Sie sind auf Seite 1von 17

TUGAS II

EKONOMI INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH:

NAMA : YUDANI RAHMAD

NIM : BBA 115 229

KELOMPOK : A

DOSEN PENGAMPU : RITA Y. TOENDAN, SE, M.Si

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2017
BAB I

ARTI, KEGUNAAN DAN RUANG LINGKUP ILMU


EKONOMI INTERNASIONAL

1.1. Arti

Imu Ekonomi Internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala
sesuatu menjadi hubungan ekonomi antar negara. Sebagai cabang ilmu ekonomi, ilmu
ekonomi internasional juga mempelajari mengenai ilmu ilmu ekonomi mikro ( yang
mempelajari tentang masalah penentuan harga-harga dan alokasi sumberdaya yang
langka) dan ilmu ekonomi makro ( yang mempelajari penentuan pendapatan nasional dan
penggunaan sumberdaya keseluruhan/agregat dengan skala liku-likunya).

Ekonomi Internasional mengkaji perkaitan antara ilmu ekonomi mikro dan ekonomi
makro dengan jalan mempelajari aspek khusus yang tidak di pelajari secara mendalam
pada teori ekonomi pada umumnya, disamping penerapan teori ekonomi itu sendiri. Atas
dasar itulah materi ilmu ekonomi internasional dapat dikelompokan mengikuti tradisi
kaum klasik ke dalam kelompok materi yang berisikan teori-teori murni perdagangan
antar bangsa dan kelompok materi yang berisikan teori-teori penyesuain moneternya.
Sebagaimana cabang-cabang ilmu ekonomi yang lain yang bersifat terapan (applied
economics), ilmu ekonomi internasional juga mempelajari aspek lain di samping teori,
yaitu aspek kenijakan (policy). Dalam aspek kebijakan ini jangkauan ilmu ekonomi
internasional jelas lebih luas dari cabang ilmu ekonomi yang lainnya karena area
studinya tidak dibatasi oleh batas-batas negara saja. Keadaan ini menyebabkan sifat
kebijakan ekonomi internasional lain dari sifat kebijakan ekonomi nasional.

Ekonomi Internasional juga membahas dan mempelajari serta menganalisa tentang


transaksi dan permasalahan dalam ekonomi internasional itu sendiri yang melipu bidang
ekspor dan impor. Tidak hanya itu, perdagangan serta keuangan dan moneter dan juga
organisasi ekonomi baik swasta maupun milik pemerintah, serta kerja sama ekonomi
antar negara termasuk di dalam ruang lingkup ekonomi internasional.

Dikarenakan ekonomi internasional adalah termasuk salah satu cabang ilmu ekonomi,
maka adapun permasalahan yang timbul di dalamnya tidak jauh berbeda dengan
permasalahan yang ada dalam penerapan ilmu ekonomi. Diantara permasalahan yang
kami maksud adalah masalah pemilihan produk dan kelangkaan produk baik yang berupa
barang maupun berupa jasa yang dibutuhkan oleh manusia.

Penyebab munculkan permasalah tersebut di atas adalah karena tinggunya permintaan


serta penawaran terhadap kebutuhan dan juga keinginan yang bersifat tanpa batasan. Dan
masalah ini bisa saja bersifat internasional jika permintaan dan juga penawaran produk
atau jasa tersebut melibatkan hubungan antar negara.

Inilah mengapa studi ekonomi internasional sangat penting untuk dilakukan apalagi saat
ini sedang gencarnya pengaruh dari globalisasi ekonomi di dunia yang kita semua tahu
bahwa globalisasi ekonomi tersebut memiliki beberapa karakter berikut ini.

 Kondisi pasar yang terbuka (liberasi pasar) dan banyaknya arus transfer uang yang
semakin canggih berkat teknologi terkini.
 Munculnya perusahaan yang bersifat Multi Nasional yang membawa dampak
ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap negara lain.
 Timbulnya persaingan yang semakin ketat antar negara dan juga perusahaan dalam
usahanya meningkatkan mutu produk, kinerja, keefektifan dan efisiensi.

Oleh sebab itu, studi ekonomi internasional sangat penting di lakukan dalam rangka
menghasilkan indikator kekuatang suatu negara untuk turut bersaing dalam
memperebutkan pasar global.

Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe seusai
memberikan keterangan pers di Kantor PM Jepang, Tokyo, kemarin. Indonesia dan Jepang sepakat
untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan ekonomi.
1.1.1. Teori murni perdagangan internasional (disebut juga International Trude atau
Perdagangan Internasional) pada dasarnya berpijak atas anggapan-anggapan kaum
klasik tentang adanya kesempatan kerja penuh (full employment) dan keluwesan
harga (barang maupun faktor produksi) untuk menyesuikan diri terhadap keadaan
yang bagaimana juga, sehingga kesempatan kerja penuh itu selalu dapat tercapai
kembali secara otomatis seandainya terjadi gangguan pada keadaan keseimbangan
yang ada. Pada hakekatnya uang tidak memainkan peranan yang berarti di sini, karena
sesuai dengan ajaran klasik terdapat pemisahan yang jelas antara sektor rill yang
menggunakan besaran-besaran rill dan sektor moneter yang menggunakan besaran-
besaran nominal (dikotimi klasik dan netralitas uang), walapun hal ini tidak
seluruhnya benar. Penjelasan teori perdagangan internasional dijalankan dengan
analisa keseimbangan parsial maupun analisa keseimbangan general yang
disederhanakan sejauh mungkin.

1.1.2. Teori atau aspek moneter perdagangan internasional (disebut juga International
Finance atau pembiayaan internasional) mempelajari tentang segala sesuatu yang
bersangkutan dengan neraca pembayaran maupun proses penyesuaian kembali neraca
itu kalau karena suatu atau serangkaian tindakan/peristiwa keseimbangan neraca itu
menjadi terganggu. Jadi kalau dalam perdagangan internasional fokusnya adalah pada
karakteristik keseimbangan yang baru — setelah keseimbangan yang baru itu tercapai
kembali karena gangguan-gangguan/perubahan-perubahan selera, teknologi maupun
kebijakan ekonomi dalam pembiayaan internasional fokusnya adalah pada proses
penyesuain kembalinya tersebut. Karena mengambarkan dan menganalisa proses
penyesuaian itu lebih sulit daripada menggambarkan dan menganalisa karakteristik
keseimbangan, maka ilmu ekonomi pada umumnya juga kurang berhasil untuk
menganalisa pembiayaan internasional dibandingkan dengan perdagangan
internasional.
1.2. Sejarah Perkembangan Ekonomi Internasional

Perdangan internasional sebenarnya sudah berlangsung beberapa abad yang lalu,


tetapi tentu bedasarkan perdagangan yang masih sangat primitif. Sistem perdagangan
yang berlaku pada saat itu masih bedasarkan suatu sistem barter atau tukar menukar
antara barang dengan barang. Dengan kemajuan peradaban manusia yang makin lama
semakin meningkat, maka terjadilah perubahan yang amat drastis dengan suatu sistem
perdagangan yang sering kita dengar dalam istilah “ekspo-impor”. Didalam dunia
modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sebdiri
tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat,
distribusi barang dan jasa menjadi semakin mantap dan pada akhirnya perkembangan
spesialisasi produksi komoditi menjadi semakin luas. Akibatnya semakin meningkat pula
jenis dan volume produksi barang-barang dan jasa –jasa yang dibutuhkan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Perkembangan spesialisasi berarti pula perkembangan
perdagangan karena tidak semua sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang-barang dapat diperoleh di dalam negeri. Selain itu, perdagangan antar negara pun
meningkat dengan cepat
.
Dengan demikian perdagangan antara negara memungkinkan terjadinya :
1. Tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa ( komoditi )
2. Pergerakan sumber daya melampaui batas-batas antar negara.
3. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya.

1.3. Tujuan Ekonomi Internasional

Kerjasama merupakan kegiatan yang mampu menguntungkan bagi banyak pihak.


Dari dua belah pihak atau pun lebih membuat kesepakatan bersama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Hubungan kerjasama tersebut tidak sebatas personal dengan
personal atau kelompok dengan kelompok, tetapi juga bisa mencangkup negara dengan
negara. Hubungan kerjasama antara negara dengan negara lain merupakan hubungan
kerjasama internasional. Hubungan kerjasama tersebut lebih banyak terlihat pada bidang
ekonomi. Adanya kerjasama ekonomi internasional memang mampu menguntungkan
dari dua belah pihak. Tujuan kerjasama ekonomi internasional membawa dampak positif
untuk kedua belah pihak.

Kerjasama ekonomi internasional merupakan hubungan kerjasama antar negara satu


dengan negara lain dalam bidang ekonomi yang berdasarkan kesepakatan bersama.
Kerjasama tersebut tidak berjalan begitu saja, adanya faktor pendorong membuat negara
satu dengan lainnya membuat kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang ekonomi.
Faktor Pendorong Kerjasama Internasional

Sebelum tercapainya sebuah tujuan, tentu saja ada faktor yang mempengaruhi untuk
menjalankan kerjasama. Faktor pendorong terjadinya kerjasama internasional
dipengaruhi oleh perbedaan dan kesamaan dari negara satu dengan lainnya. Berikut
faktor pendorong kerjasama ekonomi internasional berdasarkan persamaan dan
perbedaan:

Berdasarakan Perbedaannya:

1. Perbedaan sumber daya alam.


2. Perbedaan iklim
3. Perbedaan kesuburan tanah
4. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Perbedaan ideologi

Berdasarkan Kesamaannya:

1. Kesamaan sumber daya alam


2. Kesamaan wilayah atau keadaan geografis
3. Kesamaan ideologi
4. Kesamaan agama
5. Kesamaan negara yang kurang maksimal dalam memproduksi barang dan jasa
6. Kesamaan dalam mengikuti tuntutan globalisasi
7. Kesamaan untuk membuka kerjasama, baik dalam politik maupun ekonomi.
8. Kesamaan memiliki misi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi negaranya.

Dari faktor pendorong tersebut, maka kerjasama ekonomi internasional terbentuk.


Negara yang ikut dalam kerjasama membuat keputusan-keputusan bersama untuk
mencapai tujuan. Dari keputusan bersama yang ditetapkan dapat menyelesaikan berbagai
masalah ekonomi di negara.

Tujuan kerjasama ekonomi internasional didukung oleh faktor pendorong kesamaan


dan perbedaan di atas. Tujuan yang terbentuk merupakan cara untuk menyelesaikan
faktor-faktor pendukungnya. Berikut tujuan kerjasama ekonomi internasional:

 Membebaskan kemiskinan dan kelaparan

Tujuan ini merupakan tujuan utama bagi setiap negara. Tingginya tingkat
kemiskinan dan kelaparan pada suatu negara menunjukkan bahwa perekonomian
negara masih buruk. Untuk itu, kerjasama dikerahkan dalam menangani kemiskinan
di setiap negara.

 Membebaskan bangsa dari keterbelakangan ekonomi

Meskipun perkembangan teknologi terus meningkat, tetapi tidak menjamin


masyarakat memiliki pengetahuan mengenai perekonomian. Pembentukan kerjasama
dapat membebaskan suatu bangsa dari keterbelakangan ekonomi.

 Memajukan perdagangan
Tujuan ini merupakan tujuan kerjasama ekonomi yang paling banyak mendapat
dukungan. Adanya perdagangan yang maju membuat perekonomian negara menjadi
baik. Selain itu, tujuan ini juga dapat mensejahterakan bangsa melalui kegiatan ekspor
dan import barang. Dengan begitu, import dan eksport suatu negara dapat meningkat
dan mampu membantu mengurangi kesenjangan ekonomi.

 Mempercepat pertumbuhan ekonomi

Kegiatan ekonomi tidak akan berkembang tanpa adanya kerjasama dari banyak
pihak. Kerjasama ekonomi internasional merupakan salah satu cara untuk
mempercepat perekonomian. Ekonomi bangsa akan tumbuh dan dapat menyelesaikan
masalah ekonomi di negara tersebut.

 Mestabilkan negara di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, serta pertahanan


keamanan

Adanya kerjasama ekonomi maka dapat membantu menstabilkan negara dari


bidang-bidang di atas. Tidak dipungkiri bahwa, ekonomi menjadi faktor utama agar
bidang lain stabil dan ikut berkembang.

 Memelihara ketertiban dan kedamaian suatu negara

Setiap negara tentu saja membutuhkan keamanan dan kedamaian. Hal ini lah yang
menjadi tujuan diadakannya kerjasama ekonomi internasional. Dengan perekonomian
negara satu dengan negara lain baik, maka kedamaian negara juga terjamin.

 Mempererat tali persaudaraan antar negara

Adanya kerjasama antar negara tentu saja membuat tali persaudaraan terjalin
dengan baik. Selain dapat menyelesaikan berbagai masalah ekonomi di negara
masing-masing, kerjasama internasional juga dapat mempererat persaudaraan.

 Mempercepat pembangunan nasional

Kerjasama ekonomi juga membantu mempercepat pembangunan pada suatu


negara. Pada dasarnya, setiap negara memiliki berbagai kebutuhan sarana dan
prasarana negara. Pembangunan sarana dan prasarana tersebut juga membutuhkan
jangka waktu yang panjang. Untuk itu, kerjasama ekonomi internasional juga
membantu dalam mempercepat pembangunan.
1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup ilmu ekonomi internasional pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan ruang lingkup ilmu ekonomi pada umumnya. Kalau ilmu ekonomi umum
terutama mempelajari masalah-masalah yang bersangkutan dengan suatu
negara/ekonomi yang tertutup, ilmu ekonomi internasional mempelajari masalah-
masalah yang berhubungan dengan hubungan ekonomi antar negara. Dengan
demikian ilmu ekonomi internasional bersifat lebih umum dibandingkan dengan ilmu
ekonomi yang mempelajari ekonomi yang tertutup, sebab dalam hal ini jumlah negara
yang saling berhubungan tinggal satu saja. Kecuali itu studi ilmu ekonomi umum
yang mempelajari ekonomi hanyalah merupakan satu langkah saja, walaupun sangat
esensial, untuk mempelajari perilaku ekonomi yang rill sebab sebenarnya kini tak ada
lagi ekonomi tertutup kecuali ekonomi dunia.

Perbedaan-perbedaan yang nyata antara ilmu ekonomi yang mempelajari hubungan


ekonomi antar bangsa dan mempelajari hubungan ekonomi antar daerah saja adalah:
 Perbedaan dalam uang yang digunakannya, walaupun sebenarnya dengan
“makin sempitnya” dunia ini, semakin banyak pula mata uang yang berlaku di
banyak negara (converttible currency) seperti dollar Amerika, poundsterling
Inggris, mark Jerman, yen Jepang, dan lain sebagainya.
 Peraturan-peraturan yang di keluarkan oleh pemerintah yang berhubungan
dengan hubungan-hubungan ekonomi tersebut.
 Derajat mobilitas sumberdaya yang dipakai, seperti tanah, sumberdaya alam
yang lain, tenaga kerja dan modal. Tanah jelas tidak memiliki mobilitas, tetapi
sebenarnya di dalam negeri pun sumberadaya tanah juga bersifat tidak mobil.
 Perbedaan dalam hukum, selera dan adat-istiadat.
1.5. Peranan Perdagangan internasional

Dalam dunia modern sekarang, suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan
teknologi yang sangat cepat, pembagian kerja menjadi semakin mantap, sehingga
perkembangan spesialisasi menjadi semakin pesat. Sebagai akibatnya semakin
meningkat pula produksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan kita. Perkembangan spesialisasi berarti pula perkembagan
perdagangan. Karena tidak semua sumberdaya yang digunakan umtuk menghasilkan
barang-barang dapat diperoleh di dalam negeri, perdagangan antar negara pun
meningkat dengan cepat. Dengan demikian perdagangan antar negara
memungkinkan terjadinnya:

 Tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa,


 Pergerakan sumberdaya melalui batas-batas negara,
 Pertukaran dan perluasan pengunaan teknologi sehingga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat didalamnya.

Bagi Indonesia, perdagangan antar negara bukanlah hal yang baru. Sejak dahulu
kala bangsa Indonesia telah menjalankan perdagangan antar negara dengan negara-
negara tetangga dan kemudian juga dengan negara-negara asing lainnya, Eropa,
Afrika, Amerika, Australia, dan Amerika Latin.
Tabel I.1.

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Indonesia

Nilai Ekspor1 dan Impor2 (juta US$) 1975-2015

Nonmigas Migas Jumlah


Tahun
Ekspor Impor Ekspor Impor Ekspor Impor
1975 1.791,7 4.516,3 7.102,5 4.769,8 8.894,2 9.286,1
1976 2.542,4 5.235,4 8.546,5 5.673,1 11.088,9 10.908,5
1977 3.554,8 5.498,3 7.297,8 732,0 10.852,6 6.230,3
1978 4.204,7 6.110,7 7.438,5 579,7 11.643,2 6.690,4
1979 6.719,2 6.409,0 8.870,9 793,3 15.590,1 7.202,3
1980 6.168,8 9.090,4 17.781,6 1.744,0 23.950,4 10.834,4
1981 4.501,3 11.550,8 20.663,2 1.721,3 25.164,5 13.272,1
1982 3.929,0 13.314,1 18.399,3 3.544,8 22.328,3 16.858,9
1983 5.005,2 12.207,0 16.140,7 4.144,8 21.145,9 16.351,8
1984 5.869,7 11.185,3 16.018,1 2.696,8 21.887,8 13.882,1
1985 5.868,9 8.983,5 12.717,8 1.275,6 18.586,7 10.259,1
1986 6.528,4 9.632,0 8.276,6 1.086,4 14.805,0 10.718,4
1987 8.579,6 11.302,4 8.556,0 1.067,9 17.135,6 12.370,3
1988 11.536,9 12.339,5 7.681,6 909,0 19.218,5 13.248,5
1989 13.480,1 15.164,4 8.678,8 1.195,2 22.158,9 16.359,6
1990 14.604,2 19.916,6 11.071,1 1.920,4 25.675,3 21.837,0
1991 18.247,5 23.558,5 10.894,9 2.310,3 29.142,4 25.868,8
1992 23.296,1 25.164,6 10.670,9 2.115,0 33.967,0 27.279,6
1993 27.077,2 26.157,2 9.745,8 2.170,6 36.823,0 28.327,8
1994 30.359,8 29.616,1 9.693,6 2.367,4 40.053,4 31.983,5
1995 34.953,6 37.717,9 10.464,4 2.910,8 45.418,0 40.628,7
1996 38.093,0 39.333,0 11.721,8 3.595,5 49.814,8 42.928,5
1997 41.821,1 37.755,7 11.622,5 3.924,1 53.443,6 41.679,8
1998 40.975,5 24.683,2 7.872,1 2.653,7 48.847,6 27.336,9
1999 38.873,2 20.322,2 9.792,2 3.681,1 48.665,4 24.003,3
2000 47.757,4 27.495,3 14.366,6 6.019,5 62.124,0 33.514,8
2001 43.684,6 25.490,3 12.636,3 5.471,8 56.320,9 30.962,1
2002 45.046,1 24.763,1 12.112,7 6.525,8 57.158,8 31.288,9
2003 47.406,8 24.939,8 13.651,4 7.610,9 61.058,2 32.550,7
2004 55.939,3 34.792,5 15.645,3 11.732,0 71.584,6 46.524,5
2005 66.428,4 40.243,2 19.231,6 17.457,7 85.660,0 57.700,9
100.798,
2006 79.589,1 42.102,6 21.209,5 18.962,9 61.065,5
6
114.100,
2007 92.012,3 52.540,6 22.088,6 21.932,8 74.473,4
9
107.894, 137.020, 129.197,
2008 98.644,4 29.126,3 30.552,9
2 4 3
116.510,
2009 97.491,7 77.848,5 19.018,3 18.980,7 96.829,2
0
129.739, 108.250, 157.779, 135.663,
2010 28.039,6 27.412,7
5 6 1 3
162.019, 136.734, 203.496, 177.435,
2011 41.477,0 40.701,5
6 1 6 6
153.043, 149.125, 190.020, 191.689,
2012 36.977,3 42.564,2
0 3 3 5
149.918, 141.362, 182.551, 186.628,
2013 32.633,0 45.266,4
8 3 8 7
145.961, 134.718, 175.980, 178.178,
2014 30.018,8 43.459,9
2 9 0 8
131.791, 118.081, 150.366, 142.694,
2015 18.574,4 24.613,2
9 6 3 8
Catatan: 1) Nilai ekspor adalah nilai Free on Board (FOB)

2)Nilai impor adalah nilai Cost, Insurance and Freight (CIF). Data tahun 1984-2007 menggunakan
Sistem Perdagangan Khusus (di Luar Kawasan Berikat)
Diolah dari dokumen kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai (PEB dan PIB)
Sumber : Badan Pusat Statistik, 1975-2015
TABEL I.2.
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
RINGKASAN
(Juta USD)

2017
2016
ITEMS (Agustus)
Q1 Q2 Q3 Q4 Total Q1* Q2**

I. Transaksi Berjalan -4.708 -5.189 -4.974 -1.897 -16.769 -2.363 -4.963


A. Barang 1) 2.648 3.753 3.923 5.112 15.437 5.646 4.788
- Ekspor 33.039 36.285 34.891 40.229 144.445 40.760 39.157
-
- Impor
-30.391 -32.533 -30.967 -35.117 129.008 -35.114 -34.369
1. Barang Dagangan Umum 2.340 3.521 3.706 5.282 14.849 5.481 4.528
- Ekspor, fob. 32.687 35.980 34.554 39.843 143.064 40.436 38.801
-
- Impor, fob. -30.347 -32.460 -30.848 -34.561 128.215 -34.954 -34.273
a. Nonmigas 3.244 4.959 5.042 6.401 19.645 7.662 6.068
- Ekspor, fob 29.836 32.752 31.292 36.293 130.173 36.480 35.376
-
- Impor, fob
-26.592 -27.793 -26.250 -29.892 110.527 -28.817 -29.309
b. Migas -904 -1.438 -1.336 -1.119 -4.797 -2.181 -1.539
- Ekspor, fob 2.851 3.228 3.262 3.550 12.891 3.956 3.425
- Impor, fob -3.755 -4.667 -4.597 -4.669 -17.688 -6.137 -4.964
2. Barang Lainnya 308 232 217 -170 588 165 260
- Ekspor, fob. 352 305 337 387 1.381 324 356
- Impor, fob. -44 -73 -120 -556 -793 -159 -96
B. Jasa - jasa -1.122 -2.384 -1.530 -1.928 -6.964 -1.257 -2.309
- Ekspor 5.775 5.324 5.864 6.405 23.367 5.893 5.648
- Impor -6.897 -7.708 -7.394 -8.333 -30.331 -7.150 -7.956
C. Pendapatan Primer -7.439 -7.755 -8.343 -6.148 -29.685 -7.769 -8.538
- Penerimaan 711 826 1.203 1.268 4.008 1.344 1.446
- Pembayaran -8.150 -8.581 -9.546 -7.416 -33.694 -9.113 -9.984
D. Pendapatan Sekunder 1.205 1.196 976 1.067 4.444 1.016 1.095
- Penerimaan 2.444 2.536 2.368 2.467 9.815 2.344 2.472
- Pembayaran -1.240 -1.340 -1.392 -1.400 -5.371 -1.328 -1.377
II. Transaksi Modal 1 5 6 29 41 0 5
- Penerimaan 1 5 6 29 41 0 5
- Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0
III. Transaksi Finansial 2) 4.098 6.909 9.856 7.858 28.721 7.969 5.857
- Aset -831 -4.550 3.078 19.718 17.415 -2.828 -6.462
- Kewajiban 4.929 11.459 6.778 -11.861 11.306 10.797 12.319
1. Investasi Langsung 2.786 3.331 6.519 3.308 15.943 2.755 4.575
a. Aset -370 -1.155 457 12.869 11.801 -394 -348
b. Kewajiban 3.156 4.486 6.062 -9.562 4.142 3.149 4.923
2. Investasi Portofolio 4.438 8.304 6.563 -309 18.995 6.571 7.422
a. Aset -167 402 1.938 46 2.218 -983 -313
b. Kewajiban 4.605 7.902 4.625 -355 16.777 7.554 7.735
- Sektor publik 4.919 7.213 3.211 1.492 16.835 6.437 4.525
- Sektor swasta -314 689 1.414 -1.847 -57 1.118 3.210
3. Derivatif Finansial -22 -25 -28 66 -9 -72 25
4. Investasi Lainnya -3.104 -4.700 -3.198 4.793 -6.209 -1.285 -6.164
a. Aset -570 -3.967 523 6.802 2.788 -1.636 -5.924
b. Kewajiban -2.534 -733 -3.721 -2.009 -8.996 351 -240
- Sektor publik -119 -1.599 -1.242 -319 -3.279 -52 -1.413
- Sektor swasta -2.414 866 -2.479 -1.690 -5.718 403 1.173
IV. Total (I + II + III) -610 1.725 4.888 5.989 11.993 5.606 899
V. Selisih Perhitungan Bersih 323 437 820 -1.484 96 -1.092 -161
VI. Neraca Keseluruhan (IV + V) -287 2.162 5.708 4.505 12.089 4.514 739
VII. Cadangan Devisa dan yang
terkait 3) 287 -2.162 -5.708 -4.505 -12.089 -4.514 -739
A. Transaksi Cadangan Devisa 287 -2.162 -5.708 -4.505 -12.089 -4.514 -739
B. Kredit dan Pinjaman IMF 0 0 0 0 0 0 0
C. Exceptional Financing 0 0 0 0 0 0 0

Memorandum:
- Posisi Cadangan Devisa 107.543 109.789 115.671 116.362 116.362 121.806 123.094
Dalam Bulan Impor dan
Pembayaran Utang Luar Negeri
Pemerintah 7,7 8,0 8,5 8,4 8,4 8,6 8,6
- Transaksi Berjalan (% PDB) -2,2 -2,2 -2,0 -0,8 -1,8 -1,0 -2,0

Catatan:
1)
Dalam free on board (fob).
2)
Tidak termasuk cadangan devisa
dan yang terkait.
3)
Negatif berarti surplus dan positif
berarti defisit.
*
Angka - angka sementara
**
Angka - angka sangat sementara
1.6. Manfaat Ekonomi Internasional

Ekonomi internasional akan menciptakan adanya kerjasama ekonomi antar negara


yang ditandai dengan banyaknya investasi asing yang masuk dan meningkatnya kegiatan
ekspor import. Manfaat ekonomi internasional akan memberikan banyak perubahan bagi
negara untuk menuju sebuah peradaban baru yang lebih baik dalam kegiatan ekonomi,
teknologi dan sosial. Berikut manfaat-manfaat yang diperoleh dengan adanya ekonomi
internasional, yaitu:

 Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan

Salah satu wujud dari ekonomi internasional adalah adanya perdagangan


internasional. Ketika suatu negara memiliki keterbatasan dalam menjalankan kegiatan
produksi di dalam negeri itu sendiri, maka untuk memenuhi kebutuhan akan permintaan
yang terus meningkat dari masyarakat, negara membutuhkan sebuah langkah yang
mampu menyeimbangkan kondisi seperti ini. Langkah yang tepat untuk solusi tersebut
adalah dengan membuka perdagangan internasional.

Perdagangan internasional merupakan gerbang utama dalam melakukan aktivitas


ekspor import. Permintaan tingginya ekspor akan berdampak pada tuntutan meningkatnya
kinerja pelaku usaha dalam kegiatan produksi, di satu sisi harus menyiapkan ketersediaan
produk dan di sisi lain mereka harus meningkatkan kualitas produk secara terus menerus
agar memberikan kepuasan kepada konsumen. Ekspor yang meningkat akan memberikan
banyak keuntungan yang tidak hanya dirasakan oleh negara atau perusahaan saja, namun
masyarakat pada umumnya akan merasakan dampak positif secara langsung.

Ketersediaan lapangan kerja akan meningkat seiring tingginya permintaan ekspor,


karena salah satu faktor yang menentukan tingkat kelancaran kegiatan produksi yang
terus meningkat adalah sangat bergantung pada adanya jumlah tenaga kerja yang cukup
disamping adanya kebutuhan akan ketersediaan bahan baku.

 Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa

Faktor sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu
negara merupakan faktor penting yang akan menentukan terhadap jenis produk barang
dan jasa yang akan dihasilkan oleh negara tersebut. Karena dua faktor tersebut maka akan
menimbulkan adanya kendala yang akan menjadi penyebab adanya keterbatasan produksi
yang dimiliki oleh negara, bahkan terdapat sebuah negara yang 40% kebutuhan konsumsi
dalam negerinya hanya bisa terpenuhi dengan mengandalkan kegiatan import, hal ini
karena keterbatasan jumlah prasarana yang dimiliki oleh negara itu.

Kebutuhan akan ketersediaan barang dan jasa bagi masyarakat, saat ini memiliki
kecenderungan yang berubah-ubah karena adanya faktor kemajuan teknologi yang
berdampak pada perubahan perilaku. Kemajuan teknologi tersebut akan memaksa para
pelaku usaha untuk melakukan percepatan dalam inovasi terhadap kegiatan produksi
barang dan jasa yang disesuaikan untuk memenuhi selera dan permintaan masyarakat saat
ini. Kebutuhan dan permintaan yang terus berubah kemudian menuntut adanya
ketersediaan bahan baku dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
mereka, yang mana bahan baku tersebut belum tentu bisa diproduksi oleh dalam negeri.
Sehingga solusi untuk mengatasi kelangkaan bahan baku negara harus mengandalkan
pada kegiatan perdagangan internasional dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pasokan
bahan baku.

 Harga barang dan jasa akan lebih murah

Kelangkaan produk di pasar akan membawa dampak buruk bagai kestabilan harga
pasar. Umumnya terjadinya kelangkaan produk bisa terjadi karena sedikitnya pelaku
usaha dalam satu jenis industri tertentu sehingga berakibat pada rendahnya tingkat
produksi, selain itu langkanya bahan baku juga akan menjadi kendala dalam menurunnya
kegiatan produksi. Dengan kondisi pasar yang seperti maka ketika banyak permintaan
dari masyarakat yang terus meningkat, akan mengakibatkan adanya ketidakseimbangan
antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah permintaan yang ada, sehingga akan
memicu perubahan harga yang lebih cenderung menjadi semakin mahal.

Ketika harga semakin mahal dan mulai tidak terkendali, kemungkinan potensi untuk
terjadinya inflasi akan semakin tinggi. Inflasi akan memicu banyak perubahan pada
tatanan kehidupan sosial, dimana harga yang semakin naik akan berakibat pada
meningkatnya biaya hidup, modal kegiatan produksi juga semakin tinggi, dan tuntutan
upah juga akan meningkat. Untuk menghindari bahaya ini, diperlukan langkah untuk
menyeimbangkan antara permintaan dan ketersediaan produk, yaitu dengan
memperbanyak jumlah produksi, namun ketika negara memiliki keterbatasan dalam hal
ini maka solusi terbaiknya adalah dengan menambah kuota impor terhadap barang yang
sesuai dengan permintaan masyarakat. Manfaat import selain untuk memenuhi
permintaan produk juga akan menjaga tingkat harga di pasar agar tetap stabil dan murah.

 Menambah sumber pendapatan negara

Manfaat ekonomi internasional dengan adanya dibukanya pasar perdagangan dunia


memberikan dampak positif untuk potensi meningkatkan kegiatan ekspor. Indonesia
negara yang kaya akan hasil buminya yang berupa energi dan agroindustri, maka akan
menjadi negara yang sangat diuntungkan dengan adanya kekayaan alam tersebut yaitu
menempatkan negara sebagai pemasok sumber-sumber bahan baku untuk beberapa
negara yang memiliki keterbatasan dalam sumber daya alam, seperti Amerika dan China.

Ekspor yang semakin meningkatkan akan menjadi media terciptanya peluang bagi
negara dalam memperkenalkan brand dalam negeri agar lebih terkenal dan memperluas
pasar produk. Bagi pelaku usaha kegiatan ekspor berpengaruh pada semakin besarnya
keuntungan yang di dapat sehingga berguna untuk meningkatkan produktivitas dan
inovasi-inovasi baru. Bagi negara dengan meningkatnya kegiatan ekspor akan menambah
pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Devisa yang terus bertambah akan
bermanfaat bagi percepatan pembangunan, pembayaran hutang luar negeri, dan semakin
meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
 Meningkatkan perkembangan teknologi

Teknologi umumnya diciptakan oleh negara maju yang mana di negara tersebut
terdapat sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang dalam semua kegiatan baik itu
untuk research and development atau penemuan baru di bidang Informasi Teknologi (IT).
Bagi negara berkembang yang tidak bisa mengikuti perkembangan dari negara maju,
akan menempatkan mereka hanya sebagai penikmat teknologi. Dengan adanya ekonomi
internasional, akan menjadi faktor utama dalam membuka adanya pemerataan tersebarnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana teknologi tersebut tidak hanya di nikmati oleh
negara berkembang saja, melainkan dapat dipelajari dan akhirnya mampu
mengembangkan untuk diterapkan dalam berbahagia aspek kehidupan manusia yang
berdampak pada memberikan kemudahan dalam kecepatan informasi.
LAMPIRAN

Keterangan : Gambar di atas merupakan kegiatan perdagangan internasional yang di


lakukan antar negara

Das könnte Ihnen auch gefallen