Sie sind auf Seite 1von 2

SAP 9

1. EVOLUSI PERSYARATAN PELAPORAN SEGMEN

Di Amerika persyaratan akan pelaporan segmen usaha bermula tahun 1964 ketika ada
kebutuhan oleh SEC agar perusahaan public melaporkan usahanya pada setiap
segmen operasi. Tahun 1967, APB mengeluarkan Statement No.2 mengenai A
Disclosure of Supplemental Financial Information by Diversified Companies.
Pernyataan ini sifatnya bukan suatu keharusan namun disarankan.

Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasi
di berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan,
prospek, dan risiko berbeda. Informasi tentang jenis- jenis produk atau jasa
perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda sering kali disebut informasi
segmen dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang
memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha
atau suatu perusahaan multinasional, tetapi informasi itu mungkin tidak dapat
diperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal
yang dipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

PSAK No. 5 (Revisi 2000) tentang Pelaporan Segmen telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 6 Oktober 2000. PSAK 5 (Revisi 2000) ini
menggantikan PSAK No. 5 tentang Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen
yang telah dikeluarkan oleh IAI sejak 7 September 1994. Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsure yang tidak material (immaterial items)

2. LINGKUP STANDAR PELAPORAN SEGMEN

Standar pelaporan segmen pertama kali ditetapkan dalam [FASB Statement No.14]
yang berlaku untuk seluruh perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan lengkap
menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pernyataan ini kemudian diubah
dengan FASB Statement No.21 yang mengecualikan berlakunya FASB Statement
No.14 bagi perusahaan non public.

Sementera itu menurut PSAK no. 5 adapun lingkup laporan keungan segmen sbb:
a. Pelaporan segmen berlaku bagi emiten atau perusahaan publik dan oleh
perusahaan yang sedang dalam proses menerbitkan efek ekuitas atau efek
utang di pasar modal.
b. Entitas secara ekonomis signifikan termasuk anak perusahaan adalah entitas
dengan tingkat pendapatan laba, aktiva atu jumlah tenaga kerja yang
signifikan dinegara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.
c. Apabila laporan keuangan meliputi laporan keuangan konsolidasi dan laporan
keuangan induk perusahaan, informasi segmen hanya perlu disajikan untuk
informasi konsolidasi. Jika anak perusahaan merupakan emiten atau
perusahaan publik, informasi segmen disajikan dalam laporan keuangannya
secara terpisah.

Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur malalui PSAK No.5 :


menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan,
khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah yang berbeda.

Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan


aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjuk-kan komposisi masing-
masing wilayah geografis yang dilaporkan. Informasi segmen harus mengungkap :

1. penjualan atau pendapatan operasi lain-nya, dibedakan antara pendapatan yang


dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain.
2. hasil segmen
3. aktiva segmen yang digunakan
4. dasar penetapan harga antar segmen

Sumber:

Baker, Ricard E. dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persepektif Indonesia)


buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Standar Akuntansi Keuangan, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI

Das könnte Ihnen auch gefallen