trombositopenia, yang berat,
bila diberikan pada
masa kehamilan akhir);
pankreatitis, kolestasis
intrahepatik dan reaksi
hipersensitivitas.
Furosemide infus IV disesuaikan Gangguan saluran cerna Gangguan hati yang
dengan keadaan dan reaksi alergi seperti berat dan gangguan
pasien, oral 20-40 ruam kulit ginjal
mg pada pagi hari,
Injeksi dosis awal
20-50 mg im
Angiotension Lisinopril Oral 2,5-20 mg satu angioneurotik edema, riwayat hipersensitif
Converting kali sehari dengan batuk yang terjadi terhadap lisinopril atau
Enzyme dosis maksimal 80 karena adanya obat-obat yang termasuk
Inhibitor mg per hari peningkatan kadar ACE inhibitor lain, ibu
(ACEI) bradikinin, hipotensi hamil, riwayat
dan gagal ginjal akut, angioedema (herediter
bersifat teratogenik bila atau idiopatik)
dikonsumsi ibu
hamil, Sakit kepala,
kelelahan, nyeri perut
dan dada, pusing, mual,
muntah, diare, infeksi
saluran pernafasan atas,
asthenia, dan ruam
Captopril Oral dengan dosis 25
1. Hiperkalemia, Alergi obat golongan
mg sebanyak 2-3 reaksi alergi, ACEI,anuria, pada
kali per hari kemerahan pada kulit, kehamilan trimester 2
hipotensi, gatal, batuk dan 3 karena berisiko
kering, takikardi, menyebabkan kecacatan
2. Nyeri dada atau kematian janin
Golongan Jenis Obat Dosis dan Cara Efek samping Kontra Indikasi
Obat Pemberia
Beta blocker Labetalol Peroral dan hipotensi postural, asma bronkial, sidosis
intravena dengan kelelahan, rasa lemah, metabolik (diabetes
dosis 50 mg sehari sakit kepala, ruam mellitus, syok
(usia lanjut 25 mg) 2 kulit, "scalp tingling", kardiogenik,
kali sehari dengan kesulitan berkemih, atrioventricular block
makanan, tingkatkan nyeri epigastrik, mual, (AV block) derajat 2
dengan interval 14 muntah; kerusakan hati dan 3
hari sampai ke dosis , ruam lichenoid
lazim 100 mg 2 kali (jarang).
sehari
Calcium Nifedipine 5-20 mg tiap 8 jam Bengkak pada kaki atau penderita diabetes dan
channel dan tidak boleh pergelangan kaki, gangguan organ hati,
blocker melebihi 60 mg per kepala terasa ringan, hipersensitifitas obat ini
hari pusing, atau lelah, sakit
kepala, sulit bernapas,
batuk, aki atau tangan
terasa gemetar, detak
jantung meningkat,
kesemutan pada kaki
atau tangan, kram otot.
Centrally- Metildopa Peroral : 250 mg 2-3 gangguan saluran depresi, penyakit hati
acting agent kali/hari, dengan cerna, stomatis, mulut aktif, feokromositoma;
selang waktu 2 hari kering, sedasi, depresi, porfiria
atau lebih dinaikan mengantuk, diare,
secara bertahap retensi cairan,
dengan dosis gangguan ejakulasi,
maksimal sehari 3 g kerusakan hati, anemia
Intravena : 250-500 hemolitik, sindrom
mg, diulangi setelah mirip lupus
enam jam eritematosus,
parkinsonismus, ruam
kulit, hidung tersumbat
Preaklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada saat kehamilan yang biasa terjadi
setelah usia gestasi 20 minggu dengan melibatkan banyak sistem dan dapat tumpang tindih
dengan gangguan hipertensi lain. Definisi klasik terhadap preeclampsia adalah adanya
peningkatan tekanan darah saat kehamilan (nilai sistolik > 140 mmHg, diastolic > 90 mmHg,
atau keduanya diantara 2 pemeriksaan dalam jarak 4 jam, dikatakan ringan bila sistolik dan
diastolic tidak lebih dari sama dengan 160 mmHg dan 110 mmHg) dan proteinuria (> 300
mg/ 24 jam atau dipstick +1). Namun, meskipun preeklamsia identic terhadap adanya dua
kriteria tersebut, dalam perjalanannya beberapa wanita yang terdapat hipertensi dan tanda
multisystem sebenarnya mengindikasikan keparahan penyakit meskipun tidak adanya
proteinuria, preeklamsia adalah diagnosis sebagai hipertensi yang berhubungan dengan
adanya trombositopenia (kurang dari 100000/µL), gangguan fungsi liver (peningkatan dua
kali lipat kadar transaminase dalam darah), munculnya gejala insufisiensi renal (peningkatan
serum kreatinin lebih dari 1.1 mg/dL atau peningkatan dua kali lipat serum kreatinin pada
absennya penyakit renal lain), edema paru, atau munculnya gangguan cerebral atau visual.
Daftar Pustaka
1. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ, editors. Basic and Clinical Pharmacology. 11th
ed. New York: The McGraw Hill Companies; 2011.
2. Hypertension In Pregnancy. The American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG), 2013
3. James PA, Ortiz E, et al. 2014 evidence-based guideline for the management of high
blood pressure in adults: (JNC8)