Sie sind auf Seite 1von 6

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/311806210

PRINSIP DASAR PERAWATAN RESESI GINGIVA


(BASIC PRINCIPLE IN THE TREATMENT OF
GINGIVAL RECESSION)

Article · January 2014

CITATIONS READS

0 5,576

1 author:

Agung Krismariono
Airlangga University
14 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

periodontal surgery View project

All content following this page was uploaded by Agung Krismariono on 22 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


96 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 96-100

PRINSIP DASAR PERAWATAN


RESESI GINGIVA
(BASIC PRINCIPLE IN THE TREATMENT
OF GINGIVAL RECESSION)

Agung Krismariono

Departemen Periodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60132, Indonesia.
E-mail: agungkr@yahoo.com

Abstract

Gingival recession is marked by the exposure of the root surface resulting from apical migration of the gingival margin.
This is occurred in loss of attachment of periodontal tissue. There are many possible causes for gingival recession, such
as: poor oral hygiene, inadequate teeth brushing, prominent root surface, high frenulum attachment and occlusal trauma.
Gingival recession usually creates an esthetical problem, especially when affects the maxillary anterior teeth. In addition,
gingival recession leads to an increasing risk factor for dentin hypersensitivity. The treatment of gingival recession can be
conducted with surgical or non-surgical procedure. The basic principle in the treatment of gingival recession is to cover
the exposure of the root surface to improve esthetics and to reduce hypersensitivity.

Key words: gingival recession treatment, basic principle

Abstrak

Resesi gingiva ditandai dengan terbukanya permukaan akar akibat migrasi marginal gingiva ke arah apikal. Kondisi ini
terjadi akibat kehilangan perlekatan periodontal. Resesi gingiva dapat terjadi antara lain akibat: kebersihan mulut yang
buruk, cara menyikat gigi yang salah, permukaan akar yang menonjol, perlekatan frenulum yang terlalu tinggi dan trauma
oklusi. Resesi gingiva umumnya menyebabkan masalah estetik bila terjadi pada gigi anterior atas. Selain itu, resesi
gingiva cenderung mengakibatkan peningkatan resiko hipersensitif dentin. Perawatan resesi gingiva dapat dilakukan
melalui prosedur bedah dan non bedah. Prinsip dasar perawatan resesi gingiva adalah menutup permukaan akar yang
terbuka untuk memperbaiki estetik dan mengurangi hipersensitif dentin.

Kata kunci: perawatan resesi gingiva, prinsip dasar

PENDAHULUAN terbuka juga memudahkan terjadinya erosi maupun


abrasi pada sementum maupun dentin akibat ling-
Resesi gingiva sering merupakan masalah, umum- kungan rongga mulut maupun akibat aktifitas me-
nya penderita mengeluh giginya terlihat lebih pan- nyikat gigi.2 Kondisi ini cenderung menimbulkan
jang. Hal ini terjadi karena posisi marginal gingiva rasa sakit (ngilu) jika terkena rangsangan terutama
menjauhi cemento enamel junction (CEJ), sehingga akibat perubahan suhu. Selain itu, permukaan akar
permukaan akar yang semula tertutup menjadi ter- yang terbuka menyebabkan gigi rentan terhadap ka-
buka. Pada proses penuaan (aging), insidens resesi ries servikal.
gingiva semakin meningkat seiring dengan ber- Resesi gingiva adalah terbukanya permukaan akar
tambahnya usia.1 gigi akibat migrasi gingival margin dan junctional-
Masalah yang sering dikeluhkan penderita akibat epithelium ke apikal. Secara klinis ditandai dengan
resesi gingiva adalah masalah estetis, terutama jika gingival margin berada apikal dari cemeto-enamel
resesi terjadi pada gigi anterior atas. Selain itu, resesi junction (CEJ). Kondisi ini dapat terjadi pada satu
gingiva juga dapat menyebabkan hipersensitivitas maupun sekelompok gigi, baik pada rahang atas
dentin akibat terbukanya permukaan akar yang se- maupun rahang bawah. Insiden meningkat dengan
mula tertutup oleh gingiva. Permukaan akar yang bertambahnya umur, pria dan wanita mempunyai
Krismariono: Prinsip dasar perawatan resesi gingiva 97

resiko yang sama. 1,3 sampai mucogingival junction, disertai kehilangan


tulang yang parah pada daerah interdental, dan atau
Faktor Etiologi Resesi Gingiva disertai malposisi gigi yang parah.

Etiologi resesi gingiva dapat disebabkan oleh be-


berapa faktor, antara lain: anatomi, fisiologi maupun
patologi. Faktor anatomi yang dapat menyebabkan
resesi gingiva adalah fenestration dan dehiscence
yang terjadi pada tulang alveolar, posisi gigi di luar
lengkung yang normal, serta morfologi akar yang
prominent. Semua kondisi tersebut menyebabkan
tulang alveolar maupun gingiva yang melapisinya
menjadi lebih tipis, sehingga memudahkan terjadi-
nya resesi gingiva. Selain itu, perlekatan frenum dan Gambar 1. Resesi gingiva menurut klasifikasi Miller
frenulum yang terlalu koronal, attached gingiva
yang sempit, serta faktor keturunan, misalnya epitel Perawatan Resesi Gingiva
gingiva yang tipis dan mudah rusak, cenderung
mengakibatkan resesi gingiva. Resesi gingiva secara Resesi gingiva dapat dirawat secara bedah mau-
fisiologis dapat terjadi akibat pergerakan gigi secara pun non bedah. Tujuan kedua macam perawatan ter-
ortodontik, baik ke arah lingual maupun labial, yang sebut adalah menghilangkan keluhan penderita, baik
cenderung mengakibatkan terjadinya dehiscence. secara estetik, fungsi maupun bila ada keluhan rasa
Bertambahnya umur juga menjadi salah satu pe- sakitnya.
nyebab timbulnya resesi gingiva secara fisiologis. Perawatan non bedah untuk mengatasi masalah es-
Sedangkan resesi gingiva secara patologis antara tetis dapat dilakukan dengan memberi tumpatan se-
lain dapat terjadi karena: keradangan gingiva akibat warna dengan gingiva pada area akar yang terbuka
oral hygiene buruk sehingga terjadi akumulasi plak maupun memberi gingiva tiruan yang diaplikasikan
dan kalkulus, trauma oklusi, trauma sikat gigi, me- pada area resesi.6,7 Sedangkan untuk mengatasi ma-
rokok, mengkonsumsi alkohol, tepi restorasi yang salah hipersensitivitas dentin dapat dilakukan pe-
tidak baik, faktor hormonal, serta akibat prosedur ngulasan bahan desensitisasi, misalnya: fluoride,
operasi periodontal. 1,3,4 chloride, potassium nitrat, atau dapat pula dengan
Faktor etiologi resesi gingiva yang berhubungan bahan varnish maupun komposit untuk melapisi
dengan penyakit periodontal cenderung bersifat irre- akar yang terbuka.2
versible. Sebaliknya, resesi gingiva yang diakibat- Perawatan resesi gingiva secara bedah meliputi
kan oleh trauma oklusi maupun trauma akibat ke- berbagai teknik bedah mukogingiva antara lain:
salahan menyikat gigi bersifat reversible, artinya gi- coronally positioned flap, laterally positioned flap,
ngival margin dapat dikembalikan ke posisi normal- semilunar coronally positioned flap, modified se-
nya dengan prosedur rekonstruksi periodontal di- milunar coronally positioned flap, free gingival
sertai dengan eliminasi penyebabnya.5 graft, connective tissue graft. Bahan graft yang di-
gunakan dapat berasal dari individu yang sama
Klasifikasi Resesi Gingiva maupun diperoleh dari tissue bank yang telah
tersedia.8-10
Ada beberapa teori tentang klasifikasi resesi gi-
ngiva, namun yang umum digunakan adalah teori PEMBAHASAN
Miller. Menurut Miller, resesi gingiva dibagi men-
jadi 4 klas (Gambar 1). Kelas I: resesi gingiva belum Berbagai masalah dapat timbul akibat resesi gi-
meluas sampai mucogingival junction dan belum ngiva. Dari berbagai masalah tersebut, yang sering
disertai kehilangan tulang maupun jaringan lunak dikeluhkan penderita adalah masalah estetik dan
pada daerah interdental. Kelas II: resesi gingiva te- hipersensitivitas dentin. Oleh karena itu, umumnya
lah meluas sampai mucogingival junction dan belum perawatan yang dilakukan bertujuan memperbaiki
disertai kehilangan tulang maupun jaringan lunak estetik dan menghilangkan keluhan hipersensitivitas
pada daerah interdental. Kelas III: resesi gingiva te- dentin.
lah meluas sampai mucogingival junction dan sudah Rencana perawatan sangat terkait dengan etiologi.
disertai kehilangan tulang maupun jaringan lunak Jika resesi gingiva terjadi akibat gigi malposisi,
pada daerah interdental, bisa disertai malposisi gigi maka perawatan yang tepat adalah kombinasi antara
maupun tidak. Kelas IV: resesi gingiva telah meluas perawatan periodontal dan ortodonti. Dari segi
98 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 96-100

periodontal, disarankan untuk melakukan kontrol cara meminimalkan insisi sehingga suplai darah me-
plak dengan baik, sedangkan dari segi ortodonti di- nuju area gingiva yang menutupi resesi masih men-
perlukan untuk memperbaiki posisi giginya. Per- cukupi. Selain itu, jarum yang digunakan sebaiknya
baikan posisi gigi dapat meningkatkan lebar attac- atraumatic needle untuk meminimalkan laserasi
hed gingiva. Hal ini disebabkan attached gingiva jaringan.14,15 Ketiga syarat di atas merupakan satu
bukan merupakan jaringan yang statis, namun me- kesatuan yang perlu diperhatikan, karena kegagalan
rupakan struktur yang berdasarkan fungsinya mam- sering kali terjadi akibat terganggunya ketiga proses
pu memberi respons terhadap perubahan posisi gigi. tersebut.
Pergerakan gigi secara ortodontik juga dapat me- Keberhasilan bedah mukogingiva untuk menutup
ningkatkan aktivitas mitosis yang menstimulasi re- permukaan akar yang terbuka dapat ditingkatkan
generasi tulang.11 dengan biomodifikasi permukaan akar. Tujuannya
Resesi gingiva umumnya terjadi sebagai mani- agar terjadi adaptasi yang baik antara jaringan gi-
festasi keradangan akibat akumulasi plak dan kal- ngiva pada posisi barunya dengan permukaan akar.
kulus pada permukaan gigi. Interaksi antara bakteri Hal ini perlu dilakukan karena permukaan akar yang
dan respons imun host dapat menyebabkan ke- terbuka telah terkontaminasi bakteri dan produknya
rusakan jaringan yang mengakibatkan resesi gi- membentuk smear layer yang menjadi penghalang
ngiva.12 Pada kondisi seperti ini, perawatan yang perlekatan gingiva ke permukaan sementum.16 Pro-
tepat adalah scaling dan root planing terlebih dahulu sedur biomodifikasi permukaan akar dapat di-
sebelum dilakukan perawatan lebih lanjut. lakukan secara mekanis, kimiawi maupun kom-
Penyebab lain resesi gingiva adalah kesalahan me- binasi keduanya. Secara mekanis dilakukan dengan
nyikat gigi. Tanda khas akibat kesalahan menyikat scaling dan root planing, tujuannya untuk meng-
gigi adalah abrasi pada labial area dekat CEJ, kon- hilangkan sementum dan dentin yang nekrotik serta
disi seperti ini umumnya tanpa disertai keradang- menghaluskan permukaan akar. Sedangkan pro-
an.1 Oleh karena itu, penderita disarankan merubah sedur kimiawi dapat dilakukan dengan aplikasi salah
cara menyikat gigi. Jika derajad resesi masih ringan, satu dari berikut ini: asam sitrat, tetrasiklin HCl
kemungkinan gingival margin dapat kembali pada ataupun EDTA yang dioleskan pada permukaan
posisi normalnya. Aimetti et al.13 juga menyebutkan akar.17 Tujuannya agar terjadi demineralisasi pada
bahwa jika resesi gingiva masih dalam batas < 2 permukaan akar yang akan memperlebar orifice
mm, maka perawatan masih dapat dilakukan secara tubulus dentin sehingga mempermudah perlekatan
non bedah. Perawatan yang disarankan adalah kolagen dan serat gingiva. Namun demikian, peng-
scaling, root planing dan polishing. gunaan bahan kimia, terutama asam sitrat yang di-
Perawatan resesi gingiva diharapkan dapat me- aplikasikan pada permukaan akar mempunyai ke-
ngembalikan gingiva kedalam kondisi normal, rugian, yaitu jika cairan mengenai jaringan gingiva,
yaitu: marginal gingiva menutupi cemento-enamel maka akan terjadi nekrosis jaringan.18
junction, kedalaman sulkus gingiva 2-3mm, warna Hasil perawatan resesi gingiva dengan bedah
gingiva normal dan tidak berdarah saat probing. mukogingiva efektif untuk menutup permukaan
Kondisi tersebut dapat dicapai dengan bedah muko- akar yang terbuka dan mengurangi hipersensitivitas
gingiva. Indikasi teknik bedah mukogingiva adalah dentin, namun banyak penderita resesi yang tidak
untuk resesi gingiva kelas I dan II klasifikasi Miller. mungkin dilakukan perawatan dengan prosedur
Keberhasilan perawatan bedah mukogingiva dapat bedah karena ada kontraindikasi dilakukan tindakan
ditunjang dengan penggunaan graft jaringan. Faktor operasi.
penting yang harus diperhatikan adalah: imobilisasi, Guna mengatasi kekurangan teknik bedah muko-
stabilisasi dan vaskularisasi. Imobilisasi bertujuan gingiva, maka dikembangkan perawatan non bedah
untuk mengeliminasi kekuatan tarik yang bekerja untuk mengatasi resesi gingiva. Perawatan tersebut
pada jaringan yang telah diposisikan untuk menutup juga ditujukan untuk mengatasi masalah estetik
resesi. Imobilisasi dapat dicapai dengan pendalaman maupun hipersensitivitas dentin. Perawatan yang
vestibulum untuk memperlebar attached gingiva. dimaksud adalah dengan pembuatan gingiva tiruan
Stabilisasi bertujuan agar jaringan yang telah di- yang diaplikasikan pada area resesi (Gambar 2).7
posisikan dapat bertahan dengan baik pada per-
mukaan akar yang mengalami resesi. Stabilisasi da-
pat diperoleh dengan cara jahitan yang adekuat se-
hingga jaringan dapat bertahan pada posisi barunya
tanpa mengalami pergeseran. Vaskularisasi bertuju-
an agar gingiva pada posisi barunya dapat survive. Gambar 2. Perawatan resesi gingiva dengan gingiva ti-
Vaskularisasi yang optimal dapat dicapai dengan ruan
Krismariono: Prinsip dasar perawatan resesi gingiva 99

Keunggulan perawatan dengan gingiva tiruan bedah maupun non-bedah yang digunakan untuk
yaitu dapat diterapkan pada resesi gingiva kelas III mengatasi resesi gingiva, hal mendasar yang harus
dan IV klasifikasi Miller, yang dengan cara bedah dilakukan sebelum perawatan lebih lanjut adalah
mukogingiva kondisi klinis seperti ini sulit untuk prosedur scaling dan root planing.
dilakukan perawatan. Pada resesi kelas III dan IV
ada celah proksimal yang sulit untuk ditutup secara Daftar Pustaka
bedah. Namun demikian, gingiva tiruan justru me-
merlukan celah proksimal untuk perlekatannya. Per- 1. Chrysanthakopoulos NA. Occurrence, extension
lekatan gingiva tiruan diperoleh melalui perlekatan and severity of the gingival recession in a Greek
adult population sample. J Periodontol Implant Dent
mekanis yang dibuat sedemikian rupa pada celah
2010; 2(1): 37-42.
proksimal tersebut.7 2. Bartold PM. Dentinal hypersensitivity: a review.
Keunggulan lain, karena bahan gingiva tiruan Australian Dent J 2006; 51(3): 212-8.
adalah soft liner, maka gingiva tiruan bersifat lentur 3. Amran AG, Ataa MAS. Statistical analysis of the
sehingga mudah diaplikasikan. Gingiva tiruan dapat prevalence, severity and some possible etiologic
de-ngan mudah dipasang dan dikeluarkan dari celah factors of gingival recessions among the adult
proksimal sebagai tempat retensinya. Selain itu, population of Thamar city, Yemen. RSBO. 2011;
warna bahan soft liner mirip dengan warna gingiva 8(3): 305-13.
asli, sehingga cocok diaplikasikan pada regio gi- 4. Banihashemrad SA, Fatemi K, Najafi MH. Effect of
ngiva yang mengalami resesi. Segi estetis yang me- smoking on gingival recession. J Dent Res 2008;
5(1): 1-4.
madai inilah membuat gingiva tiruan dipilih sebagai
5. Greenwell H, Fiorellini J, Giannobile W,
salah satu perawatan alternatif pada kasus resesi gi- Offenbacher S, Salkin L, Townsend C, et al. Oral
ngiva. Selain dapat mengatasi masalah estetis, gi- reconstructive and corrective considerations in
ngiva tiruan juga dapat mengurangi keluhan hiper- periodontal therapy. J Periodontol 2005; 76:
sensitivitas dentin. Keluhan dapat berkurang karena 1588-600.
gingiva tiruan menutupi sebagian besar permukaan 6. Tagtekin D, Yanikoglu F, Ozyoney G, Noyan N,
akar yang semula terbuka akibat resesi. Hayran O. Clinical Evaluation of a gingiva-coloured
Kekurangan gingiva tiruan adalah tidak dapat me- material, Comp Natur: A 3-year longitudinal study.
nutupi permukaan akar bagian palatal/lingual, se- The Chinese J Dent Res 2011; 14(1): 59-66.
hingga melalui permukaan ini masih dimungkinkan 7. Krismariono A. Artificial gingiva as alternative
treatment for gingival recession. Periodontic J 2009;
terjadinya pengaruh rangsang dari luar terhadap sa-
1(1): 1-12.
raf gigi. Namun pengaruh ini masih bersifat mini- 8. Krismariono A, Wibisono PA. Perawatan resesi
mal, karena sebagian besar permukaan akar telah gingiva dengan modifikasi teknik semilunar. J
tertutup oleh gingiva tiruan. Hal ini dibuktikan de- Kedokteran Gigi Indonesia 2002; edisi khusus:
ngan penelitian Krismariono dan Setiawatie19, eva- 1-4.
luasi selama + 6 bulan pemakaian gingiva tiruan, 9. Sedon CL, Breault LG, Covington LL, Bishop BG.
keluhan hipersensitivitas dentin berangsur-angsur The subephitelial connective tissue graft: Part I.
menghilang. Patient selection and surgical techniques. J Contemp
Selain pembuatan gingiva tiruan untuk mengatasi Dent Pract 2005; 6 (1): 146-62.
masalah resesi gingiva, dikembangkan pula bahan 10. Remya V, Kumar KK, Sudharsan S, Arun KV. Free
gingival graft in the treatment of class III gingival
tumpatan yang sewarna dengan gingiva. Tumpatan
recession. Indian J Dent Res 2008; 19 (3): 247-52.
tersebut berbahan dasar kompomer yang merupakan 11. Saygun I, Karacay S, Ozdemir A, Sagdic D. Multi-
modifikasi penggabungan antara resin komposit de- disciplinary treatment approach for the localized
ngan glass ionomer.6 Keunggulan perawatan resesi gingival recession: A case report. Turk J Med Sci
gingiva dengan aplikasi bahan tumpatan ini adalah 2005; (35): 57-63.
warna dapat disesuaikan dengan warna gingiva se- 12. Saini R, Marawar PP, Shete S, Saini S. Perio-
cara individual serta mempunyai perlekatan yang dontitis. A true infection. J Glob Infect Dis 2009;
baik pada permukaan akar gigi. 1(2): 149-50.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indi- 13. Aimetti M, Romano F, Debernadi C. Non-surgical
kasi pemilihan teknik perawatan sangat erat kaitan- periodontal therapy of shallow gingival recession
defect: Evaluation of the restorative capacity of
nya dengan kondisi klinis pada area resesi maupun
marginal gingiva after 12 months. J Periodontol
kondisi penderita secara umum. Masing-masing pe- 2005; 76(2): 256-61.
rawatan mempunyai keunggulan dan kekurangan 14. Saglam M, Koseoglu S. Treatment of localized
untuk mengatasi masalah resesi gingiva. Prinsip da- gingival recessions with free gingival graft.
sar perawatan tergantung pada penegakan diagnosis European J General Dentistry 2012; 1(1): 10-14.
yang terkait dengan faktor etiologi. Baik teknik 15. Shah M, Gujjari SK, Gaekwad S, Dalal S. Double
100 dentika Dental Journal, Vol 18, No. 1, 2014: 96-100

papilla flap with platelet rich fibrin in isolated Biological and Chemical Sciences 2014; 5(2):
gingival recession –A case report. J Contemporary 1966-9.
Dental Sciences 2012; 2(1): 36-40. 18. Cavassim R, Leite FRM, Zandim DL, Dantas AAR,
16. Balakrishnan B, Janam P. Comparative SEM study Rached RSGA, Sampaic JEO. Influence of con-
on the effect two different deminarization methods centration, time and method of application of citric
with tetracycline on diseased root surfaces – A SEM acid and sodium citrate in root conditioning. J Appl
study. International J Res in Dentistry 2013; 3(4): Oral Sci 2012; 20(3): 376-83.
14-28. 19. Krismariono A, Setiawatie EM. Gingiva tiruan
17. Munjal S, Munjal S. Gum regeneration with enamel untuk mengatasi masalah estetik dan hipersensitif
matrix protein: A novel approach for root cove- dentin akibat resesi gingiva. Majalah Kedokteran
rage –A case report. Research J Pharmaceutical, Gigi, FKG Unair 2003; edisi khusus: 183-6.

View publication stats

Das könnte Ihnen auch gefallen