Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pun dibuat sebagai pelengkap hidangan yang lain. Dengan adanya alternatif
bagi cuka industri, peneliti tertarik untuk meneliti kandungan cuka buah,
manfaatnya bagi tubuh manusia, dan cara pembuatan cuka buah dengan
cuka buah apel dapat menjadi alternatif bagi cuka industri. Berbagai produsen
cuka apel telah bermunculan, salah satunya adalah PT Tirta Sarana Sukses yang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah.
PEMBAHASAN
A. SEJARAH
PT Tirta Sarana Sukses merupakan industri obat tradisional dan pangan
yang didirikan pada tanggal 28 agustus 2001 dengan nama awal PT. Hemarco
Perkasa Utama. Produk utama yang diproduksi dan dipasarkan yaitu cuka apel
Salah satu pemegang saham PT. Hemarco Perkasa Utama yang menaungi
produk cuka apel tahesta memutuskan untuk tidak memproduksi kembali. Dalam
hal ini terdapat perbedaan pendapat dengan pemegang saham lainnya yang
produksi cuka apel tahesta dengan mengalihkan produksi ke PT. Tirta Sarana
Pada PT Tirta Sarana Sukses tetap memproduksi cuka apel sebagai produk
Cuka Anggur, Tahesta Lite, Kanpoyaku, Venacare, Vianney. Produk yang laris
dipasaran yakni cuka apel tahesta yang berbahan dasar apel varietas anna. Apel
varietas anna merupakan varietas baru di Indonesia dan tumbuh subur di kota
Malang. Diluar negri apel anna yang memiliki nama latin Malus domestica Borkh
di luar negri dikenal dengan sebutan apel Jonathan. Apel anna memiliki ciri-ciri
antara lain berwarna merah hampir di seluruh bagian kulit buah, rasa manis sedikit
PT. Tirta Sarana Sukses memiliki izin dari Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi tergolong uasaha kecil obat tradisional (UKOT) yakni usaha yang dapat
Sukses pada 2011 yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Selain itu pada Mei
2011 PT. Tirta Sarana Sukses telah memiliki label halal dari MUI No.
najis. Desember 2011 PT. Tirta Sarana Sukses resmi memperoleh sertifikiat ISO
Dari beberapa sertifikasi tersebut maka PT. Tirta Sarana Sukses diakui bahwa
produk yang dihasilkan merupakan produk yang memiliki jaminan mutu serta
Meskipun kini mampu memproduksi puluhan ribu botol cuka apel tiap bulan,
Harry hanya melibatkan sekitar 60 karyawan. Harga jual cuka apel Tahesta juga
hanya sekitar Rp 23.000 hingga Rp 50.000 per botol, sangat bersaing dengan cuka
apel sejenis, apalagi yang produk impor. Saat ini, perusahaan Harry mampu
memproduksi 3 ton cuka apel per bulan dari 4 ton apel yang dimasak. Produk
cuka apel Tahesta dikirim ke seluruh wilayah Indonesia mulai Sumatra, Jakarta,
Palu, Lombok, Balikpapan, sampai Papua. ’’Satu bulan ada 7.000 karton cuka
apel kami jual,’’ katanya. Dari produksi itu, ia mampu membukukan omzet rata-
a. Visi
b. Misi
masyarakat
kepedulian.
C. STUKTUR ORGANISASI
Pada suatu industri dibutuhkan suatu struktur organisasi yang jelas yang
sesuai dengan uraian yang telah dibuat sehingga dapat meningkatkan rasa
PT. Tirta Sarana Sukses dikepalai oleh presiden direktur yang membawahi
Teknik (Enginering). PT. Tirta Sarana Sukses memiliki struktur organisasi yang
D. CUKA APEL
asam asetat. Asam asetat inilah yang memberi cuka rasa tajam dan juga ramuan
yang membuat cuka bermanfaat untuk pembersihan rumah tangga. Cuka apel
merupakan suatu produk bahan tambahan makanan yang mmberikan rasa asam
karena asam asetat yang dihasilkan oleh proses fermentasi dari sejumlah sumber
seperti:
a. Sebagai bahan pengawet
b. Sebagai antioksidan
untuk kulit, cuka apel dapat membantu mengatasi berbagai masalah pada kulit,
dengan air bersih sambil memilah buah yang layak atau tidak.
Penggiliingan buah apel
Perebusan
Perebusan buah apel yang telah digiling untuk mematikan mikroba dan
kuman-kuman
Penyaringan
ampasnya.
Penambahan Gula Dan Ragi Untuk Fermentasi
Larutan sari buah apel ditambahkan gula pasir sebanyak ± 10% (100 gr per
liter),dan ditambah air sebanyak 500 ml, Ditambahkan ragi roti (Saccharomyces
cereviseae) sebanyak 0,5 gr untuk 500 ml sari buah apel lalu didinginkan dengan
wadah fermentasi.
pembuatan cuka apel, semakin lama fermentasi maka semakin bagus pula kadar
↓ ↓ ↓
↓ ↓ ↓ ↓ ↓
SARANA SUKSES
Quality Control
sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi. Kegiatan ini juga mencakup uji stabilitas, program pemantauan
pengujiaannya.
Bagian pengawasan mutu dalam suatu pabrik obat bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa :
a. Bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk
suatu batch obat telah dilaksanakan dan batch tersebut memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan.
Bagian Produksi
penimbangan bahan baku hingga menjadi obat jadi, sesuai dengan jadwal
product development.
yang memerlukan biaya rendah tetapi tetap menjaga kualitas, melakukan efisiensi
biaya produksi dengan membuat formulasi bahan yang memerlukan biaya rendah
untuk kelancaran produksi (seperti sistem tata udara, sistem pengolahan air,
Gudang
pengemas sekunder, dan produk jadi. Tempat penyimpanan bahan pengemas dan
produk jadi terdiri dari ruang dengan suhu kamar (≤ 30 0C) untuk menyimpan
bahan pengemas, ruang suhu terkendali dengan suhu ≤ 25 0C. Sistem yang
digunakan untuk bahan pengemas adalah sistem FIFO (First In First Out)
sedangkan untuk produk jadi menggunakan sistem FEFO (First Expaired First
Out).
Purchasing
barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan dengan melihat kualitas,
d. Mecari produk, material supplier baru yang dapat memberikan kontribusi dan
e. Melakukan audit supplier secara berkala bersama dengan departemen QA, QC,
Penanganan Limbah
Sukses dibagi menjadi dua yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair
berasal dari air sisa pencucian peralatan, sterilisasi, buangan air dari laboratorium,
tumpahan bahan, dan air toilet. Limbah padat terdiri ata sisa produksi ampas,
pecahan botol, kertas labeling, endapan cuka, kardus, botol lite, tutup botol.
BAB III
KESIMPULAN
yang didirikan pada tanggal 28 agustus 2001 dengan nama awal PT.
2018.
2018.
http://www.hrcentro.com/berita_sdm/Harry_Wibowo_Bos_PT_Tirta_Sarana_Suk
2018.
https://mediskus.com/nutrisi/manfaat-cuka-apel-dan-cara-menggunakannya
https://www.scribd.com/document/362337461/BABIII.PKL_PT_TIRTA_SARA