Sie sind auf Seite 1von 12

Jalan Jeruk No 117 Wage, Taman, Sidoarjo

Telp./Fax. (031) 8539671 Email : RSUsada@gmail.com

STANDAR PROSEDUR NO DOK. : SPO- -LAB-18

OPERASIONAL TGL TERBIT :

NO REVISI : 00
PENYIMPANAN DAN
PENDISTRIBUSIAN
HALAMAN : 1/2
REAGEN

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Usada Wage

dr. Dor Valda A. Aritonang


NIP

AP. 5.6

 PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN REAGENSIA


 Ruang Lingkup : Meliputi serangkaian kegiatan mulai dari penyimpanan, pengontrolan, suhu
kulkas, pelabelan, pendistribusian hingga pemusnahan untuk reagen yang sudah kadaluwarsa atau
rusak
 Tujuan : Untuk menjaga kualitas reagensia maka reagen disimpan sesuai ketentuan dari masing-
masing reagen itu sendiri
 Kebijakan : Petugas laboratorium tidak bertanggungjawab terhadap keamanan dan kualitas pada
bahan-bahan medis atau obat-obatan selain reagensia yang dititipkan pada kulkas laboratorium
 Petugas : Tenaga Analis Laboratorium
 Peralatan : Kulkas , termometer suhu kulkas
 Prosedur :
1. Reagen yang datang dari POAK atau dari pengadaan sendiri disimpan di kulkas laboratorium
untuk di stok
Petugas laborat memesan/meminta reagen pada perusahaan reagensia (yang sudah
bekerjasama) kemudian petugas laborat menyimpan reagen dan bahan penunjang
dilaboratorium sesuai dengan label penyimpanan
2. Reagensia yang pada labelnya tercantum disimpan dalam suhu kamar maka reagen tersebut
disimpan dalam almari atau dalam rak reagen
3. Reagensia yang dalam penyimpanan tidak boleh terkena sinar matahari maka disimpan pada
tempat gelap seperti dalam botol coklat
4. Tempat penyimpanan reagen tidak boleh diberi kapur barus
5. Reagensia yang harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius maka disimpan dalam kulkas
dengan suhu 2-8 derajat celcius
6. Suhu kulkas dikontrol setiap hari
7. Masing-masing reagen dipasang label bertuliskan tanggal kadaluwarsanya
8. Reagen yang memiliki masa kadaluwarsa terpendek yang digunakan terlebih dahulu
9. Perputaran pemakaian dengan menggunakan kaidah pertama masuk pertama keluar (FIFO)
10. Membuat kartu stok yang memuat tanggal penerimaan, tanggal kadaluwarsa, tanggal wadah
reagen dibuka, jumlah reagen yang diambil dan jumlah reagen sisa
11. Reagen yang sudah kadaluwarsa segera dibuang/dimusnahkan

 SPO PELABELAN
 Tujuan : Agar reagensia yang ada diketahui jenis dan sifatnya
 Kebijakan :
 Ruang Lingkup : Laboratorium
 Definisi : Pelabelan adalah suatu kegiatan untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan reagen. Terutama untuk reagen yang dibuat sendiri oleh petugas
 Prosedur :
a. Petugas membuat kartu stock penggunaan reagen
b. Petugas membuatkan label pada setiap reagen yang tidak ada labelnya atau reagen yang
dibuat sendiri
c. Petugas menuliskan tanggal penerimaan reagen pada label
d. Petugas menuliskan nama reagen pada label
e. Petugas menuliskan tanggal pertama kali dibuka pada label
f. Petugas menulis Expired Date setelah dibuka pada label
g. Petugas menuliskan Expired Date pada label
h. Petugas menuliskan jumlah kandungan isi reagen pada label
i. Petugas memastikan label terpasang benar dan tidak mudah lepas
KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT USADA WAGE SIDOARJO

Nomor :

TENTANG

PERMINTAAN PEMERIKSAAN,PENERIMAAN,PENGAMBILAN DAN


PENYIMPANAN SPECIMEN(PROSEDUR PELAYANAN)LABORATORIUM
DI RUMAH SAKIT USADA WAGE SIDOARJO

DIREKTUR RUMAH SAKIT USADA WAGE SIDOARJO


Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pelayanan laboratorium dapat
menghasilkan hasil pemeriksaan yang tepat maka perlu ditetapkan
kebijakan pelayanan laboratorium mulai dari permintaan
pemeriksaan,penerimaan,pengambilan dan penyimpanan specimen
laboratoprium
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Kebijakan Direktur Rumah Sakit Usada Wage Sidoarjo;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Lembaran Negara );
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara );
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara );
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
5 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 37 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Laboratorium Rumah Sakit

6. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 12 Tahun 2011


Tentang Perubahan Atas Peraturan Derah Kabupaten Sidoarjo
Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo;
7. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 52 Tahun 2009 Tentang
Pembentukan Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Daerah
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009 Nomor 34 Seri D);
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Kebijakan Direktur Rumah Sakit Usada Wage Sidoarjo tentang


prosedur pelayanan laboratorium mulai dari permintaan
pemeriksaan,penerimaan specimen,pengambilan dan penyimpanan
specimen

Kedua : 1.Permintaan pemeriksaan:Pasien yang masuk di ruang pemeriksaan BP


Umum,BP Gigi,KIA, sesuai antrian diperiksa dulu oleh pemeriksa
selanjutnya jika ada indikasi pemeriksaan laboratorium pasien dirujuk
ke laboratorium dengan membawa form permintaan
laboratorium.Pasien yang ke laboratorium mengambil nomer antrian
dan menyerahkan form permintaan pemeriksaan laboratorium.Setelah
selesai pemeriksaan laboratorium pasien diminta kembali ke ruang
pemeriksaan BP umum,BP Gigi,KIA untuk diperiksa lebih lanjut.

2.Permintaan pemeriksaan dari dokter atau bidan diluar puskesmas

Mendaftar di loket pendaftaran kemudian langsung menuju ruang


laboratorium dengan menyerahkan lembar permintaan.Kalau tidak
membawa lembar permintaan pasien dianjurkan periksa ke ruang
pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan

3.Permintaan pemeriksaan dari institusi,dusun membuat permohonan ke


bagian Tata Usaha,kemudian Tata Usaha mengkonfirmasikan ke
petugas laboratorium

4.Penerimaan specimen: Petugas laboratorium mempersiapkan alat-alat


dan bahan penunjang,memberi identitas pada specimen dan
kelengkapan administrasi.

5.Pengambilan dan penyimpanan specimen:Pasien diberi penjelasan


tindakan yang akan dilakukan,pengambilan specimen sesuai
kebutuhan form permintaan laboratorium.Segera memeriksa
specimen,untuk pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan di rumah sakit
specimen disimpan sesuai jenis pemeriksaan

Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan ini
dibebankan kepada anggaran Rumah Sakit Usada Wage Sidoarjo

Keempat : Kebijakan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan

Kelima : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan


surat keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan perubahan seperlunya,.

Ditetapkan di : Sidoarjo

Pada tanggal :

Direktur RS Usada Wage

Dr. Dor Valda A. Aritonang

AP 5.7

 PENERIMAAN SPESIMEN
 Tujuan : Untuk memberikan tata laksana yang tepat pada pemeriksaan pasien
 Kebijakan : SK
Tentang Jenis-jenis pemeriksaa laboratorium Rumah Sakit Usada Wage
 Ruang Lingkup : Berlaku untuk Semua permintaan pemeriksaan Laboratorium
 Definisi : Permintaan pemeriksaan laboratorium adalah rangkaian kegiatan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium mulai penerimaan blanko pemeriksaan sampai penandatanganan
inform consent
 Prosedur :
a) Petugas pemeriksa (UGD,Poli) /pasien/keluarga pasien mengantarkan blanko permintaan
pemeriksaan
b) Petugas Laboratorium menerima blanko pemerintaan pemeriksaan
c) Petugas laboratorium menyiapkan lembar informconcen
d) Petugas laboratorium memberitahu maksud dan tujuan dari permintaan pemeriksaan
tersebut
e) Petugaslaboratorium mempersilahkan pasien untuk menandatangani informconcn
f) Petugas laboratorium menanyakan identitas pasien
g) Petugas laboratorium mencatat identitas pasien pada buku register laborat
h) Petugas laboratorium melihat jenis permintaan pemeriksaa yang diminta pada blanko
permintaan pemeriksaan
i) Petugas laboratorium menyiapkan perlatan reagent sesuai jenis pemeriksaan yang diminta
j) Petugas laboratorium mengambil sampel sesuai dengan pemeriksaa laborat

 Dokumen Terkait :
 Rekam Medis
 Register Permintaan
 Distribusi :
 Unit pendaftaran
 Rekam medis
 BP Umum
 R.MTBS
 Ruang BP Gigi
 Ruang KIA / KB

 PENGAMBILAN
Sebelum kegiatan pengambilan spesimen dilaksanakan, harus memperhatikan universal
precaution atau kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari
pasien ke paramedis maupun lingkungan sekitar
Hal tersebut meliputi :
I. Cuci tangan dengan menggunakan sabun/desinfektan sebelum dan sesudah tindakan
II. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), minimal yang harus digunakan :
a. Jas laboratorium
b. Sarung tangan karet (Handscoon)
c. Masker disposable
III. Alat dan bahan pengambilan spesimen
a. Spuit 3cc/5cc
b. Tourniquet
c. Swab alkohol
d. Hepafix
e. Tabung edta
f. Tabung reaksi steril
g. Wadah/rak sampel
h. Form pengambilan spesimen
IV. Daftar Nama pasien (supaya saat pengambilan tidak terjadi kesalahan)

Pengambilan spesimen dapat dilakukan oleh dokter, perawat atau tenaga laboratorium yang
terampil dan berpengalaman atau sudah memiliki sertifikat plebhotomy.
 PENGIRIMAN SPESIMEN
 Tujuan : Untuk melimpahkan suatu pemeriksaan ke pelayanan laboratorium yang lebih
memadai
 Kebijakan :
 Ruang lingkup : Pasien, Unit Laboratorium
 Definisi : Rujukan laboratorium adalah pelimpahan suatu tanggung jawab atas permntaan
laboratorium ke pelayanan laboratorium lain yang lebih memadai
 Prosedur :
a. Petugas laboratorium menerima blanko permintaan pemeriksaan
b. Petugas laboratorium melakukan pencatatan dibuku register
c. Petugas laboratorium memberitahukan kepada pasien bahwa pemeriksaan yang diminta
tidak dapat dikerjakan karena alasan tertentu
d. Petugas laboratorium meminta persetujuan pasien apakah bersedia untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium lain
e. Petugas laboratorium menghubungi laboratorium tujuan (kerjasama dengan lab. Kedung
doro)
f. Petugas laboratorium mengambil sampel dari pasien
g. Petugas laboratorium menjanjikan hasil keluar sore hari (pada saat hari itu juga),jika
bukan pasien CITO
h. Petugas laboratorium mempersiapkan sampel secara sederhana sesuai kebutuhan
pemeriksaan
i. Petugas laboratorium mengirim sampel ke laboratorium tujuan, jika pasien emergency
maka di form pengiriman sampel diberi keterengan CITO
j. Petugas laboratorium mendapat hasil pemeriksaan
k. Petugas mencatat pada buku register laboratorium dan diberi tanda nama laboratorium
rujukan
 Dokumen terkait : formulir rujukan, dokumen rekam medis
 Distribusi : Laboratorium
AP 5.8
NILAI NORMAL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. PEMERIKSAAN NILAI NORMAL SATUAN


1 Darah Lengkap :
Dewasa : P : 12.0 - 16.0, L : 13.0 - 17.0 g/dL
HB
Bayi : 14.5 - 22.5 g/dL
Dewasa : P : 4.00 - 5.00 , L : 4.50 - 5.50 10^6/uL
Eritrosit (RBC)
Bayi : 4.00 - 6.60 10^6/uL
Dewasa : P : 35.0 - 47.0, L : 40.0 - 54.0 %
Hematokrit (HCT)
Bayi : 48.0 - 69.0 %
Leukosit (WBC) 4.0 - 10.0 10^3/uL
Dewasa : 150 - 350 10^3/uL
Trombosit (PLT)
Bayi : 150 - 450 10^3/uL
Dewasa : 80.0 - 96.0 fL
MCV
Bayi : 95.0 - 121.0 fL
Dewasa : 27.0 - 31.0 pg
MCH
Bayi : 31.0 - 37.0 pg
Dewasa : 32.0 - 36.0 g/dL
MCHC
Bayi : 30.0 - 36.0 g/dL

2 Glukosa Puasa 70 - 120 mg/dl


Glukosa 2JPP 120 - 140 mg/dl
Glukosa Acak < 160 mg/dl
HBA1C 3.9 - 5.7 %

3 Cholesterol Total 100 - 200 mg/dl


Trigliserida < 200 mg/dl
HDL Cholesterol P : > 65 , L : > 55 mg/dl
LDL Cholesterol < 150 mg/dl

4 BUN 5 - 25 mg/dl
Creatinine P : 0.5 - 0.9 ;L : 0.6 - 1.1 mg/dl
Asam Urat P : 2.6 – 6.0 ;L: 3.8 – 7.2 mg/dl

5 SGOT < 40 U/L


SGPT 0 – 40 U/L

6 URINE LENGKAP
Makroskopis :
- Warna
- Kejernihan
- Berat Jenis 1.010 - 1.025
- PH 6.0 - 7.5
- Lekosit Negatif
- Nitrit Negatif
- Protein Negatif
- Glukosa Negatif
- Keton Negatif
- Urobilinogen Normal
- Billirubin Negatif
- Eritrosit Negatif
Mikroskopis :
Sedimen :
- Eritrosit 0-1 /LP
- Leukosit 2-3 /LP
- Epitel /LP
- Silinder Negatif
- Bakteri Negatif
- Kristal Negatif
- Lain-lain Negatif

7 Widal :
- Salmonella
typhi H Negatif
- Salmonella
typhi O Negatif
- Salmonella
paratyphi AO Negatif
- Salmonella
paratyphi BO Negatif

8 HBsAG Negatif

9 FAECES LENGKAP
Makroskopis
- Warna
- Kosistensi
- Lendir Negatif
- Darah Negatif

Mikroskopis
- Leukosit Negatif L/P
- Eritrosit Negatif L/P
- Amoeba Negatif L/P
- Amoeba
histolitica Negatif
- Telur Cacing Negatif
- Serat makanan Negatif
- Amylum Negatif
- Lain-lain Negatif

STANDAR PROSEDUR NO DOK. : SPO- -LAB-18

OPERASIONAL TGL TERBIT :

NO REVISI : 00
PENGENDALIAN
MUTULABORATORIUM HALAMAN :

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Usada
Wage

dr. Dor Valda A. Aritonang


NIP

AP 5.9

 SOP PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM


 Tujuan : Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium
 Kebijakan :
 Ruang Lingkup : Laboratorium
 Definisi : Pengendalian mutu laboratorium adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegioatan ini terdiri
atas empat komponen penting, yaitu : pemantapan mutu internal (PMI), pemantapan mutu
eksternal (PME), verifikasi, validasi, audit, pendidikan dan pelatihan
 Prosedur :
a. Tim manajemen mutu memastikan bahwa petugas laboratorium melakukan
pemantapan mutu internal
b. Tim manajemen mutu memastikan adanya bukti bahwa petugas lab telah melakukan
PMI
c. Tim manajemen mutu memastikan petugas lab melakukan pemantapan mutu eksternal
d. Tim manajemen mutu memastikan adanya bukti bahwa petugas lab telah melakukan
PME
e. Tim manajemen mutu memastikan bahwa petugas lab selalu memverifikasi setiap
kegiatan laboratorium meliputi tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik
f. Tim manajemen mutu memastikan bahwa petugas lab mempunyai bukti tentang
verivikasi lab
g. Tim manajemen mutu memastikan bahwa petugas lab melakukan validasi hasil
h. Tim manajemen mutu memastikan bahwa petugas lab melakukan audit semua kegiatan
lab meliputi audit internal maupun eksternal
i. Tim manajemen mutu memastikan adanya bukti bahwa telah dilakukan audit untuk
semua kegiatan
j. Tim manajemen mutu memastikan petugas lab mengikuti pendidikan ataupun pelatihan
(plebhotomy)
k. Tim manajemen mutu memastikan adanya bukti bahwa petugas lab telah mengikuti
pendidikan ataupun peklatihan tentang lab
 Dokumen terkait :
a. Bukti PMI
b. Bukti PME
c. Bukti Verifikasi
d. Bukti Validasi
e. Bukti Audit
f. Bukti pendidikan dan pelatihan

Das könnte Ihnen auch gefallen