Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Oleh :
KELOMPOK 3
1. Sekutu meninggal
2. Sekutu secara sukarela mengundurkan diri (misalnya pension)
3. Keputusan pengadilan meliputi; a) sekutu terlibat dalam tindakan yang
melanggar hokum yang secara signifikan berakibat negative bagi
persukutan, b) sekutu melanggar perjanjian persekutuan, c) sekutu
menjadi debitur dalam kebangkrutan, dan d) sekutu individual sudah
tidak mampu melaksanakan tugasnya berdasarkan perjanjian
persekutuan.
Pembubaran (Dissolution)
Defisit akun modal sekutu. Dalam proses likuidasi, tiap-tiap sekutu yang
memiliki akun modal defisit melakukan kontribusi kepada persekutuan untuk
memulihkan defisit modal tersebut.
Likuidasi Lumsum
Realisasi Aset
Beban Likuidasi
LIKUIDASI BERTAHAP
Likuidasi bertahap merupakan suatu likuidasi yang secara umum memerlukan
beberapa bulan dalam penyelesaiannya dan mencakup pembayaran secara
periodik, cicilan/bertahap, kepada para sekutunya selama masa likuidasi.
Likuidasi bertahapa mencakup distribusi kas kepada para sekutu sebelum
likuidasi aset sepenuhnya dilakukan. Berikut panduan yang dapat digunakan
untuk membantu akuntan dalam menentukan pembayaran bertahap yang aman
kepada para sekutu :
Skedul ini dimulai dengan saldo modal dan pinjaman secara logika
menggunakan akun-akun modal yang berasal dari persamaan akuntansi : Aset
– Kewajiban = Saldo Modal Sekutu. Skedul pembayaran aman kepada para
sekutu ini mencakup seluruh informasi yang diperlukan agar para sekutu
mengetahui berapa besar kas yang akan diterima pada setiap tanggal distribusi
kas.
Asumsi kasus terburuk berupa kerugian total atas aset nonkas dan beban
likuidasi, menimbulkan total pembebanan yang harud didistribusikan terhadap
akun modal para sekutu. Jika asumsi ini menghasilkan perkiraan defisit dalam
akun modal salah satu sekutu, maka itu bukan defisit aktual yang harus ditutup.
Hal tersebut hanyalah hasil dari penerapan asumsi kasus terburuk.
.
Pertimbangan Tambahan
Inkorporasi Persekutuan
Pada awal proses likuidasi, para sekutu biaanya meminta laporan keuangan
pribadi untuk menentukan kemampuan membayar utang (solvensi) dari
seorang sekutu. Pedoman untuk menyiapkan laporan keuangan pribadi
terdapat di Statement of Position 82-1, “Personal Financial Statement” SOP 82-
1: