Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Breastfeeding is the ideal food for babies. Ignorance mother about the
importance of breastfeeding, how to breastfeed properly, and launched an aggressive
marketing by manufacturers of infant formula, an inhibiting factor for the formation
of awareness of parents in providing exclusive breastfeeding. This study aimed to
determine the relationships between knowledge and techniques of breastfeeding with
exclusive breastfeeding in the area of Puskesmas Pengasih II, Kulonprogo.This
research employed cross sectional design. The population was all mothers with
babies six to 12 months with total sample 142 mothers. The data analysis employed
chi square test with alpha significance=5%. There were relationships between
knowledge (p = 0.006) and feeding techniques (p = 0.002) with exclusive
breastfeeding.
232
233 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan nilai Alpha Cronbach setelah diuji
baru mencapai 58, 20% pada tahun adalah 0,75.Check list milik Ikatan
2012 (Dinas Kesehatan Provinsi Bidan Indonesia (IBI) merupakan
Daerah Istimewa Yogyakarta, 2012). instrumen untuk variabel teknik
Berdasarkan latar belakang di menyusui. Metode analisis data
atas penulis tertarik untuk melakukan menggunakan Chi Square dengan
penelitian tentang hubungan taraf signifikan 0,05. Pengolahan data
pengetahuan dan teknik menyusui dilakukan menggunakan program
dengan pemberian ASI eksklusif di SPSS (Statistical Product and Service
wilayah kerja Puskesmas Pengasih II. Solution) seri 19.
Hal ini didasari fakta bahwa proporsi
pemberian ASI eksklusif pada bayi HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun 2012 masih sangat rendah yaitu ibu yang mempunyai bayi berusia
target pada penelitian ini adalah ibu- Usia responden paling banyak
ibu yang mempunyai bayi berusia adalah kelompok umur 20–35 tahun
enam sampai dua belas bulan di dengan jumlah 83 orang (58,4%) dan
Total sampling. Instrumen yang usia dua belas bulan dengan jumlah 28
dipakai dalam penelitian adalah bayi (19,7%) dan usia bayi paling
eksklusif sebesar 1,784 kali lebih perilaku ibu dalam memberikan ASI
besar dibandingkan dengan yang semakin kurang.
memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Pengetahuan atau kognitif
Pengetahuan merupakan salah merupakan hal yang sangat penting
satu faktor predisposisi atau dapat dalam membentuk tindakan seseorang,
disimpulkan bahwa prilaku seseorang salah satunya kurang memadainya
atau masyarakat ditentukan oleh pengetahuan ibu mengenai pentingnya
pengetahuan orang tersebut. ASI yang menjadikan penyebab atau
Rendahnya pengetahuan tentang ASI masalah dalam peningkatan pemberian
eksklusif berdampak buruk terhadap ASI (Roesli, Utami, 2005). Ibu yang
perilaku ibu dalam memberikan ASI memiliki pengetahuan kurang tentang
eksklusif untuk bayinya pentingnya pemberian ASI ekslusif
(Notoatmodjo, S,2007). cenderung memiliki prilaku yang
Responden dengan tingkat kurang baik dalam pemberian ASI
pengetahuan tinggi sebanyak 61 eksklusif dan beranggapan makanan
responden (43%), yang mempunyai pengganti ASI (susu formula) dapat
tingkat pengetahuan tinggi dengan membantu ibu dan bayinya, sehingga
tidak memberikan ASI eksklusif ibu tidak memberikan ASI secara
sebanyak 19 responden (13,4%) ekslusif kepada bayinya (Purwanti,
sedangkan yang memberi ASI 2004)
eksklusif sebanyak 42 responden Tradisi juga dapat berpengaruh
(29,6%). Hasil penelitian ini sejalan terhadap tigkat pengetahuan
7
dengan penelitian Sriningsih yang seseorang, ada beberapa faktor yang
menunjukkan ada hubungan bermakna dapat mempengaruhi tingkat
antara tingkat pengetahuan ibu tentang pengetahuan antara lain pendidikan,
ASI eksklusif (p=0,015) dengan pekerjaan, umur, lingkungan dan
pemberian ASI eksklusif. Semakin sosial budaya (Wawan, A dan Dewi,
tinggi tingkat pengetahuan tentang M, 2011).
ASI eksklusif maka semakin baik Susin, dkk (1999) menemukan
prilaku ibu dalam memberikan ASI fakta bahwa ibu dengan tingkat
eksklusif.Sebaliknya semakin rendah pengetahuan tinggi mempunyai
tingkat pengetahuan ibu, maka peluang lebih tinggi untuk
237 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239
semakin baik perilaku ibu dalam sehingga para ibu yang memiliki
memberikan ASI eksklusif.Sebaliknya pengetahuan yang rendah tentang
semakin rendah teknik menyusui ibu, teknik menyusui, menunjukan teknik
maka perilaku ibu dalam memberikan menyusui yang kurang.
ASI semakin kurang.
SIMPULAN DAN SARAN
Secara kronologis dapat
SIMPULAN
dijelaskan bahwa perilaku baru dapat
Sebagian besar responden
terwujud mengikuti tahap-tahap
memiliki pengetahuan dan teknik
dimulai dari pengetahuan (knowledge),
menyusui yang rendah.Ada hubungan
sikap (attitude), praktek
antara tingkat pengetahuan dan teknik
(practice).Dalam hal ini berarti
menyusui dengan pemberian ASI
perilaku pemberian ASI eksklusif
eksklusif.
dapat terwujud jika ibu sudah
SARAN
memiliki pengetahuan, sikap dan
Bagi Dinas Kesehatan
teknik menyusui yang baik
Kabupaten Kulon Progo supaya
(Notoatmodjo, S,2007).
membuat suatu kebijakan agar tersedia
Sebagian besar ibu yang tidak
fasilitas berupa pojok ASI di tempat
menyusui bayinya, bukan karena
kerja. Adapun bagi Puskesmas
gangguan fisik melainkan lebih
Pengasih II agar membentuk
banyak karena kesalahan tata laksana
kelompok pendukung ibu (KP Ibu),
laktasi yang salah satunya adalah
meningkatkan kegiatan kelas ibu dan
teknik menyusui. Ibu-ibu terlihat dapat
meningkatkan penyuluhan tentang
menyusukan bayinya tetapi seringkali
ASI eksklusif kepada masyarakat.
mereka tidak mengetahui sebenarnya
Bagi peneliti selanjutnya agar
teknik dalam menyusui itu seperti apa
menambah variabel lain yang dapat
(Henderson, C. 2006). Penelitian
menunjang keberhasilan ASI eksklusif
Nurhidayah (2012) menyatakan bahwa
seperti ketersediaan sumber-sumber
pengetahuan merupakan variabel yang
fasilitas, sikap dan perilaku petugas
memiliki hubungan besar dengan
kesehatan serta peraturan undang-
teknik menyusui pada ibu postpartum
undang.
DAFTAR PUSTAKA
239 Jurnal Kesmasindo, Volume 6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 232-239