Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
EKONOMI INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : A
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2017
BAB I
1.1. Arti
Imu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala
sesuatu menjadi hubungan ekonomi antar negara. Sebagai cabang ilmu ekonomi, ilmu
ekonomi internasional juga mempelajari mengenai ilmu ilmu ekonomi mikro ( yang
mempelajari tentang masalah penentuan harga-harga dan alokasi sumberdaya yang
langka) dan ilmu ekonomi makro ( yang mempelajari penentuan pendapatan nasional dan
penggunaan sumberdaya keseluruhan/agregat dengan skala liku-likunya).
Ekonomi Internasional mengkaji perkaitan antara ilmu ekonomi mikro dan ekonomi
makro dengan jalan mempelajari aspek khusus yang tidak di pelajari secara mendalam
pada teori ekonomi pada umumnya, disamping penerapan teori ekonomi itu sendiri. Atas
dasar itulah materi ilmu ekonomi internasional dapat dikelompokan mengikuti tradisi
kaum klasik ke dalam kelompok materi yang berisikan teori-teori murni perdagangan
antar bangsa dan kelompok materi yang berisikan teori-teori penyesuain moneternya.
Sebagaimana cabang-cabang ilmu ekonomi yang lain yang bersifat terapan (applied
economics), ilmu ekonomi internasional juga mempelajari aspek lain di samping teori,
yaitu aspek kenijakan (policy). Dalam aspek kebijakan ini jangkauan ilmu ekonomi
internasional jelas lebih luas dari cabang ilmu ekonomi yang lainnya karena area
studinya tidak dibatasi oleh batas-batas negara saja. Keadaan ini menyebabkan sifat
kebijakan ekonomi internasional lain dari sifat kebijakan ekonomi nasional.
Dikarenakan ekonomi internasional adalah termasuk salah satu cabang ilmu ekonomi,
maka adapun permasalahan yang timbul di dalamnya tidak jauh berbeda dengan
permasalahan yang ada dalam penerapan ilmu ekonomi. Diantara permasalahan yang
kami maksud adalah masalah pemilihan produk dan kelangkaan produk baik yang berupa
barang maupun berupa jasa yang dibutuhkan oleh manusia.
Inilah mengapa studi ekonomi internasional sangat penting untuk dilakukan apalagi saat
ini sedang gencarnya pengaruh dari globalisasi ekonomi di dunia yang kita semua tahu
bahwa globalisasi ekonomi tersebut memiliki beberapa karakter berikut ini.
Kondisi pasar yang terbuka (liberasi pasar) dan banyaknya arus transfer uang yang
semakin canggih berkat teknologi terkini.
Munculnya perusahaan yang bersifat Multi Nasional yang membawa dampak
ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap negara lain.
Timbulnya persaingan yang semakin ketat antar negara dan juga perusahaan dalam
usahanya meningkatkan mutu produk, kinerja, keefektifan dan efisiensi.
Oleh sebab itu, studi ekonomi internasional sangat penting di lakukan dalam rangka
menghasilkan indikator kekuatang suatu negara untuk turut bersaing dalam
memperebutkan pasar global.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe seusai
memberikan keterangan pers di Kantor PM Jepang, Tokyo, kemarin. Indonesia dan Jepang sepakat
untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan ekonomi.
1.1.1. Teori murni perdagangan internasional (disebut juga International Trude atau
Perdagangan Internasional) pada dasarnya berpijak atas anggapan-anggapan kaum
klasik tentang adanya kesempatan kerja penuh (full employment) dan keluwesan
harga (barang maupun faktor produksi) untuk menyesuikan diri terhadap keadaan
yang bagaimana juga, sehingga kesempatan kerja penuh itu selalu dapat tercapai
kembali secara otomatis seandainya terjadi gangguan pada keadaan keseimbangan
yang ada. Pada hakekatnya uang tidak memainkan peranan yang berarti di sini, karena
sesuai dengan ajaran klasik terdapat pemisahan yang jelas antara sektor rill yang
menggunakan besaran-besaran rill dan sektor moneter yang menggunakan besaran-
besaran nominal (dikotimi klasik dan netralitas uang), walapun hal ini tidak
seluruhnya benar. Penjelasan teori perdagangan internasional dijalankan dengan
analisa keseimbangan parsial maupun analisa keseimbangan general yang
disederhanakan sejauh mungkin.
1.1.2. Teori atau aspek moneter perdagangan internasional (disebut juga International
Finance atau pembiayaan internasional) mempelajari tentang segala sesuatu yang
bersangkutan dengan neraca pembayaran maupun proses penyesuaian kembali neraca
itu kalau karena suatu atau serangkaian tindakan/peristiwa keseimbangan neraca itu
menjadi terganggu. Jadi kalau dalam perdagangan internasional fokusnya adalah pada
karakteristik keseimbangan yang baru — setelah keseimbangan yang baru itu tercapai
kembali karena gangguan-gangguan/perubahan-perubahan selera, teknologi maupun
kebijakan ekonomi dalam pembiayaan internasional fokusnya adalah pada proses
penyesuain kembalinya tersebut. Karena mengambarkan dan menganalisa proses
penyesuaian itu lebih sulit daripada menggambarkan dan menganalisa karakteristik
keseimbangan, maka ilmu ekonomi pada umumnya juga kurang berhasil untuk
menganalisa pembiayaan internasional dibandingkan dengan perdagangan
internasional.
1.2. Sejarah Perkembangan Ekonomi Internasional
Sebelum tercapainya sebuah tujuan, tentu saja ada faktor yang mempengaruhi untuk
menjalankan kerjasama. Faktor pendorong terjadinya kerjasama internasional
dipengaruhi oleh perbedaan dan kesamaan dari negara satu dengan lainnya. Berikut
faktor pendorong kerjasama ekonomi internasional berdasarkan persamaan dan
perbedaan:
Berdasarakan Perbedaannya:
Berdasarkan Kesamaannya:
Tujuan ini merupakan tujuan utama bagi setiap negara. Tingginya tingkat
kemiskinan dan kelaparan pada suatu negara menunjukkan bahwa perekonomian
negara masih buruk. Untuk itu, kerjasama dikerahkan dalam menangani kemiskinan
di setiap negara.
Memajukan perdagangan
Tujuan ini merupakan tujuan kerjasama ekonomi yang paling banyak mendapat
dukungan. Adanya perdagangan yang maju membuat perekonomian negara menjadi
baik. Selain itu, tujuan ini juga dapat mensejahterakan bangsa melalui kegiatan ekspor
dan import barang. Dengan begitu, import dan eksport suatu negara dapat meningkat
dan mampu membantu mengurangi kesenjangan ekonomi.
Kegiatan ekonomi tidak akan berkembang tanpa adanya kerjasama dari banyak
pihak. Kerjasama ekonomi internasional merupakan salah satu cara untuk
mempercepat perekonomian. Ekonomi bangsa akan tumbuh dan dapat menyelesaikan
masalah ekonomi di negara tersebut.
Setiap negara tentu saja membutuhkan keamanan dan kedamaian. Hal ini lah yang
menjadi tujuan diadakannya kerjasama ekonomi internasional. Dengan perekonomian
negara satu dengan negara lain baik, maka kedamaian negara juga terjamin.
Adanya kerjasama antar negara tentu saja membuat tali persaudaraan terjalin
dengan baik. Selain dapat menyelesaikan berbagai masalah ekonomi di negara
masing-masing, kerjasama internasional juga dapat mempererat persaudaraan.
Ruang lingkup ilmu ekonomi internasional pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan ruang lingkup ilmu ekonomi pada umumnya. Kalau ilmu ekonomi umum
terutama mempelajari masalah-masalah yang bersangkutan dengan suatu
negara/ekonomi yang tertutup, ilmu ekonomi internasional mempelajari masalah-
masalah yang berhubungan dengan hubungan ekonomi antar negara. Dengan
demikian ilmu ekonomi internasional bersifat lebih umum dibandingkan dengan ilmu
ekonomi yang mempelajari ekonomi yang tertutup, sebab dalam hal ini jumlah negara
yang saling berhubungan tinggal satu saja. Kecuali itu studi ilmu ekonomi umum
yang mempelajari ekonomi hanyalah merupakan satu langkah saja, walaupun sangat
esensial, untuk mempelajari perilaku ekonomi yang rill sebab sebenarnya kini tak ada
lagi ekonomi tertutup kecuali ekonomi dunia.
Dalam dunia modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan
teknologi yang sangat cepat, pembagian kerja menjadi semakin mantap, sehingga
perkembangan spesialisasi menjadi semakin pesat. Sebagai akibatnya semakin
meningkat pula produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan kita. Perkembangan spesialisasi berarti pula perkembagan
perdagangan. Karena tidak semua sumberdaya yang digunakan umtuk menghasilkan
barang-barang dapat diperoleh di dalam negeri, perdagangan antar negara pun
meningkat dengan cepat. Dengan demikian perdagangan antar negara
memungkinkan terjadinnya:
Bagi Indonesia, perdagangan antar negara bukanlah hal yang baru. Sejak dahulu
kala bangsa Indonesia telah menjalankan perdagangan antar negara dengan negara-
negara tetangga dan kemudian juga dengan negara-negara asing lainnya, Eropa,
Afrika, Amerika, Australia, dan Amerika Latin.
Tabel I.1.
2)Nilai impor adalah nilai Cost, Insurance and Freight (CIF). Data tahun 1984-2007 menggunakan
Sistem Perdagangan Khusus (di Luar Kawasan Berikat)
Diolah dari dokumen kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai (PEB dan PIB)
Sumber : Badan Pusat Statistik, 1975-2015
TABEL I.2.
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
RINGKASAN
(Juta USD)
2017
2016
ITEMS (Agustus)
Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1* Q2**
Memorandum:
- Posisi Cadangan Devisa 107.543 109.789 115.671 116.362 116.362 121.806 123.094
Dalam Bulan Impor dan
Pembayaran Utang Luar Negeri
Pemerintah 7,7 8,0 8,5 8,4 8,4 8,6 8,6
- Transaksi Berjalan (% PDB) -2,2 -2,2 -2,0 -0,8 -1,8 -1,0 -2,0
Catatan:
1)
Dalam free on board (fob).
2)
Tidak termasuk cadangan devisa
dan yang terkait.
3)
Negatif berarti surplus dan positif
berarti defisit.
*
Angka - angka sementara
**
Angka - angka sangat sementara
1.6. Manfaat Ekonomi Internasional
Faktor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu
negara merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk barang
dan jasa yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Karena dua faktor tersebut maka akan
menimbulkan adanya kendala yang akan menjadi penyebab adanya keterbatasan produksi
yang dimiliki oleh negara, bahkan terdapat sebuah negara yang 40% kebutuhan konsumsi
dalam negerinya hanya bisa terpenuhi dengan mengandalkan kegiatan import, hal ini
karena keterbatasan jumlah prasarana yang dimiliki oleh negara itu.
Kebutuhan akan ketersediaan barang dan jasa bagi masyarakat, saat ini memiliki
kecenderungan yang berubah-ubah karena adanya faktor kemajuan teknologi yang
berdampak pada perubahan perilaku. Kemajuan teknologi tersebut akan memaksa para
pelaku usaha untuk melakukan percepatan dalam inovasi terhadap kegiatan produksi
barang dan jasa yang disesuaikan untuk memenuhi selera dan permintaan masyarakat saat
ini. Kebutuhan dan permintaan yang terus berubah kemudian menuntut adanya
ketersediaan bahan baku dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
mereka, yang mana bahan baku tersebut belum tentu bisa diproduksi oleh dalam negeri.
Sehingga solusi untuk mengatasi kelangkaan bahan baku negara harus mengandalkan
pada kegiatan perdagangan internasional dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pasokan
bahan baku.
Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagai kestabilan harga
pasar. Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena sedikitnya pelaku
usaha dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat pada rendahnya tingkat
produksi, selain itu langkanya bahan baku juga akan menjadi kendala dalam menurunnya
kegiatan produksi. Dengan kondisi pasar yang seperti maka ketika banyak permintaan
dari masyarakat yang terus meningkat, akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan
antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah permintaan yang ada, sehingga akan
memicu perubahan harga yang lebih cenderung menjadi semakin mahal.
Ketika harga semakin mahal dan mulai tidak terkendali, kemungkinan potensi untuk
terjadinya inflasi akan semakin tinggi. Inflasi akan memicu banyak perubahan pada
tatanan kehidupan sosial, dimana harga yang semakin naik akan berakibat pada
meningkatnya biaya hidup, modal kegiatan produksi juga semakin tinggi, dan tuntutan
upah juga akan meningkat. Untuk menghindari bahaya ini, diperlukan langkah untuk
menyeimbangkan antara permintaan dan ketersediaan produk, yaitu dengan
memperbanyak jumlah produksi, namun ketika negara memiliki keterbatasan dalam hal
ini maka solusi terbaiknya adalah dengan menambah kuota impor terhadap barang yang
sesuai dengan permintaan masyarakat. Manfaat import selain untuk memenuhi
permintaan produk juga akan menjaga tingkat harga di pasar agar tetap stabil dan murah.
Ekspor yang semakin meningkatkan akan menjadi media terciptanya peluang bagi
negara dalam memperkenalkan brand dalam negeri agar lebih terkenal dan memperluas
pasar produk. Bagi pelaku usaha kegiatan ekspor berpengaruh pada semakin besarnya
keuntungan yang di dapat sehingga berguna untuk meningkatkan produktivitas dan
inovasi-inovasi baru. Bagi negara dengan meningkatnya kegiatan ekspor akan menambah
pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Devisa yang terus bertambah akan
bermanfaat bagi percepatan pembangunan, pembayaran hutang luar negeri, dan semakin
meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan perkembangan teknologi
Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut
terdapat sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan baik itu
untuk research and development atau penemuan baru di bidang Informasi Teknologi (IT).
Bagi negara berkembang yang tidak bisa mengikuti perkembangan dari negara maju,
akan menempatkan mereka hanya sebagai penikmat teknologi. Dengan adanya ekonomi
internasional, akan menjadi faktor utama dalam membuka adanya pemerataan tersebarnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana teknologi tersebut tidak hanya di nikmati oleh
negara berkembang saja, melainkan dapat dipelajari dan akhirnya mampu
mengembangkan untuk diterapkan dalam berbahagia aspek kehidupan manusia yang
berdampak pada memberikan kemudahan dalam kecepatan informasi.
LAMPIRAN