Sie sind auf Seite 1von 9

TEORI DASAR RELAY PROTEKSI

Pendahuluan
Suatu negara dikatakan maju apabila semakin maju dan canggih pula
dalam bidang tehnologinya , disamping bidang – bidang klainnya ,
perkembangan dan kemajuan tehnologi tidak terlepas dari listrik .
Dimana tenega listrik merupakan faktor dominan dalam bidang tehnologi dan
faktor utama utama dalam kehidupan sehari – hari sehingga semakin tinggi
teknologi suatu negara , maka kebutuhan akan adanya tenaga listrik
semakin besar .
Yang dimaksud dengan LISTRIK adalah sejak energi listrik dihasilkan
dari suatu Pembangkit atau Generator , disalurkan melalui suatu jaringan
transmisi masuk ke gardu induk atau gardu hubung lalu di distribusikan ke
konsumen, sehingga sistem tenaga listrik ini merupakansuatu rangkaian
jaringan tenaga listrik yang tidak dapat di pisah – pisahkan satu dengan
yang lain , mengingat jarak dari pembangkit tenaga listrik sampai ke
konsumen sangat jauh , maka kemungkinana adanya gangguan – gangguan
dalam sistem penyaluran tenaga listrik .
Gangguan – gangguan ini sangat besar , baik gangguan dari dalam maupun
dari luar sistem itu sendiri .
Untuk mencapai suatu keberhasilan penyaluran tenaga listrik hingga
sampai ke konsumen , maka diperlukan suatu sistem Tenaga Listrik yang
” ANDAL” .
Keandalan suatu sistem tenaga listrik adalah bagaimana sistem tersebut
mampu dan cepat dalam mengatasi dari suatu gangguan .

1
Untuk itu suatu sistem tenaga listrik memerlukan suatu alalt pengaman atau
yang lebih dikenal dengan RELAY PROTEKSI yang terkordinasi , sehingga
gangguan – gangguan bisa dihilangkan dengan cepat dan selektif .

Karena sistem jaringan listrik saling terkait antara satu dengan yang lain
, dan kemungkinan gangguan – gangguan yang terjadi pun akan
mempengaruhi jaringan tersebut .
Pada umumnya gangguan tersebut dikelompokan menjadi dua bagian
besar , yaitu gangguan yang terjadi pada sistem jaringan tersebut , dan
juga gangguan yang terjadi akibat karena adanya gangguan pada
pembangkit .
Dan gangguan – gangguan dari masing – masing itu saling mempengaruhi
dari yang satu dengan yang lainnya .
Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya Relay pengaman yang dapat
mendeteksi sedini mungkin setiap gangguan yang terjadi .
PROTEKSI RELAY gunanya untuk memproteksi setiap gangguan yang ada di
dalam sistem tenaga listrik , sesuai fungsi Relay tersebut .
Seperti kita ketahui bahwa sistem jaringan listrik di PT Badak NGL CO , bisa
dikatakan telah menggunakan sistem tehnologi yang canggih dan handal ,
khusus nya didalam sistem proteksi nya yang begitu terkordinasi antara satu
denga yang lain , sehingga tidak terjadi gangguan yang fatal .

2
1.PENGERTIAN
Proteksi sistem tenaga listrik adalah , sistem pengaman yang
dilakukan terhadap peralatan yang terdapat dalam sistem tenaga listrik .
Misalnya : Generator , Motor , Transformator Daya , Transmisi dan Jaringan
Distribusi terhadap kondisi abnormal / gangguan yakni :
 Hubung sinkat
 Tegangan lebih
 Beban / Arus lebih ( over load )
 Frequensi sistem rendah
 Asynkron

2.TUJUAN PROTEKSI
 Mengurangi atau menghindari kerusakan peralatan akibat gangguan
( kondisi abnormal )
 Melokalisir atau membatasi daerah yang terganggu menjadi sekecil
mungkin
 Memberi kehandalan yang tinggi dan mutu yang baik serta kontinuitas
pelayanan daya kepada masyarakat
 Mengamankan manusia dan lingkungannya dari bahaya yang ditimbulkan
akibat sistem tenaga listrik yang abnormal
 Mendapatkan stablitas sistem yang baik artinya bahwa tegangan sistem
tidak boleh berfluktuasi , sebab kondisi tegangan yang tidak stabil
berpengaruh terhadap stablitas kerja dari bebannya

3
3.SYARAT – SYARAT RELAY PROTEKSI
Karena Relay merupakan kunci kelangsungan kerja dari suatu sistem
tenaga , maka untuk menjamin keandalan dari sistem tenaga yang
bersangkutan , dimana relay proteksi harus memenuhi persyaratan –
persyaratan sebagai berikut

3.1.KECEPATAN BEREAKSI ( Quickness of Action )


Kecepatan bereaksi dari relay adalah , saat relay mulai merasakan
adanya gangguan ( Peak Up ) sampai dengan pelaksanaan pelepasan Circuit
Breaker ( CB )
Waktu bereaksi diusahakan secepat mungkin sehingga dapat menghindari
kerusakan – kerusakan pada alat yang di timbulkan oleh gangguan yang
terjadi , serta mengurangi meluasnya akibat dari adanya gangguan itu
sendiri .
Tetapi pada suatu saat , waktu bereaksi relay juga perlu diadakan
kelambatan ( Time Delay ) dalam hal terakhir ini berhubung dengan batas –
batas stablitas dari sistem tenaga listrik yang bersangkutan :
top = tp + tcb
dimana :
 top = waktu total yang di pergunakan untuk memutuskan hubungan
 tp = waktu bereaksi dari unit relay
 tcb = waktu yang di pergunakan untuk melepaskan Circuit Breaker

4
3.2.SELEKTIP
Yang dimaksud dengan selektip dari Relay Proteksi adalah , kecermatan
pemilihan dalam mengadakan pengamanan , hal ini menyangkut koordinasi
pengamanan dari sistem secara keseluruhan .
Guna mendapatkan keandalan yang tinggi pada suatu sistem tenaga ,
maka relay – relay Proteksi harus mempunyai kemampuan selektif yang baik,
dengan demikian segala tindakan akan tepat sehingga gangguan dapat di –
eliminir menjadi sekecil mungkin

CB 5
CB 2

CB 1 CB 6

CB 3 CB 4
CB 7

5
Dalam rangkaian tenaga seperti diatas , apabila terjadi gangguan di
titik F, maka hanya CB # 5 saja yang boleh lepas , sedang CB # 1 , CB # 3
dan lain – lain sama sekali tidak boleh lepas .

3.3. SENSITIVITEIT / KEPEKAAN OPERASI


Yang dimaksud dengan kepekaan dari Relay Proteksi adalah kecepatan
relay untuk memberi tanggapan ( Response ) bila merasakan adanya
gangguan .
Sehingga relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi .

3.4. RELIABILITY / KEANDALAN


Keandalan Relay dihitung dengan jumlah relay bekerja / mengamankan
terhadap jumlah gangguan yang terjadi .
Keandalan relay yang baik adalah 90 % sampai dengan 99 %
Misal nya :
Dalam satu tahun terjadi gangguan sebanyak 25 kali , Relay yang
bersangkutan dapat bekerja dengan sempurna sebanyak 23 kali .
KEANDALAN RELAY = 23 / 25 X 100 % = 92 %

KLASIFIKASI DARI PADA RELAY


Klasifikasi Relay menurut cara reaksi macam-macam phisik dari bagian-
bagiannya menjadi : Elektris , Optik , Akustik dan lain-lain .
Dalam hal ini kita secara khusus membicarakan Relay Elektris

6
Relay Elektris dapat dibagi :
A .Berdasarkan prinsip Kerjanya
 Relay Elektromagnetik
 Relay Moving Coil
 Relay Induksi
 Relay Elektrodinamic
 Relay Polarisasi
 Relay Elektronic
 Relay Pemanasan dan lain-lain

B. Menurut Besaran yang diukur


 Tegangan
 Arus
 Tenaga
 Reaktansi
 Impedansi
 Frekwensi
 Sudut Fasa
Relay-relay diatas dapat dibedakan :
 Over...........Relay , bekerja bila ukuran yang telah ditentukan dilampaui
 Under.........Relay , bekerja bila ukurannya dibawah yang ditentukan
 Directional Relay , bekerja ditentukan oleh arah aliran tenaga listrik nya .
Atas dasar persambungan dikenal Series Relay , bila dihubungkan seri dan
Shunt Relay , bila dihubungkan paralel .

7
C. Cara Menghubungkan Sensing Element
Primary Relay : Sensing Element berhubungan langsung dengan circuit yang
harus diamankan
Contoh : Over load Relay , dll .
Secondary Relay : Sensing Element mendapatarus dan tegangan dari trafo
arus dan trafo tegangan secara tidak langsung .
Contoh : Over Current Relay , Diffrensial Relay , dll .

D. Cara Kerja Control Element


Direct Acting : Control Element bekerja langsung memutuskan aliran /
hubungan .
Indirect Acting : Relay hanya menutup kontrol alat lain yang bekerja
menutup aliran
Contoh : Over Current Relay mengerjakan Lock out Relay dan Lock out Relay
memutuskan circuit breaker .
Pada Indirect Acting ini selalu dipakai Power Source DC untuk coil nya .
Hal ini ada keuntungan serta kerugiannya .

Keuntungan nya :
1. Keamanan lebih terjamin .
2. Pada waktu check atau memperbaiki tidak perlu memutuskan aliran
utama .
3. Terpisah secara elektris dari tegangan kerja sistim .
4. Tidak tergantung besar nya sistim yang diamankan .

8
Kerugiannya :
1. Dibandingkan dengan Direct Acting , maka kontruksinya lebih rumit
atau kurang sederhana .
2. Untuk tegangan rendah kurang ekonomis .

Das könnte Ihnen auch gefallen