Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Jumadin Lapopo
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
Email : lapopo@yahoo.com
Abstract
83
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
PENDAHULUAN hanya dilihat dari satu sisi, baik itu ekonomi
maupun sosial saja. Masalah kemiskinan
Kemiskinan telah menjadi isu utama adalah masalah yang saling terintegrasi satu
pembangunan diberbagai negara, tidak sama lain, tidak terpisahkan.
terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang Dalam salah satu penelitiannya tentang
melanda Indonesia tahun 1997 telah kemiskinan, Subagio (Dompet Dhuafa,
memporak-porandakan ketahanan ekonomi 2010) membagi kemiskinan kedalam dua
yang menyebabkan jumlah penduduk miskin kategori. Pertama, ke-miskinan yang
meningkat hingga 23,4% pada tahun 1999, ditimbulkan oleh faktor alamiah, yaitu
sebagai dampak dari banyaknya peng- kondisi lingkungan yang miskin, ilmu
hentian kegiatan ekonomi oleh perusahan pengetahuan yang tidak memadai, bencana
atau sentra-sentra ekonomi sehingga alam dan lain-lain. Kedua, kemiskinan yang
bertambahnya jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena faktor non alamiah, yaitu
menyebabkan pada awal tahun 1997, adanya kesalahan kebijakan ekonomi,
pendapatan perkapita masyarakat Indonesia korupsi, kondisi politik yang tidak stabil,
menjadi $400.-USA. Telah banyak kesalahan pengelolaan sumber daya alam
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan lain-lain. Oleh sebab itu diperlukan
untuk mengentaskan kemiskinan, namun suatu instrumen lain yang berpotensi sangat
kemiskinan masih saja selalu menjadi besar dalam proses pembangunan bangsa.
pekerjaan utama pemerintah di tiap Tak heran kemiskinan menjadi pekerjaan
periodenya. Jika dilihat dari sebabnya maka rumah di tiap negara. PBB melalui MDG’s
kemiskinan dapat beraneka ragam salah (Millenium
satunya adalah kebijakan pemerintah yang Development Goals) mencoba untuk
kurang berpihak pada rakyat kecil yang merumuskan suatu formula jangka panjang
merupakan kantong-kantong sumber didalam mengentaskan ke-miskinan.
kemiskinan. Banyak penelitian serta kajian- Setidaknya ada 8 agenda yang akan
kajian ilmiah yang mencoba untuk dilakukan dalam deklarasi yang dilakukan
membicarakan masalah kemiskinan, namun oleh 189 negara anggota PBB tersebut
sekali lagi hanya berkutat pada pen- (BPS), yakni :
defenisian dan pengkategorian, pengukuran
1. Menanggulangi Kemiskinan dan
serta pengidentifikasian sebab dari
Kelaparan,
kemiskinan itu sendiri. Tidak banyak dari
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk
kajian tersebut yang dapat mengentaskan
semua,
kemiskinan secara signifikan ini lebih
3. Mendorong Kesetaraan Gender, dan
disebabkan karena masalah kemiskinan
Pemberdayaan Perempuan,
adalah masalah yang kompleks, tidak bisa
4. Menurunkan Angka Kematian Anak,
84
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
85
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
perekonomian. Lain halnya dengan zakat, konteks yang sama akan tetapi dalam ayat
selain mengangkat fakir miskin, juga akan berbeda, yaitu Surat Al- Mukminun ayat 2
menambah produktifitas masyarakat dengan ayat 4 (Qardhawi, Fiqh Zakat, 1973).
sehingga meningkatkan lapangan kerja Banyak ayat Alquran yang berisi perintah
sekaligus meningkatkan pula tabungan mengerjakan shalat diiringi dengan perintah
masyarakat (Muhammad, 2000 : 20). membayar zakat, diantaranya adalah.
Bahkan dimasa pemerintahan Khalifah Artinya :
Umar bin Abd Aziz, sudah tidak ada lagi “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,
yang menerima zakat, sehingga zakat yang dan ruku’lah bersama orang-orang yang
dimiliki diberikan kepada masyarakat rukuk’ (Q. S. Al-Baqarah : 43)
negara lain.
Zakat memiliki peranan yang sangat Dalam sejarah Islam kewajiban
strategis dalam upaya pengentasan membayar zakat telah dimulai sejak zaman
kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Nabi Ibrahim AS yang kemudian
Berbeda dengan sumber keuangan untuk disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW
pembangunan yang lain, zakat tidak mengenai kewajiban, kadar serta harta yang
memiliki dampak balik apapun kecuali ridha wajib dizakatkan dan hal ini diteruskan oleh
dan mengharap pahala dari Allah SWT para sahabat hingga sampai sekarang. Islam
semata. Namun demikian, bukan berarti datang dengan membawa kabar gembira
mekanisme zakat tidak ada sistem sekaligus menawarkan solusi bagi manusia
kontrolnya. Nilai strategis zakat dapat dilihat yang berlaku secara universal dengan dua
melalui: Pertama, zakat merupakan ciri yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan
panggilan agama. Ia merupakan cerminan hidup di dunia serta kebahagiaan dan
dari keimanan seseorang. Kedua, sumber kesejahteraan hidup di akhirat. Sebagai
keuangan zakat tidak akan pernah berhenti. negara yang memiliki penduduk muslim
Artinya orang yang membayar zakat, tidak terbesar di dunia, pengelolaan zakat sangat
akan pernah habis dan yang telah membayar dibutuhkan sebagai penyalur dana dari
setiap tahun atau periode waktu yang lain muzakki kepada mustahik, agar dana zakat
akan terus membayar. Ketiga, zakat secara yang terkumpul dapat disalurkan dengan
empirik dapat menghapus kesenjangan baik dan benar, maka dibutuhkan suatu
sosial dan sebaliknya dapat menciptakan lembaga khusus yang dapat menangani
redistribusi aset dan pemerataan pendistribusian dana zakat tersebut.
pembangunan (Ridwan, 2005). (Takidah, 2008).
Dalam Alquran terdapat 82 ayat yang Ibadah zakat apabila ditunaikan dengan
mensejajarkan shalat dengan kewajiban baik maka akan meningkatkan kualitas
zakat, dan satu kali disebutkan dalam keimanan, membersihkan dan mensucikan
86
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
87
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
88
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
89
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut pemerintahan, dan hal ini diisyaratkan
bahasa, adalah suci, tumbuh, berkah dan dengan bagian (para muallaf yang dibujuk
terpuji: semuanya digunakan didalam hatinya) dan (dalam menegakkan agama
Alquran dan hadist. Tetapi yang terkuat, Allah).
menurut Wahidi dan lain-lain, kata dasar 1. Zakat dan tanggung jawab sosial
Zaka berarti bertambah dan tumbuh, Pada sasaran ini ada yang bersifat
sehingga bisa dikatakan, tanaman itu zaka identitas sosial, seperti menolong orang
artinya tumbuh, sedangkan tiap sesuatu yang yang mempunyai kebutuhan, menolong
bertambah disebut zaka artinya bertambah. orang-orang lemah, seperti fakir, miskin,
Bila satu tanaman tumbuh tanpa cacat, maka orang yang berutang dan ibnu sabil.
kata zaka disini berarti bersih. (Qardhawi, 2. Zakat dan segi ekonominya
1973: 34) Zakat dilihat dari segi ekonominya
adalah merangsang si pemilik harta
Tujuan dan Dampak Zakat dalam kepada amal perbuatan untuk mengganti
Kehidupan Masyarakat apa yang telah diambil dari mereka. Ini
Sesungguhnya sisi sosial dari sasaran terutama jelas sekali pada zakat mata
zakat (Qardhawi, 73:876), jelas tidak uang, dimana Islam melarang
diragukan lagi. Cukuplah kita memper- menumpuknya, menahannya dari
hatikan pada mustahik zakat, dengan peredaran dan pengembangan.
pandangan yang sekilas saja, agar jelas bagi 3. Zakat dan tegaknya jiwa
kita hakikat ini, yaitu seperti jelasnya terang Diatas semua itu, bahwa zakat itu
pada waktu pagi bagi orang yang mempunyai sasaran-sasaran dan
mempunyai mata. Apabila kita membaca dampak-dampak dalam menegakkan
ayat Allah (Quran, 9:60) yang berbunyi: akhlak yang mulia yang diikuti dan
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah dilaksanakan oleh umat Islam serta
untuk orang-orang fakir, orang-orang dalam memelihara ruh dan nilai yang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para ditegakkan oleh umat, dibangun
muallaf yang dibujuk hatinya untuk kesadarannya dan dibedakan dengan itu
(memerdekakan) budak, orang-orang yang kepribadiannya.
berutang, untuk jalan Allah dan orang-
orang yang sedang dalam perjalanan, Infak
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Ayubi (2008) Kata Infak adalah kata
Allah; dan Allah Maha Mengetahui Lagi serapan dari bahasa Arab: al-infaq. Kata al-
Maha Bijaksana,” infaq adalah mashdar (gerund) dari kata
Maka jelas bagi kita, berdasarkan ini, ada anfaqa–yunfiqu–infaq[an]. Kata anfaqa
sasaran yang mempunyai entitas agama dan sendiri merupakan kata bentukan; asalnya
90
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
91
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
92
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
Kerangka Konseptual
ZIS (ZAKAT, Infak,
Sedekah)
Kemiskinan
Zakat Fitrah
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2
93
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
94
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
95
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
96
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
97
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
Tabel 1
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
98
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
Tabel 3
Hasil Uji White
White Heterokedasticity Test :
F-statistic 1.000000 -0.756345 -0.491125
Obs*R-squared -0.756345 1.000000 0.623953
Tabel 4
Hasil Uji Lagrange Multiplier (LM-Test)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test
99
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
Tabel 5
Hasil Uji Lagrange Multiplier (LM-Test)
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test
100
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
101
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
102
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) badan/lembaga amil zakat. Selain itu
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa informasi yang dimiliki masih rendah
nilai probabilita dari F-statistik adalah mengenai kewajiban, kadar, jenis dan
0.014252 < 0.05 maka Ha diterima dan pedoman pembayaran sebagai implikasi
signifikan secara statistik. Atau dengan kata dari kurangnya sosialisasi.
lain, secara bersama-sama variabel 2. Penerimaan Zakat Fitrah
independen (ZIS dan Zakat Fitrah) Penerimaan Zakat Fitrah dalam
mempengaruhi variabel dependen penelitian ini tidak mempunyai pengaruh
(Kemiskinan). yang negatif dan tidak signifikan
terhadap proporsi penduduk miskin
periode 1998-2010, hal tersebut tidak
SIMPULAN DAN IMPLIKASI sesuai dengan hipotesa, yaitu Zakat
KEBIJAKAN Fitrah tidak mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap proporsi
Berdasarkan hasil analisa dan penduduk miskin. Hal ini disebabkan
pembahasan dalam penelitian ini dapat oleh sifat dari zakat fitrah untuk
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : konsumsi dan hanya sesaat (temporary)
dimana hanya dibayarkan setahun sekali
1. Penerimaan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah)
serta zakat yang disalurkan jumlahnya
Pada variabel penerimaan ZIS (Zakat,
kecil yakni hanya sebesar 2,5kg-3,5kg
Infak, Sedekah) dalam penelitian ini
beras sehingga pengaruhnya ter-hadap
mempunyai pengaruh yang negatif dan
penurunan kemiskinan masih rendah.
signifikan terhadap penurunan proporsi
Hal ini sesuai dengan penelitian oleh
penduduk miskin di Indonesia periode
Waidl (2011) dimana zakat masih belum
1998 – 2010 meskipun kecil, hal ini
bisa dikelola untuk kepentingan jangka
sesuai dengan hipotesa yaitu ZIS/kapita
panjang mustahik seperti membangun
mempunyai pengaruh negatif dan
sarana pelayanan yang memungkinkan
signifikan terhadap proporsi penduduk
roda ekonomi orang miskin berjalan.
miskin. Kecilnya pengaruh tersebut
karena peran lembaga zakat kurang
Implikasi Manajerial
efisien dalam pengumpulan dan
pendistri-busian zakat, dimana Diakhir penelitian ini ada beberapa saran
masyarakat belum percaya dan yakin yang diharapkan dapat memberikan
terhadap lembaga amil zakat sehingga masukan dalam pengelolaan zakat dimasa
masyarakat lebih memilih untuk mendatang, yaitu :
menyalurkan zakat secara langsung 1. Jika melihat hasil penelitian dari variabel
kepada mustahik daripada melalui ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) dimana hasil
103
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
104
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
105
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
106
Pengaruh Zis (Zakat, Infak, Sedekah) Dan Zakat Fitrah Terhadap Penurunan Kemiskinan Di Indonesia
107
Media Ekonomi Vol. 20, No. 1, April 2012
108