Sie sind auf Seite 1von 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


PENGASIH II KABUPATEN KULONPROGO

CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND


BREASTFEEDING TECHNIQUES TO EXCLUSIVE BREASTFEEDING AT
PENGASIH II PUBLIC HEALTH CENTRE OF KULONPROGO DISTRICT

Lina Handayani, Yunengsih, Solikhah


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

ABSTRACT

Breastfeeding is the ideal food for babies. Ignorance mother about the
importance of breastfeeding, how to breastfeed properly, and launched an aggressive
marketing by manufacturers of infant formula, an inhibiting factor for the formation
of awareness of parents in providing exclusive breastfeeding. This study aimed to
determine the relationships between knowledge and techniques of breastfeeding with
exclusive breastfeeding in the area of Puskesmas Pengasih II, Kulonprogo.This
research employed cross sectional design. The population was all mothers with
babies six to 12 months with total sample 142 mothers. The data analysis employed
chi square test with alpha significance=5%. There were relationships between
knowledge (p = 0.006) and feeding techniques (p = 0.002) with exclusive
breastfeeding.

Keywords: knowledge, breastfeeding techniques, exclusive breastfeeding.


Kesmasindo, Volume 6,( 3) Januari 2014, Hal. 232-239

PENDAHULUAN tentang manfaat ASI bagi daya tahan


Organisasi Kesehatan Dunia, tubuh bayi, pertumbuhan dan
World Health Organization (WHO), perkembangannya (Prasetyono, D. S,
menyatakan bahwa air susu ibu (ASI) 2012).
adalah suatu cara yang tidak Meskipun begitu proporsi
tertandingi oleh apapun dalam pemberian ASI eksklusif di Indonesia
menyediakan makanan ideal untuk masih belum bisa memenuhi standar
pertumbuhan dan perkembangan nasional yaitu 80%. ASI eksklusif
seorang bayi (Indiarti, M. T, 2009) . merupakan salah satu program yang
Pedoman internasional yang cukup sulit dikembangkan karena
menganjurkan pemberian ASI berkaitan dengan berbagai
eksklusif selama enam bulan pertama permasalahan sosial di
kelahiran didasarkan pada bukti ilmiah masyarakat.Cakupan ASI ekslusif di

232
233 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan nilai Alpha Cronbach setelah diuji
baru mencapai 58, 20% pada tahun adalah 0,75.Check list milik Ikatan
2012 (Dinas Kesehatan Provinsi Bidan Indonesia (IBI) merupakan
Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012). instrumen untuk variabel teknik
Berdasarkan latar belakang di menyusui. Metode analisis data
atas penulis tertarik untuk melakukan menggunakan Chi Square dengan
penelitian tentang hubungan taraf signifikan 0,05. Pengolahan data
pengetahuan dan teknik menyusui dilakukan menggunakan program
dengan pemberian ASI eksklusif di SPSS (Statistical Product and Service
wilayah kerja Puskesmas Pengasih II. Solution) seri 19.
Hal ini didasari fakta bahwa proporsi
pemberian ASI eksklusif pada bayi HASIL DAN PEMBAHASAN

umur nol sampai enam bulan di HASIL

wilayah Puskesmas Pengasih II pada Penelitian dilakukan pada ibu-

tahun 2012 masih sangat rendah yaitu ibu yang mempunyai bayi berusia

48% (Dinas Kesehatan Kabupaten enam sampai 12 bulan di Wilayah

Kulon Progo, 2012). Kerja Puskesmas Pengasih II


Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta
METODE PENELITIAN sebanyak 142 ibu.
Jenis penelitian mengguna-kan
pendekatan cross sectional. Populasi Karakteristik Responden

target pada penelitian ini adalah ibu- Usia responden paling banyak

ibu yang mempunyai bayi berusia adalah kelompok umur 20–35 tahun

enam sampai dua belas bulan di dengan jumlah 83 orang (58,4%) dan

Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II responden yang paling sedikit

Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta kelompok berumur 20 tahun dengan

yang berjumlah 142 ibu, teknik jumlah 14 orang (9,9%).

pengambilan sampel menggunakan Usia bayi paling banyak adalah

Total sampling. Instrumen yang usia dua belas bulan dengan jumlah 28

dipakai dalam penelitian adalah bayi (19,7%) dan usia bayi paling

kuesioner untuk variabel pengetahuan sedikit adalah usia enam bulan

dengan nilai Alpha Cronbach sebelum dengan jumlah 11 bayi (7,7%).

diuji adalah 0,77 (Handayani, L, 2012)


Linda Handayani, Hubungan Pengetahuan Dan Teknik Menyusui 234

Mayoritas pendidikan ibu adalah


berpendidikan tinggi yaitu diatas SMA Hasil Analisis Deskriptif Variabel
sebanyak 85 responden (59,9%) Teknik Menyusui
sedangkan yang berpendidikan rendah Kebanyakan ibu memiliki teknik
sebanyak 57 responden. menyusui rendah yaitu sebanyak 74
Mayoritas ibu bekerja sebagai ibu (52,1%), sedangkan yang
ibu rumah tangga yaitu sebanyak 94 mempunyai teknik menyusui tinggi
ibu (66,2%), sedangkan sisanya sebanyak 68 ibu (47,9%).
bekerja sebagai karyawan swasta,
PNS, petani, pedagang dan Pemberian ASI Eksklusif

wiraswasta. Lebih banyak responden yang

Pendapatan keluarga respon-den memberikan ASI eksklusif, yaitu

kebanyakan diatas UMR (upah sebanyak 78 orang (54,9%).

minimum regional) yaitu sebanyak 85


Analisis Bivariat
responden (59,9%) sedangkan yang
Hasil analisis bivariat hubungan
pendapatan keluarganya di bawah
tingkat pengetahuan dengan
UMR sebanyak 57 responden
pemberian ASI eksklusif dan
(40,1%).
hubungan teknik menyusui dengan
Responden yang paling banyak
pemberian ASI eksklusif.Analisis
adalah responden yang mempunyai
bivariat dilakukan untuk mengetahui
dua anak sebanyak 60 responden
hubungan antara masing-masing
(42,3%), dan responden paling sedikit
variabel bebas dengan variabel terikat
mempunyai anak lebih dari dua
serta besarnya risiko variabel bebas
sebanyak 30 responden (21,1%).
terhadap variabel terikat, dengan
Responden yang tidak pernah
tingkat kemaknaan α = 0,05. Teknik
menyusui adalah responden terbanyak
analisis yang digunakan adalah Chi-
dengan jumlah 52 orang (36,6%).
Square.
Kebanyakan ibu memiliki
a. Hubungan tingkat pengetahuan
tingkat pengetahuan rendah yaitu
dengan Pemberian ASI Eksklusif
sebanyak 81 ibu (57%), sedangkan
Kebanyakan ibu memiliki
sisanya mempunyai pengetahuan
tingkat pengetahuan rendah yaitu
tinggi.
sebanyak 81 ibu (57%) dan
235 Jurnal Kesmasindo Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239

sebagian besar juga tidak sedangkan Ibu dengan teknik


memberikan ASI secara eksklusif menyusui tinggi sebanyak 68 ibu
yaitu sebanyak 45 responden (47,9%) dan yang memberikan ASI
(31,7%), sedangkan ibu dengan eksklusif sebanyak 47 ibu (33,1%).
tingkat pengetahuan tinggi Hasil uji Chi-Square
sebanyak 61 ibu (43%) dan yang diperoleh nilai p = 0,002,RP =
memberikan ASI eksklusif 1,882 dan 95% CI = 1,255-2,821.
sebanyak 42 ibu (29,6%). Hasil analisis tersebut
Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa hubungan
diperoleh nilai p =0,006,RP = antara teknik menyusui dengan
1,784 dan 95% CI =1,171-2,717. pemberian ASI eksklusif secara
Hasil analisis tersebut statistik signifikan (p=0,002).
menunjukkan bahwa hubungan Secara biologi menunjukkan nilai
antara tingkat pengetahuan dengan RP 1,882 artinya ibu dengan teknik
pemberian ASI eksklusif secara menyusui rendah memiliki peluang
statistik signifikan (p=0,006). untuk tidak memberikan ASI
Secara biologi menunjukkan nilai eksklusif sebesar 1,882 kali lebih
RP1,784 artinya ibu dengan tingkat besar dibandingkan yang
pengetahuan rendah memiliki mempunyai teknik menyusui tinggi.
peluang untuk tidak memberikan
ASI eksklusif sebesar 1,784 kali PEMBAHASAN
lebih besar dibandingkan dengan Hubungan Tingkat Pengetahuan
yang memiliki tingkat pengetahuan dengan Pemberian ASI eksklusif
tinggi. Hasil analisis Chi-Square
b. Hubungan Teknik Menyusui menunjukkan nilai p-value0,006
dengan Pemberian ASI Eksklusif (<0,05), artinya terdapat hubungan
Kebanyakan ibu memiliki yang bermakna antara tingkat
teknik menyusui rendah yaitu pengetahuan dengan pemberian ASI
sebanyak 74 ibu (52,1%) dan eksklusif. Secara biologi menunjuk-
sebagian besar juga tidak kan nilai RP 1,784, artinya ibu dengan
memberikan ASI secara eksklusif tingkat pengetahuan rendah memiliki
yaitu sebanyak 43 ibu (30,3%), peluang untuk tidak memberikan ASI
Linda Handayani, Hubungan Pengetahuan Dan Teknik Menyusui 236

eksklusif sebesar 1,784 kali lebih perilaku ibu dalam memberikan ASI
besar dibandingkan dengan yang semakin kurang.
memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Pengetahuan atau kognitif
Pengetahuan merupakan salah merupakan hal yang sangat penting
satu faktor predisposisi atau dapat dalam membentuk tindakan seseorang,
disimpulkan bahwa prilaku seseorang salah satunya kurang memadainya
atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan ibu mengenai pentingnya
pengetahuan orang tersebut. ASI yang menjadikan penyebab atau
Rendahnya pengetahuan tentang ASI masalah dalam peningkatan pemberian
eksklusif berdampak buruk terhadap ASI (Roesli, Utami, 2005). Ibu yang
perilaku ibu dalam memberikan ASI memiliki pengetahuan kurang tentang
eksklusif untuk bayinya pentingnya pemberian ASI ekslusif
(Notoatmodjo, S,2007). cenderung memiliki prilaku yang
Responden dengan tingkat kurang baik dalam pemberian ASI
pengetahuan tinggi sebanyak 61 eksklusif dan beranggapan makanan
responden (43%), yang mempunyai pengganti ASI (susu formula) dapat
tingkat pengetahuan tinggi dengan membantu ibu dan bayinya, sehingga
tidak memberikan ASI eksklusif ibu tidak memberikan ASI secara
sebanyak 19 responden (13,4%) ekslusif kepada bayinya (Purwanti,
sedangkan yang memberi ASI 2004)
eksklusif sebanyak 42 responden Tradisi juga dapat berpengaruh
(29,6%). Hasil penelitian ini sejalan terhadap tigkat pengetahuan
7
dengan penelitian Sriningsih yang seseorang, ada beberapa faktor yang
menunjukkan ada hubungan bermakna dapat mempengaruhi tingkat
antara tingkat pengetahuan ibu tentang pengetahuan antara lain pendidikan,
ASI eksklusif (p=0,015) dengan pekerjaan, umur, lingkungan dan
pemberian ASI eksklusif. Semakin sosial budaya (Wawan, A dan Dewi,
tinggi tingkat pengetahuan tentang M, 2011).
ASI eksklusif maka semakin baik Susin, dkk (1999) menemukan
prilaku ibu dalam memberikan ASI fakta bahwa ibu dengan tingkat
eksklusif.Sebaliknya semakin rendah pengetahuan tinggi mempunyai
tingkat pengetahuan ibu, maka peluang lebih tinggi untuk
237 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239

memberikan ASI eksklusif (Susin, dipengaruhi oleh factor personal


L.B, et al , 1999). Kong dan Lee, seperti pengetahuan.Pemberian ASI
(2004) dalam penelitian mereka ibu kepada bayinya dipengaruhi oleh
menyimpulkan bahwa pengetahuan pengetahuan ibu tentang ASI dan
merupakan factor penting dalam menyusui.
penentuan cara/ metode pemberian Hubungan teknik menyusui dengan
makanan pada bayi (Kong, S.K.F., and pemberian ASI eksklusif
Lee, D.F.T, 2004). Lebih lanjut, Hasil analisis Chi-Square
penelitian yang dilakukan oleh Shaker, menunjukkan nilai p-value 0,002
Scott, & Reid, (2004) menunjukkan (<0,05), artinya terdapat hubungan
bahwa orang tua yang memberikan yang bermakna antara teknik
ASI memiliki pengetahuan yang lebih menyusui dengan pemberian ASI
tentang keuntungan pemberian ASI eksklusif. Secara biologi menunjukkan
(Shaker, I, et al, 2004). Temuan nilai RP 1,882 artinya ibu dengan
penelitian ini juga serupa dengan studi teknik menyusui rendah memiliki
terdahulu yang dilakukan oleh Dungy, peluang untuk tidak memberikan ASI
dkk (2008).Mereka menemukan eksklusif sebesar 1,882 kali lebih
bahwa pengetahuan merupakan besar dibandingkan dengan yang
prediktor untuk inisiasi pemberian memiliki teknik menyusui tinggi.
ASI. Ibu yang telah melakukan teknik
Namun, ada juga penelitian menyusui yang baik berhasil
terdahulu yang tidak sejalan, yaitu memberikan ASI eksklusif yaitu
penelitian oleh Chatman, dkk (2004) sebanyak 47 responden (33,1%).
di Jamaica.Mereka menemukan bahwa Sedangkan dari 74 ibu dengan teknik
tidak ada perbedaan pengetahuan menyusui rendah sebanyak 43 ibu
antara yang memberikan ASI eksklusif tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil
dengan yang memberikan ASI tidak penelitian ini sejalan dengan penelitian
eksklusif. Rumpiati17 yang menunjukkan ada
Temuan penelitian ini, sejalan hubungan bermakna antara teknik
dengan social cognitive theory (SCT) menyusui ibu (p=0,027) dengan
(Bandura, 2004). Perspektif SCT pemberian ASI eksklusif. Semakin
memandang bahwa perilaku ibu dapat baik teknik menyusui ibu maka
Linda Handayani, Hubungan Pengetahuan Dan Teknik Menyusui 238

semakin baik perilaku ibu dalam sehingga para ibu yang memiliki
memberikan ASI eksklusif.Sebaliknya pengetahuan yang rendah tentang
semakin rendah teknik menyusui ibu, teknik menyusui, menunjukan teknik
maka perilaku ibu dalam memberikan menyusui yang kurang.
ASI semakin kurang.
SIMPULAN DAN SARAN
Secara kronologis dapat
SIMPULAN
dijelaskan bahwa perilaku baru dapat
Sebagian besar responden
terwujud mengikuti tahap-tahap
memiliki pengetahuan dan teknik
dimulai dari pengetahuan (knowledge),
menyusui yang rendah.Ada hubungan
sikap (attitude), praktek
antara tingkat pengetahuan dan teknik
(practice).Dalam hal ini berarti
menyusui dengan pemberian ASI
perilaku pemberian ASI eksklusif
eksklusif.
dapat terwujud jika ibu sudah
SARAN
memiliki pengetahuan, sikap dan
Bagi Dinas Kesehatan
teknik menyusui yang baik
Kabupaten Kulon Progo supaya
(Notoatmodjo, S,2007).
membuat suatu kebijakan agar tersedia
Sebagian besar ibu yang tidak
fasilitas berupa pojok ASI di tempat
menyusui bayinya, bukan karena
kerja. Adapun bagi Puskesmas
gangguan fisik melainkan lebih
Pengasih II agar membentuk
banyak karena kesalahan tata laksana
kelompok pendukung ibu (KP Ibu),
laktasi yang salah satunya adalah
meningkatkan kegiatan kelas ibu dan
teknik menyusui. Ibu-ibu terlihat dapat
meningkatkan penyuluhan tentang
menyusukan bayinya tetapi seringkali
ASI eksklusif kepada masyarakat.
mereka tidak mengetahui sebenarnya
Bagi peneliti selanjutnya agar
teknik dalam menyusui itu seperti apa
menambah variabel lain yang dapat
(Henderson, C. 2006). Penelitian
menunjang keberhasilan ASI eksklusif
Nurhidayah (2012) menyatakan bahwa
seperti ketersediaan sumber-sumber
pengetahuan merupakan variabel yang
fasilitas, sikap dan perilaku petugas
memiliki hubungan besar dengan
kesehatan serta peraturan undang-
teknik menyusui pada ibu postpartum
undang.

DAFTAR PUSTAKA
239 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239

Indiarti, M. T. 2009. Nutrisi Bayi. Yogyakarta:


Cahaya Ilmu.

Prasetyono, D. S. 2012. Buku Pintar ASI


Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press.
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Dungy, C.I., McInnes, R.J., Tappin, D.M.,
Yogyakarta, 2012. Profil Kesehatan Wallis, A.B, Oprescu, F. (2008). Infant
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. feeding attitudes and knowledge among
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, socioeconomically disadvantaged
2012. Profil Kesehatan Kulon Progo. women in Glasgow. Matern Child
Handayani, L. 2012. “Contributions of Social Health J, 12: 313-322
Support, Knowledge, Attitude and Self Chatman, L.M, Salihu, H.M, Roufe, M.E.A.,
Efficacy on Breastfeeding Practice in Wheatle, P., Henry, D., Jolly, P.E.
Indonesia”. Doctoral Thesis, UTM: (2004). Influence of knowledge and
Johor Bahru. attitudes on exclusive breastfeeding
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan practice among rural Jamaican mother.
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Birth, 31(4): 265-271.
Sriningsih. I. 2011. “Faktor Demografi, Bandura, A. 2004. Health promotion by social
Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu cognitive means. Health Education and
dan Pemberian ASI Eksklusif”. Jurnal Behavior, 31: 143-164
KEMAS, 6 (2) halaman 100-106. Rumpiati, 2004. Hubungan antara Teknik
Roesli, Utami, 2005. Mengenal Asi Esklusif. Menyusui dengan Keberhasilan Laktasi
Jakarta; Trubus Agriwidya. pada Ibu Primipara di wilayah
Purwanti, 2004. Konsep Penerapan ASI Puskesmas Kaibon Kabupaten Madiun .
Eksklusif. Jakarta :Buku Kedokteran. Jurnal Kebidanan, 3 (1).
EGC. Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep
Wawan, A dan Dewi, M, 2011. Pengetahuan, Kebidanan. Jakarta: EGC.
Sikap dan Perilaku Manusia. Nurhidayah, D.S. 2012. Hubungan Tingkat
Yogyakarta: Nuha Medika. Pengetahuan Ibu Primipara tentang
Susin, L.B, Giugliani, E.R, Kummer, S.C., Menyusui dengan Teknik Menyusui di
Maciel, M, Simon. C., and da Silveira, Ruang Rawat Inap Posnatal RSUP
L.C. (1999). Does parental Patmawati. Skripsi, Prodi Keperawat-an
breastfeeding knowledge increase Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
breastfeeding rates? Birth, 26(3): 149- Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
156 www.library.upnvj.ac.id/pdf/101071203
Kong, S.K.F., and Lee, D.F.T. (2004). Factors 6/pdf(diakses tanggal 9 Juni 2013).
influencing decision to breastfeed.
Journal of Advanced Nursing, 46(4):
369-379
Shaker, I., Scott, J.A., and Reid, M. (2004).
Infant feeding attitudes of expectant
parents: breastfeeding and formula
feeding. Journal of Advanced Nursing,
45(3): 260-268

Das könnte Ihnen auch gefallen