Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Secara Umum
adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam tahun pajak
Pembedaan Subjek Pajak : Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri (ingat
syaratnya biasanya berhubungan dengan 183 hari dalam satu tahun)
©Henydria
©dedi
Beda WP DN dan LN:
a. WP-DN dikenai PPh atas penghasilan dari dalam & luar Indo
Wp-LN dikenai PPh HANYA atas penghasilan dari Indo.
b. WP-DN dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto tarif umum
WP-LN dikenai pajak berdasarkan penghasilan bruto dg tarif sepadan.
c. WP-DN wajib menyampaikan SPT
WP-LN tidak wajib.
Tarif :
Tarif PPh OP (Pasal 17 UU PPh) -> tarif berlapis
Lapisan PKP Tarif Pajak
Sampai dengan 50 juta 5%
Diatas 50 juta sd 250 juta 15%
Di atas 250 juta sd 500 juta 25%
Di atas 500 juta 30%
JANGAN LUPA! Tarif jangan langsung dikalikan dengan nominal penghasilan kena
pajaknya!
Contoh penghitungan :
Penghasilan kena pajak Pak Al adalah 700 juta, maka penghitungan pajaknya adalah :
5% x 50 juta = 2.500.000
15% x 200 juta = 30.000.000
25% x 250 juta = 62.500.000
30% x 200 juta = 60.000.000
155.000.000
PTKP
a. Sebelum 1 Juni 2013
Pribadi 15.800.000
Tanggungan 1.320.000
b. Mulai 1 Juni 2013
Pribadi 24.300.000
Tanggungan 2.025.000
o Ada Badan tertentu yang mendapat fasilitas, yaitu yang peredaran bruto :
<4.800.000.000 = seluruhnya mendapat fasilitas
4.800.000.000-50.000.000.000 = ada yang mendapat fasilitas, ada yang tidak.
Rumus :
Rp 4.800.000.000,00 x PKP = PKP Pasal 31E
Total Peredaran Bruto
2009:
Tarif Psl 31E = 50% X 28% X PKP 31E
2010 dan sesudahnya:
Tarif Psl 31E = 50% X 25% X PKP 31E
Contoh penghitungan:
Penghasilan kena pajak PT.Abadi tahun 2011 adalah 20.000.000.000 dengan total peredaran
bruto 48.000.000.000
4. Biaya yang boleh dan tidak boleh dibiayakan (deductable dan non-deductable expense)
akan digunakan untuk rekonsiliasi fiscal
Pemberi Penerima
DEDUCTIBLE ----------- TAXABLE
NON-DEDUCTIBLE ----------- NON-TAXABLE
5. Pengecualian obyek pajak (Zakat, hibah, kompensasi kerugian, PTKP) ini yang sering
keluar, untuk lebih lengkapnya lihat UU PPh atau PPT pak okta)
6. Harga perolehan/harga penjualan dalam hal terjadi jual beli, tukar menukar, pengalihan,
peleburan, penggabungan dan pemekaran. Pasal 10 PPh
Tidak dipengaruhi hubungan istimewa Jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan/diterima BV
Dipengaruhi hubungan istimewa Jumlah yang seharusnya dikeluarkan/diterima MV
Dalam hal tukar menukar Jumlah yang seharusnya dikeluarkan/diterima
berdasarkan harga pasar MV
Dalam rangka likuidasi, penggabungan, Jumlah yang seharusnya dikeluarkan/diterima
peleburan, pemecahan, pengambilalihan sesuai harga pasar kecuali ditentukan lain oleh
menkeu MV
Persediaan dan pemakaian persediaan Berdasarkan Weighted Average Moving atau dengan
untuk penghitungan harga pokok FIFO
Pencatatannya PERPETUAL.
Pengalihan harta hibahan, bantuan atau BV atau HPP
sumbangan dan warisan yang memenuhi
persyaratan pasal 4 ayat (3) huruf a dan
b
Pengalihan harta yang tidak memenuhi MV
syarat pasal 4 ayat (3) huruf a dan b
7. Penghitungan PPh bagi pengusaha tertentu (pasal 15) dan PPh Final (pasal 4 ayat (2))
PPh pasal 15
Ketentuan ini mengatur tentang Norma Perhitungan Khusus untuk golongan Wajib Pajak tertentu,
Didalam SE 02/PJ.31/2003
disebutkan:
Penghasilan dari Persewaan Tanah & atau 10% x Jumlah bruto Potong
Bangunan
Penghasilan dari Hadiah Undian 25% x Jumlah Bruto Potong
Penghasilan dari Pengalihan Hak atas 5% x Jumlah Bruto (kecuali <60juta) Potong
Tanah &/ Bangunan 1% x Jumlah Bruto (rumah sederhana
dan rumah susun sederhana)
Penghasilan dari Transaksi derivatif 2,5% x margin awal Pungut
berupa Kontrak berjangka yg
Diperdagangkan di Bursa
Penghasilan dari Bunga Obligasi 5% s.d 20% Potong
(lihat PP No.16/2009)
Penghasilan Bunga Simpanan Koperasi yg 10% x Jumlah Bruto Potong
dibayar kpd anggotanya (untuk bunga >240.000/bulan)
Penghasilan dari Bunga deposito & 20% x Jumlah Bruto Potong
Tabungan serta Diskonto SBI (kecuali jika kurang dari 7,5 juta)
Penghasilan dari Penjualan saham 0,1% x Jumlah Bruto Nilai Transaksi Potong
Jasa Konstruksi Pelaksanaan : Potong
adalah layanan jasa konsultansi 2% x Jumlah Bruto (kualifikasi kecil)
perencanaan pekerjaan konstruksi, 3% x Jumlah Bruto (kualifikasi
layanan jasa pelaksanaan menengah dan besar)
pekerjaan konstruksi, dan layanan 4% x Jumlah Bruto (tidak memiliki
jasa konsultansi pengawasan kualifikasi)
pekerjaan konstruksi.
Perencanaan dan Pengawasan :
4% x Jumlah Bruto (memiliki
kualifikasi)
6% x Jumlah Bruto (tidak memiliki
kualifikasi)
Telepon Seluler Biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan digunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya dapat dibebankan
50% melalui penyusutan kelompok I (Kep DJP 220/2002)
Sedan Biaya perolehan, pembelian, perbaikan besar kendaraan sedan atau yang sejenis yang
dimiliki dan digunakan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat
dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% melalui penyusutan kelompok 2 (Kep DJP
220/2002)