Sie sind auf Seite 1von 3

TUGAS

AKUNTANSI SYARIAH

HUSNA HALIM

023 2015 0274

B6

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2017
1. Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia

Akuntansi pertama kali dikenal di Indonesia sekitar tahun 1960an, sementara akuntansi
konvensional yang kita pahami dari berbagai literature menyebutkan bahwa akuntansi pertama
kali berkembang di Italia dan dikembangkan oleh Lucas Pacioli (1494). Pemahaman ini sudah
mendarah daging pada masyarakat akuntan kita. Olehnya itu, ketika banyak ahli yang
mengemukakan pendapat bahwa akuntansi sebenarnya telah berkembang jauh sebelumnya
dan dimulai di Arab, akan sulit diterima oleh masyarakat akuntan.
Bank syariah sebagai landasan awal perkembangan akuntansi syariah.
Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses pendirian
Bank Syariah. Pendirian Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan awal
diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah. Pendirian ini dimulai dengan
serangkaian proses perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam dalam upaya
mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah yang sesuai dengan ajaran agama. Kelompok ini
diprakarsai oleh beberapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI),
serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990-199.
Setelah didirikannya bank syariah, terdapat keganjilan ketika bank membuat laporan
keuangan. Dimana pada waktu itu proses akuntansi belumlah mengacu pada akuntansi yang
dilandasi syariah Islam. Maka selanjutnya munculah kebutuhan akan akuntansi syariah Islam.
Dan dalam proses kemunculannya tersebut juga mengalami proses panjang.
Berdirinya bank syariah tentunya membutuhkan seperangkat aturan yang tidak
terpisahkan, antara lain, yaitu peraturan perbankan, kebutuhan pengawasan, auditing,
kebutuhan pemahaman terhadap produk-produk syariah dan Iain-Iain. Dengan demikian
banyak peneliti yang meyakini bahwa kemunculan kebutuhan, pengembangan teori dan praktik
akuntansi syariah adalah karena berdirinya bank syariah. Pendirian bank syariah adalah
merupakan salah satu bentuk implementasi ekonomi Islam.
Dengan demikian, berdasarkan data dokumen, dapat diinterpretasikan bahwa
keberadaan sejarah pemikiran tentang akuntansi syariah adalah setelah adanya standar
akuntansi perbankan syariah, setelah terbentuknya pemahaman yang lebih konkrit tentang apa
dan bagaimana akuntansi syariah, dan terbentuknya lembaga-lembaga yang berkonsentrasi
pada akuntansi syariah. jadi secara historis, sejak tahun 2002 barulah muncul ide pemikiran dan
keberadaan akuntansi syariah, baik secara pengetahuan umum maupun secara teknis. Sebagai
catatan, IAI baru membentuk Komite Akuntansi Syariah di Indonesia.
2. Masalah dan hambatan apa yang menyebabkan terlambatnya Akuntansi Syariah?
Perlu kita ketahui, perbedaan perbankan syariah dan konvensional yaitu adanya sistem
bagi hasil di perbankan syariah dan sistem bunga di perbankan konvensional. Pada sistem bagi
hasil, ada nisbah bagi hasil yang diaplikasikan pada pendapatan dan tidak berubah sama sekali
kecuali disepakati bersama, sedangkan pada sistem bank konvensional bunga diaplikasikan pada
pokok pinjaman dan suku bunganya sewaktu-waktu dapat diubah secara sepihak oleh bank.
Masalah: Masih kurangnya masyarakat Muslim khususnya Indonesia yang belum mengetahui
tentang Akuntansi syariah dalam bisnis maupun dalam dunia perbankan. Padahal jika kita
ketahui penduduk Muslim Indonesia sangatlah banyak. Hal ini juga menjadi keprihatinan
yaitu,pemahaman dan kesadaran masyarakat Muslim juga masih rendah sekali mengetahui
tentang Syariah.
Hambatan:
1. Pemerintah masih kurang mengeksplorasikan Akuntansi Syariah ke masyarakat Indonesia
2. Masyarakat Muslim masih berharap besar kepada konvensional dan kuragnya kesadaran
bagi setiap masyarakat

3. Berikan solusi yang menghambat terlambatnya Akuntansi Syariah!


Menurut saya , solusi dari menghambatnya terlambatnya akuntansi syariah ialah
Pemerintah,Toko Islam,guru besar maupun dosen berperan sangat penting untuk memberikan
informasi atau sosialisasi tentang akuntansi syariah dalam bisnis maupun perbankan. Hal ini
juga perlu masyarakat perlu memiliki tingkat kesadaran untuk menjalankan Akuntansi syariah
daam bisnis maupun perbankan. Bank syariah juga harus mempunyai standar Internasional,
didukungg oleh permodalan yang memadai , karena dimana Indnesia juga sudah memasuki
MEA (Masyarakat ekonomi ASEAN) dimana perdagangan bebas ke seluruh dunia ASEAN.

Das könnte Ihnen auch gefallen