Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Keterangan :
= laki-laki = meninggal
= perempuan = klien
V. POLA KEGIATAN SEHARI – HARI
1. Pola Nutrisi
a. Ibu klien mengatakan pada saat sebelum sakit kebiasaan makannya seperti anak-
anak sebayanya, selera makan baik, makan nasi, sayur, dan lauk pauk.
Frekuensi makan 3x/hari. Makanan yang disukai yaitu es, cokelat dan buah-
buahan, karena klien menderita asma maka klien mempunyai pentangan
makan berupa cokelat dan makanan es, makanan yang mengandung pengawet
dibatasi.
b. Ibu klien mengatakan sejak sakit nafsu makan anaknya menurun bahkan
anaknya tidak mau makan, makannya hanya bubur saja dan hanya bisa
menghabiskan 3 sendok saja. Cara makannya pun harus disuapi. Sehingga
berat badannya menurun.
2. Cairan
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya minum apa saja yang disukainya
seperti minuman kaleng, minuman es. Dia setiap hari dia minum sebanyak 8
gelas air putih atau sebanyak yang dia butuhkan .
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya minum air putih saja, dibantu dengan
cairan infuse. Cairan yang dibutuhkan sebanyak 1000 cc.
3. Eliminasi ( BAB dan BAK )
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK anaknya normal seperti
biasanya. Biasanya BAB dan BAK di WC. BAB 2-3 x/hari, pada waktu pagi
hari dan malam hari, dan BAK hanya 4-6 kali. Tidak ada kesulitan yang
dialami.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit BAB tetap berjalan normal, hanya BAK nya
saja yang tidak normal (produksi urin menurun).
4. Istirahat / Tidur
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya selalu tidur siang ± 3 jam dan tidur
malam ± 10 jam.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidur siang hanya 1 jam sedangkan
pada malam hari hanya 5-7 jam karena sering terbangun dan gelisah. Bila
tidak dapat tidur, klien biasanya hanya menonton televisi.
5. Personal Hygiene
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya mandi 3x sehari dan menggosok
gigi pada saat bangun tidur, setelah makan dan pada saat akan tidur. Mencuci
rambut 3x dalam seminggu dan memotong kuku sekali dalam seminggu.
Semua kegiatan ini dilakukan dengan mandiri, kecuali pada saat memotong
kuku biasanya ibu klien yang mengerjakannya.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya hanya dilap basah 2x/hari dengan
menggunakan air hangat dan menggosok gigi 1x/hari yaitu pagi, tidak pernah
mencuci rambut, belum pernah menggunting kuku, dan semua kegiatannya di
Bantu oleh orang tua klien.
6. Aktifitas / Mobilitas
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit aktifitas anaknya sehari – hari yaitu sekolah
dan bermain seperti anak-anak pada umumnya. sepulang sekolah klien
mengganti baju, makan dan tidur. Setelah bangun tidur klien bermain bersama
teman-temannya.
Malam hari anaknya belajar mulai dari jam 7 sampai jam 9 malam.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak mampu melakukan aktifitas,
karena sulit bernafas. Kemampuan klien menurun sehingga banyak
membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
7. Psikososial
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit, klien tinggal di Lingkungan yang cukup
banyak teman-teman sebayanya, dia berinteraksi dengan anggota keluarga dan
masyarakat disekitar khususnya teman-teman sebayanya.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit, klien susah bicara atau bicara terbata-bata.
orang tuanya membawa klien ke rumah sakit untuk di rawat inap, klien sering
bertanya mengapa dia harus tingal di rumah sakit dan dia sering meminta
untuk pulang,. Klien tampak ketakutan, saat melihat perawat atau dokter yang
mendekatinya, klien mengatakan bahwa dia tidak mau disuntik. Klien sangat
gelisah dirumah sakit bahkan sangat susah membujuknya untuk minum obat.
8. Spiritual
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya sering sholat berjamaah di mesjid
dan mengaji
b. Ibu klien mengatakan pada saat sakit klien tidak dapat sholat dan mengaji.
9. Olahraga dan Rekreasi
a. Ibu klien mengatakan bahwa, Klien sering melakukan olahraga pada pagi hari
bersama keluarga, misalnya jogging atau bersepeda bersama. Klien juga sering
bermain lompat tali pada sore hari bersama teman-temannya. Setiap akhir
pekan juga orang tua klien sering mengajakklien untuk berekreasi.
b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak dapat melakukan olahraga dan
bermain lagi karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan.
VI. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Klien tampak lemah dan gelisah
b. Tanda – tanda Vital
- Suhu badan : 39 0C
- TD : tidak dapat diukur karena klien sering menangis saat disentuh.
- BB : 20 kg
- TB : 90 cm
c. Sistem Pernafasan
a. Hidung : simetris kiri – kanan
Pernapasan cuping hidung ( + )
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Dada : Bentuk dada : normochest
Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal,
perbandingan ukuran anterior posterior : transversal =2:1
Batuk kering ( tidak produktif) karena secret kental dan lumen
jalan napas sempit
Wheezing
Nafas pendek
Gerakan dada : mengikuti nafas, terdapat retraksi
subcostal, intercostalsubsternal, penggunaan otot bantu
pernapasan ( + )
Clubbing finger ( + ) 15 0
d. System Kardiovaskuler
- Palpitasi
- Diaporesis,
- tachicardia,
- dan kelelahan
e. Sistem Pencernaan
- Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan.
- Bibir kering dan pecah-pecah
- Abdomen (hati, ginjal, dan lien) tidak teraba
- Mulut tidak ada stomatitis
- tidak toleransi terhadap makan dan minum,
- mukosa mulut kering.
f. System Indera
- Mata :
Kelopak mata tidak edema, bulu mata merata, alis tebal.
Lapang pandang ; gerakan bola mata mengikuti arah cahaya
- Hidung :
Fungsi penciuman terganggu yakni sulit membedakan bau karena
hidung tersumbat, adanya secret kental yang menghalangi
penciuman kental.
- Telinga :
Keadaan daun telinga simetris kiri kanan
Kanal auditorius kotor, ada serumen ( warna kuning )
g. System Syaraf
1. Fungsi serebral :
- Status mental : lemas, takut, gelisah
- Kesadaran : mata = 4, verbal = 5, motorik = 6
- Bicara : klien bicara dengan terbata-bata dan sering menangis
2. Fungsi Kranialis :
- Kranial I
Klien sulit membedakan bau
- Kranial II
Lapang pandang = gerakan bola mata mengikuti cahaya
- Kranial III, IV, VI
Gerakan bola mata = 6 arah
Pupil = isokor
Refleks kornea = klien menggerakan mata ke lateral
- Kranial V
Sensorik = di kaji tapi klien tidak memberi jawaban
Motorik = tidak di kaji.
- Kranial VII
Sensorik = sulit di kaji
Motorik = simetris wajah kiri dan kanan saat klien menagis
Otonom = sulit di nilai
- Kranial IX
Sulit dikaji
- Kranial X
Gerakan ulvula sulit untuk dikaji karena keadaan pasien yang kurang
memungkinkan untuk pemeriksaan dan pasien sering menangis pada saat pemeriksaan.
- Kranial XI
sternokleidomastoideus = ada tahanan
Trapezius = sulit dikaji karena klien lebih banyak tidur di tempat tidur .
- Kranial XII
Mampu menjulurkan lidah kesemua arah
3. Fungsi Motorik :
a. Masa otot : normal
b. Tonus otot : lemah
c. Kekuatan otot : kekuatan otot melemah
4. Fungsi sensorik : sulit dinilai hanya rangsangan nyeri klien dapat memberi
respon
5. Fungsi cerebellum : sulit dinilai
6. Refleks : sulit dikaji karena klien menangis jika disentuh.
7. Iritasi Meningen : tidak ditemukan
h. System Muskuloskeletal
a. Kepala : bentuk mesocephal
b. Vertebra : lurus, tidak ditemukan lordosis, kyposis, scoliosis, ROM =
aktif, fungsi gerak : aktif
c. Pelvis : kesan normal
d. Lutut : lutut tidak bergerak, tidak kaku dan gerakan aktif
e. Kaki : gerakan tidak terlalu aktif karena pasien lebih sering berbaring
di tempat tidur.
f. Bahu/tangan :tangan : tidak bengkak, ROM : aktif.
i. System Integumen
a. Rambut : rambut lembab, berwarna hitam
b. Kulit : kulit warna sawo matang, temperature hangat, berkeringat.
c. Kuku : berwarna pucat,
j. System Endokrin
- Kelenjar thyroid : tidak nampak dan tidak teraba
k. System Perkemihan
- tidak ditemukan oedema palpebra
- tidak ada nokturia, disuria, kencing batu, hematuria.
- Produksi urin menurun
l. System Reproduksi
- Perempuan
m. System Imun
- Klien alergi terhadap debu, asap rokok, makanan es
- Apabila terjadi perubahan cuaca seperti musim hujan atau dingin , klien akan
merasa sesak (asma lagi)
VII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Selama dirawat, belum dilakukan pemeriksaan diagnostik
VIII. PENGOBATAN/ TERAPI SAAT INI
Prednison : 0,5 – 2 mg/kg/hari, untuk 3 hari (apabila serangan hebat).
Oksigen nasal atau masker dan terapi cairan parenteral.
Adrenalin 0,1- 0,2 ml larutan : 1 : 1000, subkutan. Bila perlu dapat diulang
setiap 20 menit sampai 3 kali.
Efedrin : 0,5 – 1 mg/kg/dosis, 3 kali/ 24 jam
Aminofilin : 4 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
IVFD Dextrose 5 % +nabic + 4:1 (14 tetes/menit).
Ampiciline 4x200mg/IV/6jam
DATA FOKUS
Nama Pasien : An. S. A. K Nama Mahasiswa : Cindra
Umur : 7 tahun N I M : 841409055
Ruang Rawat : VIP
Data Subyektif Data Obyektif
1. Ibu klien mengatakan bahwa klien : Klien nampak Sesak nafas (+)
Sesak nafas Klien Memegang dadanya, Penggunaan otot
Nyeri dada Bantu pernapasan
Gelisah Ekspresi wajah gelisah
Keringat dingin klien tampak berkeringat
Batuk klien batuk – batuk
Nafas tambahan pada auskultasi terdengar bunyi tambahan
Tidak mampu melakukan aktivitas (Wheezing)
Nafsu makan menurun Sulit bernafas, klien lemah di Bantu oleh
Produksi urin menurun orang tuanya untukmelakukan aktivitas
Bersin/Flu Tanda-tanda vital:
RR : 120 X/menit
Nadi : 60 X/menit
SB : 390C
Berkurangnya berat badan
minum yang kurang akibat sesak nafas
pasien seringkali bersin/flu
ANALISIS DATA
Nama Pasien : An. S. A. K. Nama Mahasiswa : Cindra
Umur : 7 Thn N I M : 841409055
Ruang Rawat : VIP
No DATA Penyebab Masalah
1. DS: Kontraksi otot di Tidak efektifnya
2. 0rang tua klien mengatakan bahwa sekitar bronkus kebersihan jalan nafas
klien: sehingga terjadi berhubungan dengan
Sesak nafas penyempitan jalan
Nyeri dada nafas akumulasi mukus.
Gelisah Terlibatnya otot
Keringat abdomen dalam
Batuk pernapasan
Nafas tambahan Sulitnya bernafas
usaha pernapasan klien
Tidak mampu melakukan terhadap sesak nafas
aktivitas secret kental dan lumen
Nafsu makan menurun jalan napas sempit
Produksi urin menurun
Bersin/Flu
DO: tidak bersihnya jalan
Klien nampak Sesak nafas (+) nafas
Klien Memegang dadanya, Keadaan lemah, sulit
Penggunaan otot Bantu bernafas
pernapasan Sulit bernafas
Ekspresi wajah gelisah
klien tampak berkeringat minum yang kurang
klien batuk – batuk akibat sesak nafas
pada auskultasi terdengar bunyi Hipersensitivitas
tambahan (Wheezing) Alergen, Infeksi,
Exercise ( Stimulus
Sulit bernafas, klien lemah di Bantu
Imunologik dan Non
oleh orang tuanya Imunologik )
untukmelakukan aktivitas
Tanda-tanda vital: Merangsang sel B untuk
RR : 120 X/menit membentuk IgE dengan
bantuan sel T helper
Nadi : 60 X/menit
SB : 390C
IgE diikat oleh sel
Berkurangnya berat badan mastosit melalui reseptor
minum yang kurang akibat sesak FC yang ada di jalan
nafas napas
Peningkatan
permeabilitas kapiler (
edema bronkus )
Peningkatan produksi
mukus ( sumbatan sekret
)
Kontraksi otot polos
secara langsung atau
melalui persarafan
simpatis ( N.X )
Hiperresponsif jalan
napas
Astma
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An. S. A. K Nama Mahasiswa : Cindra
Umur : 7 Tahun N I M : 841409055
Ruang Rawat : VIP
No Diagnosa Keperawatan TGL Ditemukan TGL Teratasi
9.Membantu
mengeluarkan
secret yang tidak
dapat dikeluarkan
oleh anak sendiri
10.Membantu
pengeluaran
sekresi,
meningkatkan
ekspansi paru
11. mengembangkan
ekspansi paru