Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(Natrium Benzoat)
Disusun oleh :
Farmasi 3 A
KELOMPOK 3
2016
A. Tujuan
Untuk mengetahui kadar sampel (Natrium benzoat) menggunakan metode
spektrofotometri UV.
B. Prinsip Percobaan
Mengisolasi sampel natrium benzoat dan memisahkan dari matriknya
sampai didapat kristal asam benzoat dan ditentukan kadarnya dengan
spektrofotometri yang mempunyai prinsip kerja zat memiliki gugus kromofor.
Gugus kromofor yang terdapat di dalam sampel tersebut diantaranya gugus
karbonil, ikatan rangkap terkonjugasi, dan senyawa aromatik. Dengan
adanya gugus kromofor tersebut maka dapat terjadi interaksi antara sampel
dengan sinar dalam spektro UV sehingga dapat ditentukan kadarnya.
Interaksi antara sampel dan sinar yang terjadi yaitu cahaya polikromatis
dengan berbagai panjang gelombang akan masuk ke monokromator sehingga
diperoleh cahaya yang monokromatis. Cahaya tersebut akan mengenai sampel
yang kemudian akan ada yang diserap, dipantulkan, dan diteruskan.
C. Dasar Teori
Asam hidroksi benzoate merupakan asam yang cukup kuat dan dapat
digunakan sebagai baku primer untuk pembakuan basa kuat dengan indikator
fenolfthalin. Adanya gugus hidroksi pada asam benzoate pada posisi orto
menaikkan ionisasi hydrogen karboksil hampir 100 kali ionisasi gugus
karboksil pada asam benzoate, yang disebabkan oleh mesomeri dan induksi
oleh gugus hidroksi. Asam meta dan para hidroksi benzoate mempunyai derajat
ionisasi yang hampir sama dengan asam benzoate. (Sudjadi, 2008:4)
Benzoat (acidum benzoicum atau flores benzoes atau benzoic acid).
Benzoat biasa diperdagangkan adalah garam natrium benzoat, dengan ciri-ciri
berbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau, dan
pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbakar. Natrium benzoat
merupakan zat tambahan (eksipien) yang digunakan sebagai pengawet.
Produsen sediaan farmasi oral (yang dimakan) biasa menggunakannya.
Natrium benzoat memiliki ambang batas penggunaan 600 mg/l. Sodium
benzoat diproduksi dengan menetralisasi dari asam benzoat dengan sodium
hidrosida.
Natrium benzoat adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada
makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam
benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia.
Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda
Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu
lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA dan
telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari
80 tahun untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme.
Monografi Bahan
kuat!
Biarkan memisah. Setelah memisah pisahkan fase eter.
gan etanol
2. Penetapan kadar Natrium Benzoat
Kurva Kalibrasi
0.9
0.8
0.7
0.6
absorbansi
Series1
0.5
0.4 Linear (Series1)
0.3
0.2
0.1 y = 0.4971x - 0.274
0 R² = 0.9401
0 0.5 1 1.5 2 2.5
konsentrasi
X = 1,606 ppm
25 𝑚𝑙
Konsersi ke mg = 1000 𝑚𝑙 x 1,606 mg = 0,04 mg
𝐵𝑀 𝑁𝑎𝑡𝑟𝑖𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡
= x 0,04 mg
𝐵𝑀 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡
144,11
= 122,11 x 0,04 = 0,047 mg
0,047 𝑚𝑔
% Na Benzoat = x 100% = 0,00235%
2000 𝑚𝑔
G. Pembahasan
+ HCl + NaCl
Setelah itu barulah dimulai ECC dengan menggunakan pelarut eter. Dilihat
dalam kelarutan natrium benzoat yaitu mudah larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol dan lebih mudah larut dalam etanol 90% sedangkan kelarutan asam
benzoat yaitu sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam kloroform
dan dalam eter. Karena tadi sudah diasamkan sampai pH nya ekstrim dan berubah
menjadi asam benzoat, kami melakukan ECC dengan eter dalam corong pisah
dan terlihat dalam corong pisah tersebut kedua zat ini terpisah menjadi 2 fase
dengan fase eter diatas dan HCl dibawah. Memisahnya kedua zat ini akibat
perbedaan berat jenis dan juga eter merupakan pelarut non polar yang memiliki
konstanta dielektrik yang rendah dan tidak larut dalam air, untuk berat jenis eter
adalah sebesar 0,713-0,716 g/ml. Persamaan reaksinya :
HO
O
O
O ether
benzoic acid O
Setelah memisah fase eter ini diambil ditampung digelas kimia untuk
selanjutnya diuapkan dengan menggunakan alat magnetik stirerr. Sudah
diuapkan didiamkan sampai membentuk kristal asam benzoat kemudian untuk
membuktikannya dengan menggunakan uji kualitatif FeCl3, asam benzoat larut
dalam eter jika direaksikan dengan larutan besi (III) klorida akan membentuk
endapan besi (III) benzoat basa berwarna jingga kekuningan dari larutan-larutan
netral. Maka persamaan reaksinya :
3C6H5COO + 2Fe3+ + 3H2O (C6H5COO)3 Fe.Fe(OH)3 + 3H+ (Vogel, 1985)
Kemudian langsung persiapan untuk spektrofotometri dengan langkah-
langkah penentuan λ maks, penentuan larutan standar, membuat deret
konsentrasi dan membuat kurva kalibrasi. Kelompok kami menggunakan metode
spektrofotometri UV ini dengan tujuan dan prinsip karena selain memakai titrasi,
asam benzoat ini dapat ditentukan kadarnya dengan spektrofotometri, untuk
sampel natrium benzoat ini dapat dispektrofotometri karena adaya gugus
kromofor yang terdapat di dalam campuran tersebut diantaranya gugus karbonil,
ikatan rangkap terkonjugasi, dan senyawa aromatik. Dengan adanya gugus
kromofor tersebut maka dapat terjadi interaksi antara sampel dengan sinar dalam
spektrofotometri UV sehingga dapat ditentukan kadarnya. Interaksi antara
sampel dan sinar yang terjadi yaitu cahaya polikromatis dengan berbagai
panjang gelombang akan masuk ke monokromator sehingga diperoleh cahaya
yang monokromatis. Cahaya tersebut akan mengenai sampel yang kemudian
akan ada yang diserap, dipantulkan, dan diteruskan. Panjang gelombang untuk
natrium benzoat adalah 230 nm menurut literatur. Saat kami menguji blanko
dengan etanol juga menguji larutan standar dengan berbagai deret konsentrasi
yaitu 1 ppm, 1,2 ppm, 1,4 ppm, 1,6 ppm, 1,8 ppm, dn 2 ppm didapat panjang
gelombangnya adalah 228 nm dengan absorbansi 0,790, lalu langsung saja
membuat kurva kalibrasi dengan persamaan menurut hukum lambert beer yaitu
y = bx + a didapat dari antara absorbansi dengan konsentrasi setelah dihitung
didapat y = bx + a yaitu nilainya y = 0,497x – 0,274.
Didapat kurva kalibrasi dengan nilai y = 0,497x – 0,274 dan r nya adalah 0,969
dilanjutkan dengan penentuan kadar sampelnya, dimana sampel yang tadi sudah
diisolasi sampai menjadi kristal dilarutkan dalam etanol dilabu ukur 25 ml.
Persamaan reaksi antara asam benzoat dengan etanol:
H. Kesimpulan
Dari percobaan sampai didapat data hasil pengamatan maka dapat ditarik
simpulan bahwa sampel natrium benzoat nomor 8 F dengan menggunakan
metode pemisahan ECC dan penetapan kadar dengan spektrofotometri didapat
kadarnya sebesar 0,00235 %
Daftar Pustaka
Cahyadi, Wisnu. (2012). Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta: Bumi Aksara
Sudjadi, dan Abdul Rohman. (2008). Analisis Obat. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Vogel, A.I, (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro,
terjemahan oleh L.Setiono dan A.Hadyana
Pudjaatmaka, Edisi 5, Cetakan 2. Jakarta: PT
Hevery Indah