Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting untuk
kelangsungan hidup umat manusia. Hubungan manusia dengan tanah bukan hanya
sekedar sebagai tempat hidup, tetapi lebih dari itu tanah memberikan sumber daya
bagi kelangsungan hidup umat manusia. Bagi bangsa Indonesia tanah adalah
karunia Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan kekayaan nasional, serta
hubungan antara bangsa Indonesia dengan tanah bersifat abadi. oleh karena itu harus
dikelola secara cermat dan penuh tanggungjawab untuk masa sekarang maupun
1
Boedi Harsono, 1999, Hukum Agraria Indonesia ( Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria), Djambatan, Jakarta, hlm. 23
2
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kualitatif dan
Kuantitatif, hlm. 12
wujudnya dan peruntukkannya walau sudah habis atau sudah tidak sesuai
menjadi sekolah yang secara tidak langsung bisa dirasakan masyarakat luas.
wakaf berupa tanah atau bangunan itu digunakan untuk kepentingan umum
Peraturan Pemerintah. 4
3
Brahmana Adhie dan Hasan Basri Nata Menggala, 1998, Reformasi Tanah ,
Mandar, Jakarta, hlm. 37
4
Opcit, hlm. 350.
terhadap tukar menukar benda wakaf setelah terlebih dahulu meminta izin dari
Menteri Agama Republik Indonesia dengan dua alasan, pertama karena tidak
sesuai dengan tujuan wakaf dan yang kedua demi kepentingan umum. Secara
mayoritas ulama dan masyarakat Indonesia yang mengikuti pendapat Imam Syafi'i
Nasional.
beberapa tahap:
a. Perencanan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan, dan
d. Penyerahan hasil
Di dalam tahapan pelaksanaan pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam
a. penyiapan pelaksanaan;
b. inventarisasi dan identifikasi;
c. penetapan penilai;
e. musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian;
f. pemberian ganti kerugian;
g. pemberian ganti kerugian dalam keadaan khusus;
h. penitipan ganti kerugian;
i. pelepasan objek pengadaan tanah;
j. pemutusan hubungan hukum antara pihak yang berhak dengan objek
pengadaan tanah; dan
k. pendokumentasian peta bidang, daftar nominatif dan data administrasi
pengadaan tanah.
Pemberian ganti kerugian atas tanah, bangunan dan tanaman yang terkena
pelepasan haknya kepada negara sesuai ketentuan diberikan kepada pihak yang
berhak. Pihak yang berhak atas tanah, tanaman, bangunan sebagaimana diatur
dalam pasal 17 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Nazhir dalam bentuk penggantian atau disebut juga tukar guling, sehingga proses
pemberian ganti kerugiannya sebagaimana diatur dalam ketentuan pelaksananaan
pengadaan tanah secara spesifik diatur dalam UU Wakaf 2004 dan peraturan
pelaksanaannya.5
kepentingan umum dikenal istilah pemberian ganti kerugian atas tanah dalam
Wakaf penggantian menggunakan istilah perubahan status harta benda wakaf secara
substansi adalah sama. Persoalan yang ada dalam proses perubahan status harta
benda wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Batang-
prakteknya proses perubahan status harta benda wakaf belum berjalan sesuai
undangan dalam perubahan status harta benda wakaf yang terkena pengadaan tanah
B. Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang penelitian dan alasan pemilihan judul di atas
maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan hukum yang
5
Direktrorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam. 2011. Tata Cara Perubahan
Status Tanah Wakaf. Kementrian Agama RI, hlm. 67
berkaitan dengan pengadaan tanah adalah:
2. Hal-hal apa saja yang menghambat proses perubahan status harta benda wakaf
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan
a process (ilmu sebagai proses), dengan paradigma ini ilmu tidak akan
2. Tujuan Khusus
diharapkan mampu:
a. Untuk menganalisa tentang mekanisme perubahan status harta benda
D. Kegunaan Penelitian
antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 6 UUPA bahwa :"semua hak atas
2. Manfaat Praktis
landasan bagi pihak yang terkait dengan perubahan status harta benda
umum.
E. Keaslian Penelitian
di lembaga Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri dan di internet tidak
ditemukan judul dengan kajian dan permasalahan yang sama, sehingga penelitian
keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta
terbuka. Hal ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran
JENIS
NAMA PENELIT PERGURUAN MATERI
JUDUL PENELITIAN
PENELITI IAN/ TINGGI PENELITIAN
TAHUN
Devi Kurnia Tinjauan perwakafan Tesis UNDIP Wakaf untuk
sari, SH tanah menurut Undang- 2006 Semarang pemberdayaan
Undang Nomor 41 ekonomi umat
tahun 2004 tentang
wakaf Di Kabupaten
Semarang
Dhurrotul Kontribusi wakaf Tesis UNS Surakarta Pendayagunaan
Lum'ah, Dra Tanah Milik Sebagai 2009 Ekonomi wakaf
Potensi Ekonomi Umat
di Kabupaten
Sukoharjo
Latif, S.Sos Kajian Yuridis Tesis Universitas 17 Mekanisme
Perubahan Status 2018 Agustus perubahan status
Harta benda Wakaf (UNTAG) harta benda
yang terkena Semarang wakaf untuk
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
pembangunan Jalan Kepentingan
Tol Batang-Semarang II Umum
Seksi V di Kota
Semarang)
Tesis ini berbeda dengan kedua tesis tersebut diatas. Tesis yang
pertama fokus pada manfaat wakaf dalam pemberdayaan umat dan tidak
membahas tentang perubahan status harta benda wakaf. Sementara tesis yang
kedua lebih fokus pada wakaf ditinjau dari pendayagunaan ekonomi. Tesis
ini menguraikan tentang mekanisme perubahan status harta benda wakaf yang
Kajian Yuridis Mekanisme Perubahan Status Harta Benda Wakaf yang terkena
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Batang-Semarang II Seksi V di Kota
Semarang
KESENJANGAN
RUMUSAN MASALAH :
1. Bagaimana mekanisme perubahan status harta benda wakaf yang
terkena pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Batang-
Semarang II Seksi V di Kota Semarang ?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat proses perubahan status harta
benda wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk pembangunan jalan
tol Batang-Semarang II Seksi V di Kota Semarang ?
Deskripsi Kerangka Berfikir:
perubahan status harta benda wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk
Dalam hal ini, pada dasarnya harta benda wakaf yang sudah diwakafkan
No. 41 Tahun 2004 “ dikecualikan apabila harta benda wakaf yang telah
Guna menjaga harta benda wakaf agar tidak dialihkan untuk hal-hal
sebagai berikut :
sebagai berikut:
wakaf; atau
mendesak.
kepada Pihak yang Berhak” maka terkait dengan hal tersebut di dalam Pasal
17 (2) huruf c Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 bahwa Pihak yang
harta benda wakaf / tanah wakaf dilakukan sesuai dcngan ketcntuan pcraturan
penggantian atau dikenal juga dengan istilah tukar guling. Hal tersebut sesuai
nomor 148 tahun 2015 tentang perubahan Keempat Peraturan Presiden nomor
tanah yang secara terperinci memuat tentang tahapan pengadaan tanah mulai
tahap penyerahan.
Jalan Tol selain merupakan salah satu kepentingan umum dan oleh
2017 sehingga regulasi ini memberi ruang untuk dilakukan proses percepatan
baik secara administratif maupun teknis dilapangan baik terhadap para pihak
yang merupakan harta benda wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk
agar ganti kerugian segera diberikan secara langsung dalam bentuk uang
agar dapat diwujudkan kembali dalam bentuk tanah dan bangunan tempat
ibadah / makam.
Semarang;
i) Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Sih Wiryadi dan rekan selaku tim
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum
pihak lain.
rakyat, baik yang dikuasai hukum adat maupun hak-hak lain yang
6
melekat di atasnya Adapun pengertian pengadaan tanah dari
6
Soimin, Soedharyo. 2008. Status Hak & Pembebasan Tanah. Jakarta: Sinar Grafika
beberapa ahli adalah sebagai berikut:
hlm.75
7
Sumardjono, Maria S.W. 2009. Tanah Dalam Perspektif Hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara hlm. 280
8
Syah, Mudakir Iskandar. 2015. Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan
Umum: Upaya Hukum Masyarakat Yang Terkena Pembebasan Dan Pencabutan. Jakarta: Permata
Aksara hlm.1
3. Pelepasan hubungan hukum dari pemilik tanah kepada pihak lain.9
tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada
pihak yang berhak. Pihak yang berhak adalah pihak yang menguasai
adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan dan
tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat
dinilai.
9
Ibid hlm.3
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pengadaan tanah
kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak yang
memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara yang diatur
dengan Undang-Undang”.
kepentingan umum maka harus ada kriteria yang pasti tentang arti
10
Ibid hlm13.
termasuk hajat orang yang telah meninggal atau dengan kata lain
lainnya 11
secara limitatif.12
11
Ibid hlm.13
12
Michael G Kitay,., “Land Acquisition in Developing Countrie”s, Policies and
procedures of public sector, with survey and case studies from Korea, India, Thailand, and
Equador, Oelgeschlager. Gunn&Hain, Boston : Publishers, Inc, 1985, hlm. 39-41.
2012 Pasal 1 angka 6 yaitu Kepentingan Umum adalah kepentingan
rakyat.
1.3.Ganti Kerugian
untuk kepentingan umum, dapat disebut adil, apabila hal tersebut tidak
miskin dari keadaan semula.13 Agar terasa adil bagi pemegang hak,
yang memerlukan tanah. Untuk bangunan, tanaman dan lainnya nilai ganti
terbatas pada penggantian nilai tanah, bangunan dan tanaman saja, tetapi
13
Maria S.W. Sumardjono, 2007, “Kebijakan Pertanahan”: Antara Regulasi dan
Implementasi, Jakarta : Buku Kompas, hlm. 80
kerugian yang timbul, seperti kegiatan usahanya, akibat perpindahan
atau disebut Tim Apraisal yang bersifat independent dan memiliki lisensi
meliputi:
a. tanah;
c. bangunan;
d. tanaman;
dari pihak yang berhak kepada negara melalui Lembaga Pertanahan atau
14
Boedi Harsono, 2004, “Masalah Kerangka Persoalan dan Pokok-pokok Kebijakan
Pertanahan”, dalam BF Sihombing, “Pergeseran Kebijakan Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Pemerintah dan Swasta” (Studi Kasus Pengaturan Pemilikan, Penguasaan
Tanah di Provinsi DKI) Jakarta: UI
Badan Pertanahan Nasional (BPN).
tidak sama dengan pembebasan hak. Pencabutan hak atas tanah merupakan
sarana untuk mengambil tanah secara paksa, pihak yang punya tanah
ketempat lain, tetap disertai pemberian ganti kerugian yang layak bagi
pemegang haknya.
dengan yang punya tanah menemui jalan buntu dan tidak membawa hasil
pihak oleh Negara secara paksa, yang mengakibatkan hak atas tanah itu
tanah tidak mau melepaskan hak atau juga tidak mau mengalihkan haknya
yang telah dilakukan dengan berbagai cara seperti dalam bentuk jual beli
horizontal tanah dan bagunan atau hasil karya diatasnya dapat dimiliki
secara terpisah, pihak pemilik tanah dapat memberi hak sewa atas tanah
tanah tetap memiliki hak atas tanah dengan memperoleh nilai ekonomi
dari hak sewa itu sedangkan pihak yang membangun dapat melaksanakan
15
Abdurrahman, Masalah Pencabutan Hak Hak Atas Tanah Dan Pembebasan
Tanah Di Indonesia”, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1991, hlm. 57.
16
Boedi Harsono, Opcit, hlm 341.
17
Djuhaendah Hasan, makalah ”Aspek ekonomi Dalam Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Pembangunan”,disampaikan dalam Seminar Nasional Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Umum, kerjasama Fakultas Hukum UNPAD dengan Himpunan Mahasiswa
BKU Hukum Bisnis, Jakarta 14 September Tahun 2006.
pembangunan tanpa gangguan selama masa sewanya.
hak sewa. Yang perlu dipikirkan adalah penerapan secara konsisten asas
dan bangunan.
18
Sejalan dengan pemikiran Mochtar Kusumaatmadja yang
bangunan dapat kiranya memberikan jalan keluar pada masalah yang kini
pihak yang berhak atas tanah mempunyai hak untuk mengetahui rencana
18
Ibid. hlm. 18.
penyelenggaraan pengadaan tanah dan memperoleh informasi mengenai
Tahun 2012.
dipengaruhi oleh keterbukaan informasi terkait hal yang paling hakiki bagi
antara lain:
meliputi:
1). Tanah
3). bangunan
4). tanaman
6). kerugian lain yang dapat dinilai (Pasal 33 UU), diatur dalam
1). uang;
dalam proses pengadaan tanah. Oleh karena itu, hasil penilaian Penilai
dirumuskan sebagai sesuatu yang ada di belakang atau di balik norma hukum
19
Arie S. Hutagalung, 2005, Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah,
(Jakarta ; Lembaga Pemberdayaan HukumIndonesia,), hlm. 17.
20
Soedikno Mertokoesoemo.,1985, “Mengenal Hukum”, Yogyakarta : Liberty,
hlm.31-34.
hukum tertentu, sehingga harmonisasi dan sinkronisasi akan terwujud.
antara lain:
2.1.Prinsip musyawarah
atas tanah yang akan dijadikan tempat pembangunan. Oleh karena itu,
setiap hak atas tanah baik yang sudah bersertifikat maupun belum atau
tanah adat, wajib dihormati. Sekecil apapun hak orang atas tanah
pembangunan.
dapat dinilai.
tata ruang yang telah ditentukan oleh pemerintah baik pusat maupun
Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 pemerintah dapat melakukan perolehan tanah.
“setiap orang yang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
Kemudian Pasal 28 J ayat (2) UUD 1945 pada Perubahan Kedua menegaskan
bahwa, “dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 148 tahun 2015
tentang perubahan Keempat Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Umum;
tanah secara individual, dengan hak-hak atas tanah yang bersifat pribadi,
’Hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang, tidaklah dapat dibenarkan,
sifat dari haknya, hingga bermanfaat bagi kebahagiaan dan kesejahteraan yang
maksudnya bukan hak milik saja tetapi semua hak atas tanah yang dimaksud
Dalam hal ini tidak hanya tanah saja tetapi hak –hak agraria selain tanah yang
mencakup bumi, air, ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung
UUD 1945 yang menyebutkan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
kemakmuran rakyat,” Melihat pada pasal tersebut, maka tanah yang dimiliki
B. Tinjauan Khusus
1. Pengertian Wakaf
Kata wakaf secara bahasa berasal dari kata waqafa yang artinya
22
AP. Perlindungan, 1991,“Komentar Atas UUPA”, Bandung : Mandar Maju, hlm.
62.
23
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, hlm. 307
kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah.24
menjadi “habbasa” yang berarti mewakafkan harta kepada Allah SWT. Kata
Wakaf adalah menahan benda yang statusnya tetap milik si wakif (orang
24
Imam Taqiyuddin Abu Bakar ibn Muhammad al-Hussaini, Kifayahal-Akhyar Juz
1, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah, tth, hlm. 319
25
Adijani Al-Alabij, 1992,Perwakafan Tanah di Indonesia dalam Teori dan
Praktek, Bandung, Rajawali Press, hlm. 23.
26
Abdurrahman, 1994,,Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan Tanah
Wakaf di Negara Kita, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, hlm. 18.
2). Mahzab Maliki
Wakaf adalah menjadikan manfaat benda yang dimiliki baik berupa sewa
atau hasilnya untuk diserahkan pada orang yang berhak dengan bentuk
Wakaf artinya menahan yakni menahan sesuatu benda yang kekal zatnya
27
Ibid, hlm. 19. 20
28
Ibid hlm 21
melakukannya selama barang yang diwakafkan itu tidak musnah dan
dengan jelas dan tegas tetapi dalam beberapa ayat memerintahkan manusia
berbuat baik untuk kebaikan masyarakat. Hal ini dipandang oleh para ahli
sebelum kamu menafkahkan sebagian dari harta yang kamu cintai. Dan
Mengetahui.
29
Mohammad Daud Ali, 1998, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta,
Universitas Indonesia Press, , hlm. 27
30
Abdurrahman, Op Cit, hlm. 22
Artinya : Hai orang-orang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik dan sebagian yang Kami keluarkan dari
kemenangan.31
Selain dari ayat-ayat yang mendorong manusia berbuat baik untuk kebaikan
ulama menyandarkan masalah wakaf ini kepada dasar hukum dari sunnah
nabi. Dalam kitab-kitab hadist banyak sekali hadist Rosulullah yang dapat
adalah :
maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara yaitu sedekah jariyah,
31
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf Ijarah dan Syirkah, Bandung,
Alma Arif, 1987, hlm. 5.
Hadist diatas bermakna bahwa amal orang yang telah mati ini terputus
Khaibar, lalu ia datang kepada nabi untuk meminta nasihat tentang harta
seperti itu. Rosulullah berkata “jika engkau mau wakafkanlah tanah itu
tanah itu untuk orang fakir, kepada kerabat, kepada budak, untuk jalan
Tidaklah orang yang mengurusi (nadzir) memakan sebagian dari harta itu
secara patut atau memberi pakan sebagian dari harta asalah tidak
itu sah adanya dan wakaf Umar di Khaibar itu adalah wakaf yang
seseorang lelaki dari bani Ghiffar mempunyai sebuah mata air yang
32
Fiqih Sunnah buku ke-13, Bandung, PT. Alma Arif, 1998, hlm. 68.
33
Abdurrahman, Op.Cit, hlm. 29.
harga satu mud. Maka Rosulullah berkata kepadanya : Maukah engkau
menjualnya kepada dengan satu mata air dalam surga ? Orang itu
apa-apa selain itu. Berita itu sampaikan kepada Utsman. Lalu Utsman
apa yang hendak engkau jadikan sumur itu wakaf bagi kaum muslimin. 34
3. Macam-macam Wakaf
Yang dimaksud dengan wakaf ahli adalah wakaf yang ditujukan kepada
2). Wakaf ahli dijadikan alat untuk mengelak tuntutan kreditur terhadap
tanahnya itu. 35
34
Op Cit, hlm. 70.
35
27 Mohammad Daud Ali, Op.Cit, hlm. 90
Menghadapi kenyataan semacam itu, di beberapa negara yang bidang
karena wakaf ini dapat dijadikan modal untuk menegakkan agama Allah,
miskin, anak yatim piatu, orang terlantar, dan sebagainya. Macam wakaf
36
Ahmad Azhar Basyir, Op.Cit, hlm. 14.
37
Mohammad Daud Ali, Op.Cit, hlm. 64
inilah yang pahalanya terus menerus mengalir dan diperoleh wakif
dijelaskan bahwa :
berdema biasa, lagi pula lebih besar manfaatnya. Sebab harta itu kekal dan
terus menerus selama harta itu tetap menghasilkan atau tetap digunakan
Oleh karena untuk kepentingan orang banyak dan masyarakat, bentuk harta
wakaf itu amat besar manfaatnya dan amat diperlukan untuk kelangsungan
usaha-usaha amal Islam sebagai sumber yang tidak akan habis untuk
harta itu harus dijalankan dengan organisasi yang modern pula. Menurut
38
Ibid hlm 8
2) Nazhir
4) Ikrar wakaf
Sedangkan untuk sahnya suatu wakaf menurut hukum Islam harus dipenuhi
tiga syarat :
a. Wakaf mesti kekal dan terus menerus artinya tidak boleh dibatasi dengan
jangka waktu, oleh sebab itu tidak sah bila dikatakan oleh orang yang
berwakaf.
b. Wakaf tidak boleh dicabut. Bila terjadi suatu wakaf dan wakaf itu telah
sah, maka pernyataan wakaf itu tidak boleh dicabut. Wakaf yang
setelah wakif meninggal dunia dan wakaf itu tidak seorangpun yang
boleh mencabutnya.
sejak itu harta itu telah menjadi milik Allah SWT. Pemilikan itu tidak
maupun Negara. Setiap wakaf harus sesuai dengan tujuan wakaf pada
umumnya .
41 Tahun 2004 :
“Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama dan
dari :
2) Benda bergerak
yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar, dapat juga
b. Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan syariah dan
Menurut prinsip Hukum Agraria Nasional kita, hanya Hak Milik yang
mempunyai sifat penuh dan bulat (bukan mutlak). Sedangkan hak hak
lainnya atas tanah seperti Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak
Pakai hanya mempunyai sifat yang terbatas. Karena pemegang haknya itu
bersifat kekal dan abadi untuk selama-lamanya, maka oleh karena itu hak
atas tanah yang bersifat terbatas dalam tenggang dan jangka waktu tertentu
dan terikat dengan syarat tertentu seperti dalam tanah yang berstatus sebagai
Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai tidak dapat
tanah yang berstatus sebagai Hak Milik. Apabila pemegang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan maupun Hak Pakai ingin mewakafkan tanah
Wakaf untuk benda bergerak adalah harta benda yang tidak bisa
a. Uang
b. Logam mulia
c. Surat berharga
d. Kendaraan
f. Hak sewa
Harta benda wakaf ini baik bergerak maupun tidak bergerak hanya dapat
39
H. Taufik Hamami, Op.Cit, hlm. 29-30.
6.1. Wakif
a. Perseorangan
b. Organisasi
c. Badan Hukum
a) Orang yang berwakaf itu harus merdeka dan pemilih penuh dari
barang yang diwakafkan. Tidak sah wakafnya seseorang budak
sahaya atau tidak sah mewakafkan tanah milik orang lain atau
wakafnya seseorang pencuri atas barang curiannya.
b) Orang yang berwakaf itu harus berakal sempurna. Tidak sah
wakaf yang diberikan oleh orang gila dan tidak sah pula wakaf
yang diberikan oleh orang lemah akalnya disebabkan sakit atau
terlalu lanjut usia, juga tidak sah wakafnya orang dungu karena
akalnya dipandang kurang. Wakaf itu memerlukan keharusan
akal sehat dan dengan pertimbangan yang sehat pula.
c) Orang yang berwakaf itu harus cukup umur atau sudah balig.
Karena cukup umur atau balig itu lazim dipandang sebagai
indikasi sempurnanya akal seseorang. Oleh sebab itu tidak sah
wakaf yang diberikan oleh anak kecil, apakah ia sudah mampu
melakukan tamyiz atau belum.
d) Orang yang berwakaf harus berpikir jernih dan tenang, tidak
tertekan karena bodoh, bangkrut, atau lalai walaupun wakaf
tersebut dilakukan melalui seorang wali.40
40
Mohammad Daud Ali, Op.Cit, hlm. 34.
Mengenai masalah kedewasaan atas atau cukup umur
Tahun 2004 Pasal 5 ayat (1) dikatakan bahwa syarat seorang wakif
perseorangan adalah :
a. Dewasa
b. Berakal sehat
6.2. Nazhir
41
Ahmad Azhar Basyir, Op.Cit, hlm. 9.
pengawasan harta wakaf itu kepada orang lain baik perorangan
“Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif
2) Beragama Islam
3) Sudah dewasa
4) Amanah
Indonesia.
berat sehingga selain kewajiban nazhir juga mempunya hak. Hak yang
Nomor 28 Tahun 1977 Pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa : Pihak yang
Nomor 28 Tahun 1977 Pasal 9 ayat (2). Apabila dibaca secara seksama
mengenai isi pasal tersebut maka ruang lingkupnya masih sangat umum
tegas ada dalam tiga pasal yaitu Pasal 5 sampai dengan Pasal 7.
kecamatan dan dalam hal suatu kecamatan tidak ada KUA nya maka
dan kebenaran adanya hak wakif atas harta benda wakaf dimaksud.
Instansi yang berwenang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak akta
peruntukan dan status harta benda wakaf dan memberikan saran dan
b) Beragama Islam
c) Dewasa
d) Amanah
ekonomi syariah
perwakafan nasional
benda yang mempunyai nilai manfaat dan sifatnya kekal. Akan tetapi jika
melihat realita yang ada bahwa tidak semua dari benda yang diwakafkan
itu kekal dzatnya, contohnya saja kayu usuk untuk bangunan masjid,
oleh wakaf dank arena ucapan Rasulullah SAW,seperti yang disebut dalam
tidak boleh dijual, tidak boleh diberikan dihibahkan, dan tidak boleh
diwariskan. Akan tetapi, apabila suatu saat benda wakaf itu sudah tidak
mengingat pentingnya menjaga amanat wakif dan sisi manfaat harta wakaf
tersebut.
a. dijadikan jaminan
b. Disita
c. Dihibahkan
42
Rachmadi Usman,Op. cit.,hlm. 64
43
Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia, Jakarta Direktorat Pemberdayaan
Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006, hlm. 62
d. Dijual
e. Diwariskan
f. Ditukar, atau
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah dan hanya
tanah wakaf itu tidak diperbolehkan, kecuali apabila tanah wakaf tersebut
tidak lagi dimanfaatkan lagi sesuai dengan tujuan wakaf, maka tanah
dinyatakan si wakif.45
44
Abd. Shomad, Op. cit., hlm. 386
45
Ibid, hlm. 387
Perubahan status dan penggunaan tanah wakaf terebut harus segera
alasannya meliputi:
oleh wakif.
pemegang hak yang sah atas tanah yang berstatus hak atau atas tanah
46
Juhaya S. Praja, Op. cit., hlm 46
47
Adijani Al- Alibij, Op. cit., hlm. 38
48
Rachmadi Usman, Op. cit., hlm. 70
c. Kekeliruan / kesalahan pemberian hak yang disebabkan penerapan
bukanlah hal baru. Namun, dimensi konflik makin terasa meluas di masa
METODE PENELITIAN
metode penelitian dapat diartakan sebagai proses prinsip-prinsip dan tata cara
A. Metode Pendekatan
penelitian hukum dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada.50
perubahan status harta benda wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk
49
Soerjono Soekanto, 1985, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI-Press,),
hlm.6
50
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2009, Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat, Cetakan ke-11, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,), hlm. 13–14
51
Hardijan Rusli, 2006, Metode Penelitian Hukum Normatif, Bagaimana, (Law
Review Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, Volume V No. 3 Tahun, hlm. 50.
pembangunan jalan tol Batang-Semarang II seksi V di Kota Semarang
B. Spesifikasi Penelitian
hukum terarah pada penelitian data sekunder dan data primer. Jenis dan
1. Data primer
yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih
52
Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Rajawali, 1993), hlm.19
53
Ronny Hanitijo Soemitro, Op Cit, hlm. 83
terpimpin.54 Peneliti membuat pokok-pokok masalah yang akan
Kota Semarang.,
Kota Semarang,
f. Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Sih Wiryadi dan Rekan selaku
2. Data sekunder
54
Ibid , hlm. 84
hukum. Bahan hukum yang dipergunakan dalam penulisan ini
adalah:55
tentang Wakaf ;
tentang Wakaf ;
Umum;
55
Burhan Ashosofa, 2000, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta,), hlm.
104
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Tanah.
Wakaf ;
dengan penelitian ini. Disini penulis akan mempergunakan data primer dan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :
a. Data Primer
b. Data Sekunder
permasalahan.
56
Suharsini Arikunto, 2006 ,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta:
Rineka Cipta,), hlm. 227
57
Mukti Fajar dan Yulianto, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 156
E. Teknik Penyajian Data
hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tertier dan
Kualitatif yaitu data-data yang sudah didapatkan dari studi lapangan dan
sesuai dengan fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat
58
Ibid, hlm. 160.
59
Sudarwan Denim, 2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia),
hlm. 62
dengan konsep-konsep teori yang digunakan dalam penelitian.60
Semarang.
60
Ibid, hlm. 63
BAB IV
Semarang
Pokok-pokok Agraria ;
Wakaf ;
Agama ; dan
yang terkait dan mekanisme perubahan status Harta Benda Wakah yang
1. Nazhir
Sebagai pengelola dan pihak yang berhak atas harta benda wakaf
melengkapinya.
dikembangkan.
nilai dan manfaat harta benda Penukar / Pengganti harus ditetapkan oleh
H. Arifin, M.S.I.)
Setelah menerima Surat dari Nadzir Wakaf yang terkena Jalan Tol
peninjauan lapangan terkait dengan data obyek dan subyek calon tanah
dengan NJOP harta benda wakaf; dan harta benda penukar tersebut
Penetapan Nilai Dan Manfaat Harta Benda Penukar Untuk tanah Wakaf
Agama dengan berpedoman pada ceklist yang telah ada terdiri dari :
1) Data Nazhir
Penukar.
Penukar.
/Wakif ;
materai Rp 6.000,
c) Walikota Semarang ;
Ikrar Wakaf
sebagai berikut:
Kepentingan Umum.
Lebih rinci terkait tugas BWI adalah meneliti dan memastikan atas
ini :
BWI;
pendaftarannya;
undangan.
menandatangani;
syariat Islam;
85
(dokumen asli);
13) berita acara rapat tim penilai harta benda penukar atas harta
benda wakaf;
6) tujuan wakaf;
diperlukan);
diperlukan).
lapangan;
wakaf;
87
penukar;
digital/video;
rapat pleno;
tanah wakaf pada sejumlah lokasi tanah wakaf yang belum memiliki
61
SIWAK, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2018, diakses
25 Maret 2018
89
lainnya.
syariah;
wakaf; atau
dan mendesak.
pengganti yang telah diperoleh dari pihak PPK Jalan Tol di Kantor
Nasional.
perundang-undangan.
92
dengan:
a. Surat permohonan;
atas nama Nazhir dan mencatat dalam Buku Tanah dan Sertipikat
Pihak Ketiga.
bahwa :
pertimbangan BWI.
94
jika:
undangan; dan
62
Hasil wawancara dengan Informan Wibowo Suharto, SH, Kepala Seksi
Pengadaan Tanah Kantor Pertanahan Kota Semarang, 23 Pebruari 2018.
63
Hasil wawancara dengan informan Drs. H. Arifin , Msi, Sekretaris Tim Penilai
tanah pengganti harta benda wakaf / Kemenag Kota Semarang, 10 Januari 2018.
96
Staatsgrundgesetz
Gambar 1.
Tata Susunan Norma Hukum Negara (die Theorie vom Stufenordnung der
Rechtsnormen).
97
dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
undangan tidak boleh bertentangan dengan satu sama lain peraturan perundang-
undangan yang sederajat (sinkronisasi sederajat atau horizontal) dan tidak boleh
legi generali. Asas ini merujuk pada dua peraturan perundang-undangan yang
yang satu merupakan pengaturan secara khusus dari yang lain. Perbedaan kata
sederajat dalam sistematisasi hukum positif. Dalam hal ini yang akan dikaji
pengadaan tanah dan juga dilakukan kajian terhadap kesesuaian antara pasal-
B. Hal-hal yang menghambat proses perubahan status harta benda wakaf yang
perubahan status harta bend wakaf yang terkena pengadaan tanah untuk
digolongkan dalam 2 (dua) hal yakni karena faktor Internal dan faktor
1. Faktor Internal
1.1. Nazhir
100
adanya regenerasi yang baik, sehingga nazhir tidak hanya dipilih karena
64
Wawancara dengan SUTARJI, Informan / Nazhir Musholah Attaubah Kel. Purwoyoso,
10 Pebruari 2018.
101
Kota Semarang.
1.2.Kementerian Agama
dalam pembinaan dan pengawasan harta benda wakaf yang dikelola oleh
para Nazhir.
dan administratif.
102
wakaf seperti :
2) Dokumen hilang.
5) Para Nazhir .
seharusnya terjalin ikatan dalam satu visi dan misi dengan semangat
di Kota Semarang.
memfasilitasi kegiatan ini, selain itu dukungan dari berbagai unsur yang
2. Faktor Eksternal
2.1.1.Kesesuaian Harga
105
tanah pengganti oleh pemilik tanah masih sangat tinggi hingga melebihi
konservasi atau lahan hijau. Sehingga hal yang demikian tidak sesuai
tindak pidana.
pengganti yang apabila dilihat dari harga dibawah Appraisal, Luas tanah
lebih luas jika dibanding tanah wakaf semula. Namun letak /lokasi tanah
tanah makam yang terkena pembangunan Jalan Tol. Dilihat dari tata
ruangnya juga memungkinkan untuk dibuat makam, dari sisi harga juga
relatif terjangkau.
kepentinganya.
107
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Tahun 2004.
108
2. Hal-hal yang menghambat proses perubahan status harta benda wakaf yang
2.1.2 Peran aktif dan koordinasi dari para pihak terkait antara lain :
2.2.Faktor Eksternal
109
B. S a r a n
Nazhir dan pihak terkait lainnya agar pemahaman tentang tugas Pokok
harta benda wakaf menjadi lebih baik lagi dan berdaya guna.
110
kegiatan.
perubahan status harta benda wakaf tidak harus menunggu izin dari