Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1.
Mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
2.
Staf Pengajar Peminatan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ABSTRACT
Pre-marital sexual behavior to cousesunexpected pregnancies, abortions and
other reproduction helath problems. Based on the previous survey on February
2011 at Obstertrics Academy of polytechnic of health Departement at Semarang,
it was found that 3 students had experienced pregnancy. Based on the survey, it
showed that there was a supposition of a link among pre-marinatal sexual
practice to reproduction helath knowledge, attitude to reproduction, friends’
attitude to reproduction health and parents attitude to reproduction health. This
research was aimed to find out the relation of knowledge, attitude to reproduction
health, attitude of friends of the same age and parents to reproduction health to
pre-marital sexual practice of Obstetrics female students in HealthPolytechnic
Department Semarang. This research was conducted at October 2011 to May
2012 at Obstetrics female students in Health Polytechnic Department Semarang.
The kind of research conducted was Analytic Survey with Cross Sectional
approach. The population and sample in this research were the second year
female students of Obstetrics female students in Health Polytechnic Department
Semarang, who did not live at Semarang with their parents or renting rooms to
stay in, with total of 43 students. After the test analysis of Chi Square with CI =
95% (α = 0.05) was conducted, it obtained a result that p velue of variable of
friends attitude to reproduction health was (p = 0.006) and was conducted, it
obtained a result that p velue of variable of parents attitude to reproduction health
was (p = 0,005) hereby, it can be concluded that there actually was a relation
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang paling rawan dalam masa hidup yang berasal dari berbagai daerah
seseorang dan identik dengan seks. menempuh pendidikan di Kota
Kebutuhan akan seks pada masa ini Semarang, hal ini menyebabkan
kemudian dapat terealisasi dengan mereka harus berpisah dengan orang
minimnya pengawasan dari orang tua, tuanya dan umumnya mereka tinggal
masyarakat dan pembinaan yang di tempat kost yang dekat dengan
seharusnya mereka dapatkan. kampus. Departemen Sosial Republik
penelitian yang dilakukan oleh Indonesia (Depsos RI) pada tahun
Suryoputro pada tahun 2004 yang 2007 di sebuah kota di pulau Jawa
melibatkan 1000 mahasiswa di Jawa tentang KTD (kehamilan tidak
Tengah sebagai responden, diinginkan) pada remaja dengan
mengatakan bahwa lebih dari 75% populasi penelitian berdasarkan tingkat
responden umur pertama kali pendidikan, remaja yang mengalami
melakukan hubungan seksual adalah KTD terbanyak adalah yang memiliki
>18 tahun. Mahasiswa sebagai remaja pendidikan di Perguruan Tinggi.
akhir, memiliki tugas perkembangan Semakin banyaknya hubungan
dan fase perkembangan seksualnya seksual pranikah di kalangan remaja
yang mendorong mereka untuk turut mendukung berkembangnya
menjalin relasi heteroseksual (seperti penyakit HIV/AIDS di Indonesia. Pada
pacaran). ciri perilaku heteroseksual pertengahan 2010, jumlah kasus
remaja masa kini yaitu sikap terhadap HIV/AIDS di Indonesia mencapai
perilaku seks yang jauh lebih lunak 21.770 kasus AIDS positif dan 47.157
dibanding remaja generasi kasus HIV positif dengan prosentase
sebelumnya, maka tak heran jika 48,1% pengidap adalah usia 20-29
ancaman pola hidup seks bebas di tahun. Sedangkan di Kota Semarang,
kalangan mahasiswa berkembang berdasarkan data dari Dinas
semakin serius Kesehatan Kota Semarang hingga
Kota Semarang sebagai ibukota Mei 2010, tercatat jumlah kumulatif
Propinsi Jawa Tengah termasuk 5 pengidap baru virus HIV adalah 99
besar kota yang mempunyai jumlah penderita.
penduduk terbesar di Jawa Tengah, Remaja yang mengalami KTD
terdapat 4 Perguruan Tinggi Negeri berada pada suatu kondisi yang sulit
(PTN) dan 59 Perguruan Tinggi untuk dihadapi bagi seorang remaja,
Swasta (PTS). Banyak mahasiswa sehingga remaja cenderung untuk
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Total 43 100.0
dengan perilaku seksual pranikah hal tabu ataupun aib bagi mereka.
mahasiswi. Demikian besarnya Sehingga permasalahan seksual
pengaruh dari teman sebaya sehingga remaja atau mahasiswi kebidanan ini
mempengaruhi juga perilaku seksual harus mendapatkan perhatian yang
mahasiswi kebidanan. Teman sebaya lebih terutama dengan teman
mempunyai pengaruh terhadap sikap, sebayanya.
pembicaraan, minat, penampilan dan Hasil uji statistik dengan
tingkah laku mahasiswi kebidanan menggunakan Chi Square dengan
daripada pengaruh keluarga maupun tingkat signifikansi α = 0,05
orang tua. Sebagaimana yang menunjukkan nilai p-value sebesar
dikemukakan oleh Jackie Robinso, 0,005 dimanan nilai p-vaue > α (0,005
sumber dukungan emosional penting > 0,05) maka terjadi penerimaan Ha
sepanjang transisi masa remaja yang dan penolakan Ho. Sehingga dapat
kompleks adalah peningkatan disimpulkan ada hubungan antara
keterlibatan remaja dengan teman peran orang tua responden dengan
sebayanya. Maka tidak heran bila perilaku seksual mahasiswi Kebidanan
remaja mempunyai kecenderungan Politeknik Kesehatan Depkes di Kota
untuk mengadopsi informasi yang Semarang. Tekanan yang terlalu
diterima oleh teman-temanya, tanpa banyak dapat membuat remaja
memiliki dasar informasi yang menjadi stress, berpikiran labil dan
signifikan dari sumber yang lebih dapat mencoba-coba hal yang seharusnya
dipercaya. Sebagian besar mahasiswi tidak dilakukan. Kurangnya
kebidanan mempunyai teman dengan komunikasi secara terbuka antara
perilaku seksual yang beresiko untuk orang tua dan anak dalam
terjadinya kehamilan yang tidak membicarkan masalah seksual dapat
diinginkan. Data tersebut juga bias mendorong remaja untuk melakukan
lebih banyak dari yang sebenarnya perilaku seksual pranikah, jadi
atau kebalikannya, hal ini dikarenakan walaupun orang tua bersikap baik
penelitian ini merupakan penelitian terhadap kesehatan reproduksi dan
yang sensitif dimana tidak semua seksualitas apabila terdapat hambatan
responden atau mahsiswi kebidanan dalam penyampaian atau
dapat berterus terang dang mengkomunikasikan dengan anak
menganggap bahwa membicarakan karena berbagai penyebab misalnya
masalah seksual adalah merupakan masih merasa tabu, merasa tidak
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 2, April 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm