Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Peraturan Tutorial :
1. Menonaktifkan ponsel atau mengkondisikan ponsel dalam
keadaan diam.
2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat
3. Izin saat akan keluar ruangan.
2
Nyeri hilang setelah mengonsumsi obat tersebut, tetapi kambuh lagi bila obat
dihentikan.
Satu bulan terakhir, Ny.Y membeli obat sendiri di toko obat untuk
menghilangkan keluhan nyeri lutut tersebut. Satu hari sebelum masuk rumah
sakit, Ny.Y merasakan nyeri di ulu hati yang bertambah berat jika Ny.Y makan.
Mual ada, tidak ada nafsu makan, demam tidak ada. Ny.Y tidak mengalami
penurunan berat badan. Buang air besar biasa.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sakit sedang, kesadaran kompos mentis
Tanda vital : TD 100/60 mmHg, nadi :120x/menit, T: 36,80 C
Keadaan Spesifik
Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba
Torak : Spider nevi (-), suara nafas vesikuler normal
Cor : HR 120x/menit regular, BJ I dan II normal
Abdomen : datar, bising usus meningkat, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (+), Murphy sign (-), caput medusa (-), shifting dullness (-)
Ekstermitas atas: palmar pucat (+), palmar eritem (-), akral hangat
Ekstermitas bawah: krepitasi art.genu(+/+), edema pretibial (-), hiperpigmentasi
(-)
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10 g/dl
Ht : 30%
Leukosit : 9.000/mm3
LED : 30 mm/jam
Trombosit : 300.000 mm3
DC : 0/10/2/62/20/6
3
Kimia Darah
BSS : 131 mg/dl
Asam urat : 4,2
Ureum : 49 mg/dl
Kreatinin : 1,0 mg/dl
Protein total: 7,2
Albumin : 4,2
Globulin : 3,0
4
kolestitis dengan menggunakan ibu jari
dengan telunjuk yang diletakkan antara
tepi kanan pada rektus abnominalis dan
arcus costae di seruluh inspirasi bila
merasakan kesakitan
Shifting dullness Suara pekak yang berpindah-pindah
pada saat perkusi akibat adanya cairan
bebas di dalam rongga abdomen
Krepitasi Suara gemeretak seperti kita
menggesekkan ujung tulang yang patah
Edema pretibial Pengumpulan cairan secara abnormal
dalam ruang jaringan intraseluler di
daerah sebelum tibia
Palmar eritem Kemerahan pada ujung-ujung jari, tenar
dan hipotenar
Hiperpigmentasi Peningkatan pigmentasi secara abnormal
5
sakit, Ny.Y merasakan nyeri di ulu hati yang bertambah berat jika Ny.Y
makan. Mual ada, tidak ada nafsu makan, demam tidak ada. Ny.Y tidak
mengalami penurunan berat badan. Buang air besar biasa.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sakit sedang, kesadaran kompos mentis
Tanda vital : TD 100/60 mmHg, nadi :120x/menit, T: 36,8 C
Keadaan Spesifik
Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sclera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba
Torak : Spider nevi (-), suara nafas vesikuler normal
Cor : HR 120x/menit regular, BJ I dan II normal
Abdomen : datar, bising usus meningkat, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (+), Murphy sign (-), caput medusa (-), shifting dullness (-)
Ekstermitas atas: palmar pucat (+), palmar eritem (-), akral hangat
Ekstermitas bawah: krepitasi art.genu(+/+), edema pretibial (-),
hiperpigmentasi (-)
5. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 10 g/dl
Ht : 30%
Leukosit : 9.000/mm3
LED : 30 mm/jam
Trombosit : 300.000 mm3
DC : 0/10/2/62/20/6
Kimia Darah
BSS : 131 mg/dl
Asam urat : 4,2
Ureum : 49 mg/dl
Kreatinin : 1,0 mg/dl
6
Protein total : 7,2
Albumin : 4,2
Globulin : 3,0
7
Dinding otot pylorus yang tebal membentuk musculus spinchter
pyloricus
- Ada dua lubang : ostium cardiacum dan ostium pyloricum
- Ada dua curvature: curvature major dan curvature minor
- Ada dua dinding: paries anterior dan paries posterior
- Dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: fundus gastricum, corpus
gastricum, anthrum pyloricum dan pylorus
Hubungannya
Ke anterior
– Arcus costalis sinistra
– Pleura dan pulmo sinistra
– Diaphragm
– Lobus hepatis sinister
Ke posterior
– Bursa omentalis
– Diapragma
– Lien
– Glandula suprarenalis sinistra
– Bagian atas renal sinister
Gambar : Anatomi Gaster Snell,
– Pancreas Richard S. (2014)
– Mesocolon transversum
– Colon transversum
Arteri
– Arteria gastric sinistra
– Arteri gastric dekstra
– Arteri gastric breves
– Arteri gastroomentalis sinistra
– Arteri gastroomentalis dexra
Gambar : Arteri Gaster Snell,
Richard S. (2014)
8
Vena
– Vena gastrika sinistra
– Vena gastric dexra
– Venae gastricae brave
– Vena gastroomentalis sinistra
– Vena gastroomentalis dextra
Aliran Lymphe
Innervasi
Innervasi gaster oleh nervus vagus (parasimpatis). Nervus vagus anterior
pada facies ventralis gaster dan nervus vagus posterior pada facies
posterior gaster.
9
Gambar : Inervasi Gaster Snell,
Richard S. (2014)
Fisiologi
10
Sel-sel dalam mukosa gaster akan mensekresi cairan lambung.
Empat komponen mayor dari cairan lambung yaitu HCl, pepsinogen,
faktor intrinsik dan mukus. HCl dan pepsinogen berfungsi dalam proses
pencernaan protein. Faktor intrinsik dibutuhkan untuk penyerapan
vitamin B12 dalam ileum. Faktor intrinsik merupakan satu-satunya
komponen esensial dalam cairan lambung. Mukus akan melindungi
mukosa lambung dari kerusakan yang ditimbulkan oleh HCl yang
korosif dan merupakan komponen lubrikasi (Costanzo, 2014). Di dalam
corpus gaster terdapat glandula oxyntic yang berfungsi untuk
mengalirkan produk sekresinya melalui duktus ke lumen gaster. Lebih
dalam lagi terdapat sel parietal dan chief cell. Sel parietal akan
menyekresi HCl dan faktor intrinsik. Sementara itu, chief cell memiliki
fungsi sekresi pepsinogen. Antrum gaster memiliki glandula pilorik yang
di dalamnya berisi sel G dan sel mukus. Sel G akan memproduksi gastrin
yang akan disalurkan ke dalam sirkulasi. Sel mukus adalah penghasil
mukus yang akan melapisi gaster. Tidak hanya itu, sel mukus juga akan
memproduksi HCO3 - dan pepsinogen. Mukus dan HCO3 - akan
memproteksi mukosa gaster dan menetralisir asam lambung (Costanzo,
2014). Sekresi asam basal dipengaruhi oleh faktor kolinergik melalui
nervus vagus dan alkohol histaminergik melalui sumber lokal di
lambung. Sekresi asam akibat perangsangan dihasilkan dalam tiga fase
yang berbeda tergantung sumber rangsang. Fase sefalik melalui
perangsangan nervus vagus. Fase gastric terjadi pada saat makanan
masuk ke dalam gaster, komponen sekresi adalah kandungan makanan,
yang merangsang sel G untuk melepaskan gastrin yang selanjutnya
mengaktifasi sel parietal. Fase terakhir, intestinal sekresi asam lambung
dimulai pada saat makanan masuk ke dalam usus dan diperantarai oleh
11
adanya peregangan usus dan pencampuran kandungan makanan yang
ada (Tarigan, 2007).
Histologi
Gambaran histologi dari organ lambung menurut Bloom & Fawcett
(2002), lambung memiliki :
1. Tunika mukosa
Merupakan epitel kolumner simpleks, tidak terdapat vili intestinalis
dan sel goblet. Terdapat foveola gastrika/pit gaster yang dibentuk
epitel, lamina propia dan muskularis mukosa. Seluruh gaster terdapat
rugae (lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan
menghilang saat gaster distensi oleh cairan dan material padat.
Foveola tersebut terdapat sel mukosa yang menyekresi mucus
terutama terdiri dari:
- Sel neck. Menghasilkan secret mukosa asam kaya
glikosaminoglikan
- Sel parietal. Menghasilkan hcl
- Sel chief. Mengahasilkan pepsin
- Sel argentaffin. Menghasilkan intrinsic factor castle untuk
pembentukan darah
2. Tunika submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah dan saraf
pleksus meissner
3. Tunika muskularis
Terdiri atas otot oblik (dekat lumen), otot sirkular (bagian tengah)
dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara otot sirkuler dan
longitudinal tersebut sedikit dipisah pleksus saraf mienterikus
auerbach
4. Tunika serosa
12
Peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi
pembuluh darah dan sel-sel lemak.
13
Ulkus peptikum yang kronis dan akut (stress ulcer)
Post gastrektomi
Obat-obatan
Beberapa penyakit darah
Tukak duodenum
Karsinoma papila vateri
(Price dan Wilson, 2006)
c. Apa makna muntah hitam sejak 4 jam yang lalu dengan frekuensi 2 kali,
jumlah ± 1 gelas aqua setiap kali muntah?
Jawab
Maknanya, Ny,Y mengalami hematemesis akibat perdarahan saluran
cerna atas (upper gastrointestinal tract). Hematemesis didefinisikan
sebagai muntah darah dari mulut, darah bisa dalam bentuk segar atau
berubah karena enzim dan asam lambung menjadi keclokatan dan
berbentuk seperti butiran kopi (Fadila, 2015)
14
Penyebab nyeri ulu hati akbat iritasi lambung. Ada dua macam
penyebabnya yaitu dikarenakan zat eksternal dan internal.Zat eksternal
adalah zat dari luar tubuh yang dapat menyebabkan korosif atau iritasi
lambung.Sedangkan zat internal adalah pengeluaran zat asam lambung
yang berlebihan dan tidak teratur (Price and Willson, 2006)
1. Penyebab zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi
- Alkohol
- Obat-obatan
- Infeksi bakteri atau virus
- Bahan korosif
- Keracunan
2. Penyebab zat internal (meningkatnya asam lambung yang
berlebihan)
- Sering makan makanan asam, pedas termasuk lada
- Kebiasaan makan yang tidak teratur
- Kondisi psikologis stres mental dan frustrasi
f. Apa makna keluhan disertai nyeri ulu hati sampai ke dada bagian
tengah?
Jawab
15
c) Apabila nyeri epigastrium diikuti nyeri yang bersamaan pada
quadran kanan atas merupakan onset dari penyakit batu empedu
Jadi nyeri yang dialami Ny. Y pada kasus ini termasuk nyeri viseral
karena adanya suatu gangguan pada organ yang terdapat di daerah
epigastrium.
g. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pada kasus?
Jawab
Usia dan jenis kelamin merupakan faktor resiko. Perdarahan saluran
cerna bagian atas terjadi pada orang dewasa dan resiko meningkat pada
usia lebih dari 60 tahun. Dianggap faktor resiko karena terjadi
peningkatan frekuensi pemakaian NSAID yang menyebabkanterjadinya
berbagai macam komplikasi. Kasus perdarahan cerna bagian atas lebih
sering dialami oleh laki-laki ( Almi, 2013). Sebuah studi prospektif
jangka panjang didapatkan pasien dengan arthritis dengan usia diatas 65
tahun, yang secara teratur menggunakan aspirin pada dosis rendah
beresiko menderita dyspepsia apabila berhenti menggunakan NSAIDs.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan NSAIDs harus dikurangi.
(Anand, B.S., 2011)
2. Sejak 5 tahun terakhir Ny.Y sering mengeluh nyeri di kedua lutut, sulit
berdiri bila habis duduk cukup lama. Untuk menghilangkan nyerinya , Ny.Y
berobat ke dokter secara rutin dan diberi 3 mcam obat ( 1 tablet, 1 kapsul
dan 1 sirup. Nyeri hilang setelah mengonsumsi obat tersebut, tetapi kambuh
lagi bila obat dihentikan.
16
a. Apa makna sejak 5 tahun terakhir Ny.Y sering mengeluh nyeri dikedua
lutut, sulit berdiri bila habis duduk cukup lama?
Jawab
Maknanya Ny.Y mengalami osteoartritis. Osteoarthritis merupakan
penyakit degeneratif kronik proses inflamasi pada sendi dan tulang.
Perkembangan penyakit OA cenderung lambat, terjadi dalam beberapa
tahun/ dekade. Kemunginan penderita OA meningkat seiring
betambahnya usia. Pada gejala klinis, OA bisa mengenai sendir apa saja,
namun umumnya sendi yang terkena adalah sendi penahan beban seperti
panggul, lutut, tulang belakang, serta jari kaki. Gejala lain seperti nyeri
yang terlokalisir, tajam dan terasa dalam diperberat karena gerakan
sendi, dan akan membaik bila istirahat atau minum obat anti nyeri.
Keterbatasan gerak sendi, pembengkakan, krepitasi dan deformitas
sendi. (Hamijoyo L, 2007)
17
c. Apa akibat dari mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri dalam jangka
waktu yang lama?
Jawab
Penggunaan NSAIDs jangka panjang menyebabkan penghambat COX-1
yang berfungsi secara fisiologis dalam waktu yang lama. Dampak dari
penghambatan COX-1 tersebut adalah berkurangnya sintesis
prostaglandin sehingga regenerasi mukosa lambung menjadi terhambat.
Selain itu dapat menyebabkan iritasi local mukosa lambung menjadi
lebih lama dan lebih berat, sehingga mukosa lambung yang semula
masih baik menjadi mengalami kerusakan atau mukosa lambung yang
sudah rusak dapat menjadi semakin rusak (Waranugraha, dkk.2010)
Penggunaan NSAIDs merupakan penyebab umum terjadi tukak gaster.
Penggunaan obat ini dapat mengganggu proses peresapan mukosa,
proses penghancuran mukosa, dan dapat menyebabkan cedera. Sebanyak
30% orang dewasa yang menggunakan NSAIDs mempunyai GI yang
kurang baik. Faktor yang menyebabkan peningkatan penyakit tukak
gaster dari penggunaan NSAIDs adalah usia, jenis kelamin, pengambilan
dosis yang tinggi atau kombinasi dari NSAIDs, penggunaan NSAIDs
dalam jangka waktu yang lama, penggunaan disertai antikoagulan, dan
severe comorbid illness. (Anand, B.S., 2011)
18
3. Satu bulan terakhir, Ny.Y membeli obat sendiri di toko obat untuk
menghilangkan keluhan nyeri lutut tersebut. Satu hari sebelum masuk rumah
sakit, Ny.Y merasakan nyeri di ulu hati yang bertambah berat jika Ny.Y
makan. Mual ada, tidak ada nafsu makan, demam tidak ada. Ny.Y tidak
mengalami penurunan berat badan. Buang air besar biasa.
a. Apa makna nyeri ulu hati yang bertambah berat jika Ny.Y makan?
Jawab
Maknanya terjadi gangguan pada gaster. Biasanya nyeri ulu hati
bertambah berat jika setelah makan, maka terdapat gangguan pada
gaster, namun apabila nyeri ulu hati dan setelah makan nyeri hilang
maka terjadi gangguan pada duodenum (Sudoyo dkk, 2014)
b. Apa makna mual ada, tidak ada nafsu makan, demam tidak ada. Ny. Y
tidak mengalami penurunan berat badan, buang air besar biasa?
Jawab
Makna mual ada menandakan adanya gangguan saluran cerna atas, dan
makna buang air besar biasa menyingkirkan dd dari penyakit
Gastrointestinal Saluran cerna bagian bawah (Utami, N. 2016)
c. Apa kemungkinan penyakit akibat nyeri ulu hati?
Jawab
1. Refluks asam lambung atau sekret empedu ke dalam esofagus bagian
bawah, keduanya mengiritasi mukosa, refluks yang menetap
disebabkan oleh inkompetensi sfingter esofagus bagian bawah dan
dapat terjadi dengan atau tanpa herniahiatus (esofaringitis)
2. Hepatitis
3. Perforasi gaster (gastritis kronis (H.pylary dan NSAID)
4. Gallstone
5. Ulserasi peptikum
19
6. Gastritis
7. Ulkus gaster
8. Pankreatitis
( Price, Willson, 2000 )
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sakit sedang, kesadaran kompos mentis
Tanda vital : TD 100/60 mmHg, nadi :120x/menit, T: 36,8 C
Keadaan Spesifik
Kepala : konjungtiva palpebral pucat (+), sclera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cmH2O, KGB tidak teraba
Torak : Spider nevi (-), suara nafas vesikuler normal
Cor : HR 120x/menit regular, BJ I dan II normal
Abdomen : datar, bising usus meningkat, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (+), Murphy sign (-), caput medusa (-), shifting dullness (-)
Ekstermitas atas: palmar pucat (+), palmar eritem (-), akral hangat
Ekstermitas bawah: krepitasi art.genu(+/+), edema pretibial (-),
hiperpigmentasi (-)
20
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan keadaan spesifik?
Jawab
Jenis Hasil
Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
21
teraba peristaltik
usus)
22
b. Bagaimana mekanisme pemeriksaan fisik dan keadaan spesifik yang
abnormal?
Jawab
Muntah itam
23
degradasi mukosa oleh HCl & pepsin mukosa rusak atau dapat terjadi
erosi nyeri tekan epigatrium
5. Pemeriksaan Laboraatorium
Hb : 10 g/dl
Ht : 30%
Leukosit : 9.000/mm3
LED : 30 mm/jam
Trombosit : 300.000 mm3
DC : 0/10/2/62/20/6
Kimia Darah
BSS : 131 mg/dl
Asam urat : 4,2
Ureum : 49 mg/dl
Kreatinin : 1,0 mg/dl
Protein total : 7,2
Albumin : 4,2
Globulin : 3,0
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium ?
Jawab
24
DC : 0/10/2/62/20/6 0-1/1-3/2-6/50-70/20- Eosinofil
40/2-8 meningkat
Kimia Darah
BSS 131 mg/dl 125 mg/dl Meningkat
Ureum 49 mg/dl 10 – 40 (mg/dl) Menurun
Kreatinin 1,0 mg/dl 0,5 – 1,3 mg/dl Normal
Albumin 4,2 3 – 5,2 g/dl Normal
Globulin 3 3.2 – 3.9 (gr %) Normal
Asam urat 4,2 2- 6,5 mg/dl Normal
Protein 7,2 6,1 - 8,2 g/dl Normal
total
Hb dan Ht menurun
Arthritis konsumsi NSAID menghambat siklooksogenasi (COX 2)
menghambat sintesis PG perubahan mukosa lambung terjadi
degradasi mukosa oleh HCl & pepsin mukosa rusak atau dapat terjadi
erosi → perdarahaan masif di saluran cerna bagian atas → banyak
kehilangan darah → jumlah Hb menurun → volume darah (Ht) menurun
.(Sherwood, 2014)
25
6. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus?
Jawaban
Anamnesis:
- Muntah hitam sejak 4 jam yang lalu dengan frekuensi 2 kali,jumlah ± 1
gelas aqua setiap kali muntah.
- Nyeri ulu hati sampai ke dada bagian tengah
- Riwayat penyakit : nyeri lutut sejak 5 tahun lalu, Riwayat
mengkonsumsi obat : mengkonsumsi 3 macam obat
Pemeriksaan fisik : sakit sedang
- Tanda vital : TD 100/60 mmHg (hipotensi)
Nadi : 120x/menit (takikardi)
Keadaan spesifik: konjungtiva pucat (+)
- HR 120x/mnt reguler
- Abdomen: bising usus meningkat, nyeri tekan epigastrium (+)
- Ekstremitas atas : palmar pucat
- Ekstremitas bawah: krepitasi art. genu (+/+)
Pemeriksaan laboratorium
- Hb : 10g/dl
- Ht : 30%
- LED : 30mm/jam
- DC : 0/10/2/62/20/6
- BSS : 131 mg/dl
- Ureum : 49 mg/dl
1. Gastritis erosif
2. Gastropati
26
3. Varises esofagus
4. Karsinoma gaster
27
Non-medikamentosa
Istirahat
Stres dan kecemasan memegang peran penting dalam peningkatan
asamlambung.Sebaiknya pasien hidup tenang dan menerima stress
dengan wajar.
Diet
Makanan lunak apalagi bubur saring, makanan yang mengandung
susutidak lebih baik dari makanan biasa, karena makanan halus dapat
merangsangpengeluaran asam lambung. Cabai, makanan
merangsang, makanan mengandungasam dapat menimbulkan rasa sakit
Tidak merokok, karna rokok dapat memperambat penyembuhan.
(Adnyana, I. K., dkk, 2008)
Medikamentosa
28
gastrin darah. PPI mencegah pengeluaran asam lambung, menyebabkan
pengurangan rasa sakit, mengurangi factor agresif pepsin dengan PH>4.
- Omeprazol 2x20mg
- Lanzoprazol/Pantoprazol 2x40mg
Jika pasien harus menggunakan NSAID maka berikan obat NSAID
setelah makan dengan kombinasi bersama PPI atau ARH2 inhibitor.
Tindakan operasi
Tindakan operasi saat ini frekuensinya menurun akibat keberhasilan
terapimedikamentosa.Prosedur operasi yang dilakukan pada ulkus gaster
pada ulkus refrakter,darurat karena komplikasi perdarahan dan perforasi,
dan sangka keganasan
(Adnyana, I. K., dkk, 2008)
29
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
(Konsil Kedokteran Indonesia, 2012)
30
2.6 Kesimpulan
Ny. Y 65 tahun mengalami hematemesis disertai nyeri ulu hati karena menderita
Gastritis erosif NSAID
Osteoartritis
Konsumsi NSAID
jangka panjang
Kerusakan mukosa
Nyeri ulu hati
lambung
Gastritis erosif
Hematemesis
31
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, I. K., Andrajati, R., Setiadi, A. P., Sigit, J. I., Sukandar, E. Y. 2008. ISO
Farmakoterapi. PT. ISFI Penerbitan: Jakarta
Almi D.U. 2013. Hematemesis Melena et Causa Gastritis Erosid dengan Riwayat
Penggunaan Obat NSAID pada Pasien Laki- Laki Lanjut Usia. Vol (1) No (1).
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung : Lampung. Diakses pada 27 Maret
2018 : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=122476&val=5502
Anand, B.S., Katz, J., 2011. Peptic Ulcer Disease, Medscape Reference, Professor.
Department of Internal Medicine, Division of Gastroenterology, Baylor College of
Medicine
Bloom & Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta : EGC
Costanzo, L.2014. Physiology 5th ed.Philadelphia. USA: Saunders.
Davey Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Alih bahasa : Anissa Racmalia. Jakarta :
Erlangga
Djumhana A. 2011. Perdarahan Akut Saluran Cerna Bagian Atas. Bandung: Pustaka
Unpad
Guyton A.C. and J.E. Hall 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC
32
Mescher, A.L. 2013. Junquiera’s Basic Histology Test and Atlas. 13th Edition. The Mc
Graw Hill Companies.
Sjamsuhidajat, R & Wim, de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta:EGC
Sudoyo. Aru W,dkk.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :FKUI
33