Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Robinson Tarigan
atas dua kelompok yaitu satu kelompok dapat mencapai kecakapan sosial dan
menyimpulkan tingkat pendidikan terkait mengembangkan pribadinya.
secara nyata dengan tingkat pendapatan Dari uraian kedua definisi tersebut di
sedangkan kelompok kedua tidak melihat ada atas kita mengetahui bahwa pendidikan dapat
kaitan yang nyata antara tingkat pendidikan bersifat formal dan tidak formal. Bersifat
dengan tingkat pendapatan. Hal ini membuat formal apabila peningkatan kecakapan itu
menarik untuk dikaji mengapa dua kelompok dilakukan dalam lingkungan khusus (misalnya
tersebut memberikan kesimpulan yang sekolah) dan tidak formal apabila kecakapan
berbeda. Hal yang ingin didalami adalah dalam itu diperoleh lewat pengalaman kehidupan atau
kondisi bagaimana tingkat pendidikan sangat belajar sendiri dari lingkungan. Namun apabila
berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dan dihubungkan dengan fenomena lain (misalnya
dalam kondisi bagaimana tingkat pendidikan
pendapatan) maka yang digunakan adalah
kurang berpengaruh terhadap tingkat
tingkat pendidikan formal sebab yang
pendapatan.
diperoleh lewat pengalaman kehidupan atau
Landasan Teori lingkungan susah ditentukan besarannya,
Undang-Undang Dasar 1945 dengan kecuali dijadikan variabel tersendiri berupa
tegas telah mengatur pentingnya pendidikan pengalaman.
bagi warga negara Republik Indonesia. UUD Apakah tujuan dari pendidikan?
1945 Pasal 31 a berbunyi: “Tiap-tiap warga Sebenarnya dari definisi di atas juga telah
negara berhak mendapatkan pengajaran” tersirat tujuan dari pendidikan tersebut yaitu
sedangkan Pasal 31 b berbunyi: “Pemerintah meningkatkan kecakapan seseorang. Namun
mengusahakan dan menyelenggarakan satu tujuan pendidikan itu dapat pula dirinci lebih
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan lanjut. Menurut Djumramsjah (2004) tujuan
undang-undang”. Amanat undang-undang ini pendidikan itu menciptakan integritas atau
jelas menggambarkan bahwa pendidikan itu kesempurnaan pribadi. Integritas itu
memiliki manfaat yang cukup besar sehingga menyangkut jasmaniah, intelektual, emosional,
menjadi hak setiap warga negara untuk dan etis. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
mendapatkannya dan menjadi kewajiban bagi 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
negara untuk menyelenggarakannya. Sebelum II Pasal 3 menyatakan bahwa “Pendidikan
membahas kaitan antara tingkat pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
dengan tingkat pendapatan ada baiknya potensi peserta didik agar menjadi manusia
dikemukakan terlebih dahulu arti dari yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
pendidikan. Dalam encyclopedia Americana Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
1978 seperti dikutip dari Kartono, 1977 berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
(hal.12) menyebutkan bahwa: warga negara yang demokratis serta
¾ Pendidikan merupakan sembarang proses bertanggung jawab. Hal ini berarti tujuan
yang dipakai individu untuk memperoleh
pendidikan itu sangat luas karena menyangkut
pengetahuan atau wawasan, atau mengem-
perbaikan sikap dan perilaku anak didik.
bangkan sikap-sikap ataupun
Manfaatnya terkait dengan seluruh kehidupan
keterampilan-keterampilan.
manusia itu sendiri baik sebagai pribadi mau-
¾ Pendidikan adalah segala perbuatan yang
pun sebagai anggota masyarakat. Namun salah
etis, kreatif, sistematis, dan intensional, di-
bantu oleh metode dan teknik ilmiah, satu manfaat yang tidak dapat diabaikan adalah
diarahkan pada pencapaian tujuan adanya harapan bahwa peningkatan pendidikan
pendidikan tertentu. akan menghasilkan peningkatan pendapatan di
kemudian hari. Sagir 1989, melihat adanya
Definisi lain dikemukakan oleh Carter hubungan antara tingkat pendidikan dengan
V. Good seperti dikutip dari Djumransjah, tingkat pendapatan. Beliau mengatakan (hal.
2004 (hal. 24) pendidikan adalah: 60): “Sumber daya manusia mampu
a. proses perkembangan kecakapan meningkatkan kualitas hidupnya melalui suatu
seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku proses pendidikan, latihan, dan pengembangan
yang berlaku dalam masyarakatnya; dan yang akan menjamin produktivitas kerja yang
b. proses sosial di mana seseorang semakin meningkat. Sehingga akhirnya
dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang menjamin pula pendapatan yang cukup dan
terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia kesejahteraan hidupnya yang semakin
meningkat”. Namun perlu dicatat pendapat
22
Tarigan, Pengaruh Tingkat Pendidikan….
Mangkunegara 2003 (hal. 3) bahwa agar mengikuti pendidikan yang lebih tinggi
manusia itu berguna untuk pembangunan maka jenjangnya dan anak didik secara sadar atau
orang tersebut haruslah memiliki karakter: ju- tidak sadar akan menebarkan pengetahuannya
jur, disiplin, kerja keras patuh pada nilai-nilai kepada masyarakat sekitarnya. Dalam
yang berlaku pada masyarakat. Pendidikan kerangka evaluasi proyek, maka manfaat
apabila disertai dengan karakter yang baik pendidikan adalah:
semestinya selain menciptakan berbagai 1. Bertambahnya kelak pendapatan anak
manfaat sosial lainnya juga mampu didik karena adanya peningkatan dalam
meningkatkan pendapatan anak-didik. Hal ini jenjang pendidikan tersebut. Peningkatan
tidak lain karena kegiatan mengikuti pendapatan ini terkait dengan peningkatan
pendidikan membutuhkan biaya dan produktivitas baik dalam bentuk usaha
pengorbanan waktu atau kehilangan sendiri ataupun apabila bekerja mampu
kesempatan memperoleh pendapatan dengan menduduki jenjang jabatan yang lebih
segera. Dengan demikian maka adalah menarik tinggi.
untuk dikaji apakah pendidikan benar-benar 2. Akan menyebarluaskan pengetahuan yang
meningkatkan tingkat pendapatan di kemudian dimilikinya kepada masyarakat sekitarnya
hari. Adalah tidak mungkin untuk baik dengan sengaja maupun tidak sengaja
menggunakan data time-series yaitu melihat sehingga masyarakat pun akan bertambah
pribadi per pribadi tentang perbedaan tersebut pengetahuannya.
karena masing-masing pribadi hanya menjalani 3. Masyarakat yang lebih berpendidikan akan
salah satu yaitu meningkatkan pendidikannya bersikap lebih toleran dalam pergaulan,
atau langsung bekerja. Metode yang dapat tidak mudah terprovokasi dan memiliki
digunakan adalah cross-section yaitu meng- saling pengertian atas sikap orang lain
ambil sampel dalam lingkungan masyarakat sehingga menciptakan kehidupan
dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan bermasyarakat yang lebih harmonis dan
melihat apakah tingkat pendidikan mempengaruhi sikap seperti ini menunjang proses
tingkat pendapatan dari berbagai kelompok pembangunan.
masyarakat. 4.
Di dalam berbagai buku teks di bidang Dalam rangka studi kelayakan
evaluasi proyek ada dicantumkan tentang ekonomi maka manfaat tersebut harus dapat
manfaat (benefits) dari kegiatan pendidikan. dikonversi dalam bentuk nilai uang. Dari
Evaluasi proyek harus membandingkan antara ketiga manfaat di atas maka hanya manfaat
biaya ekonomi yang harus dikorbankan untuk pertama yang mudah dikonversi ke dalam
penyelenggaraan sebuah pendidikan dan bentuk uang (dalam banyak hal menggunakan
kemudian membandingkannya dengan manfaat asumsi). Manfaat kedua dan ketiga tidak
dari pendidikan tersebut. Biaya pendidikan mudah dikonversi namun dapat diduga
bukan saja terdiri dari biaya penyelenggaraan sumbangannya. Apabila manfaat pertama saja
pendidikan itu sendiri tetapi juga pendapatan sudah dapat menyatakan proyek itu layak
yang hilang karena mengikuti proses maka manfaat kedua dan ketiga tidak terlalu
pendidikan tersebut. Orang yang mengikuti penting untuk dikonversi. Sebuah studi yang
pendidikan harus rela untuk menggunakan dilakukan Bank Dunia pada tahun 1980,
waktunya mengikuti proses pendidikan menyimpulkan bahwa investasi di bidang pen-
padahal waktu yang hilang itu dapat digunakan didikan tingkat pengembalian ekonominya
untuk memperoleh pendapatan seandainya dia umumnya berada jauh di atas 10 % yaitu batas
tidak mengikuti proses pendidikan tersebut. minimal yang dianggap layak untuk melak-
Manfaat haruslah lebih besar dari biaya agar sanakan sebuah proyek. Tingkat pengembalian
proyek itu dinyatakan layak untuk dibangun. ekonomi tertinggi adalah untuk pendidikan
Baum, 1988 (hal.178) menyatakan “…. dasar.
investasi dalam bidang pendidikan mempunyai
pengaruh langsung terhadap produktivitas PEMBAHASAN
individu dan penghasilan”. Dalam kerangka
evaluasi proyek, Tarigan dalam ”Perencanaan Penelitian ini didasarkan atas library
Pembangunan Wilayah” 2004 (hal. 222) research yaitu pada perpustakaan Pascasarjana
menyatakan manfaat pendidikan adalah adanya USU. Tulisan ini tidak didasarkan atas hasil
peningkatan tingkat pendapatan apabila pengumpulan data secara langsung oleh
23
Jurnal Wawasan, Februari 2006, Volume 11, Nomor 3
penulis melainkan didasarkan atas tesis pendidikan (X3). Persamaan regresi yang
mahasiswa pascasarjana PWD USU. Tesis ini diperoleh adalah:
ada yang merupakan hasil bimbingan penulis Y = -198.481 + 114.309,3 X1 - 57313,9
dan ada yang bukan hasil bimbingan penulis. X2 + 66.642,2 X3
Dalam hal ini akan diperbandingkan 4 tesis, di Persamaan regresi ini memiliki R Square:
mana masing-masing memiliki judul yang 0,919. Hasil uji secara ANOVA
berbeda dan bidang yang diteliti juga berbeda. menunjukkan bahwa semua variabel adalah
Namun keempat tesis ada memasukan unsur signifikan walaupun dengan tingkat yang
pendidikan dan pendapatan dan juga berbeda. Lama bekerja (X1) signifikan
melakukan analisis tentang ada tidaknya kaitan pada α = 0,01 (1%), waktu tempuh
antara tingkat pendidikan dengan tingkat signifikan pada α = 0,05 (5 %), dan
pendapatan. Keempat tesis ini memiliki pendidikan signifikan pada α = 0,01
kesimpulan yang berbeda atas kaitan antara (1%). Hal ini berarti tingkat pendidikan
tingkat pendidikan dengan tingkat pendapatan. berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
Dua tesis memuat ada kaitan yang signifikan dengan signifikansi yang cukup tinggi.
antara tingkat pendidikan dengan tingkat b. Tesis yang ditulis Sawaluddin Naibaho
pendapatan sedangkan dua tesis lainnya dengan judul “Analisis Sosial Ekonomi
melihat kaitan itu tidak signifikan. Dengan Rumah Tangga Kaitannya dengan
demikian menjadi menarik untuk dianalisis Kemiskinan di Perkotaan – Studi Kasus di
faktor yang menyebabkan perbedaan Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang
kesimpulan tersebut. Masing-masing tesis itu Siantar” tahun 2004. Jumlah responden
diuraikan secara singkat berikut ini: sebagai sampel ada sebanyak 91 orang.
a. Tesis yang ditulis Hendra Ridho G. Siregar Responden bertempat tinggal dan
dengan judul “Analisis Pengaruh Komuter umumnya bekerja di Kota Pematang
terhadap Pengembangan Wilayah di Siantar dengan jenis pekerjaan yang
Kecamatan Medan Tembung” tahun 2005. beragam tetapi secara global dikategorikan
Jumlah responden sebagai sampel ada atas pekerja formal dan non-formal.
sebanyak 60 orang. Responden bertempat Tingkat pendidikan responden adalah:
tinggal di Kecamatan Medan Tembung tidak tamat SD 4 orang, tamat SD 17
tetapi umumnya bekerja di Kota Medan orang, tamat SLTP 21 orang, tamat SLTA
secara komuter sebagai pekerja bangunan, 35 orang, lulusan akademi 6 orang dan
bekerja di pabrik/perusahaan dan mocok- sarjana 8 orang. Tesis ini sebenarnya
mocok (tidak tetap). Posisi atau jabatan di mengkonsentrasikan analisanya terhadap
tempat bekerja adalah mandor/kepala perbedaan karakteristik keluarga yang
tukang sebanyak 24 orang, Pekerja dikategorikan sebagai miskin dan tidak
biasa/karyawan 24 orang dan miskin. Karakteristik yang
buru/kenek/mocok-mocok sebanyak 12 diperbandingkan menyangkut: 1) status
orang. Tingkat pendidikan responden kondisi sosial ekonomi rumah tangga (Kepe-
adalah: tidak tamat SD 2 orang, tamat SD milikan rumah, kepemilikan sumber daya
8 orang, tamat SLTP 13 orang, tamat ekonomi), 2) tingkat pendidikan, 3) status
SLTA 33 orang dan sarjana 4 orang. Tesis migran atau non-migran dan 4) jenis
ini sebetulnya mengkonsentrasikan pekerjaan (formal dan non-formal). Alat
analisanya terhadap apa sumbangsih para analisis yang digunakan adalah chi-kuadrat
komuter ini terhadap wilayah tempat yaitu melihat apakah berbagai kelas pada
tinggalnya. Sumbangsih itu adalah berupa tiap karakteristik berkaitan dengan
pendapatan yang dapat dibelanjakan di keluarga tersebut dikategorikan sebagai
wilayah tempat tinggalnya dan adanya miskin atau tidak miskin. Hasil yang
tabungan yang dapat digunakan untuk diperoleh untuk karakteristik pendidikan
membangun di tempat tinggalnya. Namun adalah bahwa hipotesa null ditolak pada α
tesis ini antara lain juga menghitung = 0,01 (1 %). Hal ini berarti tingkat
persamaan regresi antara Y pendidikan berpengaruh untuk
(pendapatan) sebagai variabel terikat menentukan suatu keluarga dinyatakan
(dependen) dan variabel bebasnya adalah: miskin atau tidak miskin. Artinya tingkat
lama bekerja (X1), waktu tempuh (X2) dan pendidikan berpengaruh dalam menen-
24
Tarigan, Pengaruh Tingkat Pendidikan….
antara tingkat pendidikan dengan tingkat dan adanya penjenjangan dalam jenis
pandapatan. Pada kasus pertama jenis pekerjaan yang tersedia. Demikian juga
pekerjaan responden adalah bervariasi dan pemerintah harus membuka isolasi atas desa
dalam pekerjaan ada penjenjangan jabatan. terpencil agar di desa itu terdapat peluang
Pada kasus kedua jenis pekerjaan responden untuk membangun berbagai usaha dan masing-
adalah seragam dan tidak ada penjenjangan masing jenis usaha dapat ditingkatkan
jabatan dalam pekerjaan. Tingkat pendidikan volumenya. Namun perlu dicatat bahwa
juga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat walaupun dalam kasus tertentu tidak terlihat
pendapatan di desa terpencil di mana tidak kaitan antara tingkat pendidikan dengan ting-
banyak pilihan atas kegiatan usaha/jenis pe- kat pendapatan, hal ini tidak berarti bahwa
kerjaan atau volume usaha hanya bisa dilaku- pendidikan tidak dibutuhkan. Meningkatkan
kan secara kecil-kecilan. Hal ini berarti agar pendapatan hanyalah salah satu dari sekian
tingkat pendidikan berpengaruh terhadap banyak fungsi pendidikan. Pendidikan tidak
tingkat pendapatan, maka harus terdapat hanya bermanfaat untuk meningkatkan
pilihan atas jenis pekerjaan dan di dalam pendapatan melainkan juga memperbaiki
masing-masing jenis pekerjaan terdapat kepribadian anak-didik dan mendukung
penjenjangan jabatan. Hal ini berarti terciptanya kerukunan dalam kehidupan ber-
pemerintah harus terus memperluas kegiatan masyarakat. Hal ini sebenarnya menciptakan
ekonomi agar lapangan kerja makin terbuka nilai tambah ekonomi yang cukup besar.
dan terdapat peluang untuk memilih pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
Baum, W,C., Tolbert, S.M. 1988. Investasi dalam Pembangunan. Terjemahan Bassilius Bengo
Teku, Jakarta, Universitas Indonesia.
Bradley, R.M. (Ed). 1992. Benefit Monitoring and Evaluation. Manila, Asian
Development Bank.
Naibaho, Sawaluddin. 2004. Analisis Sosial Ekonomi Rumah Tangga Kaitannya dengan
Kemiskinan di Perkotaan – Studi Kasus di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang
Siantar. Tesis.Medan, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (tidak
diterbitkan).
Putra, M. Evrizal.2005. Analisis Peran Pedagang Kaki Lima terhadap Pengembangan Wilayah
di Kecamatan Medan Kota. Tesis.Medan, Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara (tidak diterbitkan).
Sagir, H.S. 1989. Membangun Manusia Karya – Masalah Ketenagakerjaan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta, Pustaka Sinar harapan.
27