Sie sind auf Seite 1von 27

HALAMAN JUDU L

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


INTERNASIONAL
DI SMK MUTIARA RINI 2 JOHOR BAHRU MALAYSIA

disusun oleh:

Berkah Dian Sofiadi

1501050085

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Bekerjasama dengan
UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA
Februari-Maret 2018

i
LAPORAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
INTERNASIONAL

Disiapkan dan disusun oleh:

Berkah Dian Sofiadi

1501050085

Telah melaksanakan kegiatan PPL Internasional di SMK Mutiara Rini 2 Johor


Bahru

Malaysia dari tanggal 17 Februari s/d 17 Maret 2018

Johor Bahru, 12 Maret 2018

Mengertahui,

Pengarah,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing,

Nama
…….
Koordinator PPL Internasional Benjamin S.P. James

……………

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kegitan serta penyusunan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Internasional Malaysia 2018 yang bekerja sama dengan Universiti
Teknologi Malaysia ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Laporan ini
merupakan perincian kegiatan selama satu bulan dalam melaksanakan kegiatan PPL
Internasional di Johor Bahru, Malaysia. Kegiatan PPL Internasional telah penyusun
laksanakan mulai tanggal 17 Februari sampai dengan 17 Maret 2018. Penyusun
melaksanakan PPL di SMK Mutiara Rini 2, Johor, Malaysia. Sepanjang
pelaksanaan PPL Internasional, penyusun memperoleh banyak manfaat baik dari
segi mengajar (teaching practice), hingga mengenal berbagai perbedaan kultur yang
membuat penulis sadar akan pentingnya kesatuan dalam perbedaan, segala
pembimbing yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan . Oleh karena
itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing penulis dalam menyelesaikan kegiatan dan laporan Internasional
ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penyusun menyadari bahwasannya dalam pelaksanaan serta laporan PPL


Internasional ini masih jauh dari kata sempurna. Penyusun dengan terbuka
menerima segala kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di kemudian
hari. Semoga pengalaman ini dapat menjadi pelajaran yang bermanfaat untuk
memberikan wawasan kepada orang lain khususnya generasi yang akan mengikuti
PPL Internasional selanjutnya.

Purwokerto, 17 Maret 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Laporan Pengesahan................................................................................................ ii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................1
A. Latar Belakang & Tujuan Pelaksanaan Ppl Internasional ........................................... 1
B. Pentingnya Ppl Internasional Bagi Mahasiswa ........................................................... 2
C. Garis Besar Program Kerja ......................................................................................... 3
Bab II Pelaksanaan PPL Internasional ....................................................................6
A. Sistem Pendidikan Dan Kurikulum Di Malaysia .............................................6
B. Persiapan Ppl Internasional ......................................................................................... 8
C. Praktik Manajemen ................................................................................................... 13
D. Praktik Mengajar ...................................................................................................... 14
E. Permasalahan & Pemecahannya ............................................................................... 16
Bab III Penutup .....................................................................................................20
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 20
B. Saran ......................................................................................................................... 21
Lampiran-Lampiran ...............................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang & Tujuan Pelaksanaan PPL Internasional


Program pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan dan
mata kuliah wajib yang dilaksanaan oleh mahasiswa FKIP ( Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan) Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk mencapai
gelar sarjana Pendidikan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa melaksanakan
tugas-tugas kependidikan yang meliputi kegiatan praktik mengajar atau
kegiatan kependidikan lainnya. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka
memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa agar dapat mempersiapkan
diri sebaik-baiknya sebelum terjun ke dunia pendidikan sepenuhnya.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang memiliki komitmen untuk menyiapkan dan
mencetak tenaga pendidik yang memiliki sifat, sikap, pengetahuan dan
profesionalitas. Dengan potensi ini, diharapan mahasiswa Universitas
Muhammadiya Purwokerto siap untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan.
Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan khususnya
pengajar, Universitas Muhammadiyah Purwokerto melalui Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan terus memperbaiki Praktik Pengalaman Lapangan dengan
cara membangun kerjasama dengan universitas luar negeri dalam hal ini yaitu
Universiti Teknologi Malaysia (UTM), untuk menyelenggarakan PPL
Internasional. Melalui program PPL Internasional UMP diharapkan dapat
mewujudkan moto dan visinya yaitu start here go anywhere dengan tujuannya
menciptakan mahasiswa unggul, modern dan islami terutama dalam
menyiapkan dan mencetak guru yang professional, memiliki wawasan luas dan
memiliki akhlak islami. Pelaksanaan PPL Internasional kerjasama UMP dan
UTM, terdiri dari 17 Mahasiswa dari berbagai program studi Kependidikan dan
ditempatkan di 2 asrama yang telah disediakan oleh pihak UTM untuk
mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan.

1
Adapun dilaksanakannya PPL Internasional ini bertujuan antara lain
untuk memberikan kesempatan mahasiswa FKIP UMP untuk praktik mengajar
teori dan atau praktik pada bidang keahlian yang sesuai dengan program studi
mahasiswa, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mengajar mahasiswa
FKIP dalam kemampuan mengajar program studi yang diampunya,
memberikan wawasan dan konsep pendidikan di Malaysia yang diharapkan
dapat diambil berbagai keuntungannya untuk meningkatkan Pendidikan di
Indonesia, dan yang terakhir yaitu diharapkan mahasiswa dapat mengenalkan
budaya dan pendidikan di Malaysia.

B. Pentingnya PPL Internasional bagi Mahasiswa


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) penting untuk dilaksanakan
mahasiswa karena PPL merupakan wadah bagi mahasiswa untuk dapat
melatih kompetensi yang diperlukan untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional. Kompetensi tersebut dapat terlatih melalui peran langsung
mahasiswa untuk berperan sebagai seorang tenaga pendidik khususnya guru
selama waktu pelaksanaan PPL. Setelah dipersiapkan dengan mikro teaching
dan berbagai pembekalan, mahasiswa diterjunkan langsung untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah baik ilmu sesuai program
studi yang dipelajari maupun ilmu dalam bidang kependidikan. Selama
melaksanakan PPL mahasiswa dapat merencanakan, melaksanakan serta
melakukan evaluasi pembelajaran di sebuah kelas dengan dibimbing secara
langsung oleh seorang guru (Supervisor).
Dalam lingkup PPL Internasional, PPL dapat memberikan implikasi
yang lebih luas karena mahasiswa dapat melatih kompetensi diri untuk
menjadi tenaga pendidik dengan lokasi yang lain yaitu di luar negeri.
Mahasiswa sebagai praktikan juga berperan sebagai seorang duta di negara
lain untuk memelajari sistem pembelajaran di negara tersebut sehingga dapat
dijadikan bahan komparasi dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran di
dalam negeri.
Secara garis besar PPL Internasional memberikan beberapa manfaat,
diantaranya yaitu dapat memberikan pengalaman mengajar dengan konsep

2
yang berbeda, baik lokasi, sistem pendidikan, administrasi dan iklim belajar,
dapat menjadi media komparasi antara sistem pembelajaran di dalam negeri
dengan sistem pembelajaran di luar negeri untuk dapat di ambil sisi positif
yang dapat diterapkan, dapat menambah pengalaman baik dari segi cara
mengajar, kehidupan serta cara bersosialisasi dengan warga negara lain, dan
dapat mempererat hubungan antar warga negara Indonesia dengan Malaysia.

C. Garis Besar Program Kerja

1. Jadwal Kegiatan
Program PPL Internasional UTM Malaysia dilaksanakan tanggal 17
februari sampai dengan 17 maret 2018.

2. Orientasi dan Observasi Sekolah (Gambaran Umum)


Dalam pembagiannya, terdapat 2 sekolah yang terbagi untuk 17
mahasiswa, kedua sekolah itu yaitu SMK Mutiara Rini 2 dan SK Mutiara
Rini. Penempatan sekolah dibagi oleh koordinator PPL Internasional
yaitu cikgu Ali, yang juga telah menempatkan penulis untuk praktik
mengajar di SMK Mutiara Rini 2. Penulis diberi kesempatan berorientasi
dan beradaptasi di sekolah selama 3 hari sebelum memulai praktik
mengajar. Orientasi dan observasi sekolah itu sendiri merupakan
kegiatan pengamatan terhadap berbagai komponen pendidikan di SMK
Mutiara Rini 2. Komponen pendidikan dan pembelajaran meliputi sistem
pendidikan, kurikulum, silabus, RPP, proses pembelajaran serta sistem
penilaian, sedangkan komponen persekolahan dan non pembelajaran
meliputi manajemen sekolah, kultur, fasilitas, laboratorium dan bengkel,
serta unit pendukung akademik. Gambaran umum dari observasi penulis
yang paling menonjol adalah adanya perbedaan kultur yang mencolok
antara ras Melayu, India, dan China, baik diluar maupun diluar kelas
perbedaan ke tiga ras tersebut nampaknya masih menjadi persoalan,
sebab masing masing ras masih menggunakan bahasanya sendiri yang
pastinya sedikit membingungkan bahkan banyak siswa dari ras china dan
india yang tidak bias berbahasa melayu walaupun mereka lahir dan besar

3
di Malaysia. Bahasa melayu nampaknya belum dapat menyatukan
mereka khususnya di sekolah Mutiara Rini 2 ini. Perbedaan selanjutnya
adalah system Pendidikan, Pendidikan di Malaysia menggunakan 21st
century learning ataupuun di Indonesia biasa disebut cooperative dan
coolaborative learning yang mengutamakan kemampuan siswa dalam
bersosialisasi memecahkan masalah dengan kelompoknya. Jam sekolah
di SMK Mutiara rini 2 pun berbeda dengan Indonesia, disana terdapat 2
waktu sekolah yaitu kelas pagi dan petang, kelas pagi yaitu jam 7 sampai
jam 14.30 dan kelas petang yaitu jam 13.00 sampai jam 18.45, perbedaan
selanjutnya yaitu pembagian kelas, pembagian kelas di SMK Mutiara
Rini 2 adalah berdasarkan mata pelajaran yang diampunya bukan
berdasarkan kelasnya, oleh karena itu setiap siswa harus selalu pindah
ketika berganti jam pelajaran. Perbedaan umum yang terakhir yaitu dari
segi rencana pembelajaran (RPP) dan profesionalisme guru, berbeda
dengan indonesia RPP di SMK Mutiara Rini 2 ini sangatlah singkat,
namun bukan berarti tidak kompeten, justru nilai profesionalisme guru
yang tinggi di Malaysia membuat proses belajar mengajar di Malaysia
sangat efektif. Dapat diketahui dari pengamatan penulis, guru di
Malaysia sangatlah disiplin, mereka akan datang tepat waktu sesuai
jadwal yang ditentukan, para guru di Malaysia selalu membawa
instrument pembelajaran, ini mengindikasikan bahwa guru disana sangat
memperhatikan persiapan sebelum proses pembelajaran, ini yang
membuat mereka superior di dalam kelas, guru yang mengajar pelajaran
bermutu yang terstruktur. Sehingga pada akhirnya akan berpengaruh
akan pemahaman murid dalam proses belajar mereka.

3. Latihan Mengajar Terbimbing & Mandiri (Gambaran Umum)


Setelah melakukan orientasi dan observasi, mahasiswa selanjutnya
melaksanakan latihan mengajar. Latihan mengajar terbimbing adalah
latihan mengajar mahasiswa di bawah bimbingan dan arahan guru
pembimbing, sedangkan latihan mengajar mandiri adalah latihan

4
mengajar yang dilakukan mahasiswa sebagaimana pengganti guru di
kelas. Setiap mahasiwa diwajibkan mengajar minimal 3 kali pertemuan
dengan 3 kali di obsevasi guru pembimbing selama PPL. Dan pada hari
terakhir mengajar, dosen pembimbing akan mengobservasi didalam
kelas. Penulis mendapat kesempatan mengajar 7 kali selama PPL, dengan
rincian 2 kali latihan mengajar terbimbing, dan 5 kali mengajar mandiri
dengaan jumlah 4 kali diantaranya telah diobservasi oleh guru
pembimbing dan 1 kali oleh dosen pembimbing.

5
BAB II
PELAKSANAAN PPL INTERNASIONAL

A. Sistem Pendidikan dan Kurikulum di Malaysia


Sistem pendidikan maupun sistem kurikulum di Malaysia diatur
oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Ada beberapa sekolah Pendidikan di
Malaysia seperti sekolah negeri, sekolah swasta atau secara sendiri.
Pendidikan di Malaysia menggunakan 21st century learning ataupuun di
Indonesia biasa disebut cooperative dan coolaborative learning yang
mengutamakan kemampuan siswa dalam bersosialisasi memecahkan
masalah dengan kelompoknya. Hari aktif sekolah di Malaysia hanya 5 hari,
yaitu hari minggu sampai hari kamis, untuk hari jum’at sabtu, sekolah di
Malaysia libur. Jam sekolah di Malaysia juga dibagi menjadi 2 periode yaitu
sekolah pagi dan sekolah petang, sekolah pagi yaitu jam 7.00 – 14.30, dan
sekolah petang yaitu jam 13.00-18.45.
Pendidikan di Malaysia terdiri dari beberapa jenjang, diantaranya
yaitu prasekolah, pendidikan rendah, pendidikan menengah kebangsaan dan
pendidikan tinggi. Pendidikan yang diwajibkan dalam undang-undang
adalah pendidikan di sekolah rendah. Sekolah rendah dan sekolah menengah
berada di bawah pengurusan Kementerian Pelajaran Malaysia, sedangkan
sekolah tinggi berada dibawah Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia yang
dibentuk pada tahun 2004. Dalam jenjang perguruan tinggi khususnya S1 di
Malaysia, sebelum mahasiswa mengambil jenjang s1, mahasiswa di
malaysia diwajibkan untuk mengambil jenjang D3 selama 2 tahun dan s1
selama 4 tahun. Secara terperinci jenjang Pendidikan di Malaysia akan
dijabarkan dibawah ini.
1. Prasekolah
Pendidikan prasekolah di Malaysia yang disebut dengan sekolah tadika,
di jenjang ini menerima anak-anak usia 4 sampai 6 tahun. Seperti halnya
di Indonesia yaitu TK, Sekolah tadika bukan merupakan sekolah yang

6
wajib ditempuh. Namun belakangan ini sebagian besar anak anak di
Malaysia mengikuti pendidikan prasekolah.
2. Pendidikan Rendah
Sekolah rendah atau biasa disebut sekolah kebangsaan (SK) dimulai
dari tahun 1 sampai tahun 6, jenjang ini menerima anak-anak berumur
7 tahun sampai 12 tahun. Bahasa Melayu dan bahasa Inggris merupakan
mata pelajaran wajib dalam Sistem Pendidikan Malaysia. Namun pada
prakteknya, terdapat beberapa sekolah rendah china, ataupun india yang
biasa disebut dengan sekolah jenis kebangsaan yang dalam
kesehariannya menggunakan bahasa mereka sendiri dan bukan bahasa
melayu. Namun begitu, kurikulum dan sistem pendidikannya tetap
sama.
3. Pendidikan Menengah Kebangsaan
Sekolah menengah di Malaysia sama halnya sekolah jenjang SMP dan
SMA di Indonesia. merupakan sekolah kelanjutan setelah menempuh
sekolah rendah selama 6 tahun. Sekolah menengah ini berlangsung
selama 5 tahun. Sebagaimana di sekolah rendah, setiap tingkatan
ditempuh selama satu tahun. Dalam jenjang ini Bahasa Melayu wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran selain
Bahasa inggris. Pada akhir tahun 3, para siswa harus mengikuti ujian
untuk menentukan kelulusan di sekolah menengah rendah, yang disebut
Penilaian Menengah Rendah (PMR) atau dahulu dikenal dengan istilah
Sijil Pelajaran Rendah (SPR). Ujian tersebut wajib diikuti oleh semua
siswa kelas 3. Setelah ujian tersebut, siswa akan diarahkan untuk masuk
kelas berikutnya dengan pilihan jurusan IPA atau seni. Siswa dapat
memilih sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya jurusan IPA
lebih dipilih oleh siswa. Pada akhir tahun ke 5 di sekolah menengah,
siswa diwajibkan untuk mengambil ujian akhir yang disebut Sijil
Pelajaran Malaysia (SPM) atau yang disebut dengan Malaysian
Certificate of Education Examination sebelum mereka lulus, dan ini
merupakan ujian paling penting untuk jenjang sekolah menengah

7
kebangsaan karena sangat berpengaruh untuk memasuki jenjang
perguruan tinggi selanjutnya.
4. Pendidikan pra-universiti
Setelah menyelesaikan Sekolah kebangsaan, jika pelajar ingin
melanjutkan ke jenjang universiti, mereka harus mengikuti program
sekolah diploma di berbagai institute selama 2 tahun. Program ini
diwajibkan untuk pelajar yang ingin melanjutkan sekolahnya di
universiti di Malaysia saja.
5. Perguruan tinggi
Berdasarkan data penulis yang diambil dari observasi ke pihak Universiti
Teknologi Malaysia, setidaknya terdapat banyak subsidi yang diberikan
oleh kerajaan untuk menanggung pendidikan di universitas negeri, di
UTM sendiri sekitar 70% pelajar mereka mendapatkan biasa subsidi dari
pemerintah. Hasil yang baik dalam ujian tidak selalu menjamin bisa
masuk perguruan tinggi negeri, karena tempat kuliah bagi sebagian
program terbatas. Contohnya, tempat untuk bidang Pendidikan Bahasa
inggris terbatas dan tidak mungkin untuk universitas negeri menerima
semua pelajar- pelajar yang mendapat nilai A. Selain universitas negeri
di Malaysia juga terdapat universitas swasta, namun dengan biaya yang
biasa lebih besar dengan biaya universitas negeri. Para pelajar dapat
membuat pilihan untuk pergi ke institusi swasta maupun institusi negeri
untuk menempuh pendidikan tinggi. Yang pasti, banyak university di
Malaysia yang bertaraf internasional, seperti salah satunya Universiti
Teknologi Malaysia, universitas yang mempunyai luas lebih dari 1200
Hektar ini sudah diakui dunia dan menduduki peringkat 450 universitas
terbaik dunia secara general.

B. Persiapan PPL Internasional


1. Persiapan diri
Dalam hubungann dengan mengikuti PPL Internasional ini, penulis
diharuskan untuk mempersiapkan diri baik dari segi kemampuan Bahasa
inggris maupun mental. Dimulai sebelum 1 bulan keberangkatan setelah

8
penulis diterima untuk mengikuti program ini, berbagai persiapan
dilakuklan yang hubungannya untuk meningkatkan kemampuan Bahasa
inggris, mulai dari membaca bacaan Bahasa inggris hampir setiap hari,
mencoba berbicara Bahasa inggris dengan sesama mahasiswa terpilih
program PPL Internasional hingga latian mengajar di depan teman sendiri.
Pengetahuan tentang sistem Pendidikan di Malaysia maupun karakteristik
siswa di Malaysia sudah penulis persiapkan matang matang. Bantuan dari
kakak tingkat yang sudah membagikan pengalamannya selama PPL di
Malaysia tahun lalu juga sangat membantu dalam kiranya mengetahui
perbedaan budaya, karakteristik Pendidikan hingga hal hal apa saja yang
disukai para siswa dalam proses belajar mengajar disana.
2. Pembekalan dan Persiapan Fakultas
Secara umum, pembekalan dan persiapan fakultas dalam segi informasi
maupun fasilitas sangat membantu mahasiswa PPL Internasional dalam
mempersiapkan keperluan mahasiswa. Tidak hanya itu, mahasiswa juga
dibekali dengan ilmu yang telah mahasiswa dapat selama berkuliah
khususnya mata kuliah TEFL yang diampu oleh ibu Luthfi Iskharah M.
pd, mata kuliah ini membantu mahasiswa untuk memahami berbagai
model pembelajaran dan dapat mengaplikasikannya didalam kelas,
termasuk didalamnya terdapat model pembelajaran cooperative dan
collaborative learning yang dikenal di Malaysia sebagai 21st Century
Learning. Terdapat juga mata kuliah Micro Teaching yaitu mata kuliah
yang kegiatannya yaitu praktek mengajar didalam kelas, dengan adanya
mata kuliah ini mahasiswa (khususnya Bahasa inggris) menjadi terlatih
dalam kemampuannya mengajar baik kemampuan akademis maupun
softskills.
3. Observasi dan orientasi sekolah
Pada tanggal 20 februari 2018 para mahasiswa datang untuk
pertama kali ke sekolah SMK Mutiara Rini 2 tempat dimana mahasiswa
melakukan program PPL. Pada hari itu mahasiswa berkenalan dengan
beberapa komponen di sekolah tersebut. Mahasiswa PPL juga mendapat

9
pembagian guru pembi mbing sesuai dengan program studi yang
diampunya. Setelah dibagi pada masing-masing sesuai program studi,
pada hari berikutnya penulis mulai melakukan observasi dan orientasi
sekolah. Observasi dan orientasi dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui atmosfir pembelajaran beserta komponennya seperti suasana
kelas, metode mengajar guru, silabus, RPP, materi serta sistem penilaian.
Mahasiswa peserta PPL Internasional diberi kesempatan untuk ber
orientasi dalam segala hal tentang sekolah, baik guru maupun orientasi
lingkungan, selain itu mahasiswa juga diberi kesempatan untuk
mengobservasi guru khususnya guru pembimbing ketika sedang
melakukan proses mengajar di kelas.
Dari hasil obsevasi, penulis mendapatkan informasi tentang
sekolah SMK Mutiara Rini 2 adalah sebagai berikut:

a. Sejarah Sekolah
Sekolah Menengah Kebangsaan Taman Mutiara Rini 2
merupakan Sekolah Menengah kedua yang didirikan dalam Taman
Perumahan yang dinamakan Mutiara Rini.
Sekolah ini dibina di atas Lot PTD 81965 seluas 9.63 hektar oleh
sebuah syarikat swasta yaitu Maju Holding Sdn Bhd, Kuala Lumpur
dan di bangun oleh Rekabina Sdn.Bhd, Johor Bahru. Sekolah ini telah
dibina berdasarkan konsep "Design and Build".
Bangunan Sekolah Menengah Kebangsaan Taman Mutiara Rini
2, Johor Bahru terdiri dari 5 blok, yaitu Blok Pentadbiran,Blok
Akademik,Blok Makmal dan Bengkel, Surau (masjid) dan Kantin.
Penyerahan Pengoperasian Sekolah Menengah Kebangsaan
Taman Mutiara Rini 2 telah diadakan pada 1 Juni 2004. Sebelum
mulai beroperasi, Sekolah Menengah KebangsaanTaman Mutiara Rini
2 telah menumpang di Sekolah Menengah Kebangsaan Taman
Mutiara Rini mulai dari 16 Januari 2004 hingga 31 Mei 2004.

10
Adapun Visi, Misi dan Moto sekolah SMK Taman Mutiara Rini 2
yaitu:

1) Moto SMK Taman Mutiara Rini 2 ialah Berilmu,


Berketerampilan, Berakhlak membawa maksud melahirkan
generasi berilmu dan berketerampilan sertaberakhlak mulia.
2) Visi dan misi sekolah SMK Taman Mutiara Rini 2 ialah
- Visi: Sekolah Unggul Penjana Generasi Terbilang
- Misi: Membangun Potensi Individu Melalui Pendidikan
Berkualiti
b. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Tujuan dari observasi di kelas adalah untuk mencari
pengetahuan dan pengalaman sebelum memulai praktik mengajar.
Observasi kelas dilakukan di kelas praktik 2G dengan mata pelajaran
Bahasa inggris yang diampu oleh oleh En. Benjamin S.P James.
Dalam observasi kelas, ada beberapa hal yang diperhatikan yaitu cara
membuka pelajaran, cara penyampaian materi, metode pembelajaran
yang digunakan, bahasa yang digunakan di kelas, alokasi waktu,
managemen kelas, materi pembelajaran dan cara menutup
pembelajaran. Selain itu, dalam observasi juga memperhatikan silabus
dan RPP yang digunakan serta cara penilaian terhadap hasil kerja
siswa.
1) Rencana Pembelajaran Harian (RPH)
Rencana Pembelajaran Harian (RPH) merupakan dokumen
perencanaan pembelajaran yang di Indonesia disebut dengan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPH yang digunakan di
sekolah ini mengacu pada kurikulum yang digunakan di
Malaysia. RPH disusun sendiri oleh guru sesuai silabus yang ada.
Unsur yang harus ada dalam RPP adalah standar pembelajaran,
objektif pembelajaran, moral value proses pembelajaran dan
bahan sumber belajar. Selain itu dalam setiap pertemuan, guru

11
juga harus menuliskan refleksi pada setiap selesai mengajar. Satu
RPH dibuat untuk satu kali pertemuan.
2) Observasi Kelas
a) Membuka pelajaran
Sebelum membuka pelajaran, guru terlebih dahulu
memastikan kesiapan kelas melaksanakan pembelajaran,
mulai dari kebersihan kelas, ketertiban dan kelengkapan
pelajar. Guru membuka pelajaran dengan salam yang
dipimpin oleh ketua kelas. Guru memberikan materi
pengantar pelajaran, membahas kembali materi yang
dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan memotivasi siswa.
b) Penyajian materi
Guru menjelaskan materi pengantar di depan kelas
berbagai instrument seperti kertas berwarna warni, music,
maupun mind mapping. Guru menjelaskan konsep dan
memberikan contoh, setelah itu siswa dituntut untuk dapat
mengerjakan soal dengan cara bekerja kelompok. Setelah
siswa selesai mengerjakan, guru menunjuk beberapa
kelompok untuk maju dan mempresentasikan hasil. Dalam
pelaksanannya siswa dituntut untuk aktif, aktif dalam
bertanya maupun dalam mengemukakan ide.
c) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah
metode belajar 21st century learning. Guru biasanya
menggunakan cara mind mapping dan think pair share serta
metode lainnya yang masih berkaitan dengan pembelajaran
21st century.
d) Penggunaan Bahasa di Kelas
Penggunaan Bahasa di sekolah SMK Taman Mutiara
rini 2 masih adanya perbedaan, Bahasa melayu dio sekolah
ini belum dapat dikatakan sebagai Bahasa kesatuan karena di

12
sekolah ini ada 2 bahasa yang digunakan selain Bahasa
melayu, yaitu Bahasa tamil dan Chinese.
c. Perilaku Siswa
Secara umum, perilaku siswa terhadap guru sangat sopan dan
hormat. Setiap kali berpapasan dengan guru, baik itu guru sekolah
maupun guru praktik. Ada satu hal yang membuat penulis berkesan
akan sikap siswa yaitu mereka mempunyai sikap pengertian yang
tinggi, para siswa senantiasa menawarkan bantuan walaupun para
guru tidak memintanya. Namun dari kebaikan kebaikan tersebut,
pastinya masih tetap ada siswa yang perlu diperhatikan, yaitu biasa
berbuat gaduh dikelas dan ataupun berbicara sendiri.

C. Praktik Manajemen
Sekolah SMK Taman Mutiara Rini 2 terdapat banyak sekali
manajemen sekolah baik yang terjadwal maupun manajemen umum. Penulis
sebagai pengajar yang sekaligus menjadi bagian dari sekolah diharuskan untuk
andil dalam berbagai manajemen sekolah yang dilaksanakan. Di sekolah SMK
Taman Mutiara Rini 2 khususnya untuk guru Bahasa inggris, terjadwal pada
setiap hari kamis jam 1 yaitu adanya perkumpulan para guru Bahasa inggris
yang membahasa dan mereview tentang proses belajar mengajar selama satu
minggu, tidak hanya itu setiap guru maupun dari mahasiswa praktik juga dapat
mengutarakan pendapat ataupun inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan
proses pembelajaran Bahasa inggris di SMK Taman Mutiara Rini 2. Selain itu
penulis juga sempat ikut beberapa acar sekolah seperti yang disebutkan
dibawah ini.
1. Perhimpunan Sesi Petang
Penulis mendapat kesempatan untuk melakukan praktik untuk sesi
kelas petang, biasanya pada hari minggu pukul 12.30 sebelum memasuki
proses belajar mengajar terdapat perhimpunan di lapangan sekolah.
Perhimpunan sesi petang merupakan kegiatan mingguan yang
dilaksanakan setiap hari Minggu. Perhimpunan ini selayaknya upacara hari

13
Senin di Indonesia. Perhimpunan dilaksanakan di dewan sekolah mulai
pukul 12.30 sampai pukul 13.00.
2. Penghargaan Siswa Berprestasi
Acara ini biasa dilaksanakan 1 kali setahun sebelum pelaksanaan
ujian sekolah. Acara ini adalah acara yang memberikan apresiasi kepada
siswa berprestasi baik akademis maupun non akademis, acara ini juga diisi
dengan berbagai persembahan para siswa, tidak hanya itu acara ini juga
mengundang semua guru dan para wali siswa, dan memberikan
kesempatan kepada mereka yang hadir untuk ikut serta memberikan suara
untuk kepentingan inovasi Pendidikan. Acara ini berlangsung pada pukul
07.30-12.00.
3. Perayaan Tahun Baru China
Pada tanggal 25 februari, diadakan acara perayaan tahun baru china
dedngan berbagai jenis kegiatan dari siswa, dalam kesempatan ini penulis
diberikan amanat untuk mendokumentasikan kegiatan perayaan tersebut.

D. Praktik Mengajar
Kegiatan PPL ini mewajibkan mahasiswa untuk mengajar minimal
3 kali beserta penilaiannya dari guru pembimbing, pada kesempatan ini
penulis mendapat kesempatan dibimbing oleh Mr Benjamin S.P James.
Penulis diberikan kesempatan mengajar sebanyak 7 kali dengan rincian 3 kali
mengajar terbimbing, 4 kali penilaian guru dan 1 kali penilaiaan dosen.
Selama mengajar penulis mendapatkan berbagai pengalaman seperti yang
dijelaskan dibawah ini.
1. Persiapan Mengajar
Sebelum mulai praktik mengajar secara mandiri di kelas, penyusun
melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu diantaranya observasi dan
orientasi serta penyusunan RPP dan bahan ajar. Observasi dan orientasi
penyusun lakukan pada minggu pertama. Beberapa informasi yang
penyusun peroleh yaitu mengenai administrasi mengajar berupa silabus
dan RPP, materi serta penilaian. Pada awal pertemuan, penyusun juga

14
berkenalan di kelas, memperkenalkan diri serta berbagi cerita mengenai
budaya Indonesia.
Pada minggu selanjutnya, penulisan melakukan proses mengajar
terbimbing dengan bimbingan dan rekomendasi dari guru pembimbing,
penulis mendapatkan jadwal 3 kali 7 jam pelajaran dalam seminggu.
Persiapan yang dilakukan pastinya mencari sumber materi sebanyak
mungkin, dan sumber utamanya dari buku guru pembimbing. Setelah
mempersiapkan materi, langkah selanjutnya adalah merancang rencana
pembelajaran harian, instrument pembelajaran dan mempersiapkan media
pembelajaran, biasanya berbentuk music video ataupun gambar. Penulis
juga selalu mempersiaapkan game sebagai brainstorming diawal
pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan atmosfer pembelajaran
yang menyenangkan.
2. Penyampaian materi di kelas
Penyampaian materi selalu dilakukan dengan cara membuka
pelajaran dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan,
menggunakan brainstorming dengan bermain game ataupun
memperlihatkan audio visual. Ini merupakan cara yang sangat efektif
untuk membuat siswa semangat dalam mengikuti pelajaran. First
impression guru ketika pertama masuk juga harus diperhatikan, sikap
ramah dan murah senyum sangat berguna untuk membuat siswa merasa
nyaman didalam kelas.
Setelah itu penulis mengajak siswa untuk berpikir kritis,
memberikan gambaran materi yang akan dipelajari berupa gambar, foto,
bahkan video yang nantinya akan mengembangkan student’s critical
thinking dengan menghubungkan berbagai hal hingga ditemukannya
sebuah jawaban. Penulis juga selalu memotivasi siswa dengan
memberikan pujian setiap kali siswa mengalami kemajuan seperti
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengerjakan dengan
sungguh-sungguh. Ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar senantiasa
menjadi siswa yang aktif dan penuh semangat.

15
Penulis yang sekaligus menjadi guru bukanlah salah satu yang
paling berperan dikelas, siswa diajak aktif dan mendominasi dikelas,
sementara guru hanya sebagai fasilitator yang membantu siswa ketika
mereka belajar. Setelah materi dapat tersampaikan dengan baik, siswa
harus bekerja dalam kelompok mencoba menyelesaikan masalah berupa
pertanyaan, ketika para siswa sedang berdiskusi, penulis berkeliling,
mengawasi dan memastikan bahwa setiap siswa berkonstribusi didalam
berdiskusi kelompok. Guru juga harus berinteraksi dengan setiap siswa,
dengan memberikan bantuan ketika terdapat pertanyaan yang susah
dimengerti oleh siswa, tetapi bukan berarti guru menjawab sekaligus
pertanyaan tersebuit tetapi meminta siswa atau kelompok lain untuk
mencoba menjawab dan kemudian mendiskusikannya. Jawaban siswa
dalam menjawab pertanyaan diberi kebebasan dengan menggunakan
kreatifitas mereka dengan membuat peta mind map. Setelah setiap
kelompok selesai mengerjakan (dengan waktu yang telah ditentukan),
mereka harus mempresentasikannya didepan kelas.
Diakhir pelajaran penutup pelajaran dengan cara mengulas kembali
materi yang dipelajar, membuat kesimpulan, memberi gambaran materi
yang akan dipelajari di pertemuan selanjutnya.

E. Permasalahan & Pemecahannya


Secara umum, permasalahan yang penulis hadapi adalah adanya
perbedaan kculture dari setiap siswa. keberagaman siswa terkadanag menjadi
masalah tersendiri bagi penulis. Siswa Malayu, India, maupun Cina seringkali
menggunakan bahasa mereka masing-masing dalam kegiatan belajar
mengajar. Hal tersebut tentunya menyulitkan penulis untuk memahami apa
yang siswa tersebut inginkan. Pemecahannya yaitu penulis dalam setiap kali
tatap muka menggunakan Bahasa Inggris sebagai jembatan untuk
memudahkan memahami satu sama lain, disamping Bahasa inggris sudah
menajdi bahasa kedua di Malaysia. Masalah lain yang ditemui penulis adalah
dikarenakan jadwal KBM yang padat, jam istirahat yang terbatas dan system
kelas yang selalu berpindah pindah yang membuat siswa lelah dan kurang

16
semangat belajar. Hal tersebut membuat siswa kurang fokus dalam belajar
dan tak jarang merasa mengantuk. Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut
penulis harus memberikan KBM yang menarik agar siswa mau terlibat. KBM
biasanya diawali dengan permainan edukatif diiringi musik, meminta siswa
untuk berdiri dan berbaris membentuk lingkaran melakukan permainan dan
dilanjutkan dengan kegiatan kerja kelompok dan presentasi.
Dalam proses pembelajaran, penulis juga menemui berbagai kendala
seperti dijelaskan dibawah ini.
1. Praktek mengajar 1
a. Tanggal : 26 Februari 2018 (14.30-15.30)
b. Kelas : 2G
c. Materi : Writing (People and Culture)
d. Moral value : Mistakes
e. Permasalahan yang muncul:
1) Para siswa sedikit pasif dikarenakan adanya guru baru yang dirasa
membuat mereka canggung di dalam proses pembelajarannya.
f. Solusi:
1) Memberikan dorongan kepada siswa agar siswa menjadi aktif.
2) Bermain game dengan music untuk memecahkan suasana tegang.
2. Praktek mengajar 2
a. Tanggal : 27 Februari 2018 (14.20-15.30)
b. Kelas : 2G
c. Materi : Reading (People and Culture)
d. Moral value: kindheartedness
e. Permasalahan yang muncul:
1) Managemen waktu. Tersisa 3 soal dari 10 soal yang telah
dibahas
f. Solusi:
1) Membahasnya di pertemuan selanjutnya, sekaligus meminta
siswa untuk mengecek kembali pekerjaan mereka di rumah.
3. Praktek mengajar 3

17
a. Tanggal : 1 Maret 2018
b. Kelas : 2G
c. Materi : Informal Letter ( People and Culture)
d. Moral Value : Kindheartedness
e. Permasalahan yang muncul:
1) Sebagian siswa masih terbolak balik dengan generic structur dari
informal letter.
f. Solusi:
1) Menyediakan berbagai contoh yang berbedca beda.
4. Praktek mengajar 4
a. Tanggal : 5 Maret 2018
b. Kelas : 2G
c. Materi : Reading ( Health and Environment)
d. Moral value : Environmental cleanliness
e. Permasalahan yang muncul:
1) Siswa sudah tidak bersemangat karena pada jam pelajaran
terakhir.
f. Solusi:
1) Bermain game ‘talking stick’ puzzle dengan menggunakan musik
5. Praktek mengajar 5
a. Tanggal : 6 Maret 2018 (14.20-15.30)
b. Kelas : 2G
c. Materi : Error Correction (Health and Environment)
d. Moral value : Responsible
e. Permasalahan yang muncul:
1) Siswa kesulitan ketika dihadapkan dengan grammar
f. Solusi:
1) Menggunakan round table game untuk dapat memecahkannya
Bersama teman teman.
6. Praktek mengajar 6
a. Tanggal : 6 Maret 2018 (17.35-18.10)

18
b. Kelas : 2K
c. Materi : Error Correction (Health and Environment)
d. Moral value : Responsible
e. Permasalahan yang muncul:
1) Beberapa siswa tertidur di kelas
f. Solusi:
1) Menggunakan talking stick dan roundtable game
7. Praktek mengajar 7
a. Tanggal : 8 Maret 2018 (17.00-17.35)
b. Kelas : 2G
c. Materi : Reading (Health and Environment)
d. Moral value : Environmental cleanliness
e. Permasalahan yang muncul:
1) Managemen waktu karena hanya satu periode, sehingga tidak
semua kelompok dapat mempresentasikan pekerjaannya
f. Solusi:
1) Menunjuk kelompok terbaik untuk mempresentasikan
pekerjaannya, dan kemudian dibahas Bersama.

19
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional
memberikan pengalaman bagi mahasiswa bukan hanya dari segi
pengalaman mengajar dan berperan sebagai salah satu bagian dari sebuah
lembaga pendidikan namun juga menjadi duta di negara lain. Sistem
pendidikan dan kurikulum Malaysia mempunyai perbedaan dengan
Indonesia, meskipun secara garis besar masih terdapat kesamaan diantara
keduanya. Dengan mempelajari sistem pendidikan dan kurikulum
Malaysia penulis mendapatkan berbagai hal baru yang tentunya
bermanfaat dan membatu penulis sebagai bekal untuk menjadi tenaga
pendidik yang professional. Program ini juga memberikan pelajaran bagi
penulis sebagai calon guru untuk dapat mandiri dan kreatif memecahkan
berbagai permasalahan dalam hal mengajar.
Banyak hal yang dapat diambil dari program ini, terutama hal-hal
positif untuk dijadikan sumber referensi bagi sistem pendidikan di
Indonesia. Hal-hal positif tersebut yang paling penyusun garis bawahi
yaitu kuatnya perbedaan ras disana didalam satu sekolah, tetapi sama
sekali tidak adanya perpecahan dan perkelahian, serta kuatnya penanaman
nilai keagamaan dan kesopanan terhadap guru. Dalam pelaksanaan praktik
ini, praktikan juga dapat belajar untuk toleransi serta adaptasi terhadap
perbedaan-perbedaan yang ada di negara lokasi PPL.
Dari pengalaman yang sudah penulis dapatkan, bias digaris
bawahi bahwa PPL Internasional dapat memberikan pembelajaran yang
tidak akan mahasiswa praktik dapatkan di bangku perkuliahan. Mahasiswa
praktik bukan lagi berperan sebagai pelajar namun menjadi seorang guru
yang merupakan panutan bagi murid-muridnya, melalui program ini dapat
memberikan pengalaman untuk dapat memecahkan masalah secara
mandiri dalam kegiatan belajar mengajar. Pengalaman menghadapi
masalah sangat membantu dalam rangka perbaikan diri, serta dapat

20
memberikan gambaran perbandingan antara sistem pembelajaran di luar
negeri khususnya Malaysia dengan yang ada di dalam negeri, untuk dapat
dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang lebih
baik. Program PPL Internasional dapat menjadi media bagi praktikan
untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku
kuliah. Dan yang terakhir program PPL Internasional dapat memberikan
bekal bagi praktikan untuk siap menjadi tenaga pendidik yang profesional
di masa yang akan datang.

B. Saran
Untuk keberlanjutan program PPL Internasional di tahun yang akan
datang, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Persiapan yang dilakukan dalam segi informasi dan fasilitas sudah sangat
baik, namun alangkah lebih baik jika fakultas mengadakan persiapan
kusus secara inten yang berhubungan dengan mengajar, sehingga para
mahasiswa ppl sudah dibekali dengan sangat matang.
2. Kegiatan PPL Internasional sebaiknya dilaksanakan sesudah bulan Maret.
Dikarenakan pada bulan Februari-Maret terdapat libur hari Cina dan ujian.
Sehinga dalam prakeknya terdapat banyak jam pelajaran yang terpotong
oleh kegiatan-kegiatan perayaan hari Cina, persiapan ujian, dan
pelaksanaan ujian.
3. Mengetahui bahwa akan dilaksanakn ujian maka sudah barang tentu
sebagaian kelas hanya akan melaksanakan latihan-latihan ujian
dibandingkan dengan melaksanakn KBM. Sehingga kelas yang tersedia
untuk melaksanakn praktik mengajar terbatas. Dampaknya adalah
terdapat mahasiswa yang melaksanakan latihan mengajar di dua kelas
yang tentunya berbeda.
4. Waktu satu bulan mungkin memang lebih mudah dalam hal perizinan
dan pembiayaan. Namun, hendaknya dapat dipertimbangkan untuk
menambah waktu pelaksanaan sehingga pengalaman yang diperoleh
serta praktik yang dilaksanakan lebih maksimal.

21
5. Menjaga komunikasi antara praktikan, pihak sekolah, dan pihak
Fakultas Pendidikan di UTM agar kerjasama yang sudah terjalin dapat
tetap terjaga dengan baik.
6. Seleksi sebaiknya dilaksanakan setidaknnya 2 bulan sebelum
pemberangkatan, ini bertujuan untuk mempersiapkan segala hal, baik
dari kesiapan kemampuan dan mental mahasiswa maupun materi.

22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

23

Das könnte Ihnen auch gefallen