Sie sind auf Seite 1von 7

6.

1 Jenis-jenis Penjualan Pada Hotel


Usaha hotel mempunyai sumber pendapatan utama yang berasal dari penjualan,
seperti penjualan kamar, penjualan makanan, dan penjualan minuman, di mana disatu sisi
menjual jasa dan di sisi lainnya menjual barang. Usaha hotel mempunyai keunikan tersendiri:
a. Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa
b. Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai volume yang tinggi dengan harga
individual yang relatif rendah, hampir sama dengan usaha retail
c. Produk berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses produksi seperti yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur
d. Perusahaan mempunyai persediaan kapasitas untuk dapat menjual produk berupa jasa
e. Penjualan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service
Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger, guest ledger,
credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang pajak PHR (government
tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang jasa pelayanan timbul karena hotel
memungut uang jasa pelayanan kepada para konsumen atas nama karyawan. Secara periodik,
uang service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan biasanya dikurangi loss and
breakage (kehilangan dan kerusakan). Secara sederhana kaitan antara akun-akun dalam siklus
penjualan hotel digambarkan dalam bagan T-account berikut:

Penjualan Saldo awal Berbagai


Tunai transaksi
Penjualan Penjualan Kas Keluar
Kredit tunai
Penagihan
piutang
Penjualan Piutang usaha
Tunai Penjualan Penagihan
Penjualan Kredit Piutang
Kredit Saldo Akhir

Penjualan
Tunai
Penjualan
Kredit

Jurnal Penjualan
Piutang usaha (City ledger/ Guest ledger) xxxx
Penjualan Kamar (Room Revenue) xxxx
Hutang Jasa Pelayanan (Service Charge) xxxx
Hutang PHR (Goverment Tax) xxxx

Hutang PHR timbul karena usaha hotel diberikan kewajiban oleh pemerintah daerah
untuk memungut PHR kepada konsumen hotel yang membeli dan menikmati barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan. Dalam hal ini, manajemen hotel berfungsi sebagai witholder,
yaitu pemungut pajak yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada
kas daerah. Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentuan yang berlaku.
Contohnya hotel A adalah sebuah hotel yang terletak di Denpasar yang menjual kamar jenis
super deluxe dengan harga Rp 1.000.000,- per malam. Setiap tamu yang menginap sudah
mendapat breakfast dengan harga Rp 100.000,-. Harga tersebut sudah termasuk goverment
tax dan service charge sebesar 21%. Jurnal atas transaksi tersebut dengan mengguanakan
kode rekening yang ada yakni :
10401 AR Guest Ledger Rp 1.000.000
40101 Room Revenue Rp 743.801
41105 Food revenue meal coupon Rp 82.645
20304 Service charge Rp 82.645
20301 Goverment tax Rp 90.909
Dalam industri perhotelan, khususnya pada penjualan makanan dan minuman dikenal
adanya suatu sistem penjualan yang menggunakan teknologi komputer yang disebut dengan
Point of Sale System (POSS). POSS berfokus pada 3 tujuan yaitu: ketepatan atas order,
pencatatan penjualan, dan pemberian kepuasan.
POSS menggunakan kombinasi terminal dan printer yang berfungsi sebagai input dan
output. Laporan yang dihasilkan POSS memberikan informasi tentang:
a. Analisa pendapatan, memberikan rincian per jenis penjualan dan per outlet, yang bisa
digunakan sebagai sumber data untuk daily of sales
b. Produktivitas karyawan, memberikan informasi jumlah, rata-rata penjualan dan total
penjualan, yang bisa digunakan untuk mengevaluasi produktivitas karyawan secara
individual
c. Kontrol persediaan, dengan membandingkan antara jumlah porsi tercatat dengan jumlah
porsi yang dikonsumsi.

6.1.1 Bagian yang Terlibat pada Prosedur Penjualan


1) Penjualan Kamar
a) Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberikan informasi
pada front office, roomboy dan housekeeping serta bagian kredit
b) Front office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bill
c) Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar
d) Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar
e) Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar
f) Night Audit, bertugas menyiapkan laporan penjualan harian pada malam hari
mencocokkan penjualan pada penjualan hari tersebut
g) Income auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan pencatatan atas
penjualan yang terjadi
h) Bagian kredit, bertugas mencatat persetujuan kredit baik secara langsung ataupun
tidak langsung
i) Account receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur
2) Penjualan Makanan dan Minuman
a) Waiter/waitress, memberikan pelayanan kepada tamu, dari menerima order,
meneruskan order ke dapur dan menyajikan order serta memberikan informasi
pada kasir
b) Kasir, menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari tamu
c) Kitchen, menyiapkan order
d) Income auditor, mengecek penjualan dan mencatat penjualan
e) Bagian kredit, memberikan persetujuan kredit
f) Account receivable, mencatat penjualan kredit dan menyiapkan faktur tagihan
6.1.2 Dokumen yang Digunakan
Setiap ada transaksi yang terjadi tentunya harus didokumentasikan ke formulir
transaksi. Penggunaan dokumen ini adalah salah satu cara untuk membuat suatu bukti
transaksi yang kemudian bisa digunakan sebagai bukti audit (audit trail) dari pihak yang
independen. Adapun dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Penjualan kamar
a) Guest bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjulan yang dilakukan oleh tamu
selama menginap dihotel dan sebagai bukti tagihan kepada tamu, terdiri dari:
 Master bill, umtuk mencatat transaksi penjualan kamar
 Extra bill, untuk mencatat transaksi penjualan yang lain selain kamar
b) Form A, digunakan untuk mencatat data pribadi tamu yang menginap dan sebagai
laporan pada pihak kepolisisan, formulir ini biasanya juga digunakan sebagai
registration form
c) Reservation form, untuk mencatat reservasi tamu sebelum kedatangan tamu
d) Room count sheet, untuk mengecek jumlah kamar yang terisi pada hari itu
e) Room sales recapitulation, untuk mencatat penjualan kamar pada hari itu
f) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada hari itu
2) Penjualan Makanan dan Minuman
a) Restaurant and bar order digunakan untuk mencatat pesanan tamu.
b) Restaurant and bar check/bill, digunakan sebagai faktur penjualan.
c) Restaurant and bar summary of sales, digunakan untuk mencatat penjualan baik
tunai maupun kredit pada masing-masing shift.
d) Remittance of found, merupakan sebuah amplop yang digunakan untuk melaporkan
dan menyetorkan hasil penjualan pada masing-masing shift.
6.1.3 Prosedur Penjualan
1) Prosedur Penjualan Kamar
a) Sebelum kedatangan tamu akan melakukan reservasi baik secara individu atau pun
melalui agen perjalanannya kebagian reservation yang selanjutnya akan membuat
reservation form (RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian
mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, roomboy, housekeeping dan kredit
sebagai informasi.
b) Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan mencocokkannya dengan
salian RF, kemudian meminta tamu untuk mengisi dan menandatangani form A
lalu memanggil bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk
mengantar tamu.
c) Setelah tamu kekamar FO membuat bill untuk tamu tersebut.
d) FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk setiap pemakaian
kamar pada bill, kemudian membuat room sales recapitulations (RSR) kemudian
memasukkannya ke remittance of found (ROF).
e) FO mengirim form A asli sebagai laporan kepihak polisi.
f) Malamnya night audit mengecek kembali hasil kerja FO pada hari tersebut.
g) Keesokan harinya ROF dikirim ke back office dan diterima oleh income audit
yang selanjutnya akan mencocokkan kembali, untuk hasil penjualan tunai akan
diserahkan ke general cashier dan untuk sisanya diserahakn ke account receivable.
h) Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night audit akan
membuat daily of sales sebagai informasi kepada pihak manjemen.
i) Account receivable akan melakukan pencatatan dan menyiapkan invoice ke pihak
agen perjalanan.

Bagan Alur Penjualan Kamar

Terkait dengan penjualan kamar, terdapat beberapa aktivitas yang dapat digunakan
hotel untuk melakukan pengendalian, antara lain:
a. Otorisasi transaksi: Dari bagan alur dapat dilihat bahwa otorisasi transaksi dalam
penjualan kamar pada hotel tersebut sudah baik karena karyawan hanya
memproses transaksi yang sah, yang dalam hal ini berupa
penyediaan/melampirkan form yang diperlukan.
b. Pemisahan tugas: Dari bagan dapat kita lihat bahwa sudah adanya pembatasan
atau pemisahan tugas dari masing-masing bagian/karyawan sehingga tidak ada
perangkapan tugas.
c. Dokumen dan catatan: Dari bagan dapat kita lihat bahwa dokumen maupun
catatan yang digunakan dalam proses atau transaksi penjualan tersebut dibuat
rangkap dan digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi maupun
tujuannya masing-masing
d. Pengendalian akses atas aktiva perusahaan: Dari bagan tersebut dapat kita lihat
bahwa perusahaan telah memiliki pengendalian akses terhadap aktiva
perusahaannya dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari adanya night auditor
maupun income auditor yang ikut mengawasi.
e. Pemeriksaan dan pengecekan independen: Walaupun pemeriksaan maupun
pengecekan telah dilakukan oleh income auditor, namun dilakukan kembali cek
ulang untuk memeriksa dan mengecek kemungkinan adanya kesalahan yang
terjadi terhadap laporan daily of sales yang dilaporkan oleh front office.
DAFTAR PUSTAKA

 Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna.


2009. Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu
 Author. 2011. Pendapatan Akuntansi Hotel. Diakses pada 13 Maret 2018.
<http://meweks.blogspot.com/2011/12/pendapatan-ak-hotel.html>

Das könnte Ihnen auch gefallen