Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRAK – Industri Kecil dan Menengah memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian
Indonesia. Namun daya saing IKM Indonesia di pasar internasional tergolong rendah. Salah satu kegiatan
penguatan IKM adalah pengembangan klaster IKM, dimana salah satu komoditi yang sedang dikembangkan
adalah minyak atsiri. Dengan pengembangan klaster industri minyak atsiri diharapkan daya saing industri ini
dapat menguat. Penelitian ini dibatasi pada analisis terhadap klaster industri minyak atsiri komoditas cengkeh di
Jawa Timur, dimana daya saing dipilih sebagai parameter analisisnya. Klaster industri bersifat macro level, less
detail, dan strategic level sehingga pendekatan penelitian yang digunakan adalah sistem dinamik. Dengan sistem
dinamik, akan dianalisis kebijakan-kebijakan yang diambil dalam klaster. Selain itu, tinjauan aspek makro-
ergonomi dalam sistem dinamik dapat digunakan untuk optimalisasi peran dan fungsi stakeholder klaster industri
serta pengembangan klaster industri secara partisipatoris.
Stakeholder yang terlibat dalam klaster industri minyak atsiri komoditas cengkeh di Jawa Timur adalah
pengumpul daun cengkeh, penyuling, pengepul, eksportir, lembaga-lembaga pemerintah, lembaga penelitian, dan
asosiasi terkait. Stakeholder- stakeholder tersebut berinteraksi secara horizontal maupun vertikal untuk
membentuk daya saing klaster industri. Faktor-faktor daya saing yang paling relevan, yaitu modal dasar, ukuran
perusahaan, diversifikasi, nilai keluaran, nilai tambah, biaya tenaga kerja, aset tetap, produktivitas, cakupan
ekspor, faktor intensitas, teknologi, nilai ekspor, pangsa di pasar dunia, keunggulan komparatif, dinamisasi
ekspor, struktur pasar impor dunia, dan struktur persaingan dunia. Melalui simulasi sistem dinamik, diketahui
bahwa nilai daya saing klaster industri tersebut adalah 4,117 pada tahun 2013 dan terus meningkat dari tahun ke
tahun hingga mencapai nilai 4,369 pada tahun 2025. Adanya peningkatan ini menunjukkan kemajuan positif pada
daya saing klaster industri minyak cengkeh. Untuk optimalisasi peningkatan daya saing klaster industri, skenario
kebijakan terbaik yang didapatkan adalah dengan meningkatkan kontribusi stakeholder dalam klaster industri.
KATA KUNCI : Daya Saing, IKM Minyak Atsiri, Klaster Industri, Makro Ergonomi, Sistem Dinamik
adda di dalam kllaster. Klasterr industri berssifat macro leevel, ASIL DAN DISKUSI
HA
leess detail, dann strategic levvel. Di dalamm klaster induustri
terdapat kebijaakan-kebijakann serta faktorr-faktor eksterrnal Ideentifikasi Sisttem Klaster IIndustri
daan internal yaang dapat meempengaruhin nya. Oleh karrena Klaster in ndustri didefiinisikan sebaagai kumpulaan/
ituu, dalam mellakukan analissis klaster ind dustri diperluukan kellompok peru usahaan-perussahaan dan institusi yaang
seebuah pendekatan yang mampu mengakomoodir terkait dalam su uatu bidang ttertentu dan yang
y berdekattan
peerubahan-peruubahan yang ada a di dalam sistem.
s Salah ssatu seccara geografi fis [4]. Penggembangan klaster
k indusstri
peendekatan yang sesuai adalah pen ndekatan sisttem diy
yakini mampu u menciptakann manfaat eko onomi dan daaya
diinamik. Sisteem dinamik dapat melih hat karakteriistik saiing industri yaang berkelanjuutan.
um mpan balik suuatu sistem kllaster industrii. Dengan sisttem a. Sistem Sossioteknik
diinamik, akann disimulasikaan kebijakan n-kebijakan yyang Sistem sosioteknik terd rdiri dari em
mpat komponeen,
diiambil dalam klaster indusstri minyak attsiri Jawa Tim mur yaiitu subsistem m personil, subsistem teknik,
t struktur
seehingga dapatt diketahui variabel-variab
v bel yang palling orgganisasi, serta lingkungaan yang teerbagi menjaadi
mempengaruhi
m klaster induustri serta peeran stakehollder lingkungan inteernal dan linngkungan ek ksternal. Emppat
terhadap klaster. Di sisi lain,, peran dan fu ungsi stakehollder kom mponen tersebut saling berrkaitan dan mendukung
m anntar
dii dalam klasteer industri saangat menunjaang keberhasiilan sattu sama lain. Gambar 1. m menunjukkan hasil
h identifikasi
peengembangannnya. Makkro-ergonomii merupaakan sistem sosiotekn nik dalam kllaster industrri minyak atssiri
peendekatan soosioteknik yaang mempelaajari bagaim mana unttuk komoditass cengkeh di JJawa Timur.
mengoptimalka
m an organisasii dan desaiin sistem ke kerja
deengan mempeertimbangkan variabel man nusia, teknoloogi,
daan lingkungann serta interakksi diantara variabel
v tersebbut.
Tiinjauan aspekk makro-ergoonomi dalam sistem dinam mik
daapat digunakkan untuk opptimalisasi peeran dan funngsi
stakeholder klaaster industri serta pengem mbangan klaaster
ndustri secara ppartisipatoris..
in
Pada pennelitian ini, akan
a dilakukaan analisis ddaya
saaing klaster industri minnyak atsiri untuk u komodditas
ceengkeh di Jaawa Timur. Dengan D sisteem dinamik dan
tinnjauan aspekk makro-erggonomi, akan n disimulasiikan
keebijakan-kebijjakan yang diambil
d dalamm klaster induustri
seehingga dapatt diketahui variabel-variab
v bel yang palling
mempengaruhi
m klaster induustri serta peeran dan funngsi m Sosioteknik paada Klaster Industtri Minyak Atsiri
Gambar 1. Sistem
staakeholder terrhadap klasterr. Dari analisis klaster induustri Komoditas
K Cengkkeh di Jawa Timu ur
in
ni dapat dikeetahui pola peningkatan
p daya saing dan
Dari sistem sosiotekknik, dapat diidentifikkasi
crritical policy ppada industri minyak atsiri.
sta
akeholder-stakkeholder yangg memiliki perran dan fungsii di
dallam sistem, yaitu
y industri penyulingan dan pekerjannya
yanng melakukan n penyulingann sebagai proses pembentukkan
METODOLOG
M GI PENELIT
TIAN
nilai tambah mulai
m dari dauun cengkeh hingga menjaadi
minyak cengkeh h; pengumpull daun cengkeeh yang menjaadi
Tahap aw wal dalam pennelitian ini addalah melakuukan
pemmasok bahan n baku; pengeepul yang memasarkan
m d
dan
id
dentifikasi terhhadap sistem klaster indusstri minyak attsiri
meendistribusikann produk jadadi berupa minyak
m cengkkeh
ko omoditas cenngkeh di Jaw wa Timur. Daalam identifikkasi
keppada konsum men; eksporttir sebagai konsumen dari d
sistem ini diigunakan penndekatan sosioteknik unntuk
pro
oduk industri penyulingann yang juga berperan dalaam
mengidentifika
m si stakeholdeer yang berk kontribusi dallam
meenentukan dem mand minyak cengkeh; lem mbaga penelitiian
sistem dan dilakkukan pemetaaan stakeholdeer tersebut sessuai
yanng melakukaan pengembaangan-pengem mbangan terkkait
peerannya dalam m klaster. Tahhap identifikaasi ini dilakuukan
denngan metode dan teknologgi penyulingan n; asosiasi yaang
melalui
m observvasi secara laangsung, waw wancara, mauppun
meewadahi pemaangku kepentiingan dalam sistem
s sekaliggus
peenggalian refferensi dari data-data sekunder. Taahap
meelakuka pen ngembangan metode dan d teknoloogi
seelanjutnya adaalah melakukkan pemodelaan sistem klaaster
pennyulingan; lemmbaga pendannaan yang meendukung asppek
in
ndustri. Prosees pemodelann ini akan dimulai denngan
fin
nansial untuk berlangsungnnya kegiatan n dalam sisteem;
id
dentifikasi vaariabel dan penyusunan konseptuali sasi
pemmerintah sebaagai pembuatt kebijakan; serta masyarakkat
model
m yang terrdiri dari input – output diagram,
d bataasan
seb
bagai social control dalam m sistem. Peeran dan funggsi
model,
m causal lloop diagram, dan stock an nd flow diagra ram.
sta
akeholder ini saling terkait satu sama lain. Stakeholdeer-
Prroses ini dilakkukan melaluii penggalian reeferensi dan j uga
sta
akeholder terrsebut perlu dikembangkan dalam saatu
brrainstorming dengan paakar. Modell sistem aakan
kessatuan dalam m satu klas aster industrii yang saliing
diisimulasikan dengan softw ware Vensim.. Hasil simuulasi
meendukung.
akkan diuji veriffikasi dan valliditas dengan
n pengujian ppada
b.. Model Stakeholder Klaaster Industrii
sooftware yang digunakan daan juga uji staatistik. Kemuddian
Stakeholdeer yang terridentifikasi dalam sisteem
taahap yang teraakhir adalah peenyusunan desain dan evaluuasi
sossioteknik dapat dikelompookkan berdasaarkan fungsinnya
peerbaikan padaa sistem klaaster industri eksisting. P Pada
dann membentuk k suatu modell klaster induustri. Gambar 2.
deesain dan evaaluasi perbaikkan ini akan disusun
d beberrapa
dib
bawah ini meerupakan moddel stakeholdeer untuk klasster
skkenario yang kemudian disimulasikan
d kembali unntuk
ind
dustri minyak atsiri komodiitas cengkeh di
d Jawa Timurr.
diiamati pola peerubahan dayaa saing yang dihasilkan.
3
seh
hingga dapat memahami keeunggulan ko ompetitif denggan
baiik.
a. Diagnosis Aktivitas Raantai Nilai
Gambar 3. berikut ini m
menunjukkan aktivitas ranntai
nilai yang terjadi pada klaaster industrii minyak atssiri
kommoditas cengk
keh di Jawa TTimur.
Id
dentifikasi Raantai Nilai Kllaster Industri
Analisis raantai nilai meerupakan toolss yang digunaakan
un
ntuk menguji proses produuksi dan prosees pendukunggnya
4
Gambar
G 5. Diagraam Input – Outpuut Pemodelan Sisttem Klaster Indusstri
Minyakk Atsiri Komoditaas Cengkeh di Jawwa Timur
Gambar 12. Stoock and Flow Mapps Sub-model Deemand dan Ekspoor
KE
ESIMPULAN
N/ RINGKASSAN
Siimulasi Softw ware Vensim
Pada pennelitian ini simulasi dillakukan denngan Kesimpulan yang dapaat ditarik darri penelitian ini
reentang waktu 13 tahun, mulai
m dari tah
hun 2013 hinngga anttara lain yaitu :
taahun 2025. P Peningkatan daya saing klaster induustri 1. Stakeholdeer klaster induustri minyak atsiri
a komoditas
minyak
m atsiri kkomoditas ceengkeh meruppakan akumuulasi cengkeh di Jawa Tiimur terdiri dari indusstri
terbobot dari variabel-varriabel yang mempengarruhi penyulingaan dan pekkerjanya, pen ngumpul daaun
peeningkatan ddaya saing klaster industrri minyak attsiri cengkeh, pengepul,
p ekksportir, lemb
baga penelitiaan,
ko omoditas cenngkeh. Dari akumulasi niilai terbobot ini asosiasi, lembaga
l penndanaan, pem merintah, seerta
diidapatkan nilaai daya saing yang meningk kat dari tahunn ke masyarakatt. Peran dan fungsi stakeh holder ini saliing
taahun, yaitu sebbesar 4,117 pada tahun 2013 dan mencaapai terkait satu
u sama lain daalam hubungaan yang bersiifat
niilai 4,369 paada tahun 20025. Adanya peningkatan ini vertikal dann horizontal. UUpaya optimaalisasi peran dan
d
6
Tabel 4. Nilai Output Hasil Simulasi Peningkatan Daya Saing Klaster Industri Minyak Atsiri Komoditas Cengkeh dan Variabel-Variabel Kontrolnya
TAHUN
VARIABEL BOBOT
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Daya Saing Klaster Industri
Minyak Atsiri Komoditas 1 4,117 4,098 4,091 4,095 4,107 4,126 4,150 4,179 4,211 4,247 4,286 4,326 4,369
Cengkeh
Modal Dasar 890,34 M 967,69 M 1,050 B 1,138 B 1,232 B 1,330 B 1,409 B 1,487 B 1,567 B 1,647 B 1,727 B 1,807 B 1,888 B
0,0638
Ratio Modal Dasar 0,389 0,41 0,4319 0,4548 0,4785 0,5033 0,5329 0,5628 0,5928 0,623 0,6533 0,6838 0,7145
Ukuran Usaha 0,0540 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Diversifikasi 0,0507 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nilai Keluaran 5,952 B 6,937 B 7,971 B 9,054 B 10,18 B 11,34 B 12,24 B 13,13 B 14,02 B 14,92 B 15,81 B 16,70 B 17,60 B
0,0573
Ratio Nilai Keluaran 2,601 2,939 3,277 3,615 3,954 4,292 4,630 4,968 5,306 5,644 5,982 6,320 6,658
Nilai Tambah 3,664 B 4,577 B 5,539 B 6,550 B 7,610 B 8,704 B 9,597 B 10,49 B 11,38 B 12,27 B 13,17 B 14,06 B 14,95 B
0,0589
Ratio Nilai Tambah 1,601 1,939 2,277 2,615 2,954 3,292 3,630 3,968 4,306 4,644 4,982 5,320 5,658
Biaya Tenaga Kerja 159,16 M 164,18 M 169,20 M 174,22 M 179,24 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M 183,96 M
0,0524
Ratio Biaya Tenaga Kerja 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695 0,0695
Aset Tetap 530,8 M 516,82 M 503,50 M 490,80 M 478,69 M 467,15 M 456,14 M 445,65 M 435,64 M 426,09 M 416,98 M 408,29 M 400,00 M
0,0507
Ratio Aset Tetap 0,2319 0,2189 0,207 0,196 0,1858 0,1767 0,1725 0,1685 0,1647 0,1611 0,1577 0,1544 0,1513
Produktivitas 0,0622 2,601 2,939 3,277 3,615 3,954 4,292 4,630 4,968 5,306 5,644 5,982 6,320 6,658
Cakupan Ekspor 0,0573 0,87 0,8699 0,8697 0,8695 0,8694 0,8693 0,8691 0,869 0,8689 0,8688 0,8687 0,8685 0,8684
Faktor Intensitas 2,281 B 2,353 B 2,425 B 2,497 B 2,569 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B 2,636 B
0,0606
Ratio Faktor Intensitas 0,9969 0,997 0,9971 0,9972 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973 0,9973
Teknologi 0,0622 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
Nilai Ekspor 49,45 M 51,71 M 54,01 M 56,37 M 58,77 M 61,23 M 63,74 M 66,29 M 68,90 M 71,55 M 74,26 M 77,02 M 79,82 M
0,0655
Ratio Nilai Ekspor 0,9112 0,9116 0,912 0,9123 0,9127 0,913 0,9133 0,9136 0,9139 0,9141 0,9144 0,9147 0,9149
Pangsa Pasar Minyak Cengkeh 0,0655 0,9112 0,9116 0,912 0,9123 0,9127 0,913 0,9133 0,9136 0,9139 0,9141 0,9144 0,9147 0,9149
Keunggulan Komparatif 0,0573 56,28 54,86 53,68 52,68 51,82 51,07 50,41 49,84 49,32 48,86 48,45 48,07 47,73
Dinamisasi Ekspor 0,0622 0,0147 0,0151 0,0154 0,0158 0,016 0,0163 0,0165 0,0167 0,0169 0,0171 0,0172 0,0174 0,0175
Struktur Pasar Impor Dunia 0,0589 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Struktur Persaingan Dunia 0,0606 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tabel 5. Perbandingan Rata-rata Nilai Output Simulasi Skenario 1, Skenario 2, dan Skenario 3 terhadap Simulasi Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
VARIABEL
Nilai Output Nilai Output % Perubahan Nilai Output % Perubahan Nilai Output % Perubahan
Daya Saing Klaster Industri Minyak Atsiri
4,185 4,370 4,43% 4,186 0,02% 3,867 -7,58%
Komoditas Cengkeh
Modal Dasar 1.395.386.923 2.720.615.385 94,97% 1.511.487.692 8,32% (293.175.385) -121,01%
Ukuran Usaha 1 1 0,00% 1 0,00% 1 0,00%
Diversifikasi 0,00 0,00 0,00% 0,00 0,00% 0,30 30,00%
Nilai Keluaran 11.988.769.231 16.792.538.462 40,07% 12.932.615.385 7,87% 21.118.461.538 76,15%
Nilai Tambah 9.427.769.231 13.744.153.846 45,78% 10.214.846.154 8,35% 12.646.769.231 34,14%
Biaya Tenaga Kerja 178.283.077 212.241.538 19,05% 189.280.000 6,17% 179.641.538 0,76%
Aset Tetap 459.734.615 459.734.615 0,00% 497.170.000 8,14% 760.997.692 65,53%
Produktivitas 4,630 5,449 17,69% 4,630 0,02% 2,307 -50,18%
Cakupan Ekspor 0,869 0,869 0,00% 0,869 0,00% 0,869 0,00%
Faktor Intensitas 2.554.846.154 3.041.923.077 19,06% 2.712.538.462 6,17% 2.556.461.538 0,06%
Teknologi 0,70 1,00 42,86% 0,70 0,00% 0,70 0,00%
Nilai Ekspor 64.086.154 64.086.154 0,00% 64.086.154 0,00% 64.086.154 0,00%
Pangsa Pasar Minyak Cengkeh 0,913 0,913 0,00% 0,913 0,00% 0,913 0,00%
Keunggulan Komparatif 51,005 51,005 0,00% 51,005 0,00% 51,005 0,00%
Dinamisasi Ekspor 0,016 0,016 0,00% 0,016 0,00% 0,016 0,00%
Struktur Pasar Impor Dunia 1 1 0,00% 1 0,00% 1 0,00%
Struktur Persaingan Dunia 1 1 0,00% 1 0,00% 1 0,00%
fungsi masing-masing stakeholder tidak dapat didapatkan penurunan nilai daya saing sebesar
dilakukan secara parsial. Stakeholder-stakeholder 7,58%. Terjadinya penurunan ini karena perubahan
tersebut perlu dikembangkan dalam satu kesatuan yang dilakukan pada skenario kebijakan 3
dalam satu klaster industri yang saling mendukung. menyebabkan peningkatan yang besar pada biaya
Hubungan antar stakeholder dalam klaster produksi. Oleh karena itu implementasi skenario 3 ini
membentuk suatu rantai nilai, dimana aktivitas dalam perlu didukung dengan modal yang cukup besar.
rantai nilai ini akan membentuk profit margin pada
minyak cengkeh. Pengelolaan aktivitas rantai nilai
yang baik akan menghasilkan profit margin yang DAFTAR PUSTAKA
optimal.
2. Pada simulasi sistem dinamik yang dilakukan, daya [1] Ma’mun & Suhirman, S. (2008), Karakteristik Minyak
saing klaster industri minyak atsiri komoditas Atsiri Potensial, Balai Penelitian Tanaman Obat dan
cengkeh diukur melalui akumulasi nilai terbobot dari Aromatik.
modal dasar, ukuran perusahaan, diversifikasi, nilai [2] Sianipar, M. (2008), “Reorientasi Kebijakan dalam
keluaran, nilai tambah, biaya tenaga kerja, aset tetap, Pengembangan Industri Minyak Atsiri”, Prosiding
produktivitas, cakupan ekspor, faktor intensitas, dalam Konferensi Nasional Minyak Atsiri 2008,
teknologi, nilai ekspor, pangsa di pasar dunia, Surabaya.
keunggulan komparatif, dinamisasi ekspor, struktur [3] Departemen Perindustrian (2009), Peta Panduan
pasar impor dunia, dan struktur persaingan dunia. (Road Map) Pengembangan Klaster Industri
Interaksi dari parameter-parameter ini menghasilkan Prioritas Industri Kecil dan Menengah Tertentu
peningkatan pada daya saing klaster industri minyak Tahun 2010 – 2014, Departemen Perindustrian,
atsiri komoditas cengkeh. Apabila dilihat pada Jakarta.
masing-masing variabel, nilai daya saing ini bisa [4] Porter, M. E. (1998), Clusters and the New Economic
dioptimalkan lagi. of Competition. Harvard Business Review.
3. Pada desain dan evaluasi kebijakan, dirancang 3 [5] Partiwi, S. G. (2011), Perkembangan Klaster Industri
skenario kebijakan. Skenario kebijakan 1 adalah LHE (IKM) Dalam Rangka Memenuhi Order
peningkatan nilai kontribusi stakeholder. Dari Housing Component Oleh PT. Panasonic Lighting
skenario ini didapatkan peningkatan nilai daya saing Indonesia, Surabaya.
sebesar 4,43%. Skenario kebijakan 2 adalah [6] Mufianah, Rifatul (2013), Analisis Daya Saing Klaster
penambahan kapasitas produksi. Dari skenario 2 ini Industri Minyak Atsiri Berbasis Komoditas Cengkeh
adalah didapatkan peningkatan nilai daya saing di Jawa Timur dengan Pendekatan Sistem Dinamik,
sebesar 0,02%. Skenario kebijakan 3 adalah Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri , Institut
pembangunan industri hilir. Dari skenario 3 Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya