Sie sind auf Seite 1von 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.S DENGAN PNEUMOTHORAKS

DI BANGSAL ANGGREK I RSUD dr.MOEWARDI SURAKARTA

Disusun oleh :

Ira Yuliana Dewi (P27220015018)


Sefi Hidayati (P27220015036)
Wahyuningsih (P27220015040)

D-III KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
2016
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.S DENGAN PNEUMOTHORAKS

DI BANGSAL ANGGREK I RSUD dr.MOEWARDI SURAKARTA

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 05 Desember 2016 di
bangsal Anggrek 1 RSUD dr.Mewardi Surakarta. Pengkajian dilakukan
dengan cara anamnase atau wawancara langsung dengan pasien dan
keluarga dan melihat catatan medis.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kudusan RT 03 RW 05, Gumpang, Kartasura,
Sukoharjo
Pendidikan : SMP
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No.RM : 01361441
Diagnosa : Pneumothoraks
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.S
Umur : 44 tahun
Alamat : Kudusan RT 03 RW 05, Gumpang, Kartasura,
Sukoharjo
Hubungan dengan pasien: Suami
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas dan nyeri pada punggung karena
terpasang WSD
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari RSU PKU Muhamadiyah Delanggu,
sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sesak nafas selama 2
bulan, sesak dirasakan hilang timbul, sesak tidak dipengaruhi debu,
cuaca, dan udara dingin. Pasien dibawa ke IGD RS dr.Moewardi
kemudian dari IGD dipindah ke bangsal Anggrek 1.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita riwayat
penyakit yang berarti.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit hipertensi, diabetes mellitus, maupun penyakit
menurun lainnya.
4. Pengkajian Pola Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi dan Managemen Kesehatan
Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang
penyakitnya, apabila sakit pasien periksa ke pelayanan kesehatan
terdekat.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari, terdiri dari
nasi, sayur, dan lauk. Minum kurang lebih 2 liter/
hari.
Saat sakit :pasien mengatakan saat sakit nafsu makan
berkurang, makan 3x sehari habis ½ porsi makanan
yang diberikan dari rumah sakit. Minum kurang
lebih 1 liter/ hari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 1x perhari dengan
konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan
bau khas faces. BAK 5-6x perhari,warna kuning
jernih, bsu khas urine.
Saat sakit : pasien BAB 2 hari sekali dengan warna kuning
coklat, konsistensi lunak, bau khas feses.
Terpasang DC, BAK 800cc warna kuning bau khas
urine.
d. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam perhari.
Saat sakit : pasien mengatakan tidur 3-4 jam sehari, tidak bisa
tidur dan sering terbangun.
e. Pola Aktivitas dan latihan

Kemampuan Sebelum sakit Selama sakit


Perawatan Diri
0 1 2 3 4 1 2 3 4
Makan √ √
Minum √ √
Mandi √ √
Toiletting √ √
Berpakaian √ √
Mobilitas ditempat √ √
tidur
Berpindah √ √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung
f. Pola Managemen Koping dan Stress
Pasien mengatakan merasa cemas, takut, dan khawatir
dengan penyakitnya.
g. Pola Hubungan Peran
Keluarga pasien mengatakan hubungan keluarga dan pasien baik.
h. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit : pasien mengatakan menjalankan ibadah dengan
teratur
Saat sakit : pasien tidak menjalankan ibadah
i. Pola Reproduksi Seksualitas
Pasien mengatakan mempunyai 3 orang anak, dan tidak
memiliki penyakit menular seksual
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-Tanda Vital :
TD : 110/ 60 mmHg
N : 86 x/ menit
S : 36,5 oC
RR : 24x/ menit
d. Pemeriksaan Head to Toe
1) Kepala
a) Rambut : berwarna hitam, bersih, pendek
b) Mata :simetris, konjungtiva tidak anemis, terdapat
kantung mata
c) Hidung : simetris, tidak ada sekret, penciuman baik
d) Telinga : simetris, bersih, pendengaran baik
e) Mulut : tidak ada stomatitis
2) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
3) Dada/thorax : terpasang WSD pada punggung kanan.
a) Paru-paru
I : simetris, pengembangan dada kanan < kiri
P : pengembangan dada kanan < kiri
P : hiperesonan
A : vesikuler
b) Jantung
I : ictus cordis tidak telihat
P : ictus cordis teraba sedang dan teratur
P : redup
A : tidak ada suara tambahan
4) Abdomen
I : simetris, tidak ada benjolan
A : peristaltik usus 12x/menit
P : tidak ada nyeri tekan
P : tympani
5) Integumen : turgor kulit baik
6) Ekstermitas
a) Atas
Tangan kiri : tidak ada oedema, mampu digerakkan
secara normal.
Tangan kanan : tidak ada oedema, terpasang infus NaCl
0,9% 20 tpm.
b) Bawah
Kaki kanan : tidak ada oedema, mampu digerakkan
secara normal.
Kaki kiri : tidak ada oedema, mampu digerakkan
secara normal.
6. Pengkajian Nyeri
P : nyeri karena terpasang WSD
Q : nyeri terasa berdenyut
R : punggung kanan
S : skala nyeri 6
T : terus menerus
7. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Lab dilakukan tanggal 04 Desember 2016
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 96 mg/dl 60-140
SGOT 78 u/l <31
SGPT 47 u/l <34
Albumin 2.5 g/dl 3.5-5.2
Creatinine 0.4 mg/dl 0.6-1.1
Ureum 16 mg/dl <50
ELEKTROLIT
Natrium Darah 132 mmol/L 136-145
Kalium Darah 3.9 mmol/L 3.3-5.1
Chlorida Darah 96 mmol/L 98-106

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN


CAIRAN
Analisa Cairan Tubuh
MAKROSKOPIS
Warna Merah
Kejernihan Keruh Keruh
Bekuan Tidak ada bekuan Bekuan
Protein 1.6 g/dl >3
Glukosa 1 mg/dl <70
Jumlah Sel 14810 /ul >1000
Hitung Jenis MN 5 % 30-75
Hitung Jenis PMN 95 % <10

8. Program Terapi
a. Infus NaCl 0,9% 20 tpm
b. Diet TKTP 1300 kkal
c. Metronidazole 500mg/ 8 jam
d. Ceftriaxone 2gr/ 24 jam
e. Metamizole 1gr/ 8 jam

9. Data Fokus
a. Data Subjektif
1) Pasien mengatakan sesak nafas
2) Pasien mengatakan nyeri pada punggung kanan
P : nyeri karena terpasang WSD
Q : nyeri terasa berdenyut
R : punggung kanan
S : skala nyeri 6
T : terus menerus
3) Pasien merasa cemas, takut, dan khawatir dengan
penyakitnya, tidak bisa tidur. Tidur hanya 3-4 jam sehari
dan sering terbangun.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : lemah
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda-tanda vital :
TD : 110/ 60 mmHg S : 36,5 oC
N : 86 x/ menit RR : 24x/ menit
4) Pasien tampak sesak nafas, dan menahan nyeri.
5) Pasien tampak cemas, dan terdapat kantung mata.
10. Analisa Data
No.Dx Data Fokus Problem Etiologi
1 DS: pasien mengatakan sesak Ketidakefek Penurunan
nafas tifan pola nafas ekspansi paru
DO: KU: lemah
Kesadaran:Composmentis
TD: 110/60 mmHg, N:86x/
menit, S:36,5 oC, RR:24x/
menit
Pasien tampak sesak nafas,
I :simetris,pengembangan
dada kanan < kiri
P : pengembangan dada
kanan < kiri
P : hiperesonan
A : vesikuler

2 DS : pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Pemasangan


pada punggung kanan WSD
P: nyeri karena pemasa-
ngan WSD
Q : nyeri terasa berdenyut
denyut
R: punggung kanan
S: skala nyeri 6
T: terus menerus
DO: KU: lemah
Kesadaran:Composmentis
TD: 110/60 mmHg, N:86x/
menit, S:36,5 oC, RR:24x/
menit
Pasien tampak menahan
nyeri
3 DS: Pasien merasa cemas, takut, Ansietas Perubahan
dan khawatir dengan status
penyakitnya. Tidak bisa kesehatan
tidur, tidur hanya 3-4 jam
sehari dan sering
terbangun.
DO: TD: 110/60 mmHg, N:86x/
menit, S:36,5oC, RR: 24x/
menit
Pasien tampak cemas,
terdapat kantung mata.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru.
2. Nyeri akut berhubungan dengan pemasangan WSD.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan WSD
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

C. Intervensi
No.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan ˗ Mengkaji TTV dan ˗ Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 jam keadaan umum perkembangan
diharapkan ketidak-efektifan pasien kondisi pasien
pola nafas dapat teratasi, ˗ Mengkaji perna ˗ Mengetahui
dengan kriteria hasil: pasan pasien status pernapasan
1. Pasien mampu bernafas pasien
dengan mudah ˗ Berikan posisi yang ˗ Memaksimalkan
2. Irama nafas dan frekuensi nyaman bagi pasien ventilasi pasien
pernapasan dalam rentang (semifowler)
normal ˗ Latih teknik nafas ˗ Memaksimalkan
3. Tidak ada suara nafas dalam ventilasi pasien
abnormal ˗ Kolaborasi dalam ˗ Mengurangi
4. TTV dalam rentang normal pemberian terapi sesak nafas
(TD:120/80 mmHg, N: 60- oksigen dan
100x/menit, RR: 16-20x/ bronkodilator
menit, S: 36,5-37,5°C )

2 Setelah dilakukan tindakan ˗ Kaji TTV dan ˗ Mengetahui


keperawatan selama 3×24 jam keadaan umum perkembangan
diharapkan nyeri dapat teratasi, pasien kondisi pasien
dengan kriteria hasil: ˗ Kaji nyeri secara ˗ Mengetahui
1. Pasien mampu mengontrol komprehensif tingkat nyeri
nyeri ( menggunakan teknik ˗ Berikan posisi yang ˗ Memberi
nonfarmakologi untuk nyaman bagi pasien kenyamanan bagi
mengurangi nyeri) (semi fowler) pasien
2. Melaporkan bahwa nyeri ˗ Ajarkan teknik ˗ Membantu pasien
berkurang (skala nyeri 1-3) relaksasi nafas dalam
3. Menyatakan rasa nyaman dalam mengontrol nyeri
setelah nyeri berkurang ˗ Kolaborasi dengan ˗ Mengurangi nyeri
4. TTV dalam rentang normal dokter dalam pem dengan teknik
(TD: 120/80mmHg, N: 60- berian analgetik farmakologi
100x/menit, RR: 16-20x/
menit, S: 36,5-37,5°C )

3 Setelah dilakukan tindakan ˗ Kaji TTV dan ˗ Mengetahui


keperawatan selama 3x24 jam keadaan umum perkembangan
resiko infeksi dapat teratasi, pasien kondisi pasien
dengan kriteria hasil: ˗ Monitor tanda dan ˗ Mengetahui tanda
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi dan gejala infeksi
gejala infeksi ˗ Lakukan perawatan ˗ Mencegah infeksi
2. Menunjukkan kemampuan WSD dengan prinsip
untuk mencegah timbulnya aseptik
infeksi ˗ Anjurkan pasien ˗ Mengurangi
3. TTV dalam rentang normal untuk meningkatkan resiko infeksi
(TD: 120/80mmHg, N: 60- intake nutrisi
100x/menit, RR: 16-20x/ ˗ Kolaborasi dalam ˗ Mengurangi
menit, S: 36,5-37,5°C ) pemberian antibiotik resiko infeksi

4 Setelah dilakukan tindakan ˗ Kaji TTV dan ˗ Mengetahui


keperawatan selama 3×24 jam keadaan umum perkembangan
diharapkan rasa cemas dapat pasien kondisi pasien
teratasi, dengan kriteria hasil : ˗ Mengetahui
4. Klien mampu mengidenti ˗ Kaji tingkat kece- tingkat kecema-
fikasi dan mengungkapkan masan san pasien
gejala cemas ˗ Bantu pasien ˗ Mengurangi
5. Menunjukkan teknik mengenali situasi kecemasan pasien
mengontrol cemas yang menimbulkan
6. Ekspresi wajah dan bahasa kecemasan
tubuh menunjukkan berku ˗ Gunakan pende- ˗ Memberikan rasa
rangnya kecemasan katan yang nyaman pada
7. Dapat bersitirahat dan tidak menenangkan pasien
ada gangguan tidur ˗ Ajarkan teknik ˗ Mengurangi
8. TTV dalam rentang normal relaksasi kecemasan pasien
( TD:120/80 mmHg, N:60- ˗ Kolaborasi dengan ˗ Agar pasien
100x/menit, RR:16- dokter dalam merasa lebih
20x/menit, S:36,5-37,5°C) pemberian obat tenang
penenang

E. Implementasi
No. Hari,Tanggal Implementasi Respon TTD
Dx
1,2,3,4 Senin, Mengobservasi DS :
05 Desember TTV dan keadaan Pasien mengatakan
2016 umum pasien nyeri dan sesak nafas
09.00 DO :
KU : lemah
Kesadaran : composmentis
TD: 110/60 mmHg, N:86x/
menit, S:36,5 oC, RR:24x/
menit
3 09.15 Mengobservasi DS :
tanda dan gejala Pasien mengatakan nyeri
infeksi pada punggung kanan
DO :

1 09.30 Mengobservasi DS :
pernapasan pasien Pasien mengatakan sesak
nafas
DO :
Pasien tampak sesak nafas
RR: 24x/menit
2 10.00 Mengobservasi DS :
nyeri, lokasi, tipe, Pasien mengatakan nyeri
durasi dan frekuensi pada punggung kanan
P: nyeri karena
pemasangan WSD
Q: nyeri terasa berdenyut
denyut
R: punggung kanan
S: skala nyeri 6
T: terus menerus
DO :
Pasien tampak menahan
nyeri
1,2 11.30 Memberikan posisi DS :
yang nyaman ( semi Pasien mengatakan lebih
fowler) nyaman
DO :
Pasien tampak lebih
nyaman
4 13.00 Mengobservasi DS :
tingkat kecemasan Pasien mengatakan takut,
cemas, dan khawatir
dengan penyakitnya. Tidak
bisa tidur, tidur hanya 3-4
jam sehari, dan sering
terbangun.
DO :
Pasien tampak cemas
Terdapat kantung mata
1 13.10 Mengobservasi DS :
pemberian terapi Pasien mengatakan masih
oksigen sesak nafas
DO :
Oksigen diberikan melalui
kanul dengan terapi 3lpm
1,2,4 14.30 Mengajarkan teknik DS :
relaksasi nafas Pasien mengatakan
dalam bersedia
DO :
Pasien mengikuti teknik
yang diajarkan
2 16.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Obat telah dimasukkan
lewat IV
3 17.00 Menganjurkan DS :
pasien untuk Pasien mengatakan akan
meningkatkan mencoba menghabiskan
intake nutrisi makanan yang diberikan
RS
DO :
Pasien kooperatif dan
tampak mengerti
4 19.45 Membantu pasien DS :
mengenal situasi Pasien mengatakan takut
yang menimbulkan dengan penyakitnya
kecemasan DO :
Pasien kooperatif dan
mendengarkan apa yang
dijelaskan
4 19.45 Menggunakan DS :
pendekatan yang Pasien mengatakan takut
menenangkan dengan penyakitnya
DO :
Pasien tampak mendengar
kan dengan tenang
1,2,3,4 21.30 Mengobservasi DS :
TTV dan keadaan Pasien mengatakan nyeri
umum pasien pada punggung kanan
DO :
KU : lemah
Kesadaran : composmentis
TD: 115/70 mmHg, N:86x/
menit, S:37,2 oC, RR:24x/
menit
2 24.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Obat masuk per IV sesuai
terapi dan dosis
2 Selasa, Mengobservasi DS :
06 Desember nyeri, lokasi, tipe, Pasien mengatakan nyeri
2016 durasi dan frekuensi berkurang
07.30 P : nyeri karena
pemasangan WSD
Q: nyeri terasa berdenyut
denyut
R: punggung kanan
S: skala nyeri 5
T: terus menerus
DO :
Pasien tampak menahan
nyeri
2,3 08.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Ceftriaxone 2gr Obat masuk per IV sesuai
terapi dan dosis
3 09.00 Melakukan DS :
perawatan WSD Pasien mengatakan nyeri
saat dibersihkan
DO :

1,2,4 09.30 Mereview teknik DS :


relaksasi yang telah Pasien mengatakan
diajarkan bersedia
DO :
Pasien dapat mengulangi
teknik yang diajarkan
1 10. 00 Mengobservasi DS :
pemberian terapi Pasien mengatakan sesak
oksigen nafas berkurang
DO :
Oksigen diberikan melalui
kanul dengan terapi 3lpm
1,2,3,4 13.00 Mengobservasi DS : pasien mengatakan
TTV dan keadaan nyeri dan sesak nafas
umum pasien berkurang
DO :
KU : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 120/70 mmhg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,7 °C
2 16.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Obat telah dimasukkan
lewat IV
4 19.00 Mengobservasi DS:
tingkat kecemasan Pasien mengatakan masih
pasien sedikit cemas
DO:
Pasientidak tampak cemas

1 20.00 Mengobservasi DS :
pernapasan pasien Pasien mengatakan sesak
nafas
DO :
Pasien tampak sesak nafas
RR: 22x/menit
2 24.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Obat telah dimasukkan
lewat IV
1,2,3,4 Rabu, Mengobservasi DS :
07 Desember TTV dan keadaan Pasien mengatakan nyeri
2016 umum pasien dan sesak nafas berkurang
06.00 DO :
KU : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmhg
N : 82x/menit
RR : 22x/menit
S : 36,6 °C
4 06.30 Mengobservasi DS :
istirahat dan tidur Pasien mengatakan tidur 7
pasien jam dari pukul 21.00 WIB
dan terbangun 2 kali
DO :
Kantung mata masih
terlihat
2,3 08.00 Memberikan obat DS :
per IV sesuai Pasien mengatakan sakit
program terapi saat obat dimasukkan
Metronidazole DO :
500mg Pasien terlihat menahan
Metamizole 1gr sakit saat obat dimasukkan
Ceftriaxone 2gr Obat masuk per IV sesuai
terapi dan dosis
2 10.00 Mengobservasi DS :
nyeri, lokasi, tipe, Pasien mengatakan nyeri
durasi dan frekuensi berkurang
P : nyeri karena
pemasangan WSD
Q: nyeri terasa berdenyut
denyut
R: punggung kanan
S: skala nyeri 4
T: terus menerus
DO :
Pasien tidak tampak
menahan nyeri

F. Evaluasi
No. Hari, Evaluasi TTD
Dx Tanggal
1 Rabu, S :Pasien mengatakan rasa sesak nafas
07 Desember berkurang
2016 O : KU : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmhg, N : 82x/menit,
RR : 22x/menit, S : 36,6 °C
Pasien tampak sesak nafas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Lanjutkan pemberian terapi oksigen
2 Rabu, S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
07 Desember P : nyeri karena pemasangan WSD
2016 Q: nyeri terasa berdenyut denyut
R: punggung kanan
S: skala nyeri 4
T: terus menerus
O : KU : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmhg, N : 82x/menit,
RR : 22x/menit, S : 36,6 °C
Pasien tampak tidak terlalu menahan
nyeri
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Lanjutkan pemberian analgetik
Review teknik relaksasi yang telah
diajarkan (nafas dalam)
3 Rabu, S :Pasien mengatakan nyeri berkurang
07 Desember O : KU : sedang
2016 Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmhg, N : 82x/menit,
RR : 22x/menit, S : 36,6 °C
Pasien tampak rileks dan tidak
terlihat cemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi dalam pemberian
antibiotik, lakukan perawatan WSD
4 Rabu, S :Pasien mengatakan sudah tidak cemas,
07 Desember pasien tidur 7 jam dari pukul 21.00
2016 WIB dan terbangun 2 kali
O : KU : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 120/80 mmhg, N : 82x/menit,
RR : 22x/menit, S : 36,6 °C
Pasien tampak rileks dan tidak
terlihat cemas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Das könnte Ihnen auch gefallen