Sie sind auf Seite 1von 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara khusus di Indonesia, dapat dimengerti bahwa konsumsi cuka dalam

makanan masyarakatnya sehari-hari sudah tidak asing lagi. Cuka biasanya

ditambahkan dalam semangkuk bakso, digunakan untuk membuat acar, atau

pun dibuat sebagai pelengkap hidangan yang lain. Dengan adanya alternatif

bagi cuka industri, peneliti tertarik untuk meneliti kandungan cuka buah,

manfaatnya bagi tubuh manusia, dan cara pembuatan cuka buah dengan

memanfaatkan bahan-bahan dasar yang mudah ditemukan di kalangan

masyarakat. Dengan demikian, maka peneliti dapat membuktikan bahwa

cuka buah apel dapat menjadi alternatif bagi cuka industri. Berbagai produsen

cuka apel telah bermunculan, salah satunya adalah PT Tirta Sarana Sukses yang

memproduksi cuka apel TAHESTTA. Perlu diketahiu lebih lanjut mengenai

produksi dan bagaimana perusahaan tersebut menghasilkan produknya.

Berdasakana uaian tersebut maka diuatlah makalah ini.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami

bagaimana cara produksi dan manajemen control cuka apel TAHESTA.

C. Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:

1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan PT Tirta Sarana Sukses

dalam memproduksi cuka apel?


2. Bagaimana proses prroduksi cuka apel TAHESTA?

3. Bagaimana manajemen mutu PT Tirta Sarana Sukses dalam

memproduksi cuka apel TAHESTA?


BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH
PT Tirta Sarana Sukses merupakan industri obat tradisional dan pangan

yang didirikan pada tanggal 28 agustus 2001 dengan nama awal PT. Hemarco

Perkasa Utama. Produk utama yang diproduksi dan dipasarkan yaitu cuka apel

dengan brand TAHESTA. Produk tersebut memiliki berbagai macam manfaat

bagi kesehatan, salah satunya sebagai terapi penderirta maag.

Salah satu pemegang saham PT. Hemarco Perkasa Utama yang menaungi

produk cuka apel tahesta memutuskan untuk tidak memproduksi kembali. Dalam

hal ini terdapat perbedaan pendapat dengan pemegang saham lainnya yang

menjabat sebagai komisaris utama, Beliau memutuskan untuk tetap melakukan

produksi cuka apel tahesta dengan mengalihkan produksi ke PT. Tirta Sarana

Sukses yang diresmikan pada bulan januari 2009.

Pada PT Tirta Sarana Sukses tetap memproduksi cuka apel sebagai produk

utama, namun seiring berjalannya waktu muncul inovasi baru dalam

pengembangan produk tersebut, antara lain yaitu diproduksinya Cuka Rosella,

Cuka Anggur, Tahesta Lite, Kanpoyaku, Venacare, Vianney. Produk yang laris

dipasaran yakni cuka apel tahesta yang berbahan dasar apel varietas anna. Apel

varietas anna merupakan varietas baru di Indonesia dan tumbuh subur di kota

Malang. Diluar negri apel anna yang memiliki nama latin Malus domestica Borkh

di luar negri dikenal dengan sebutan apel Jonathan. Apel anna memiliki ciri-ciri

antara lain berwarna merah hampir di seluruh bagian kulit buah, rasa manis sedikit

asam, serta daging buah berwarna putih kekuningan dan berpasir.


Komposisi kimia apel Anna per 100 gram (Hapsari dan Esitiasih, 2015)
Kandungan Komposisi
84.40 Kadar air (g)
14.90 Karbohidrat (g)
0.30 Protein (g)
0.40 Lemak (g)
900 Vitamin A (IU)
10.00 Vitamin B (mg)
4.00 Vitamin C (mg)
6.00 Kalsium (mg)
0.30 Besi (mg)
10.00 Fosfor (mg)
9.00-15.00 Pektin (g)

PT. Tirta Sarana Sukses memiliki izin dari Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi tergolong uasaha kecil obat tradisional (UKOT) yakni usaha yang dapat

membuat semua bentuk obat tradisional kecuali tablet dan effervescent.

memperkerjakan tenaga teknik kefarmasian sebagai penanggung

jawab.Manajemen mutu ISO 9001:2008 telah di terapkan di PT. Tirta Sarana

Sukses pada 2011 yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Selain itu pada Mei

2011 PT. Tirta Sarana Sukses telah memiliki label halal dari MUI No.

07120010540511 yang merupakan salah satu persyaratan standar pemerintah yang

menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan halal tidak terkontaminasi dengan

najis. Desember 2011 PT. Tirta Sarana Sukses resmi memperoleh sertifikiat ISO

9001:2008 dari Badan Sertifikasi Dunia LRQA (Lloyd’s Register Quality

Assurance) – UKAS Management Systems serta dilengkapi dengan pencapaian


sertifikasi Standard Nasional Indonesia dari KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Dari beberapa sertifikasi tersebut maka PT. Tirta Sarana Sukses diakui bahwa

produk yang dihasilkan merupakan produk yang memiliki jaminan mutu serta

berstandar nasional dan internasional.

Meskipun kini mampu memproduksi puluhan ribu botol cuka apel tiap bulan,

Harry hanya melibatkan sekitar 60 karyawan. Harga jual cuka apel Tahesta juga

hanya sekitar Rp 23.000 hingga Rp 50.000 per botol, sangat bersaing dengan cuka

apel sejenis, apalagi yang produk impor. Saat ini, perusahaan Harry mampu

memproduksi 3 ton cuka apel per bulan dari 4 ton apel yang dimasak. Produk

cuka apel Tahesta dikirim ke seluruh wilayah Indonesia mulai Sumatra, Jakarta,

Palu, Lombok, Balikpapan, sampai Papua. ’’Satu bulan ada 7.000 karton cuka

apel kami jual,’’ katanya. Dari produksi itu, ia mampu membukukan omzet rata-

rata Rp 1 miliar per bulan.

B. VISI DAN MISI

a. Visi

Menjadi perusahaan terbaik & terdepan di Indonesia dalam memberi solusi

kesehatan melalui produk kesehatan yang berkualitas tinggi.

b. Misi

1. Menghasilkan produk kesehatan berkualitas dengan harga terjangkau

2. Menciptakan inovasi produk kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

3. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepuasan seluruh stakeholder

4. Menyediakan informasi kesehatan yang akurat dan ilmiah sebagai bentuk

kepedulian.
C. STUKTUR ORGANISASI

Pada suatu industri dibutuhkan suatu struktur organisasi yang jelas yang

bertujuan agar dapat mempermudah pimpinan dalam mengawasi dan

mengendalikan mutu produk yang dihasilkan, mempermudah dalam melakukan

koordinasi, serta mempermudah pegawai dalam melaksanakan kegiatan yang

sesuai dengan uraian yang telah dibuat sehingga dapat meningkatkan rasa

tanggung jawab dan lebih berkonsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya.

PT. Tirta Sarana Sukses dikepalai oleh presiden direktur yang membawahi

beberapa departemen yakni: Purchasing Director, Executive Director, dan

Finance, Accounting Director, Quality Control (QC), Research and Development

(RnD), Production lanning and inventory Control (PPIC), Personalia, Gudang,

Teknik (Enginering). PT. Tirta Sarana Sukses memiliki struktur organisasi yang

dipimpin langsung oleh pendiri sekaligus menjabat sebagai komisaris.

D. CUKA APEL

Cuka adalah produk fermentasi alkohol oleh bakteri untuk menghasilkan

asam asetat. Asam asetat inilah yang memberi cuka rasa tajam dan juga ramuan

yang membuat cuka bermanfaat untuk pembersihan rumah tangga. Cuka apel

merupakan suatu produk bahan tambahan makanan yang mmberikan rasa asam

karena asam asetat yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari sejumlah sumber

seperti apel, anggur, sayuran, dan lain-lain.

Selain sebagai tambahan makanan, cuka apel memiliki beberapa manfaat

seperti:
a. Sebagai bahan pengawet

b. Sebagai antioksidan

c. Sebagai bahan tambahan

d. Meredakan sakit tenggorokan, pilek, dan infeksi sinus

e. Dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi menjadi lebih rendah Bermanfaat

untuk kulit, cuka apel dapat membantu mengatasi berbagai masalah pada kulit,

seperti jerawat dan bintik-bintik.

f. Detoksifikasi membantu menghilangkan racun Mencegah alergiMeningkatkan

kekuatan dan meningkatkan stamina

g. Memperkuat sistem kekebalan tubuh

h. Meningkatkan metabolisme sehinga membantu menurunkan berat badan

i. Melancarkan pencernaan dan membantu mempermudah buang air besar

j. Mengurangi rasa sakit dan kekakuan sendi

k. Meringankan Infeksi kandung kemih.

E. PRODUKSI CUKA APEL TAHESTA

 Pencucian Buah Apel

Pencucian buah apel dilakukan dengan membersihkan seluruh bagian apel

dengan air bersih sambil memilah buah yang layak atau tidak.
 Penggiliingan buah apel

Pengggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling mekanik,

untuk menghaluskan daging buah dan kulit buah apel.

 Perebusan

Perebusan buah apel yang telah digiling untuk mematikan mikroba dan

kuman-kuman

 Penyaringan

Penyaringan buah dilakukan dengan memisahkan sari buah apel dengan

ampasnya.
 Penambahan Gula Dan Ragi Untuk Fermentasi

Larutan sari buah apel ditambahkan gula pasir sebanyak ± 10% (100 gr per

liter),dan ditambah air sebanyak 500 ml, Ditambahkan ragi roti (Saccharomyces

cereviseae) sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml sari buah apel lalu didinginkan dengan

cara diangin-anginkan sampai suhunya turun. Kemudian dimasukan dalam

wadah fermentasi.

Awal fermentasi dihasilkan kadar alkohol hingga mendapatkan hasil

kadar alkohol optimum. Setelah kadar alkohol optimum tercapai lakukan

fermentasi kembali sehingga didapatkan kadar asam asetat optimum dalam

pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi maka semakin bagus pula kadar

asam asetat yang terjadi.

Hasil reaksi proses fermentasi pada produksi cuka apel adalah :

Gula (Glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + karbondioksida +

energi (ATP) + asam asetat.

Fermentasi Alkohol dalam cuka apel adalah sebagai berikut :

 C6H12O6 + Saccharomyces cereseviae → 2C2H5OH + 2CO2

↓ ↓ ↓

Gula Sederhana Khamir Alkohol + Karbondioksida


 C2H5OH + O2 + Acetobacter acetii → CH3COOH + H2O

↓ ↓ ↓ ↓ ↓

Alkohol+ Oksigen + Bakteri Cuka Asam asetat+ Air

 Pengemasan Dan Pasteurisasi

Setelah fermentasi selesai, cuka apel dimasukkan ke dalam botol kemasan

yang terbuat dari kaca kemudian di pasteurisasi yakni dengan pemanasan

dengan uap air dengan tujuan mensterilkkan produk dan kemasannya.

 Pelabelaan dan pengepakan

Tahap akhir yaitu pemberian merek dan pengepakan ke dalam kotak

kemas berisi 12 botol.

F. MANAJEMEN MUTU PADA TIAP- TIAP BAGIAN DI PT. TIRTA

SARANA SUKSES

 Quality Control

Pengawasan mutu merupakan bagian yang penting dari CPOB untuk

memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten mempunyai mutu yang

sesuai dengan tujuan pemakaiannya. Pengawasan mutu hendaklah mencakup

semua kegiatan analitik yang dilakukan di laboratorium, termasuk pengambilan

sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi. Kegiatan ini juga mencakup uji stabilitas, program pemantauan

lingkungan, pengujian yang dilakukan dalam rangka validasi, penanganan sampel

pertinggal, menyusun dan memperbaharui spesifikasi bahan, produk serta metode

pengujiaannya.

Bagian pengawasan mutu dalam suatu pabrik obat bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa :

a. Bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk

identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas, dan keamanannya.

b. Tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan

dan telah divalidasi sebelumnya antara lain melalui evaluasi, dokumentasi,

produksi terlebih dahulu.

c. Semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap

suatu batch obat telah dilaksanakan dan batch tersebut memenuhi spesifikasi

yang ditetapkan sebelum didistribusikan.

d. Suatu batch obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran

yang ditetapkan.

Dokumentasi dan prosedur pelulusan yang diterapkan bagian pengawasan

mutu hendaklah menjamin bahwa pengujian yang diperlukan telah dilakukan

sebelum bahan digunakan dalam produksi dan produk disetujui sebelum

didistribusikan. Personil pengawasan mutu hendaklah memiliki akses ke area

produksi untuk melakukan pengambilan sampel dan penyelidikan bila diperlukan

 Bagian Produksi

Bagian produksi bertugas merencanakan jadwal produksi dan menjamin

produksi berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.


a. Melaksanakan kegiatan pengolahan dan pengemasan produk, mulai dari

penimbangan bahan baku hingga menjadi obat jadi, sesuai dengan jadwal

produksi yang telah ditetapkan.

b. Menyusun rencana produksi mingguan bersama dengan bagian supply chain.

c. Melaksanakan pembuatan produk baru skala produksi bersama dengan bagian

product development.

d. Melaksanakan upaya-upaya peningkatan efisiensi proses produksi

e. Menjamin penerapan CPOB di lingkungan bagian produksi.

 Peneliti dan Pengembangan

Uraian tugas dan tanggung jawab penanggung jawab riset dan

pengembangan adalah pengembangan produk baru sesuai dengan permintaan

marketing, melakukan efisiensi biaya produksi dengan membuat formulasi bahan

yang memerlukan biaya rendah tetapi tetap menjaga kualitas, melakukan efisiensi

biaya produksi dengan membuat formulasi bahan yang memerlukan biaya rendah

tetapi tetap menjaga kualitas, pengembangan sarana penunjang yang dibutuhkan

untuk kelancaran produksi (seperti sistem tata udara, sistem pengolahan air,

sistem pengolahan limbah, dan lain-lain).

 Gudang

Gudang ini digunakan untuk menyimpan bahan pengemas primer, bahan

pengemas sekunder, dan produk jadi. Tempat penyimpanan bahan pengemas dan

produk jadi terdiri dari ruang dengan suhu kamar (≤ 30 0C) untuk menyimpan

bahan pengemas, ruang suhu terkendali dengan suhu ≤ 25 0C. Sistem yang

digunakan untuk bahan pengemas adalah sistem FIFO (First In First Out)
sedangkan untuk produk jadi menggunakan sistem FEFO (First Expaired First

Out).

 Purchasing

Purchasing atau pembelian merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan

barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan dengan melihat kualitas,

kuantitas, harga, dan waktu pengiriman barang yang tepat.

Kegiatan procurement meliputi:

a. Menjembatani antara supplier dengan bagian terkait dalam perusahaan. Misal:

bagian QC, teknik, produksi, keuangan, dll.

b. Pemilihan supplier bernegosiasi mengenei harga termint pembayaran dan

jadwal pengiriman bahan termasuk didalamnya menerbitkan surat pesanaN

c. Melakukan pemantauan pengiriman (expediting delivery) atau lead time

d. Mecari produk, material supplier baru yang dapat memberikan kontribusi dan

keuntungan untuk perusahaan.

e. Melakukan audit supplier secara berkala bersama dengan departemen QA, QC,

PPIC, dan R&D.

 Penanganan Limbah

Penanganan limbah di sebuah industri digunakan untuk menghindari

terjadinya pencemaran pada lingkunagan. Penanganan limbah di PT. Tirta Sarana

Sukses dibagi menjadi dua yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair

berasal dari air sisa pencucian peralatan, sterilisasi, buangan air dari laboratorium,

tumpahan bahan, dan air toilet. Limbah padat terdiri ata sisa produksi ampas,

pecahan botol, kertas labeling, endapan cuka, kardus, botol lite, tutup botol.
BAB III

KESIMPULAN

1. PT Tirta Sarana Sukses merupakan industri obat tradisional dan pangan

yang didirikan pada tanggal 28 agustus 2001 dengan nama awal PT.

Hemarco Perkasa Utama. Produk utama yang diproduksi dan dipasarkan

yaitu cuka apel dengan brand TAHESTA.

2. Produksi cuka apel Tahesta meliputi pencucian, penggilingan, pemanasan,

fermentasi, pasteurisasi, pelabelandan pengepakan.

3. Manajemen mutu PT. TIRTA SARANA SUKSES meliputi quality control,

penjaminan produkksi, pergudangan, purchasing, dan pengolahan limbah.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.tahesta.com/about-us/pt-tirta-sarana-sukses/. Diakses pada 25 Maret

2018.

http://sainskimia.com/2017/08/22/cara-membuat-cuka/ Diakses pada 25 Maret

2018.

http://www.hrcentro.com/berita_sdm/Harry_Wibowo_Bos_PT_Tirta_Sarana_Suk

ses_Produsen_cuka_apel_Tahesta__100324.html. Diakses pada 25 Maret

2018.

https://mediskus.com/nutrisi/manfaat-cuka-apel-dan-cara-menggunakannya

Diakses pada 25 Maret 2018.

https://www.scribd.com/document/362337461/BABIII.PKL_PT_TIRTA_SARA

NA_SUKSES_. Diakses pada 25 Maret 2018

Das könnte Ihnen auch gefallen