Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
MANAJEMEN KONSTRUKSI I
Oleh :
Ir. Putu Hermawati
I G A Istri Mas Pertiwi, ST
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Contoh Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
B. Contoh Bentuk Surat Perjanjian (Kontrak)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Manajemen Proyek Konstruksi dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kata yaitu
Manajemen, Proyek dan Konstruksi
Manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola pekerjaan
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang.
Secara umum Manajemen dapat artikan sebagai suatu Ilmu dan Seni
- Manajemen dalam pengertian sebagai Ilmu : karena Manajemen bisa dipelajari
sama seperti ilmu pengetahuan lain umumnya
- Manajemen dalam pengertian sebagai Seni : karena Manajemen bersifat abstrak
dimana pengembangan ketrampilan manajemen hanya dimungkinkan dari bakat,
kemampuan dan pengalaman dalam mengembangkan Seni Manajemen
Namun hasil yang terbaik akan diperoleh bila Ilmu dan Seni dalam manajemen itu
bertindak saling melengkapi (complementary).
Jadi pengertian manajemen dalam hal ini adalah seni mengelola kegiatan-kegiatan
untuk mencapai sasaran yang optimal
Proyek adalah suatu kegiatan berkesinambungan yang dilakukan oleh
sekelompok orang untuk mencapai sasaran yang ditentukan dengan waktu dan
sumber daya yang terbatas di suatu lokasi tertentu
Konstruksi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
membangun suatu bangunan konstruksi
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari konstruksi yang akan
dibangun, pembuatan gambar rencana dan persyaratan teknis yang diperlukan
b. Pengorganisasiaan (Organizing)
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan mengatur dan menyusun organisasi
yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk mengatur hubungan kerja
diantara unsur-unsur organisasi
c. Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
dalam rangka mewujudkan bangunan konstruksi yang akan dibangun. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini perlu diatur hubungan kerja antar pelaksana
pembangunan serta selalu tunduk dan taat pada peraturan dan ketentuan yang
telah disepakati
d. Pengawasan (Controlling)
Kegiatan pengawasan dilakukan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali I-2
Manajemen Konstruksi I
BAB II
MANAJEMEN DALAM INDUSTRI JASA KONSTRUKSI
SASARAN
Perencanaan
Pengendalian Pelaksanaan
dan
Pengawasan
Pengukuran
Prestasi
Ide
Studi Kelayakan
meliputi kajian lebih mendetail - menggunakan data-data
tentang : primer dan sekunder
- aspek sosial - dikaji dengan analisa
- aspek teknis detail
- aspek ekonomis - dilakukan oleh Pemilik
- aspek lingkungan hidup atau Konsultan
Perencanaan:
Perencanaan awal
- Pembuatan lay out Proyek Dilaksanakan umumnya
- Penyusunan pedoman persyaratan oleh Konsultan ,
berkonsultasi dengan
Perenc. detail/Pemb. Dok. Tender Pemilik
- Perencanaan Arsitektur & Gambar
- Perencanaan Struktur & Gambar
- Penyusunan RKS
- Penyusunan RAB
Oleh Pelaksana /
Konstruksi Kontraktor
FISIK
Operasional dan
Oleh Pemilik
Pemeliharaan
2. Konsultan Perencana
Ialah perorangan/badan Hukum yang membuat studi tentang perencanaan atau
perencanaan teknis lengkap dari suatu pembangunan konstruksi berdasarkan ide
dan kebutuhan Pemilik Proyek serta menyesuaikan dengan latar belakang
keahliannya.
Contoh : Atelir 6, PT. Perentjana Djaja, PT. Bina Cipta, Arsitek freelance dsb.
3. Kontraktor
Ialah perorangan/Badan Hukum yang menerima dan melaksanakan pekerjaan
proyek menurut biaya yang tersedia dan sesuai dengan waktu, spesifikasi serta
gambar rencana yang telah ditetapkan.
Contoh : PT. Tunas Jaya Sanur, PT. Hutama Karya, PT. Waskita Karya,
Pemborong dsb.
4. Konsultan Pengawas
Ialah perorangan/ Badan Hukum yang mengadakan pengawasan menyeluruh
terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor
agar sesuai dengan waktu, spesifikasi dan gambar yang telah ditetapkan.
Contoh : Sama dengan Konsultan Perencana karena umumnya konsultan
perencana juga berfungsi sebagai konsultan pengawas.
Konsultan Studi
Konsultan
Perencana
Konsultan Pengawas
Konsultan M.K
Kontraktor
Sub Kontraktor
Supplier
Keterangan :
Keterlibatan langsung
Keterlibatan tidak langsung
Pemilik Proyek
1
2 1
1 3
5
6
Kontraktor
Keterangan :
Garis Kontrak
Hub.kerja langsung
1) Organisasi Garis
Ciri-ciri organisasi garis :
• Bentuk organisasi sangat sederhana
• Anggota organisasi mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab atas
kegiatan yang secara langsung menghasilkan produk yang diminta oleh
tugas pokok tadi
• Pimpinan organisasi mengawasi semua fungsi yang diperlukan untuk
menjalankan organisasi (seperti tugas perencanaan, pembagian tugas dan
pengawasan)
• Hubungan antara pimpinan dan anggota bersifat langsung
• Lebih cocok untuk menjalankan aktivitas yang sifat dan tujuannya
sederhana dengan volume kegiatan yang relatif kecil.
Keuntungan :
Kesatuan komando tampak menonjol karena pimpinan terletak dalam satu
tangan
Pimpinan langsung berhubungan dengan anggota, sehingga koordinasi
relatif mudah
Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan bawahan dapat dilaksanakan
dengan mudah
Pimpinan /
Pengawas
Anggota/ Anggota/
Pelaksana Pelaksana
2) Organisasi Fungsional
Ciri-ciri organisasi fungsional :
• Fungsi/tugas dapat dibagi-bagi menjadi beberapa bagian di mana masing-
masing bagian diberi kepercayaan untuk mengatur dan menjalankan
fungsinya.
• Kepala suatu bagian adalah orang yang ahli di bidangnya sehingga
diharapkan efisiensi yang maksimal dari pelaksanaan tugas masing-masing
• Masing-masing bagian mempunyai fungsi sebagai pelaksana sehingga bisa
memiliki organisasi pelaksana pula
• Bentuk organisasi ini diterapkan untuk organisasi dengan sifat dan jumlah
aktivitas yang lebih besar dan dapat dikembangkan sesuai dengan
tumbuhnya usaha
Kerugian :
Saluran hirarki yang harus dikuasai oleh seorang kepala bagian menjadi
sangat banyak yang bisa melampaui kemampuannya
Pimpinan tertinggi yang harus melakukan koordinasi, kurang memahami
kegiatan secara terperinci dari masing-masing bagian
Pelaksanaan alih tugas sulit dilaksanakan tanpa melalui pendidikan khusus
Pimpinan/
Pengendali
Sekretaris
Administrasi Teknik
& Keuangan
Keuntungan :
Tiap-tiap Divisi (Kelompok) akan menyelesaikan tugasnya dengan mudah
dan cepat karena apa yang dikerjakan sesuai keahliannya dan telah diberi
tanggung jawab penuh untuk mengatur dan menjalankan tugasnya.
Mutasi antar divisi bisa dilaksanakan pada posisi jabatan sama atau
meningkat
Kerugian :
Hanya dapat diterapkan apabila tugas yang diselenggarakan bersifat umum
dan serupa untuk semua bagian
Pengembangan keahlian sukar dilaksanakan karena tugasnya sebuah
keahlian saja
Pimpinan
Site Manajer
Keuntungan :
Pimpinan dibantu oleh staf ahli sesuai bidangnya masing-masing
Terdapat pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana
Kemampuan anggota dapat dikembangkan sesuai keahliannya
Pimpinan
Koordinator Proyek
Bagian-bagian fungsional
menurut keahliannya
5) Organisasi Panitia
Ciri-ciri Organisasi Panitia :
• Jangka waktu pelaksanaan tugas/kegiatan relatif pendek
• Volume kegiatan tertentu
• Kepemimpinan dan tanggung jawab dilaksanakan secara bersama/kolektif
• Semua anggota panitia mempunyai tanggung jawab, wewenang dan hak
yang sama
• Para anggota dikelompokkan menurut bidang tugas yang akan dilaksanakan
Kerugian :
Sulit menentukan penanggungjawab apabila terjadi hambatan
Kemampuan para anggota kurang dapat berkembang
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
d. Kepala Logistik
- Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan di dalam menyelenggarakan
kegiatan penyediaan perbekalan dan peralatan untuk proyek.
- Memberikan bantuan dan jasa kepada satuan pelaksana di dalam masalah
yang sifatnya khusus logistik (pergudangan, perbengkelan, angkutan dsb).
e. Koordinator Proyek
- Bertanggungjawab langsung kepada pimpinan dalam mengembangkan
fungsi-fungsi pelaksanaan dan penerapan prosedur konstruksi.
- Mengatur pelaksanaan pekerjaan dari Site Manajer untuk mencapai sasaran
operasional
- Menetapkan planning dan schedulling system untuk keperluan pengendalian
pelaksanaan.
- Mengadakan pertemuan periodik dengan semua Site manajer untuk
mengadakan review terhadap kemajuan pekerjaan masing-masing dalam
hubungannya dengan tugas organisasi dan memberikan petunjuk mengenai
tindakan selanjutnya
- Menginformasikan kebijakan-kebijakan pimpinan yang baru.
a. Gambar-gambar Rencana
Untuk proyek-proyek konstruksi baik Konstruksi Gedung, Transportasi dan
Pengairan gambar-gambar rencana itu meliputi gambar Arsitektur dan Struktur,
yang secara garis besar terdiri dari :
• Gambar Lokasi Proyek
• Gambar Situasi/Denah
• Gambar Tampak (Depan, Samping kanan/kiri , Belakang)
d. Keterangan-keterangan lain
Berupa Berita Acara penjelasan mengenai Dokumen Tender yang diberikan
saat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwyzing). Keterangan ini bisa berupa
gambar, tambahan/pengurangan keterangan tentang syarat-syarat Administrasi
maupun Teknis.
5.1 Pengertian
Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang diperlukan
oleh Instansi Pemerintah ataupun Swasta yang meliputi : pengadaan barang, jasa
pemborongan, jasa konsultansi dan jasa lainnya. Dalam hal ini akan digunakan
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2000.
Pengertian istilah yang digunakan adalah :
a. Pengadaan Barang adalah Pengadaan benda dalam berbagai bentuk dan uraian
yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, peralatan yang
spesifikasinya ditetapkanoleh pengguna barang/jasa
b. Jasa Pemborongan adalah layanan penanganan pekerjaan bangunan/konstruksi/
wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan
pengguna jasa dan pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang/jasa
c. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian professional dalam berbagai bidang
dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti
lunak dan disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang
ditetapkan pengguna jasa.
d. Jasa lainnya adalah segala pekerjaan atau penyediaan jasa selain pengadaan
barang, jasa pemborongan dan jasa konsultansi.
Pos
Sampul luar **)
Data
Teknis
Kotak
Penawaran
Panitia
Data
Harga
SAMPUL I
Langsung
Data Sampul
Teknis Penutup
Kotak
Pos Penawaran
Panita
Data Data
Harga Harga
SAMPUL II Sampul
Luar
Pos
KETERANGAN :
disampaikan langsung
disampaikan via Pos
*) Pada sampul dicantumkan dicantumkan alamat pengguna
barang/jasa yang mengadakan pengadaan barang/jasa dan
kata-kata “dokumen penawaran pengadaan barang/jasa...
(yang mencantumkan : jenis, tempat, hari, tanggal, bulan,
tahun, jam pemasukan)”
**) Pada sampul dicantumkan alamat pengguna barang/jasa,
tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, dan jam pemasukan
6.1 Pengertian
Kontrak adalah suatu perjanjian/ kesepakatan resmi yang tertulis antara dua
pihak atau lebih untuk saling mengikatkan diri secara hukum dan bersama-sama
semua pihak yang terikat dalam kontrak tersebut menjalankan hak dan kewajiban
sesuai ketentuan yang tercantum dalam perjanjian tersebut
2. Kesepakatan bersama
Pemutusan kontrak sebelum berakhirnya masa kontrak dilakukan atas dasar
kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Kondisi
semacam ini bisa saja terjadi karena hal-hal tertentu, misalnya akibat terjadi
perang atau gangguan keamanan lainnya.
4. Pelanggaran kontrak
Pelanggaran kontrak terjadi apabila salah satu pihak yang terlibat dalam kontrak
lalai atau tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam kontrak. Dalam kondisi
demikian, pihak yang dirugikan berhak menuntut pihak lain melalui jalur hukum.