Sie sind auf Seite 1von 12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN AUDIT

INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN

PUSKESMAS CURAHDAMI

2016
I. PENDAHULUAN :

I.1 Latar Belakang :

Isu tentang keselamatan pasien mendapatkan perhatian pemerintah seperti


yang dituangkan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.Puskesmas wajib
melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif,
dengan mengutamakan kepentingan pasien.Puskesmas wajib memenuhi hak pasien
memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di Puskesmas.Acuan bagi
Puskesmas untuk pelaksanaan pogram keselamatan pasien sesuai standar yang ditetapkan.

Rangkaian kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien laksana rantai
tindakan yang kompleks dan terintegrasi yang diawali dari pengalaman masyarakat sebagai
pengguna layanan, proses pelayanan klinis dalam tingkatan mikro, konteks organisasi
sebagai fasilitator pelayanan klinis serta lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhinya.

Organisasi dengan fungsi manajemennya di Puskesmas memiliki peran penting


dalam program keselamatan pasien.Hal ini dikarenakan organisasi dan manajemen berada di
ranah latent failure terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan medis pada pasien.Oleh
karena itu diperlukan eksplorasi yang lebih intensif untuk dapat mengetahui peran organisasi
dalam menciptakan manajemen keselamatan pasien yang baik.Pelaksanaan fungsi dan
kewajiban Puskesmas untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dikelola dengan baik
melalui fungsi manajemen tersebut difokuskan pada keselamatan pasien dan upaya
peningkatan mutu pelayanan.
Monitoring dan Audit internal dilakukan setiap dua bulan sekali oleh Tim Mutu
Keselamatan Pasien Kepada seluruh Unit Penyelenggara Pelaksana pelayanan.Audit
dilakukan agar mutu Keselamatan pasien dan Petugas serta keluarga pasien dapat terjamin
sehingga memberikan rasa aman dan kenyamanan dalam menerima semua bentuk pelayanan
di puskesmas Curahdami.

I.2 Tujuan :

A. Tujuan Umum :

Melakukan pengawasan secara berkala dalam Pelaksanaan implementasi dari indikator


Keselamatan pasien oleh petugas pelaksana pelayanan, agar Mutu Keselamatan pasien
dapat terjaga dengan baik.
B. Tujuan Khusus :

a) Tim mutu Keselamatan pasien dapat memantau sejauh mana implementasi pelaksanaan
Indikator keselamatan pasien oleh petugas pelaksana pelayanan di semua unit pelayanan.
b) Tim Mutu Keselamatan pasien dapat Menetapkan indikator pengukuran keselamatan pasien
meliputi: tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien,tidak terjadi kesalahan pemberian obat,
tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya
resiko infeksi silang di puskesmas, dan tidak terjadi pasien jatuh.
c) Tim Mutu Keselamatan pasien Mampu Menetapkan standar/prosedur layanan klinis yang
dibakukan berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan.
d) Keselamatan Pasien dalam menerima Pelayanan di Puskesmas Curahdami dapat terjamin.

II. BENTUK KEGIATAN :


A. Sasaran :

Dalam Pelaksanaan Monitoring dan Audit internal Indikator keselamatan Pasien yang menjadi
sasaran utamamnya adalah Petugas Pelaksana pelayanan di Puskesmas Curahdami baik dari Unit
Rawat jalan maupun Unit di Rawat inap.

B. Indikator Audit :
I. Identifikasi pasien dengan benar
- Pengertian
Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti–
bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan
tersebut dengan individu seseorang. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau
menerima perawatan medis. Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada
pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar
atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien
- Tujuan
Tujuan identifikasi pasien antara lain :
1. Untuk memberikan identitas pada pasien.
2. Untuk membedakan pasien.
3. Untuk menghindari kesalahan medis ( mal praktek )
- Identifikasi pasien dilakukan pada saat :
1. Pada saat sebelum pemberian obat.
2. Pada saat pemberian darah atau produk darah.
3. Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.
4. Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau prosedur.
II. Cara memberikan obat yang benar

Persiapan pemberian obat

Ada 6 persyaratan sebelum pemberian obat yaitu dengan prinsip 6 benar :


1. Tepat Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya Petugas harus memperhatikan kebenaran obat
sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
2. Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harusdiperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur,
spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan
obat benar untuk diberikan kepada pasien.

3. Tepat pasien

Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
4. Tepat cara pemberian obat
Petugas menjelaskan tentang obat yang diberikan apakah melalui oral, intravena,
intramuskuler, intrakutan, atau di oles/obat luar
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6. Tepat pendokumentasian
Petugas melakukan dokumentasi obat : mencatat di register obat dengan memilah obat
dengan pengawasan khusus; mengandung unsur napza atau tidak.

III. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan


Setiap petugas pada unit kerja harus memiliki
- Ada SOP untuk menjalankan pelayanan
- Dokter menegakkan diagnosa didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium,
dan anamnese pasien
- Kompetensi petugas yang sesuai dengan tugas yang diberikan terutama yang bertugas di
unit Rawat Jalan, UGD, Poned, maupun di Pustu, Polindes/ponkesdes.
- Perawat/bidanmembuat rencana asuhan keperawatan/asuhan kebidanan berdasarkan data
klinis dan keluhan pasien, serta melakukan kolaburasi dengan medis atau tenaga profesi
lain sesuai dengan kebutuhan asuhan keperawatan/asuhan kebidanan.
IV. Mencegah terjadinya infeksi silang
Infeksi silang dapat terjadi antara perawat-klien, lingkungan-klien, petugas-petugas lainnya.
Pencegahan dilakukan dengan pemakaian
- APD dengan benar
- cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- mengelola limbah/sampah medis dengan benar
- menggunakan peralatan (khusus untuk satu orang pasien)
- menggunakan dispossible syringe/alat sekali pakai
- mengelola linen dengan benar.

V. Mencegah resiko jatuh


- Orentasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya
- Informasikan kepada pasien alat bantu panggilan darurat
- Posisikan alat bantu panggilan darurat agar mudah dijangkau
- Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien
- Menyediakan pegangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong
- Posisikan sandaran tempat tidur penderita pada posisi yang rendah ketika pasien
beristirahat dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidur
- Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada dalam lingkungan perawatan
- Menjaga roda kursi roda pada posisi terkunci ketika stasioner
- Gunakan alas yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien
- Gunakan lampu malam hari yang terang atau pencahayaan tambahan
- Kondisikan permukaan lantai kamar mandiselalu bersih, dan tidak tergenang air sabun.
- Menjaga lantai kamar perawatan selalu bersih dan kering
- Segera bersihkan sisa tumpahan cairan yang ada di lantai
- Kondisikan daerah perawatan yang rapi
- Terapkan kegiatan yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur
dan meninggalkan tempat tidur

C. Target Kinerja :
a) Tercapainya Peningkatan Kepuasan pelanggan terhadap Mutu keselamatan pasien.
b) Tercapainya Peningkatan Mutu Pelayanan melalui Tingakat Keselamatan pasien yang benar
dan baik.
c) Tercapainya analisis data indikator klinis setiap bulan
d) Terlaksananya pengukuran kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap dangawat darurat setiap
6 (enam) bulan sekali.
e) Terlaksananya peningkatan mutu SDM 1 kali/ tahun untuk 1-2 unit kerja.

D. Pelaksana :
Dalam setiap kegiatan Monitoring danAudit internal Indikator Keselamatan Pasien ini ini
tidak dapat hanya dilaksanakan oleh Tim Keselamatan pasien saja, namun juga
membutuhkan dukungan ataukerja sama baik secara lintas program ataupun Lintas sektor
berikut penjabaran dari fungsi masing masing pelaksana :
1). Kepala Puskesmas :
Kepala Puskesmas disini berfungsi sebagai penanggung jawab wilayah, artinya
sebagai pejabat yang memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan secara
kolegial bila terjadi Kejadian yang membutuhkan tindakan yang dapat berakibat
hukum.
2). Tim Mutu Keselamatan pasien :
Memiliki tugas melakukan Sosialisasi, Audit,Monitoring serta Evaluasi terhadap
Pelaksanaan Indikator Keselamatan Pasien.dalam Kegiatan sosialisasi Indikator
keselamatan Pasien dapat dijabarkan sbb:
1. Indikator Identifikasi Pasien dengan benar
2. Indikator Cara Memberikan obat yang benar
3. Indikator Tidak terjadi Kesalahan prosedur dan tindakan Medis
4. Indikator Mencegah terjadinya Infeksi silang
5. Indikator Mencegah Resiko jatuh
3). Petugas Pelaksana Pelayanan
Sebagai Ujung tombak dalam melaksanakan indikator dalam keselamatan pasien.

E. Metode Kerja :
Dalam Kegiatan Monitoring danAudit internal Indikator Keselamatan pasien dapat
dijabarkan sebagai berikut :

Pertemuan Internal Tim Mutu Keselamatan pasien untuk membahas


Persiapan pelaksanaan audit indikator keselamatan pasien

Tim Mutu Keselamatan pasien menyusun jadwal pelaksanaan Audit dan


Instrumen audit diseluruh unit pelayanan puskesmas.

Tim Mutu Keselamatan pasien Menyampaikan informasi jadwal audit


keseluruh unit pelayanan Puskesmas Curahdami.

Tim Mutu Keselamatan pasien Melakukan Audit sesuai jadwal yang


sudah disepakati bersama di seluruh unit pelayanan dengan cara
melakukan Chek list dan wawancara dengan seluruh petugas pelaksana
Unit pelayanan .

Tim Mutu Keselamatan Pasien melakukan Analisisa hasil audit disetiap


unit pelayanan dan menentukan rencana tindak lanjut dari hasil audit.

Tim Mutu Keselamatan Pasien melakukan Evaluasi dan moniotoring


secara berkala terhadap pelaksanaan audit indikatot keselamatan
pasien.
F. Sumber dana :
Pendanaan pada setiap kegiatan Monitoring danAudit internal Indikator keselamatan
pasien diperoleh dari dana JKN

1. Penggandaan Instrumen audit =60 orang Petugas X 4 lbr X Rp 200 = Rp 48.000.


2. ATK = 5 orang X 1 buah buku X Rp 15.000 = Rp 75.000
3. Transport Petugas = 5 Petugas X @ Rp 50.000 X 7 hari = Rp 1.750.000

G. Peralatan / Instrumen :
Dalam Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Audit internal dibutuhkan alat yang
menunjang dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.:
a) Jadwal Audit internal Indikator keselamatan pasien
b) Instrumen Audit interna Indikator keselamatan pasien
c) ATK.
d) Buku catatan Temuan Tim Audit Internal
e) Bukti tanda tangan Audit Internal.

H. Jadwal Monitoring dan Audit :


HARI UNIT YANG DI
NO INDIKATOR TIM AUDIT
/TANGGAL AUDIT
1. September 2016 Rawat jalan induk
a. Loket Identifikasi pasien dgn benar
b. Bp umum Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
c. Bp Gigi dan Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
KIA tindakan medis
d. Ruang obat Cara memberikan obat yang benar
e. Ruang Mencegah terjadinya infeksi silang
laboratorium
f. Ruang Mencegah resiko jatuh dan Mencegah
kesling dan terjadinya infeksi silang
imunisasi
2 September 2016 a. Loket Mencegah resiko jatuh
b. Bp umum Cara memberikan obat yang benar dan
Mencegah terjadinya infeksi silang
c. Bp Gigi dan Cara memberikan obat yang benar dan
KIA Mencegah terjadinya infeksi silang
d. Ruang obat Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
e. Ruang Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
laboratorium tindakan medis
f. Ruang Mencegah terjadinya infeksi silang.
kesling dan
imunisasi
3 September 2016 Rawat inap
a. Loket Identifikasi pasien dgn benar
b. UGD Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
c. Ruang Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tunggu tindakan medis
d. Ruang VVIP Cara memberikan obat yang benar
e. Ruang Kelas Mencegah terjadinya infeksi silang
biasa
f. Ruang Mencegah resiko jatuh dan Mencegah
PONED terjadinya infeksi silang
g. Dapur Rawat Mencegah terjadinya infeksi silang
inap
h. Unit Identifikasi pasien dgn benar dan Tidak terjadi
ambulance kesalahan dalam prosedur dan tindakan medis
4 September 2016
Identifikasi pasien dgn benar
Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
5 September 2016
Identifikasi pasien dgn benar
Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
Identifikasi pasien dgn benar

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
6 September 2016
Identifikasi pasien dgn benar
Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
Identifikasi pasien dgn benar
\
Identifikasi pasien dgn benar
Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh

Identifikasi pasien dgn benar


Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
7 September 2016
Identifikasi pasien dgn benar
Tidak terjadi kesalahan dalam prosedur dan
tindakan medis
Cara memberikan obat yang benar
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah resiko jatuh
III. SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA :
Sistem monitoring dan penilaian kinerja Pelaksanaan Audit Indikator keselamatan
Pasien dilakukan secara internal oleh tim Keselamatan Pasien , dengan melakukan
analisa terhadap hasil Kegiatan audit keselamatan pasien apakah sudah sesuai dengan
prosedur dan standart yang dilakukan.serta menemukan hambatan dan masalah yang
dihadapi petugas pelaksana pelayanan dalam melakukan implementasi terhadap
indikator keselamatan pasien.

IV. PENUTUP :
Secara umum Kerangka Acuan ini kami guna sebagai acuan kerja kami agar dapat
dicapai hasil yang maksimal dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang sudah
kami jelaskan pada bab sebelumnya.
Keberhasilan pelaksanaan program kesehatan bukan semata-mata hanya karena
faktor pelaksana tapi juga dukungan oleh beberapa pihak terkait.Oleh karena itu
Puskesmas Curahdami berharap adanya dukungan baik dari lintas sektor, tokoh agama,
tokoh masyarakat, kader dan lainnya.
Kami menyadari bahwa penyusunan Kerangka acuan ini masih jauh dari sempurna
oleh karena itu kami mohon saran dan kritik demi perbaikan di masa mendatang.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Curahdami Ketua Tim Keselamatan Pasien

dr. Ahmad Kudlori dr. Putri Endah Wulandari


NIP.19710424 200604 1 013 NIP.19860422 201409 2 001
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN MONITORING DAN
AUDITINTERNAL INDIKATOR MUTU
KESELAMATAN PASIEN

TIM MUTU KESELAMATAN PASIEN

PUSKESMAS CURAHDAMI

2016
Cek List Pengawasan Pelaksanaan PMKP Sesuai Indikator Klinis Dan Pemantauan Kepatuhan
Petugas Pada Unit Kerja

Berikan tanda centang (√) pada opsi ya dan tidak

1 Apakah petugas telah melakukan identifikasi pasien dilakukan pada


saat :
- Pada saat sebelum pemberian obat ya tidak
- Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk ya tidak
pemeriksaan klinis
- Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau ya tidak
prosedur.

2 Cara memberikan obat yang benar


Apakah petugas telah melakukan 6 cara memberikan obat dengan
benar ?
Tepat Obat ya tidak
- Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya Petugas harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan
Tepat Dosis ya tidak
- Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan
dosis harusdiperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti
obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok
khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien
Tepat pasien ya tidak
- Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program
pengobatan pada pasien.
Tepat cara pemberian obat ya tidak
- Petugas menjelaskan tentang obat yang diberikan apakah melalui
oral, intravena, intramuskuler, intrakutan, atau di oles/obat luar
Tepat waktu ya tidak
- Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat
Tepat pendokumentasian ya tidak
- Petugas melakukan dokumentasi obat : mencatat di register obat
dengan memilah obat dengan pengawasan khusus; mengandung
unsur napza ata tidak

3 Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan


Apakah Setiap petugas pada unit kerja telah memiliki persyaratan di
bawah ini?
- Ada SOP untuk menjalankan pelayanan ya tidak
- Dokter menegakkan diagnosa didasarkan pada gejala klinis, ya tidak
pemeriksaan laboratorium, dan anamnese pasien

- Kompetensi petugas yang sesuai dengan tugas yang diberikan ya tidak


terutama yang bertugas di unit Rawat Jalan, UGD, Poned, maupun
di Pustu, Polindes/ponkesdes.

- Perawat/bidan membuat rencana asuhan keperawatan/asuhan ya tidak


kebidanan berdasarkan data klinis dan keluhan pasien, serta
melakukan kolaburasi dengan medis atau tenaga profesi lain sesuai
dengan kebutuhan asuhan keperawatan/asuhan kebidanan

4 Mencegah terjadinya infeksi silang


Infeksi silang dapat terjadi antara perawat-klien, lingkungan-klien,
petugas-petugas lainnya. Apakah petugas telah melakukan tindakan
berikut ini :
- APD dengan benar ya tidak

- cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan ya tidak


- mengelola limbah/sampah medis dengan benar ya tidak

- menggunakan peralatan (khusus untuk satu orang pasien) ya tidak

- mengelola linen dengan benar ya tidak

- menggunakan dispossible syringe/alat sekali pakai ya tidak

5 Mencegah resiko jatuh


Untuk mencegah resiko jatuh, apakah petugas melakukan tindakan-
tindakan seperti di bawah ini :
- mengorentasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya ya tidak
- memberikan Informasi kepada pasiententang alat bantu panggilan ya tidak
darurat
- menempatkan alat bantu panggilan darurat agar mudah dijangkau ya tidak
- menempatkan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien ya tidak

- Menyediakan pegangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan ya tidak


lorong

- Menempatkan sandaran tempat tidur penderita pada posisi yang ya tidak


rendah ketika pasien beristirahat dan posisikan sandaran tempat
tidur yang nyaman ketika pasien tidur

- Menempatkan rem tempat tidur terkunci pada saat berada dalam ya tidak
lingkungan perawatan

- Menjaga roda kursi roda pada posisi terkunci ketika stasioner ya tidak

- mengguanakan alas yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien ya tidak

- menggunakan lampu malam hari yang terang atau pencahayaan ya tidak


tambahan

- menjaga kebersihan permukaan lantai kamar mandi selalu bersih, ya tidak


dan tidak tergenang air sabun.

- Menjaga lantai kamar perawatan selalu bersih dan kering ya tidak

- Segera membersihkan sisa tumpahan cairan yang ada di lantai ya tidak

- menciptakan daerah perawatan yang rapi ya tidak

- menerapkan kegiatan yang aman ketika membantu pasien pada saat ya tidak
akan ke tempat tidur dan meninggalkan tempat tidur

Mengetahui
Kepala Puskesmas Curahdami Ketua Tim Menejemen Mutu

dr. Ahmad Kudlori drg. Rahardjanti


NIP.19710424 200604 1 013 19770511 200501 2 015

Das könnte Ihnen auch gefallen