Sie sind auf Seite 1von 5

BAB IV

TUGAS KHUSUS

Pada Praktikum Pencegahan Pencemaran mengenai Teknologi Pengolahan Limbah


Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar, kami diberikan tugas khusus untuk menganalisa dan
mempelajari pengolahan air lindi yang ada di TPA Sukosari Karanganyar.

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah


yang termasuk mengalami kepeatan penduduk. Hal ini diiringi pula dengan timbulnya
peningkatan jumlah penduduk yang diiringi pula dengan jumlah peningkatan produksi
sampah di kabupaten ini.

Limbah merupakan suatu benda yang saat itu dianggap tidak berguna agi,
kehadirannya tidak diinginkan dan tidak disenangi, harus segera disingkirkan, merupakan
benda buangan yang timbul dari lingkungan masyarakat normal, dengan bentuk limbah padat,
cair dan gas. Sedangkan sampah, merupakan limbah yang berbentuk padat dan juga setengah
padat dari bahan organic maupun anorganik, baik benda logam maupun non logam yang
dapat terbakar dan yang tidak dapat terbakar

1. Berikut merupakan pembuatan pupuk kompos sebagai berikut:

Sampah Dipilih
ga dan Dibawa
Organik dan dipisah oleh ketempat
Anorganik pemulung pengomposan

Ditambahkan Diletakkan sampah


stater (bakteri diwadah kedap organik
anaerob) udara dihancurkan

Di hasilkan
sampah
produk
organik sampingan
dimakan metan, CO2, NH3
bakteri dan H2S
(fermentasi)

Gambar 1. Diagram alir pembuatan pupuk kompos

Dengan menempatkan sampah organik secara terpisah, berdasarkan jenisnya,


kemudian dibangkitkan gas metananya dalam digester kedap udara, dengan bakteri
metan atau bakteri anaerob seperti Green Phoskko, kemudian, gas (CO2 dan CH4)
yang diproduksinya dapat ditampung dalam gas holder di bagian atas digester.
Dengan dialirkan ke inlet genset (generator biogas), gas akan didikonversi menjadi
energi listrik, dan sisa akhir prosesnya, lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) menjadi
pupuk kompos yang baik bagi tanaman.
Sampah organik sungguh banyak memberi manfaat kepada manusia. Dengan
teknologi digester dan proses mikrobiologi terkini, sampah organik akan menjadi
bahan pembangkitan metana (CH4) yang jika dialirkan ke genset bio Elektrik akan
menjadi energi bagi penerangan, penggerak mesin maupun daya listrik bagi perkakas
rumah tangga. Setelah dibangkitkan gas metananya, sisa proses fermentasinya adalah
bahan pupuk dan penyubur tanaman dan tanah pertanian.Namun sayangnya alat
pembuat pupuk kompos di sudah rusak dan tidak berfungsi lagi. Dari pihak TPA
Sukosari karanganyar mengharapkan bantuan kepda pemerintah agar alat pembuatan
pupuk kompos bisa berjalan lagi.

2. Upaya pemerintah dalam meminimalisir adanya sampah yang ada yaitu DINAS
Kebersihan setiap harinya dengan mengambil atau mengankut sampah masyarakat.
Kemudian dibawa ke TPA Sukosari Karanganyar untuk di proses. Dan juga
masyarakat lebih peduli lagi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Cara
menanggulangi sampah tentu dengan adanya pengelolaan yang baik, dimana sudah
seharusnya sampah terangkut semua dari TPS ke TPA. Selain itu, ada baiknya jika
pengelolaan sampah dilakukan oleh diri sendiri terlebih dahulu, atau lingkungan kecil
dahulu. Hal ini dimaksudkan agar mengurangi sampah yang ada dan ikut serta
membantu pemerintah. Dengan adanya kesadaran tersebut, tentu akan mempengaruhi
orang lain disekitar. Selain pengumpulan sampah, Anda yang juga ingin ikut serta
dalam pengelolaan sampah dapat membantu dengan pemusnahan sampah.
Pemusnahan sampah tersebut dapat dengan ditanam, dibakar atau dijadikan sampah
produktif. Saat ini telah banyak orang yang menjadikan sampah sebagai sampah
produktif yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan sendiri bagi yang
mengelolanya.
LAMPIRAN

Gambar 2. Tumpukan Sampah di TPA Sukosari

Gambar 3. Air Lindi


Gambar 4. Tempat pmbuatan pupuk kompos

Gambar 5. Mekanisme pengelolahan sampah


Gambar 6. Air lindi yang mengalir kejalan karena habis hujan

Gambar 7. Foto bersama dengan pembimbing lapangan TPA suko sari

Das könnte Ihnen auch gefallen