Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Penjualan
Tunai
Penjualan
Kredit
Jurnal Penjualan
Piutang usaha (City ledger/ Guest ledger) xxxx
Penjualan Kamar (Room Revenue) xxxx
Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge) xxxx
Hutang PHR (Goverment Tax) xxxx
Hutang PHR timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah
untuk memungut PHR kepada konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, manajemen hotel berfungsi sebagai witholder,
yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada
kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentuan yang berlaku.
Contohnya hotel A adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar yang menjual kamar jenis
super deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Setiap tamu yang menginap sudah
mendapat breakfast dengan harga Rp 100.000,-. Harga tersebut sudah termasuk goverment
tax dan service charge sebesar 21%. Jurnal atas transaksi tersebut dengan mengguanakan
kode rekening yang ada yakni :
10401 AR Guest Ledger Rp 1.000.000
40101 Room Revenue Rp 743.801
41105 Food revenue meal coupon Rp 82.645
20304 Service charge Rp 82.645
20301 Goverment tax Rp 90.909
Dalam industri perhotelan, khususnya pada penjualan makanan dan minuman dikenal
adanya suatu sistem penjualan yang menggunakan teknologi komputer yang disebut dengan
Point of Sale System (POSS). POSS berfokus pada 3 tujuan yaitu: ketepatan atas order,
pencatatan penjualan, dan pemberian kepuasan.
POSS menggunakan kombinasi terminal dan printer yang berfungsi sebagai input dan
output. Laporan yang dihasilkan POSS memberikan informasi tentang:
a. Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa
digunakan sebagai sumber data untuk daily of sales
b. Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah, rata-rata penjualan dan total
penjualan, yang bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan secara
individual
c. Kontrol persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan jumlah
porsi yang dikonsumsi.
Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan
hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain:
a. Otorisasi transaksi: Dari bagan alur dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam
penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya
memproses transaksi yang sah, yang dalam hal ini berupa
penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
b. Pemisahan tugas: Dari bagan dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan
atau pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada
perangkapan tugas.
c. Dokumen dan catatan: Dari bagan dapat kita lihat bahwa dokumen maupun
catatan yang digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat
rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun
tujuannya masing-masing
d. Pengendalian akses atas aktiva perusahaan: Dari bagan tersebut dapat kita lihat
bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva
perusahaannya dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night auditor
maupun income auditor yang ikut mengawasi.
e. Pemeriksaan dan pengecekan independen: Walaupun pemeriksaan maupun
pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek
ulang untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang
terjadi terhadap laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.
DAFTAR PUSTAKA