Sie sind auf Seite 1von 5

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

KELOMPOK 3 :

MAYASARI LINGGA
SARINDAH ULI SIHALOHO
MAGHFIRAH
CAROLINA DACHI
YAHDINI

3.1 PSIK

DOSEN PENGAMPU : Ns. Laura Siregar, M.Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dalam bentuk Makalah yang
berjudul “ASKEP HIPERTENSI”. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah
kami ambil dari Buku maupun internet.

Hambatan yang kami temui pada penyusunan Makalah ini adalah kurangnya waktu penyusunan
karena banyaknya tugas kami pada mata kuliah lain. Selesainya makalah ini tentunya tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan tepat
waktu.

Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis tetap
menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata
bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.

Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
bermaksud untuk memberikan kritik dan saran bersifat membangun dengan maksud
meningkatkan pengetahuan penulis agar lebih baik dalam karya selanjutnya dan dapat
memperbaiki kualitas makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah kami yang berjudul " ASKEP HIPERTENSI " ini bermanfaat,
dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dan yang terdapat dalam makalah ini dapat menjadi
pembelajaran dan ilmu yang berguna bagi para pembaca.

Medan, 15 Desember 2018


Penulis

Kelompok 3
BAB II
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Tekanan darah, sama seperti tekanan lainnya, secara sederhana dapat kita katakana
bahwa tanpa tekanan darah adalah tidak aka nada penngiriman energy atau bahan-bahan
dasar penting lain kejantung, otak, ginjal, dan organ-organ lainnya. Alasan tekana darah
begitu penting ada kaitannya dengan asal-muasalnya jantung. Jantung adalah penghasil
satu-satunya daya yang mengendalikan tekana darah. ( Raymond R. Twnsend, MD)

Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yang cukup banyak
mengganggu kesehatan masyarakat. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya
menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya yang tidak nyata dan pada stadium
awal belum meninggalkan gangguan yang serius pada kesehatannya (Gunawan, 2001).
Hipertensi sering kali berakibat fatal dan apabila tidak di tangani dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh, kerusakan organ tubuh tersebut antara lain jantung, ginjal, mata
dan pembuluh darah (Parsudi, 2009). Kerusakan atau komplikasi tersebut tergantung
pada ukuran tekanan darah, lama diderita, penanganannya dan faktor resiko lain
(Soeharto, 2004).

Hipertensi biasanya dimulai “diam-diam” umumnya setelah usia 30 tahun atau 40 tahun.
Dalam kasus-kasus pencegahan, penyakit ini bisa dimulai lebih awal. Pada tahap awal,
tekanannya mungkin naik secara berkala, misalnya pada situasi stress biasanya, ketika
mengendarai mobil jarak jauh, dan kembali ke normal lebih lama dari biasanya. Atau
tekanannya mungkin hanya naik saat bekerja, tidak pada istirahat atau berlibur. Pada
kasus-kasus seperti ini kita membicarakan “hipertensi labil”. Atau jika angkanya terletak
diatas kesasaran normal, kita menyebutnya “hipertensi perbatasan” namun, jika angkanya
diatas normal secara konsisten, penyakitnya telah berkembang ketahap “stabil” hipertensi
kronis bisa memiliki berbagai bentuk. Contohnya sangat banyak, bahkan setiap rumah
sakit mengetahui orang-orang muda dengan tekanan darah yang sangat tinggi, dari
200/120 samapi 250-140. (Hans p. wolf. 2006 : h 63)

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik) angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi (diastolik) tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg di
defenisikan sebagai “normal” pada tekanan darah tinggi bisanya terjadi kenaikan tekanan
sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau
keatas, diukur kedua lengan iga dalam jangka beberapa minggu.
(Hans p. wolf. 2006 : h 63)

A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien (HIPERENSI)
2. Tujuan khusus
1. Diharapkan mahasiswa mengetahui pengertian hipertensi
2. Diharapkan mahasiswa mengetahui etiologi dari hipertensi
3. Diharapkan mahasiswa mengetahui manifestasi klinik dari hipertensi
4. Diharapkan mahasiswa mengetahui komplikasi Hipertensi
5. Diharapkan mahasiswa mengetahui tindakan kritis pada pasien dengan hipertensi
6. Diharapkan mahasiswa mengetahui penatalaksaan hipertensi
7. Diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan hipertensi
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
1. Defenisi
Penyakit hipertensi merupakan the silent disease karena orang tidak mengetahui dirinya
terkena hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Apabila terjadi hipertensi
secara terus menerus dapat memicu terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung,
dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik (Adib, 2009).

Hipertensi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah, yang cukup banyak
mengganggu kesehatan masyarakat. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya
menderita hipertensi. Hal ini disebabkan gejalanya yang tidak nyata dan pada stadium
awal belum meninggalkan gangguan yang serius pada kesehatannya (Gunawan, 2001).
Hipertensi sering kali berakibat fatal dan apabila tidak di tangani dapat menimbulkan
kerusakan organ tubuh, kerusakan organ tubuh tersebut antara lain jantung, ginjal, mata
dan pembuluh darah (Parsudi, 2009). Kerusakan atau komplikasi tersebut tergantung
pada ukuran tekanan darah, lama diderita, penanganannya dan faktor resiko lain
(Soeharto, 2004).
2.

Das könnte Ihnen auch gefallen