Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
3 OKTOBER 2008
MEDIA KOMUNIKASI
TEKNIK SIPIL
BMPTTSSI
ABSTRACT
1
Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan
Balitbang Departemen Pekerjaan Umum
Jln.Jend A.H Nasution Km 9 No.264, Ujung Berung Bandung
Telp. 022.7802251- 53 ext .171/ Fax.022.7107296
ABSTRAK
panas pada temperatur campuran serta terlihat pada rumus (1) dan rumus (2).
membandingkan dengan cara Hal ini akan menghasilkan perkerasan
pencampuran plastik kedalam aspal yang lebih tahan terhadap beban lebih
(cara basah). berat dan padat.
Pencampuran plastik
Cara basah
Pencampuran
plastik cara
% plastik kering
optimum
Pengujian mutu
aspal
Pengujian
Marshall , cara
Pengujian Marshall, cara kering
basah
hasil
160 140
140
120
100 85
nilai uji
80 57.7 57.1
54.5 55
60
40
20
0
pen TL dukt
Jenis pengujian, jenis contohji
A 180C B 220 C
65
Penetrasi, titik lembek C
60
55
50
45
40
0 1 2 3 4 5
% polimer mutu rendah
pen TL
150
100
50
0
o hr 1 mg 2 mg 3 mg
penetrasi 56 57.2 57.5 57.6
titik lembek 56.3 56.8 57 57.1
duktilitas 140 140 140 140
1400
Stabilitas Marshall (kg) 1200
1000
800
600
400
200
0
Ac 60 PMA-DP PMA-WP
Jenis aspal
5.1
5
Rongga dalam campuran (%)
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
4.3
4.2
4.1
AC 60 PMA -DP PMA-WP
Jenis contoh aspal
Keterangan :
PMA –DP = Aspal polimer dengan PMA-WP = Aspal polimer dengan
pencampuran polimer/ pencampuran polimer/
plastik kedalam agregat plastik kedalam aspal (cara
panas (cara kering, dry basah, wet process)
process)
74
73.5
Rongga terisi aspal (%)
73
72.5
72
71.5
71
70.5
70
AC 60 PMA -DP PMA-WP
Je nis contoh as pal
17.3
17.2
Rongga diantara agregat (%)
17.1
17
16.9
16.8
16.7
16.6
16.5
16.4
16.3
AC 60 PMA -DP PMA-WP
Jenis contoh aspal
tahan terhadap repitisi beban dan LDPE yang sama, modulus resiliennya
terhadap deformasi permanent, lebih baik dari aspal pen 60 dan lebih
sehingga perkerasan akan mempunyai tahan terhadap perubahan temperatur,
umur lebih lama dari campuran dengan dengan demikian campuran beraspal
aspal pen 60. Namun penambahan dengan penambahan plastik cara kering
plastik dengan cara basah dibandingkan maupun cara basah akan mempunyai
dengan cara kering sedikit lebih tinggi ketahanan terhadap perubahan tempe-
stabilitas dinamisnya dan kecepatan rature yang lebih baik dari campuran
deformasinya lebih rendah. Hal tersebut beraspal dengan aspal pen 60 dan lebih
diakibatkan kemungkinan sebagian kuat karena mempunyai modulus
plastik menempel kewadah pada saat resilien yang lebih baik dari aspal pen
mengaduk sehingga tidak semua plastik 60sehingga diharapkan campuran
yang ditambahkan bercampur dengan beraspal dengan penambahan plastik
agregat (pada jumlah penambahan akan mempunyai umur lebih lama.
plastik yang sama besarnya). Dengan Namun penambahan plastik dengan
demikian kadar plastik dalam campuran cara basah dibandingkan dengan cara
beraspal cara kering menjadi lebih kecil kering sedikit lebih tinggi modulus
dari kadar plastik dalam campuran kekakuannya. Hal tersebut diakibatkan
basah. kemungkinan sebagian plastik menem-
pel kewadah pada saat mengaduk
Modulus Resilien
sehingga tidak semua plastik yang
Modulus resilien campuran beraspal ditambahkan bercampur dengan agre-
dengan penambahan plastik baik cara gat. seperti terlihat dari hasil pengujian
kering maupun cara basah dengan seperti tertera pada Gambar 10.
kandungan plastik mutu rendah jenis
4500
Stabilitas dinamis lint/menit ,
4000
Staabilitas Marshall (kg)
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Pe n 60 PMA-DP PMA-WP
Je nis cam puran be ras pal
0.014
0.012
Kecepatan deformasi,
0.01
mm/menit
0.008
0.006
0.004
0.002
0
Ac 60 PMA-DP PMA-WP
Jenis aspal
5000
Modulus kekakuan MPa
4000
3000
2000
1000
0
Ac 60 PMA-DP PMA-WP
Jenis aspal
Gambar 11. Pengaruh cara pencampuran / penambahan plastik mutu rendah jenis
LDPE terhadap nilai modulus resilien campuran beraspal.