Sie sind auf Seite 1von 17

ALKES DI ICU (INTENSIVE CARE UNIT):

1. Alkes dasar.
2. Resusitation Kit
3. Ventilator
4. DC Shock
5. Infusion pump
6. Syringe pump
7. Bed Side Monitor
8. Mesin HD
ALKES DI INSTALAI RAWAT INAP:
1. Alkes di Ruang Bayi:
 Termometer bayi
 Box bayi
 Incubator atau Couveuse: box khusus u/ merawat bayi yg lahir prematur.
 Pediatric Resusitation (Resusiatasi Bayi)
 Timbangan bayi
2. Alkes di R Perawatan Bedah:
 Alkes dasar
 Resusitation kit
 Irigator, u/ lavement
 Urinal
 Pispot
 Berbagai spalk/bidai
 Berbagai traksi
 WWZ
 Eskap
 Suction pump
3. Alkes di Ruang Penyakit Dalam:
 Alkes dasarp
 Resusitation kit
 Infusion pump
 Syringe pump
 Windring
 WWZ
 Eskap
 Urinal
 Pispot
4. Alkes di Ruang Perawatan Kebidanan:
 Alkes dasar
 Resusitation kit
 Infusion pump
 Syringe pump
 Set vulva hygiene
 Set genetalia wanita
 Pispot
ALKES DI KAMAR BERSALIN (VK):
1. Termometer
2. Stethoscope mono
3. Stethoscope binaural
4. Tensimeter
5. Set partus
6. Set curettage
7. Set jahit
8. Hydro tubasi
9. Dopler
10. Set biopsy
11. Set speculum
12. Sonde uterus
13. Incubator
14. Infant resuscitation
15. Bengkok
16. Pispot
ALKES DI INSTALASI REHABILITASI MEDIK:
1. Micro Wave Diathermi
2. Short Wave Diathermi
3. Criyo terapi (ice terapi)
4. Traksi Lumbal
5. Traksi Cervical
ALKES DIBERBAGAI TEMPAT DI RS:
 Alkes di Instalasi Radiologi:
1. Pesawat foto Rontgen
2. USG 4 Dimensi
3. Magnetic Resonan Imaging (MRI)
4. Computerized Tomography Scaning
5. Ortho Pantomo Graphy: u/ foto rahang A/B & slrh gigi
6. Dental unit : u/ foto gigi satu-satu
7. Computerized Radiography / CR (pemroses film)
8. Radiologi Mobile Unit
9. Multi Slice CT Scan: u/ mendeteksi kelainan jar tbh px (otak, paru-paru, abdumen, pemb.
drh), 1 exposure, bnyk posisi.
10. Film Badge: monitor paparan radiasi
 Alkes di Instalasi Laboratorium:
1. Hematologi Analizer (pem drh routine: Hb, Hct dll)
2. Kimia Analizer (fungsi hati, ginjal & jantung)
3. Imunologi Analizer
4. Analisa Gula Darah
5. Alat Sentrifugir unit (sedimen urine, memisahkan erytrocit & serum)
6. Microscope, mono-okuler atau bino-okuler u/ memeriksa feces, tlr cacing, sel-sel muda drh
7. Pipet / Klini-pet
8. Lancet / Autoclick
9. Vacumtainer
10. Tabung reaksi berbagai ukuran
 Alkes di Instalasi Pusat Sterilisasi Perlengkapan Medik (PSPM) biasa dikenal sbg CSD (Central
Sterilisasi Departemen):
1. Autoclave / Autoclaaf: sistem sterilisasi dg uap panas bertekanan tinggi.
2. Sterilisasi suhu rendah
3. Ultra Violet Box: alat u/ sterilisasi Udara dg jln udara dihisap ke dlm box, dikenai paparan UV,
dihembuskan lagi keluar.
4. Ultra Sound Washing Instrumen
5. Gloves Washing Machine: mesin pencuci srg tngn
 Alkes di Instalasi Gizi:
1. Cooler Box
2. Rice cooker
3. Ketel uap
4. Penggiling daging
5. Mesin parutan kelapa
6. Berbagai trolley
 Alkes di Bag PSP:
1. Generator listrik
2. Supply air bersih
3. Supply air panas
4. Supply udara tekan
 Alkes di Bagian Pengelolaan Linen Terpadu:
1. Mesin Cuci
2. Mesin pemeras (extractor)
3. Mesin pengering
4. Mesin Setrika:
o Setrika pres/silinder
o Flat Work Ironer
5. Timbangan
6. Rak / Almari penyimpan
7. Trolley untuk linen kotor
8. Trolley untuk linen bersih.
A. Fasilitas

Ruangan ICU merupakan suatu unit di RS yang dibandingkan dengan ruagan lain, banyak perbedaan
,tingkat pelayanannya. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh jumlah staf,fasilitas,pelayanan
penunjang,jumlah dan macam pasien yang dirawat, untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang
memenuhi kualifikasi standart ICU.

Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut :

1. Resusitasi jantung paru

2. Pengelolaan jalan nafas termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana

3. Terapi oksigenasi

4. Pemamtauan EKG ,pulse oximetri terus menerus

5. Pemberian nutrisi enteral dan panenteral

6. Pelaksanaan terapi secara titrasi

7. Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi pasien

8. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat –alat portabel selama transportasi pasien
gawat

9. Kemampuan melakukan fisioterapi dada

B. Sarana dan Prasana

a. Lokasi

Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar dan berdekatan atau
mempunyai akses yang mudah ke unit gawat darurat,laboratorium dan radiologi.

b. Desain

Standart ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat.

Bangunan ICU :
- Terisolasi

- Mempunyai standart tertentu terhadap:

Bahaya Api

Ventilasi

AC

Pipa air

Komunikasi

Bakteorologis

Exhausts fan

Kabel monitor

- Lantai mudah dibersihkan ,keras dan rata.

c. Area pasien

Unit terbuka 12-16 M2/pertempat tidur

Unit tertutup 16 – 20 m2 pertempat tidur

Jarak antara TT : 2 m

Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan, setiap 2 TT

Unit tertutup 1 ruangan terdiri 1 tempat tidur dan 1 tempat cuci tangan.

Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU

Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi khusus dengan lampu TL 10 watt / m2. Jendela dan
akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan petugas, desain dari unit memperhatikan
privasi pasien.

d. Area Kerja meliputi :

Ruang yang cukup untuk staf dan menjaga kontak visual perawat dengan pasien.

Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat
(lemari pendingin)

Ruang yang cukup untuk X-Ray mobil dan mempunyai tekanan negatif.

Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain seperti komputer, koleksi data, alat untuk
penyimpanan alat tulis.
e. Lingkungan

Mempunyai pendingin / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas
ruangan . Suhu 220 – 250.

f. Ruang Isolasi

Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.

g. Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang Bersih.

Untuk penyimpanan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisi, alat-alat
hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.

h. Ruang Tempat Pembuangan Alat atau Bahan Kotor.

1. Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan pembersihan pispot
dan botol urine.

2. Desain untuk menjamin tidak ada kontaminasi

i. Ruang Perawat.

Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan kepala ruangan.

j. Ruang Staf Dokter.

k. Ruang Tunggu Keluarga Pasien.

l. Laboratorium yang terpusat.

C. Peralatan

1. Jumlah dan macam peralatan yang ada, sesuai dengan tipe ICU sekunder.

2. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat yaitu:

- Ada program kalibrasi dan pemeliharaan alat

- Ada buku pemakaian alat serta pemeliharaan alat.

- Ada protap-protap pemakaian kalibrasi dan pemeliharaan alat-alat.

3. Untuk di ICU sendiri sekarang terdapat peralatan dasar, yang meliputi :

- Ventilator.

- Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.

Alat hisap atau suction.

Peralatan akses vaskuler.


Peralatan monitor unvasif dan non invasif

Defibrilator dan alat pacu jantung

Alat pengatur suhu pasien.

Peralatan drain thorak.

Pompa infus dan pompa syringe

Peralatan portable untuk transportasi.

Tempat tidur khusus

Lampu untuk tindakan.

Ruang Hemodialisa juga tersedia untuk mendukung fungs ICU

4. Monitoring Peralatan.

Hal-hal yang sangat vital sangat ditekankan pada pemantauannya termasuk peralatan yang
digunakan untuk transportasi pasien.

Mengerti dan tahu tentang tanda bahaya kegagalan pasokan gas

Mengerti trentang kegagalan pasokan oksigen ,maka alat yang secara otomatis teraktifasi untuk
memonitor penurunan tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator

Pemantauan konsentrasi oksigen :Semua petugas diruang ICU diharapkan mengetahui tentang
bahaya kegagalan ventilator atau diskonsentrasi sistem pernafasan.Pada pengguna ventilator
otomatis,harus ada alat yang didapat segera mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau
ventilator secara terus menerus

Volume dan tekanan ventilator terpantau secara akurat dan berkesinambungan.

Harus memantau suhu alat pelembab (humidifier) apabila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi.

Terpasang alat elektro kardiograf pada setiap pasien dan dapat dipantau terus menerus

Harus tersedia pulse oksimetri pada setiap pasien ICU

Apabila ICU memungkinkan apabila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur
variabel visiologis lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan pulmunalis, curah jantung, tekanan
intra karnial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO2 respirasi.

Bayi adalah seseorang yang membuat hati seseorang senang. Layaknya orang dewasa bayi pun
memiliki perlengkapan-perlengkapan untuk dirinya. Perlengkapan bayi sangatlah banyak, hal ini
kebituhan seorang bayi dan anak juga banyak agar sang anak mendapatkan perawatan yang
sempurna, tetapi tidak semua perlengkapan bayi dan anak harus di beli semua, tergantung
kebutuhan masing-masing saja. Berbagai macam perlengkapan bayi dan anak yang tersedia,
membuat para ibu-ibu dapat memilih sesuai kebutuhan sang buah hati.

Berikut ini adalah daftar tentang perlengkapan bayi dan anak:

Baby box, ini berfunngsi sebagai agar bayi lebih nyaman saat berpakaian. Tapi baby box ini tidak
haru dibeli, karena memekaikan baju dapat dilakukan di atas kasur saja.

Bantal peang, ini berguna agar bentuk kepala dari bayi dapat berbentuk bulat.

Perlak bayi, digunakan untuk alas ompol bayi agar tidak membasahi kasur.

Kelambu, digunakan untuk menutupi bayi agar tidak digigit nyamuk atau lalat

Bantal dan guling untuk menjaga bayi agar bayi merasa terjaga

Ember mandi, ember mandi sag bayi harus dipisahkan dari ember-ember untuk mencuci atau
sebagainya agar kulit bayi yang sensitive tidak iritasi.

Handuk bayi, handuk bayi pun jangan dicampur dengan handuk-handuk yang lain atau digunakan
bebarengan. Hal ini ungkin akan membuat bayi mudah terserang penyakit. Dan belilah handuk yang
lembut untuk kulit bayi.

Washlap, ini digunakan untuk mengelab badan bayi setelah eek atau untuk mandi.

Sabun dan sampho bayi, sabun dan shampoo bayi berbeda dengan orang dewasa, sabun dan
shampoo bayi begitu lembut dan tidak banyak campuran kimia, sehingga aman untuk bayi.

Minyak telon, digunakan untuk menghangatkan bayi setelah mandi atau udara sedang dingin.

Kapas, digunakan untuk membersihkan sela-sela pada tubuh bayi yang tidak dapat dibersihkan saat
mandi

Tempat bedak, untuk menyimpan bedak adar mudah digunakan

Gunting kuku bayi,

Cotton bud, digunakan untuk membersihkan telinga bayi yang kotor.

Sisir bayi, untuk menyisir rambut bayi, tetapi harus menggunakan sisir yang lebut.

Tissue basah, untuk membersihkan sisa-sisa makana pada wajah ataupun tangan bayi, bisa juga
untuk membersihkan sisa-sisa eek bayi.

Baju bayi lengan pendek dan panjang, dan juga celana pendek dan panjang.
Detil info baca disini: http://duniaanak.org/perlengkapan-anak/daftar-perlengkapan-bayi-dan-
anak.html

 Keranjang tanpa tutup. Mama mungkin dulu menyembunyikan barang-


barang Mama yang berantakan di dalam keranjang bertutup atau laci-laci
(atau menumpuknya begitu saja di balik pintu lemari). Kini kebiasaan itu
sebaiknya dihindari, karena prioritas utama Mama sebagai mama baru
adalah akses yang mudah—khususnya ketika Mama tengah menggendong si
kecil di salah satu lengan dan hanya punya satu tangan lain untuk mencari-
cari oto, dot, ponsel, atau apapun. Itu sebabnya keranjang atau ember tanpa
penutup menjadi salah satu dari 9 perlengkapan di kamar bayi. Caranya,
masukkan mainan ke salah satu keranjang, pakaian di keranjang yang lain,
selimut di keranjang ketiga, dan selanjutnya. Dengan begitu, Mama akan
selalu bisa meraih semua benda yang Mama butuhkan dengan cepat—
bahkan ketika bayi baru lahir Mama tengah rewel dan menolak untuk
diturunkan dari gendongan.

 Kipas angin. Apakah kamar bayi Mama terasa panas dan bikin gerah?
Mungkin tidak, tapi kipas angin elektrik berfungsi lebih dari hanya
mendinginkan kamar bayi di jam-jam tidur. Kipas angin sesungguhnya
sumber yang sangat baik dari white noise, bunyi deru tak kentara yang bisa
mengajak si kecil tertidur dan menyamarkan bunyi-bunyian lain dari luar
kamar, dari bunyi bel pintu sampai gonggongan anjing. Jika Mama ingin
mencari sumber white noise lain, cobalah untuk membunyikan gelombang
di antara stasiun-stasiun radio untuk mendapatkan suara statis yang indah.
Atau cobalah untuk mengunduh aplikasi white noise (ya, aplikasi itu
memang ada!), yang berisi beragam suara bising, dari bunyi pengering
rambut sampai detak jantung.

 Bouncer seat, kursi goyang khusus bayi. Dengan boks bayi yang sangat
bagus (dan mungkin cukup mahal) terpasang kokoh di dalam kamar bayi,
untuk apa lagi Mama harus menaruh bouncer seat yang akan membuat
kamar semakin penuh saja? Bagi bayi baru lahir yang terbiasa bergulung
nyaman di dalam rahim Mama, boks bayi hanya akan tampak terlalu besar
dan datar baginya—dan bukan tempat terbaik untuk melihat cucian Mama
yang terlipat rapi. Saat itulah kursi yang lebih tegak dan bisa bergoyang-
goyang, seperti bouncer, akan berguna. Kursi itu akan memeluk bayi Mama
dengan lebih baik daripada yang bisa dilakukan matras boks bayi, dan bisa
bergoyang-goyang atau membuat gerakan getar-getar yang menyerupai
gerakan tubuh Mama. Bonus lain: Dengan mencadangkan boks bayi untuk
tidur siang dan tidur malam, Mama telah memberikan bayi Mama pelajaran
berharga—waktu di boks sama dengan waktu tidur. Yang harus diingat:
Pastikan bayi Mama terikat dengan aman di kursi goyangnya dan jangan
pernah tinggalkan ia sendirian saat sedang berada di atas bouncer.
 Fasilitas & Sarana
 Suatu IGD RS berlokasi di lantai I gedung utama yang terdiri dari ruangan Triase,
ruang resusitasi , ruang tindakan bedah , ruangan tindakan non bedah dan ruangan observasi.
 Ruangan resusitasi terdiri dari 1 ( satu ) tempat tidur , ruangan tindakan bedah terdiri dari
satu (1 ) tempat tidur, ruangan tindakan non bedah terdiri dari 2 ( dua ) tempat tidur, ruangan
observasi terdiri dari 2 ( dua ) tempat tidur
 II. Peralatan
 Peralatan yang tersedia di IGD mengacu kepada buku pedoman pelayanan Gawat Darurat
Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien Gawat darurat.
 Alat yang harus tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus kegawatan jantung seperti
monitor dan defribrilator

 a. Alat – alat untuk ruang resusitasi :
 1. Mesin suction ( 1 set )
 2. Oxigen lengkap dengan flowmeter ( 1 set )
 3. Laringoskope anak & dewasa ( 1 set )
 4. Spuit semua ukuran ( masing – masing 10 buah )
 5. Oropharingeal air way ( sesuai kebutuhan )
 6. Infus set / transfusi set ( 5 / 5 buah )
 7. Brandcard fungsional diatur posisi trendelenberg, ada gantungan infus & penghalang ( 1 buah
)
 8. Gunting besar (1 buah )
 9. Defribrilator ( 1 buah )
 10. Monitor EKG ( 1 buah )
 11. Trolly Emergency yang berisi alat – alat untuk melakukan resusitasi ( 1 buah )
 12. Papan resusitasi ( 1 buah )
 13. Ambu bag ( 1 buah )
 14. Stetoskop ( 1 buah )
 15. Tensi meter ( 1 buah )
 16. Thermometer ( 1 buah )
 17. Tiang Infus ( 1 buah )

 b. Alat – alat untuk ruang tindakan bedah
 1. Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher, tulang punggung (1 set )
 2. Verban segala ukuran :
 - 4 x 5 em ( 5 buah )
 - 4 x10 em
 3. Vena seksi set ( 1 set )
 4. Extraksi kuku set ( 2 set )
 5. Hecting set ( 5 set )
 6. Benang – benang / jarum segala jenis dan ukuran:
 - Cat gut 2/0 dan 3/0 ( 1 buah )
 - Silk Black 2/0 ( 1 buah ), 3/0 ( 1 buah )
 - Jarum ( 1 set )
 7. Lampu sorot ( 1 buah )
 8. Kassa ( 1 tromel )
 9. Cirkumsisi set ( 1 set )
 10. Ganti verban set ( 3 set )


 11. Stomach tube / NGT
 - Nomer 12 ( 3 buah )
 - Nomer 16 ( 3 buah )
 - Nomer 18 ( 2 buah )
 12. Spekulum hidung ( 2 buah )
 13. Spuit sesuai kebutuhan
 - 5 cc ( 5 buah )
 - 2.5 cc ( 5 buah )
 14. Infus set ( 1 buah )
 15. Dower Catheter segala ukuran
 - Nomer 16 ( 2 buah )
 - Nomer 18 ( 2 buah )
 16. Emergency lamp ( 1 buah )
 17. Stetoskop ( 1 buah )
 18. Tensimeter ( 1 buah )
 19. Thermometer ( 1 buah )
 20. Elastis verban sesuai kebutuhan
 - 6 inchi ( 1 buah )
 - 4 inchi ( 2 buah )
 - 3 inchi ( 1 buah )
 21. Tiang infus ( 2 buah )

 c. Alat – alat untuk ruang tindakan non bedah :
 1. Stomach tube / NGT
 - Nomer 16 ( 2 buah )
 - Nomer 18 ( 2 buah )
 - Nomer 12 ( 3 buah )
 2. Urine bag ( 3 buah )
 3. Otoscope ( 1 buah )
 4. Nebulizer ( 1 buah )
 5. Mesin EKG ( 1 buah )
 6. Infus set ( 1 buah )
 7. IV catheter semua nomer ( 1 set )
 8. Spuit sesuai kebutuhan :
 - 1 cc ( 5 buah )
 - 2.5 cc ( 5 buah )
 - 5 cc ( 5 buah )
 - 10 cc ( 5 buah )
 - 20 cc ( 3 buah )
 - 50 cc ( 3 buah )
 9. Tensimeter ( 1 buah )
 10. Stetoskop ( 1 buah )
 11. Thermometer ( 1 buah )
 12. Tiang infus ( 1 buah )

 d. Alat – alat untuk ruang observasi
 1. Tensi meter ( 1 buah )
 2. Oxygen lengkap dengan flow meter ( 1 buah )
 3. Termometer ( 1 buah )
 4. Stetoskop ( 1 buah )
 5. Standar infus ( 1 buah )
 6. Infus set ( 1 set )
 7. IV catheter segala ukuran ( 1 set )
 8. Spuit sesuai kebutuhan
 - 1 cc ( 5 buah )
 - 2.5 cc ( 5 buah )
 - 5 cc ( 5 buah )
 - 10 cc ( 5 buah )
 - 20 cc ( 3 buah )
 - 50 cc ( 3 buah )


 a. Alat – alat dalam trolly emergency
 I. Obat Life saving ( terlampir pada standar obat IGD RSSS
 II. Obat penunjang ( terlampir pada standar obat IGD RSSS

 III. Alat – alat kesehatan
 1. Ambu bag / Air viva untuk dewasa & anak ( 1 buah / 1 buah )
 2. Oropharingeal airway
 - Nomer 3 ( 2 buah )
 - Nomer 4 ( 2 buah )
 3. Laringoscope dewasa & anak ( 1 set )
 4. Magyl forcep
 5. Face mask ( 1 buah )
 6. Urine bag non steril ( 5 buah )
 7. Spuit semua ukuran
 8. Infus set ( 1 set)
 9. Endotracheal tube ( dewasa & anak )
 - Nomer 2.5 ( 1 buah )
 - Nomer 3 ( 1 buah )
 - Nomer 4 ( 1 buah )
 - Nomer 7 ( 1 buah )
 - Nomer 7.5 ( 1 buah )
 - Nomer 8 ( 1 buah )
 10. Slang oksigen sesuai kebutuhan
 11. Stomach tube / NGT
 - Nomer 16 ( 2 buah )
 - Nomer 18 ( 2 buah )
 - Nomer 12 ( 3 buah )


 12. IV catheter sesuai kebutuhan
 - Nomer 18 Cath / Terumo ( 2 / 2 buah )
 - Nomer 20 Cath / Terumo ( 2 / 16 buah )
 - Nomer 22 Cathy / terumo ( 2 / 11 buah )
 13. Suction catheter segala ukuran
 - Nomer 10 ( 3 buah )
 - Nomer 12 ( 2 buah )
 14. Neck collar Ukuran S / M ( 2 / 1 )

 e. Ambulance
 Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien RSSS saat ini memiliki 2 ( dua ) unit
ambulance yang kegiatannya berada dalam koordinasi IGD dan bagian umum.

Alat Emergency dan Kegunaannya

Basket Strecher
Alat yang digunakan untuk memindahkan korban dari daerah yg agak sulit dijangkau seperti
jurang (kedalaman) atau menurunkan korban dari tempat tinggi (ketinggian).
Long Spine Board (LSB)
Alat yang digunakan untuk memindahkan dan mengangkat korban yg diduga mendapat
cedera tulang belakang.

Scoop Strecher
Alat yang digunakan untuk meminimalkan movement atau gerak pada korban dalam
pengangkatan dan pemindahan korban yang diduga mengalami cedera tulang belakang,

Vacum Matras
Alat yang digunakan untuk immobilisasi dan mengangkat korban dengan patah tulang
belakang, leher dan multi trauma.

Automatic Eksternal Defibrilator (AED)


Alat yang digunakan untuk bantuan kejut jantung pada korban dengan gangguan irama
jantung dan henti jantung.

Self Confined Breathing Aparatus (SCBA)


Alat yang digunakan untuk menolong (penolong) korban dalam situasi lingkungan yang
minim oksigen atau kadar oksigen rendah.

Life Support Product (LSP)


Alat yang digunakan untuk membantu pernafasan , pemenuhan kebutuhan oksigen, dan
penghisapan (suction).
Kendrick Extrication Device (KED)
Alat yang digunakan untuk memindahkan korban dari dalam kendaran yg terjebak
kecelakaan lalu lintas yang mengalami cidera tulang leher, tulang belakang, dan kepala.

Nebulizer (Compressor & UltraSonic)


Alat yang digunakan untuk memberikan terapi uap

Suction Pump
Alat yang digunakan untuk menghisap lendir atau cairan berupa darah pada pasien
menggunakan listrik atau baterei

Rescue Vacum Hand


Alat yang digunakan untuk menghisap lender atau darah secara manual atau tanpa listrik.

Eye Magnet Probe


Alat yang digunakan untuk mengambil benda logam atau non logam seperti kayu, kerikil, dll
yang menancap di mata.

Pulse Oxymetri
Alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah dan menghitung denyut
nadi.

Cricothyroidotomy Kit
Alat yang digunakan untuk melakukan tindakan cricothyroidotomy (suatu insisi dilakukan
melalui kulit dan ligamen Cricothyroid untuk mendirikan sebuah jalan napas paten selama
situasi yang mengancam jiwa)

Tracheostomy Tube
Alat yang digunakan untuk melakukan tindakan tracheostomy (membuat sayatan pada
aspek anterior leher dan membuka saluran napas langsung melalui sayatan di trakea)

Oropharyngeal Airway
Alat yang digunakan untuk membuka atau membebaskan jalan nafas melalui rongga mulut
ke dalam pharyng.

Nasopharyngeal Airway
Alat yang digunakan untuk membuka atau membebaskan jalan nafas melalui rongga hidung
ke dalam pharyng.

Tongue Spatel
Alat yang digunakan untuk membuka jalan nafas dengan menekan lidah

Laryngoscope (Blade & Handle)


Alat yang digunakan untuk melihat laryng (membantu pemasangan endotracheal tube).

Otoscope
Alat yang digunakan untuk melihat rongga telinga

Opthalmoscope
Alat yang digunakan untuk memeriksa retina mata

Nasal Kanul
Selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang hidung. Pemberian O2 1-6 L/mnt
dengan konsentrasi 24% - 44%.

Simple Mask (Rebreathing Mask)


Alat bantu pernafasan berupa masker yang digunakan untuk konsentrasi oksigen rendah
sampai sedang. Aliran 6-8/10 L/mnt dengan konsentrasi 45% - 60%.

Non-Rebreathing Mask
Alat bantu pernafasan berupa masker dilengkapi dengan kantung oksigen (reservoir) yang
digunakan untuk konsentrasi oksigen tinggi. Aliran 10-12 L/mnt , konsentrasi 60% - 80%.

Pocket Mask
Alat bantu nafas atau ventilasi dari mulut ke masker .

Nebulizer Mask
Alat bantu pernafasan yang digabungkan dengan tabung obat terapi uap (nebulizer)

Regulator Oksigen
Alat yang berfungsi untuk mengukur kondisi tekanan oksigen yang ada di dalam tabung
(manometer) dan sekaligus berfungsi sebagai penyambung ke selang oksigen untuk yang
ke hidung. Dilengkapi Flowmeter yaitu alat untuk mengetahui pemakaian aliran oksigen
yang digunakan, serta Humidifier yaitu alat untuk melembabkan oksigen menggunakan air.

Ambu Bag / Resusitator Bag Valve


Alat bantu pernafasan secara manual yang dapat dilengkapi dengan selang oksigen dan
reservoir . Aliran 15 L/mnt konsentrasi 99 %.

Cervical Collar (Stiffneck Adjustable Collar)


Alat yang digunakan untuk immobilisasi leher pasien yang dicurigai cidera tulang leher. Alat
dapat disesuaikan dengan panjang leher pasien.
Ada pula yang sudah sesuai ukuran S, M, L baik yang rigid(keras) atau Soft(lembut).

Head Immobilisation
Alat untuk immobilisasi kepala pasien akibat cidera kepala.

Sam Splint
Alat yang digunakan untuk immobilisasi bagian tubuh pasien (leher, ekstremitas atas dan
bawah) yang mengalami dislokasi atau fraktur. Alat ini dapat dibentuk/disesuaikan menurut
kebutuhan.

Burn Shield Gel


Alat yang digunakan untuk kompres luka bakar , sekali pakai.

Emergency Blanket / Isothermic Blanket


Alat yang digunakan sebagai selimut untuk mencegah hipotermi pada pasien yang
mengalami trauma dingin.

Elastic Bandage
Alat yang digunakan untuk mengkonpresi / memfiksasi luka atau cidera pada otot.

Micropore
Alat perekat yang mempunyai kelebihan hipoalergen, tidak meninggalkan bekas pada kulit,
dan lebih praktis . daripada Leukoplast.
Leukoplast
Alat perekat terbuat dari kain karet yang dapat menimbulkan alergi pada kulit.

Opsite Dressing
Alat berupa perekat yang tahan air digunakan dalam perawatan luka bakar, luka bakar
tingkat pertama atau kedua, situs donor, luka pasca-operasi, luka ringan (termasuk lecet dan
luka).

Carpal Tunnel Splint


Alat yang digunakan untuk menjaga pergelangan tangan lurus dan menghilangkan nyeri
akibat cidera otot pergelangan tangan.
Clavicle Splint
Alat yang digunakan untuk memfiksasi bahu pada pasien dengan cedera bahu.

Air Splint / Pneuma Splint


Alat untuk immobilisasi tangan atau kaki yang mengalami luka atau fraktur dengan
penekanan udara.

Dressing Pad
Alat berupa perban steril yang digunakan untuk menutup luka.

Steril Eye Pad


Alat berupa perban steril yang digunakan untuk menutup mata pasien yang mengalami
penyakit atau cidera.

Elastic Net Bandage


Alat berupa perban elastic yang dapat digunakan dalam setiap bagian dari tubuh, terutama
untuk kepala, wajah, leher, bahu sistemik utama, sendi kecil.

Hot & Ice Compres Bag


Alat yang digunakan untuk kompres air panas dan es pada pasien yang mengalami cidera
otot ataupun nyeri lainnya.

Wing Needle
Alat yang digunakan untuk memasukan cairan infuse ke dalam pembuluh darah atau
sebagai perangkat untuk injeksi intra vascular.

Ring Cutter
Alat pemotong cincin pada jari pasien

Sharp Yellow / Red Container


Alat berupa tempat sampah medis khusus untuk bahan yang tajam seperti jarum, ampul,
vial.

Cord Clamp
Alat yang digunakan untuk menjepit tali pusat pada bayi.

Hecting Set
Alat yang digunakan untuk menjahit luka terdiri dari nierbeken ,Pinset anatomis , Pincet
chirurgis, Pean lurus , Nalvoelder ,Benang ,Scapel handle, gunting TA/TU lurus & bengkok,
blade suture/bisturi, silk & catgut, Bak instrumen .

Sterilisator (Basah & Kering)


Alat yang digunakan untuk mensterilkan alat-lat kesehatan (instrument)
Oxygen Cylinder
Tabung oksigen yang terdiri dari beberapa tipe ,antara lain : Tipe D (350 lt), Tipe E (625 lt),
Tipe M (3000 lt), Tipe G (5300 lt), Tipe H/K (6900 lt).

Face Shield
Face shield resusitasi yaitu alat berupa plastic untuk bantuan pernafasan ‘mouth to mouth’
sedangkan face shield berupa kaca fiber atau plastic digunakan untuk pekerja

Das könnte Ihnen auch gefallen