Sie sind auf Seite 1von 20

ANALISIS KOMPETENSI PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN

KINERJA DI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI (BBWS)


CIMANUK-CISANGGARUNG CIREBON

JURNAL SKRIPSI

ALISA AGUSTINA
NPM: 113090018

Dr. IPIK PERMANA, S.IP., M.Si.


SUWARTA, S.Sos., M.Si.

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2017
ANALISIS KOMPETENSI PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN
KINERJA DI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI (BBWS)
CIMANUK-CISANGGARUNG CIREBON

Oleh:
ALISA AGUSTINA
Dr. IPIK PERMANA, S.IP., M.Si.
SUWARTA, S.Sos., M.Si.

ABSTRACT
The title in this research is The Analysis Competence Employee in improving
Performance at Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Cirebon.
This aim of this research to know competence employee at Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Cirebon, the performance of employee in the Balai
Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Cirebon, the obstades that
affect and efforts made to encourage competence employee in improving performance
at Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Cirebon.
The use the method of this research is qualitative method to try give illustation
or explanation about the problem of the research, and explain the data is in a
systematic way based on facts that seemed or as the. The use of the techniques
collecting data is literature studies, observations and interview after that the analyze
the data.
The result this research the competence employee in improving the performance
at Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Cirebon is not
optimal, however it i still need for an increase in the on the expertise employee, the
behavior of work and the personal nature is to do with the job is disciplined employee
and the spirit of work. Then with done in improving the job, the aim of organization will
reached in accordance with what desired.
Keywords: Competence, Performance

2
3

1. PENDAHULUAN perundang-undangan Pegawai


1.1 Latar Belakang Masalah Negeri Sipil yang selanjutnya
Sumber daya manusia merupakan disingkat PNS adalah warga Negara
salah satu faktor yang sangat penting Indonesia yang memnuhi syarat
dan tidak dapat dipisahkan dari suatu tertentu, diangkat sebagai pegawai
organisasi, baik dalam sebuah instansi ASN secara tetap oleh pejabat
atau pun perusahaan. Manusia selalu Pembina kepegawaian untuk
berperan aktif dalam setiap kegiatan menduduki jabatan pemerintahan.”
organisasi, karena manusia menjadi
perencana, pelaku dan penentu Kutipan tersebut diatas dapat
terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan disimpulkan bahwa pegawai negeri sipil
tidak mungkin terwujud tanpa peran adalah unsur aparatur Negara sebagai
aktif manusia meskipun alat-alat yang pelaksana pembangunan.Untuk dapat
dimiliki begitu canggih. melaksanakan tugas dan tanggung
jawab pegawai negeri diperlukan
Kualitas sumber daya manusia efektivitas kerja pegawai yang memadai
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan aturan yang berlaku.
dan teknologi memerlukan strategi yang
tepat sesuai dengan kebutuhan Sumber daya manusia akan
pembangunan, sehingga akan mementukan keberhasilan pelaksanaan
dimungkinkannya peranan manusia kegiatan perusahaan. Untuk itu dalam
yang berkualitas. Semua organisasi atau mencapai tujuan instansi pemeritahan
perusahaan pasti mempunyai standar dibutuhkan kompetensi sumber daya
perilaku yang harus dilakukan dalam manusia yang memadai dalam
hubungannya dengan pekerjaan, baik mendorong kinerja pegawai.
secara tertulis maupun tidak, dan
Kinerja menurut Colquitt, dkk.
menginginkan para pegawai untuk
(dalam Wibowo 2014:2) adalah nilai
mematuhinya sebagai upaya untuk
serangkaian perilaku pekerja yang
meningkatkan produktivitas.
memberikan kontribusi baik secara
Dalam Undang-Undang Nomor 5 positif maupun negatif pada
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil penyelesaian tujuan organisasi.
Negara, yang berbunyi:
Maka untuk meningkatkan kinerja
“Aparatur sipil Negara yang pegawai diperlukan kompetensi
selanjutnya disingkat ASN. ASN pegawai yang mendukung dalam
adalah profesi bagi pegawai Negeri pekerjaannya, karena kompetensi
Sipil dan pegawai pemerintah pegawai sangat berpengaruh dalam
dengan perjanjian kerja yang bekerja suatu pekerjaan.
pada instansi pemerintah. Pegawai
Kompetensi menurut Wibowo
Aparatur Sipil Negara yang
(2014:271) adalah suatu kemampuan
selanjutnya disebut dengan pegawai
untuk melaksanakan atau melakukan
ASN adalah pegawai sipil dan
suatu pekerjaan atau tugas yang
pegawai pemerintah dengan
dilandasi atas keterampilan,
perjanjian kerja yang diangkat oleh
pengetahuan, serta didukung oleh sikap
pejabat Pembina kepegawaian yang
kerja yang dituntut oleh pekerjaan
diserahi tugas dalam suatu jabatan
tersebut.
pemerintahan diserahi tugas Negara
lainnya dan dijagi berdasarkan
4

Maka dalam hal pengembangan pengembangan kompetensi. Di


kompetensi tersebut diperlukan pegawai Balai Besar Wilayah Sungai
yang pada dasarnya memiliki niat untuk (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
merubah dirinya agar dapat Cirebon pada dasarnya pegawai
berkembang. Dan diperlukan juga sudah mengetahui standar
organisasi atau perusahaan yang pekerjaan yang harus dilakukan dan
melakukan pengembangan sistem balai juga sudah memberikan
kompetensi dengan melakukan peluang agar kompetensi
pelatihan yang spesifik sesuai dengan pegawainnya dapat berkembang.
bidang yang ditanganinya agar segala Namun ada saja pegawai yang tidak
pekerjaan dapat terselesaikan sesuai memanfaatkan peluang tersebut,
dengan tujuan organisasi atau karena karakteristik pegawai yang
perusahaan. berbeda satu sama lain. Dengan
adanya pelatihan pegawai sesuai
Berdasarkan pengamatan yang pada bidangnya diharapkan
telah penulis lakukan di Balai Besar pegawai dapat menyalurkan ilmu
Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk- yang didapatnya kepada pegawai
Cisanggarung Cirebon ditemukan data lain yang tidak mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan kompetensi tersebut, agar kompetensi pegawai
pegawai dalam meningkatkan kinerja dapat sama-sama belajar dan sama-
yang belum optimal, terlihat dari: sama berkembang.
1. Perekrutan pegawai. Karena hasil Berdasarkan latar belakang
kerja pegawai dapat dilihat dari masalah diatas, maka peneliti tertarik
dasar rekrutmen pegawai atau untuk melakukan penelitian dengan
penerimaan pegawai, pegawai yang judul: “ Analisis Kompetensi Pegawai
diterima pada dasarnya harus Dalam Meningkatkan Kinerja di
memiliki kemampuan seperti yang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
diinginkan organisasi atau Cimanuk-Cisanggarung Cirebon. “
perusahaan agar tidak menghambat
pekerjaan yang akan 1.2 Rumusan Masalah
dilaksanakannya. Kemudian Berdasarkan latar belakang masalah
dengan mengukur kinerja pegawai, di atas, maka penulis merumuskan
yaitu dengan melihat apakah masalah tersebut adalah: “Kompetensi
perkerjaan diselesaikan dengan pegawai dalam meningkatkan kinerja di
baik atau tidak, bila pekerjaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
selesai dengan baik maka Cimanuk-Cisanggarung Cirebon belum
kompentensi yang dimiliki pun optimal”.
baik, bila sudah sesuai harapan
organisasi atau perusahaan maka 1.3 Identifikasi Masalah
pegawai tersebut bisa mendapatkan Berdasarkan identifikasi masalah di
penghargaan atas pekerjaannya. atas maka identifikasi masalah adalah
Dengan hal tersebut maka sebagai berikut:
kompetensi pegawai akan sedikit
demi sedikit meningkat. Namun di 1. Bagaimana kompetensi pegawai di
lapangan masih ada pegawai yang Balai Besar Wilayah Sungai
memliki latar belakang pendidikan (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
berbanding dengan apa yang Cirebon?
dikerjakannya. 2. Bagaimana kinerja pegawai di
2. Adanya pegawai yang tidak Balai Besar Wilayah Sungai
memanfaatkan peluang dalam
5

(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung b. Diharapkan dapat dijadikan sebagai


Cirebon? bahan masukan tentang kompetensi
3. Hambatan-hambatan apa saja yang pegawai dalam meningkatkan
mempengaruhi kompetensi kinerja di Balai Besar Wilayah
pegawai dalam meningkatkan Sungai (BBWS) Cimanuk-
kinerja di Balai Besar Wilayah Cisanggarung Cirebon beserta
Sungai (BBWS) Cimanuk- pegawai yang terkait.
Cisanggarung Cirebon?
4. Upaya-upaya apa saja yang 1.6 Kerangka Pemikiran
dilakukan untuk mendorong Menurut Sutrisno (2016:203)
kompetensi pegawai dalam Kompetensi adalah suatu kemampuan
meningkatkan kinerja di Balai yang dilandasi oleh keterampilan dan
Besar Wilayah Sungai (BBWS) pengetahuan yang didukung oleh sikap
Cimanuk-Cisanggarung Cirebon? kerja serta penerapannya dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan di
1.4 Tujuan Penelitian tempat kerja yang mengacu pada
Berdasarkan identifikasi masalah di persyaratan kerja yang ditetapkan.
atas maka tujuan penelitian adalah:
Sedangkan menurut Edison, dkk.
1. Untuk mengetahui kompetensi (2016:142) kompetensi adalah
pegawai di Balai Besar Wilayah kemampuan individu untuk
Sungai (BBWS) Cimanuk- melaksanakan suatu pekerjaan dengan
Cisanggarung Cirebon. benar dan memiliki keunggulan yang
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai didasarkan pada hal-hal yang
di Balai Besar Wilayah Sungai menyangkut pengetahuan (knowledge),
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung keahlian (skill) dan sikap (attitude).
Cirebon.
3. Untuk mengetahui hambatan- Sedangkan Spencer dan Spencer
hambatan apa saja yang (dalam Wibowo, 2014:272) menyatakan
mempengaruhi kompetensi bahwa:
pegawai dalam meningkatkan
Kompetensi merupakan landasan
kinerja di Balai Besar Wilayah
dasar karakteristik orang dan
Sungai (BBWS) Cimanuk-
mengindikasikan cara berperilaku
Cisanggarung Cirebon.
atau berfikir, menyamakan situasi,
4. Untuk mengetahui upaya-upaya apa
dan mendukung untuk periode waktu
saja yang dilakukan untuk
cukup lama.
mendorong kompetensi pegawai
dalam meningkatkan kinerja di Terdapat lima tipe karakteristik
Balai Besar Wilayah Sungai kompetensi, yaitu sebagai berikut:
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
Cirebon. 1. Motif
2. Sifat
1.5 Kegunaan Penelitian 3. Konsep diri
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan 4. Pengetahuan
dapat menjadi masukan dan bahan 5. Keterampilan
referensi yang berguna dalam
pengembangan penelitian dibidang Menurut Edison, dkk. (2016:145)
Ilmu Administrasi Negara seorang pegawai harus memiliki unsur-
khususnya bagi mahasiswa. Dan unsur sebagai berikut:
hasil penelitian juga dapat 1. Pengetahuan.
menambah wawasan bagi peneliti.
6

2. Keahlian. Sungai (BBWS) Cimanuk


3. Sikap. Cisanggarung Cirebon. Dengan adanya
kompetensi yang baik maka akan
Kompetensi yang harus dikuasi menghasilkan kinerja yang baik pula. Di
oleh sumber daya manusia perlu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
dinyatakan sedemikian rupa agar dapat Cimanuk Cisanggarung Cirebon bila
dinilai, sebagai wujud pelaksanaan didasarkan pada pendidikan masih
tugas yang mengacu pada pengalaman banyak pegawai yang memiliki
langsung. Penilaian terhadap pendidikan terakhir
pencapaian kompetensi perlu SMA/SMK/Sederajat. Namun bila
dilakukakn secara objektif, berdasarkan untuk pejabat/kepala setiap bidangnya
kinerja para pegawai yang ada didalam diharuskan memiliki pendidikan
organisasi, dengan bukti penguasaan terakhir minimal S1. Kompetensi
mereka terhadap pengetahuan, pegawai tidak hanya dapat dilihat dari
keterampilan, nilai, dan sikap sebagai pendidikan terakhir pegawainnya saja,
hasil belajar sehingga dapat namun dilihat pula dari kemampuan,
meningkatkan kinerja pegawai. keahlian, dan sikap dari pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Dan di
Kinerja menurut Gibson, dkk.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
(dalam Wibowo, 2014:2) adalah hasil
Cimanuk Cisanggarung Cirebon
dari pekerjaan yang berkaitan dengan
diperlukan peningkatan kompetensi
tujuan organisasi seperti kualitas,
agar pegawai menjadi lebih ahli lagi
efisisensi dan kriteria lain dari
dalam menangani segala pekerjaanya
efektivitas.
demi mencapai tujuan yang telah
Secara umum, menurut Wirawan, ditetapkan.
(2012:54) dimensi kinerja dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis, 1.7 Definisi Dan Operasionalisasi
yaitu: Konsep Penelitian
Analisis adalah pengamatan yang
1. Hasil Kerja dilakukan oleh peneliti untuk
2. Perilaku kerja mengamati bagaimana keadaan pegawai
3. Sifat pribadi yang ada dalam melakukan pekerjaannya di Balai
hubungannya dengan pekerjaan Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Cimanuk-Cisanggarung Cirebon.
Pada penelitian ini peneliti
bermaksud untuk melakukan penelitian Kompetensi adalah kemampuan
dengan melibatkan pegawai di Kantor pegawai Balai Besar Wilayah Sungai
Induk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
(BBWS) Cimanuk Cisanggarung Cirebon untuk dapat menjalankan
Cirebon saja. Dengan banyaknya bidang tugasnya sesuai dengan keahlian
pekerjaan yang ditangani menjadikan bidangnya masing-masing.
pegawai harus memiliki kemampuan
dalam setiap pekerjaannya, namun Untuk memenuhi unsur
masih ada saja pegawai yang bekerja kompetensi, pegawai harus memiliki
tidak pada latar belakang pendidikannya unsur-unsur sebagai berikut:
sehingga mengalami kesulitan dalam
1. Pengetahuan
menyelesaikan pekerjaan.
2. Keahlian
Kompetensi pegawai mempunyai 3. Sikap
peran penting dalam meningkatkan Pegawai adalah seseorang yang
kinerja pegawai di Balai Besar Wilayah bekerja pada suatu instansi yang
7

pekerjaannya dilakukan berdasarkan 1.8.2 Informan Dan Teknik


perjanjian dan kesepakatan kerja untuk Pemilihan Informan
mencapai tujuan kerja. Dalam penelitian ini peneliti
Kinerja adalah hasil dari suatu menggunakan teknik pemilihan
proses yang mangacu dan diukur selama informan dengan menggunakan teknik
periode waktu tertentu berdasarkan purposif. Dalam teknik ini peneliti
ketentuan atau kesepakatan yang telah memilih dan menetapkan secara sengaja
ditetapkan sebelumnya. beberapa informan yang dinilai
berkompeten yaitu yang benar-benar
Dimensi kinerja dapat memahami masalah yang diteliti.
dikelompokkan menjadi tiga jenis, Dalam penelitian ini peneliti
yaitu: menentukan informan sebagai berikut:
1. Kepala SubBagian Kepegawaian
1. Hasil Kerja.
Balai Besar Wilayah Sungai
2. Perilaku kerja.
(BBWS) Cimanuk Cisanggarung
3. Sifat pribadi yang ada
Cirebon sebagai informan kunci.
hubungannya dengan pekerjaan.
2. Pegawai di Kantor Induk Balai
Balai Besar Wilayah Sungai
Besar Wilayah Sungai (BBWS)
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
Cimanuk Cisanggarung Cirebon
Cirebon adalah instansi pemerintah
sebagai informan pendukung.
yang berada dalam kewenangan pusat,
yang bergerak di bidang Sumber Daya
1.8.3 Teknik Pengumpulan Data
Air, di bawah Kementrian Pekerjaan
Teknik pengumpulan data dalam
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
penelitian ini adalah:
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Lapangan
1.8 Metode Penelitian
a. Observasi
1.8.1 Metode Penelitian yang
b. Wawancara
digunakan
Alat pengumpul data yang
Metode penelitian yang digunakan
digunakan dalam penelitian ini,
dalam penelitian ini adalah
khususnya di dalam melakukan
menggunakan metode penelitian
wawancara adalah:
kualitatif untuk menggambarkan
1. Buku catatan berfungsi untuk
kompetensi pegawai dalam
mencatat percakapan dengan
meningkatkan kinerja di Balai Besar
sumber data.
Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk
2. Alat perekam berfungsi untuk
Cisanggarung yang belum optimal.
merekam percakapan agar
Menurut Moleong (2014:6)
informasi yang didapatkan lengkap
menjelaskan bahwa:
dan sesuai dengan yang
Penelitian kualitatif adalah penelitian
disampaikan informan.
yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami
1.8.4 Teknik Pengujian Keabsahan
oleh subjek penelitian misalnya
Data
perilaku, persepsi, motivasi,
Dalam penelitian ini menggunakan
tindakan, dan lain-lain secara
teknik pemeriksaan dengan
holistik, dan dengan cara deskripsi
memanfaatkan penggunaan sumber.
dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
Menurut Patton (dalam Moleong,
pada suatu konteks khusus yang
2014:330) Triangulasi dengan sumber,
alamiah dan dengan memanfaatkan
berarti membandingkan dan mengecek
berbagai metode ilmiah.
balik derajat kepercayaan suatu
8

informasi yang diperoleh melalui waktu 1. Letak yang strategis dan terjangkau
dan alat yang berbeda dalam penelitian oleh peneliti.
kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan 2. Banyaknya sumber-sumber atau
jalan: data penelitian yang mudah
1. Membandingkan data hasil didapat.
pengamatan dengan data hasil 3. Adanya permasalahan yang dapat
wawancara. diteliti.
2. Membandingkan apa yang
dikatakan orang didepan umum 1.9.2 Jadwal Penelitian
dengan apa yang dikatakannya Penelitian ini akan dilakukan
secara pribadi. dengan tiga tahap, yaitu tahap
3. Membandingkan apa yang persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
dikatakan orang-orang tentang penyusunan laporan. Penelitian ini
situasi penelitian dengan apa yang diharapkan dapat diselesaikan dalam
dikatakannya sepanjang waktu. waktu empat bulan terhitung mulai dari
4. Membandingkan keadaan dan bulan Maret 2017 sampai dengan Juli
perspektif seseorang dengan 2017.
berbagai pendapat dan pandangan
orang seperti rakyat biasa, orang 2. TINJAUAN PUSTAKA
yang berpendidikan menengah atau 2.1 Kompetensi
tinggi, orang berada, orang 2.1.1 Pengertian Kompetensi
pemerintahan. Kompetensi sebagai kemampuan
5. Membandingkan hasil wawancara seseorang untuk menghasilkan pada
dengan isi suatu dokumen yang tingkat yang memuaskan di tempat
berkaitan. kerja, termasuk diantaranya kemampuan
seseorang untuk mentransfer atau
1.8.5 Teknik Analisis Data mengaplikasikan keterampilan dan
Analisis Data yang digunakan pengetahuan tersebut dalam situasi yang
adalah analisis data kualitatif. Data baru dan meningkatkan manfaat yang
yang muncul dalam kualitatif adalah disepakati. Peningkatan kemampuan
kata-kata yang dikumpulkan melalui merupakan strategi yang diarahkan
berbagai macam cara (observasi, untuk meningkatkan efisiensi,
wawancara, intisari dokumen dan lain- efektivitas dan sikap tanggap dalam
lain) dan diproses sebelum digunakan rangka peningkatan kinerja organisasi.
melalui pencatatan. Analisis data
kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan Kompetensi merupakan
yang terjadi secara bersamaan yaitu : karakteristik yang mendasar pada setiap
reduksi data, penyajian data dan individu yang dihubungkan dengan
penarikan kesimpulan. kriteria yang direferensikan terhadap
1. Reduksi Data kinerja yang unggul atau efektif dalam
2. Penyajian Data sebuah pekerjaan atau situasi.
3. Penarikan Kesimpulan
Menurut Wibowo (2014:271)
Kompetensi adalah suatu kemampuan
1.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian
untuk melaksanakan atau melakukan
1.9.1 Lokasi Penelitian
suatu pekerjaan atau tugas yang
Pelaksanaan penelitian ini lakukan
dilandasi atas keterampilan dan
di Balai Besar Wilayah Sungai
pengetahuan serta didukung oleh sikap
Cimanuk-Cisanggarung Cirebon.
yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Adapun alasan mengambil lokasi
penelitian ini yaitu:
9

Kompetensi menunjukkan merupakan ciri fisik kompetensi


keterampilan atau pengetahuan yang seorang pilot tempur.
dicirikan oleh profesionalisme dalam 3. Konsep diri adalah sikap, nila-nilai
suatu bidang tertentu sebagai sesuatu atau citra diri seseorang. Percaya
yang terpenting, sebagai unggulan diri merupakan keyakinan oranf
bidang tersebut. bahwa mereka dapat efektif dalam
hampir setiap situasi adalah bagian
Menurut Edison, dkk. (2016:143) dari konsep diri orang.
kompetensi adalah kemampuan individu 4. Pengetahuan adalah informasi yang
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dimiliki orang dalam bidang
dengan benar dan memiliki keunggulan spesifik.
yang didasarkan pada hal-hal yang 5. Keterampilan adalah kemampuan
menyangkut pengetahuan, keahlian, dan mengerjakan tugas fisik atau mental
sikap. tertentu. Kompetensi mental atau
keterampilan kognitif termasuk
Dari uraian pengertian diatas, dapat
berpikir analistis dan konseptual.
disimpulkan bahwa kompetensi yaitu
sifat dasar yang dimiliki seseorang atau
2.1.3 Dimensi Kompetensi
bagian dari kepribadian seseorang serta
Menurut Edison, dkk. (2016:145),
memiliki perilaku yang baik pada
dimensi kompetensi yang harus dimiliki
berbagai keadaan dan tugas pekerjaan
oleh semua individu dapat
sebagai dorongan untuk mencapai
dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
prestasi dan keinginan berusaha agar
sebagai berikut:
melaksanakan tugas secara efektif
1. Pengetahuan.Memiliki pengetahuan
dengan kemampuan yang berbeda-beda
yang didapatkan dari belajar secara
pada setiap individu.
formal atau dari pelatihan-pelatihan
atau kursus-kursus yang terkait
2.1.2 Karakteristik Kompetensi
dengan bidang pekerjaan yang
Menurut Spencer dan Spencer ditanganinya.
(dalam Wibowo, 2014:272) menyatakan 2. Keahlian. Memiliki keahlian
bahwa kompetensi merupakan landasan terhadap bidang pekerjaan yang
dasar karakteristik orang dan ditanganinya dan mampu
mengindikasikan cara berprilaku atau menanganinya secara detail. Meski
berfikir, menyamakan situasi dan demikian, selain ahli ia harus
mendukung untuk periode waktu cukup memiliki kemampuan memecahkan
lama. masalah dan menyelesaikan sesuatu
dengan cepat dan efisien.
Terdapat lima karakteristik 3. Sikap. Menjunjung tinggi etika
kompetensi, yaitu sebagai berikut: organisasi, dan memiliki sikap
positif (ramah dan sopan) dalam
1. Motif adalah sesuatu yang secara bertindak. Sikap ini tidak bisa
konsisten dipikirkan atau dipisahkan dari tugas seseorang
diinginkan orang yang dalam melaksanakan pekerjaan
menyebabkan tindakan. Motif dengan benar dan sikap ini
mendorong, mengarahkan dan merupakan elemen penting bagi
memilih perilaku menuju tindakan usaha jasa/pelayanan, bahkan
atau tujuan tertentu. memiliki pengaruh terhadap citra
2. Sifat adalah karakteristik fisik dan perusahaan/organisasi.
respons yang konsisten terhadap
situasi atau informasi. Kecepatan
reaksi dan ketajaman mata
10

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi g. Proses organisasional yang


Kompetensi mengembangkan pemimpin
Kompetensi bukan merupakan secara langsung mempengaruhi
kemampuan yang tidak dapat kompetensi kepemimpinan.
dipengaruhi. Michael Zwell (dalam
Wibowo, 2014:283) mengungkapkan 2.1.5 Manajemen Sumber Daya
bahwa tedapat beberapa faktor yang Manusia Berbasis Kompetensi
dapat mempengaruhi kecakapan Kondisi lingkungan bisnis dimasa
kompetensi seseorang, yaitu sebagai depan menunjukkan meningkatnya
berikut: teknologi dan perubahan sosial. Disatu
sisi harus nengikuti perkembangan
1. Keyakinan dan nilai-nilai teknologi, disisi lain semakin meningkat
2. Keterampilan tanggungjawab sosial organisasi.
3. Pengalaman
4. Karakteristik Kepribadian Sumber daya manusia perlu
5. Motivasi memahami kecenderungan organisasi
6. Isu Emosional multikultural dan keberagaman kultural.
7. Kemampuan Intelektual Disisi lain pekerja dan pelanggan sangat
8. Budaya Organisasi beragam menurut ras, jenis kelamin,
Budaya organisasi memperngaruhi negara dan budaya. Dengan demikian,
kompetensi sumber daya manusia sumber daya manusia perlu memahami
dalam kegiatan sebagai berikut: masalah dalam keragaman budaya.
a. Praktik rekrutmen dan seleksi
karyawan mempertimbangkan Menurut Spencer dan Spencer
siapa diantara pekerja yang (dalam Wibowo, 2014:280) keadaan
dimasukkan dalam organisasi tersebut membuat kompetensi sumber
dan tingkat keahliannya tentang daya manusia semakin penting, baik
kompetensi. bagi eksekutif, manajer maupun
b. Sistem penghargaan pekerja.
mengomunikasikan pada pekerja
1. Bagi Eksekutif
bagaimana organisasi
Kompetensi yang diperlukan bagi
menghargai kompetensi.
eksekutif adalah sebagai berikut:
c. Praktik pengambilan keputusan
a. Berfikir Strategis (Strategic
mempengaruhi kompetensi
Thinking).
dalam memberdayakan orang
b. Perubahan Kepemimpinan
lain, inisiatif, dan memotivasi
(Change Leadership).
orang lain.
c. Manajemen Hubungan
d. Filosofi organisasi-misi, visi dan
(Relationship Management).
nilai-nilai- berhubungan dengan
2. Bagi manajer
semya kompetensi.
Diperlukan kompetensi yang
e. Kebiasaan dan prosedur
memberikan kemampuan dalam
memberi informasi kepada
bidang yang nenunjukkan hal-hal
pekerja tentang berapa banyak
berikut:
kompetensi yang diharapkan.
a. Fleksibilitas( Flexibility).
f. Komitmen pada pelatihan dan
b. Implementasi Perubahan
pengembangan
(Change Implementation).
mengomunikasikan pada pekerja
c. Inovasi Kewirausahaan
tentang pentingnya kompetensi
(Enterpreuneurial Inovation).
tentang pembangunan
berkelanjutan.
11

d. Memahami Hubungan Pelatihan berbasis kompetensi juga


Antarmanusia (Interpersonal mengajarkan perilaku-perilaku
Understanding). positif, seperti keramahan dan
e. Memberdayakan (Empowering). kesopanan.
f. Memfasilitasi Tim (Team 2. Dasar rekrutmen.
Facilitation). Penerimaan pegawai yang selama
g. Kemampuan Menyesuaikan ini lebih didasarkan pada surat
(Portability). keterangan tentang pengalaman dan
3. Bagi Pekerja keahlian diubah ke arah penilaian
Beberapa kompetensi yang berbasis kompetensi.
mencerminkan kemampuan yang 3. Pengukuran kinerja.
perlu dimiliki pekerja antara lain Standar kompetensi dapat dijadikan
adalah sebagai berikut: indikator untuk penilaian kinerja,
a. Fleksibilitas (Flexibility). misalnya dalm mengukur hasil
b. Motivasi Mencari Informasi Dan dengan pertanyaan, apakah hasil
Kemampuan Belajar telah diselesaikan dengan baik
(Information-Seeking secara kualitas dan kuantitas? Jika
Motivation and Ability to "ya", jinerjanya sudah baik. Jika "
Learn). tidak", berarti kinerjanya kurang
c. Motivasi Berprestasi dan ini dapat menjadi umpan balik
(Achievement Motivation) untuk menibgkatkan kompetensi.
mereka dorongan untuk inovasi. 4. Dasar penghargaan.
d. Motivasi Kerja Dalam Tekanan Dengan adanya penilaian berbasis
Waktu (Work Motivation under kompetensi dan kinerja, maka dapat
Time Pressure). dijadikan sebagai salah satu acuan
e. Kesediaan Bekerjasama didalam memberikan penghargaan
(Collaborativeness) merupakan dan untuk mengaitkannya pada
kemampuan. poin kompetensi.
f. Orientasi Pada Pelayanan
Pelanggan (Customer Service 2.1.7 Manfaat Penggunaan
Orientation) merupakan Kompetensi
keinginan membantu. Saat ini konsep kompetensi sudah
mulai diterapkan dalam berbagai aspek
2.1.6 Pengembangan Sistem dari manajemen sumber daya manusia
Berbasis Kompetensi walaupun yang paling banyak adalah
Begitu pentingnya kompetensi pada bidang pelatihan dan
membuat sistem perkembangannya bagi pengembangan, rekrutme dan seleksi,
setiap perusahaan/organisasi yang ingin dan sistem remunerasi.
sukses wajib dan harus dilakukakn
seluas-luasnya, lebih-lebih pada Ruky (dalam Sutrisno, 2016:208),
perusahaan modern saat ini. mengemukakan konsep kompetensi
menjadi semakin populer dan sudah
Menurut Edison, dkk. (2016:144). banyak digunakan oleh perusahaan-
Dasar dalam konsep atau perusahaan besar dengan berbagai
pengembangan sistem berbasis alasan, yaitu:
kompetensi ini adalah sebagai berikut:
1. Memperjelas standar kerja dan
1. Pelatihan yang spesifik. harapan yang ingin dicapai.
Pelatihan-pelatihan diarahkan 2. Alat seleksi karyawan.
secara spesifik sesuai dengan 3. Memaksimalkan produktivitas.
bidang yang ditanganinya.
12

4. Dasar untuk pengembangan sistem selama periode waktu tertentu


remunerasi. berdasarkan ketentuan atau kesepakatan
5. Memudahkan adaptasi terhadap yang telah ditetapkan sebelumnya.
perubahan.
6. Menyelaraskan perilaku kerja 2.2.2 Dimensi Kinerja
dengan nilai-nilai organisasi. Dimensi kinerja merupakan
gambaran kualitas dari suatu aktivitas
2.2 Kinerja pekerjaan yang dapat diukur dengan
2.2.1 Pengetian Kinerja mudah. Sehingga dimensi atau standar
Kinerja memiliki hubungan dengan kinerja adalah ukuran untuk mengukur
kompetensi. Kompetensi masuk dan menentukan apakah kinerja
kedalam faktor internal dalam diri pegawai baik atau buruk.
seorang pegawai, maka dapat
diasumsikan bahwa makin tinggi Menurut Wirawan (2012:54).
kompetensi pegawai maka makin tinggi Secara umum, dimensi kinerja dapat
pula kinerja pegawai. Dan sebaliknya, dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu
makin rendah kompetensi pegawai, hasil kerja, perilaku kerja dan sifat
maka makin rendah pula kinerjanya. pribadi yang ada hubungannya dengan
Dalam persaingan dalam dunia kerja pekerjaan. Penjelasannya sebagai
sangat diperlukakan kompetensi berikut:
pegawai yang tinggi karena agar
1. Hasil kerja adalah keluaran kerja
pegawai mampu bersaing dengan
dalam bentuk barang dan jasa yang
pegawai lainnya dalam penyelesaian
dapat dihitung dan diukur kuantitas
pekerjaan.
dan kualitasnya.
Sejalan dengan pendapat menurut 2. Perilaku kerja. Ketika berada
Gibson, dkk. (dalam Wibowo, 2014:2) ditempat kerjanya, seorang
Kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang karyawan mempunyai dua perilaku,
berkaitan dengan tujuan organisasi yaitu perilaku pribadi dan perilaku
seperti kualitas, efisisensi dan kriteria kerja. Perilaku pribadi adalah
lain dari efektivitas. perilaku yang tidak ada
hubungannya dengan pekerjaan,
Sedangkan menurut Mangkunegara misalnya cara berjalan dan cara
(2011:67), kinerja (prestasi kerja) berbicara. Perilaku kerja adalah
adalah hasil kerja secara kualitas dan perilaku karyawan yang ada
kuantitas yang dicapai oleh seorang hubungan dengan pekerjaan,
pegawai dalam melaksanakan tugasnya misalnya: kerja keras karyawan.
sesuai dengan tanggungjawab yang Dengan berperilaku kerja tertentu,
diberikan kepadanya. karyawan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik dan
Sama hal nya pendapat menurut menghasilkan kinerja yang
Wirawan (2012:5), kinerja adalah diharapkan oleh organisasi.
keluaran yang dihasilkan oleh fungsi- 3. Sifat pribadi yang ada hubungannya
fungsi atau indikator-indikator suatu dengan pekerjaan adalah sifat
pekerjaan atau suatu profesi dalam pribadi karyawan yang diperlukan
waktu tertentu. dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sebagai manusia, karyawan
Dapat disimpulakan dari beberapa
mempunyai banyak sifat pribadi
pengertian diatas, bahwa kinerja adalah
yang dibawa sejak lahir dan
hasil dari suatu proses melaksanakan
diperlukan dalam melaksanakan
tanggungjawab pekerjaan yang diukur
pekerjaannya. Sebagai manusia,
13

karyawan mempunyai banyak sifat menunjukkan apa kekurangan


pribadi yang dibawa sejak lahir dan bawahan.
diperoleh ketika dewasa dari
pengalaman kerjanya. Menilai kinerja pegawai/karyawan
dapat dilakukan dengan mengukur
2.2.3 Faktor-Faktor Yang secara kualitatif dan kuantitatif, yaitu
Mempengaruhi Pencapaian dengan melihat kontribusi dan prestasi
Kinerja yang telah diberikannya. Penilaian juga
Menurut Mangkunegara (2011:67), bertujuan untuk mengetahui sejauh
Faktor yang mempengaruhi pencapaian mana perubahan kinerja yang terjadi
kinerja adalah faktor kemampuan dan karena begitu pentingnya penilaian
(ability) dan faktor motivasi ini, maka perlu dilakukakan secara
(motivation). Penjelasannya sebagai berkelanjutan. Kemudian, hasil-hasilnya
berikut: diarsipkan dengan baik sebagai acuan
a. Faktor kemampuan (Ability) dalam memberikan reward atau untuk
b. Faktor motivasi (motivation) penilaian karier.
Manfaat penilaian kinerja, menurut
2.2.4 Penilaian Kinerja
Allen (dalam Wibowo, 2014:193),
Penilaian kinerja ini penting bagi
terdiri dari:
perusahaan/organisasi. Pada saat
bersamaan, pegawai/karyawan juga a. Penilaian kinerja yang dilakukan
membutuhkan feedback untuk dengan berhati-hati dapa membantu
perbaikan-perbaikan dan peningkatan memperbaiki kinerja pekerja
kinerja yang lebih baik. Tidak kalah sepanjang tahun.
penting, perusahaan/organisasi pun b. Proses penilaian yang efektif
perlu menganalisis sistem penilaian merupakan bagian dari manajemen
yang ada, apakah masih relevan atau sumber daya manusia yang dapat
masih ada kekurangan-kekurangan yang membantu organisasi berhasil.
perlu diubah. Bagaimanapu juga, sistem c. Merupakan komponen kunci dari
penilaian kinerja bertujuan memberikan strategi kompetitif.
gambaran dan memacu yang dinilai
untuk tujuan dan kemanjuan Tujuan dari penilaian kinerja,
perusahaan/organisasi. menurut Agus Sunyoto (dalam
Mangkunegara, 2014:10), yaitu:
Menurut Bacal (dalam Wibowo,
2014:187) Penilaian kinerja adalah a. Meningkatkan saling pengertian
proses dengan mana kinerja individual antara karyawan tentang
diukur dan dievaluasi. Penilaian kinerja persyaratan kinerja.
menjawab pertanyaan, seberapa baik b. Mencatat dan mengakui hasil kerja
pekerja berkinerja selama periode seorang karyawan, sehingga
waktu tertentu. mereka termotivasi untuk berbuat
yang lebih baik atau sekurang-
Sedangkan menurut Williams kurangnya berprestasi sama dengan
(dalam Wibowo, 2014:188): prestasi yang terdahulu.
c. Memberikan peluang kepada
Penilaian kinerja tidak lebih dari
karyawan untuk mendiskusikan
merupakan sebuah kartu laporan
keinginan dan aspirasinya dan
yang diberikan oleh atasan kepada
meningkatkan kepedulian terhadap
bawahan, suatu keputusan tentang
karier atau terhadap pekerjaan yang
kecukupan atau kekurangan
diembannya sekarang.
professional. Pada umumnya
14

d. Mendefinisikan atau merumuskan  Tahun 1982-2000 mengalami


kembali sasaran masa depan, perubahan kembali menjadi
sehingga karyawan termotivasi “Proyek Induk Pengembangan
untuk berprestasi sesuai dengan Wilayah Sungai Cimanuk”.
potensinya.  Tahun 2000-2006 “Proyek Induk
e. Memeriksa rencana pelaksanaan Pengembangan Wilayah Sungai
dan pengembangan yang sesuai Cimanuk Cisanggarung”.
dengan kebutuhan pelatihan,  Tahun 2006 - sekarang “Balai
khusus rencana diklat dan Besar Wilayah Sungai Cimanuk-
kemudian menyetujui rencana itu Cisanggarung”.
jika tidak ada hal-hal yang perlu Selain beberapa kali mengalami
diubah. perubahan nama, Balai Besar Wilayah
Sungai Cimanuk-Cisanggarung juga
3. OBJEK PENELITIAN beberapa kali mengalami pergantian
Balai Besar Wilayah Sungai kepala balai sejak awal berdiri hingga
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung sekarang, yaitu sebagai berikut:
merupakan Unit Pelaksana Teknik 1. Prof. Ir. Sutomo Wongsotjitro:
(UPT) pada Direktorat Jenderal Sumber 1968-1970
Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum 2. Drs. H. Moh. Mahfudz:
dan Perumahan Rakyat. 1970-1972
3. Ir. Karman Somawigjaja:
Wilayah kerja BBWS Cimanuk-
1972-1978
Cisanggarung, wilayah sungai
4. Ir. Koesdaryono:
Cimanuk-Cisanggarung, termasuk
1979-1982
klasifikasi wilayah sungai lintas
5. Ir. Bambang Sumantri:
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah,
1982-1988
meliputi wilayah Kabupaten Garut,
6. Ir. Amir Muryadi:
Kabupaten Sumedang, Kabupaten
1988-1989
Majalengka, Kabupaten Indramayu,
7. Ir. Hendratno Remiel, MSc:
Kabupaten Kuningan, Kabupaten
1989-1994
Cirebon, Kota Cirebon dan Kabupaten
8. Ir. Soeradji, Dipl.HE:
Brebes.
1994-1996
Kantor Balai Besar Wilayah Sungai 9. Ir. Ariadi Amin Sudarmo:
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung 1996-2000
Cirebon terletak di Jalan Pemuda No.40 10. Dr. Ir. Moch. Amron, MSc:
Kelurahan Sunyaragi Kecamatan 2000-2001
Kesambi Kota Cirebon 45132. 11. Ir. Suharyono, M.Eng:
2001-2002
BBWS Cimanuk Cisanggarung 12. Ir. Graita Sutadi, MSc:
beberapa kali mengalami perubahan 2002-2008
nama, yaitu: 13. Prijo Sambodo, ME:
2008-2014
 Pada tahun 1968 merupakan proyek 14. Ir. Trisasongko Widianto, Dipl.HE
pertama yaitu Sub Proyek : 2014-2016
Tjimanuk, Proyek P3SA. 15. Mochamad Mazid, ST., Sp.I:
 Tahun 1972-1978 mengalami 2016- Maret 2017
perubahan menjadi “Proyek 16. Ir. Charisal Akdian Manu, M.Si:
Bendungan Djatigede”. Maret 2017-sekarang
 Tahun 1979-1982 “Proyek
Cimanuk”.
15

3.1 Visi dan Misi  Balai Besar dipimpin oleh Kepala


Visi Balai.
Visi dari Balai Besar Wilayah 2. Tugas
Sungai Cimanuk-Cisanggarung adalah Balai Besar Wilayah Sungai
sebagai berikut: mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan sumber daya air di
”Terwujudnya Kemanfaatan wilayah sungai yang meliputi
Sumber Daya Air Yang perencanaan, pelaksanaan
Berkelanjutan Untuk Sebesar-Besar kontribusi, operasi, dan
Kesejahteraan Rakyat”. pemeliharaan dalam rangka
Misi konservasi dan pendayagunaan
Misi dari Balai Besar Wilayah sumber daya air dan pengendaliaan
Sungai Cimanuk-Cisanggarung dalam daya rusak air pada sungai, danau,
mewujudkan Visinya adalah sebagai waduk, bendungan dan tampungan
berikut: air lainnya, irigasi, air tanah, air
baku, rawa, tambak dan pantai serta
 Mengkonservasi SDA secara pengelolaan drainase utama
berkelanjutan; perkotaan.
3. Fungsi
 Mendayagunakan SDA secara a) Penyusunan pola dan rencana
adil serta memenuhi persyaratan pengelolaan sumber daya air
kualitas dan kuantitas untuk pada wilayah sungai;
berbagai kebutuhan masyarakat; b) Penyusunan rencana dan
program, studi kelayakan dan
 Mengendalikan daya rusak air;
perencanaan
 Memberdayakan dan teknis/desain/pengembangan
meningkatkan peran masyarakat sumber daya air;
dan Pemerintah dalam pengelolaan c) Persiapan, penyusunan rencana
SDA dan dokumen pengadaan barang
dan jasa;
 Meningkatkan keterbukaan serta d) Pelaksanaan pengadaan barang
ketersediaan data dan informasi dan jasa serta penetapan
dalam pengelolaan SDA pemenang selaku Unit Layanan
Pengadaan (ULP);
3.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi e) Pegendalian dan pengawasan
Berdasarkan Peraturan Menteri konstruksi pelaksanaan
Pekerjaan Umum Dan Perumahan pembangunan sumber daya air;
Rakyat Republik Indonesia Nomor: f) Penyusunan rencana dan
20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi pelaksanaan pengelolaan
Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis kawasan lindung sumber air
Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan pada wilayah sungai;
Perumahan Rakyat, Balai Besar g) Pengelolaan sumber daya air
Wilayah Sungai Cimanuk yang meliputi konservasi dan
Cisanggarung. pendayagunaan sumber daya air
serta pengendaliaan daya rusak
1. Kedudukan air pada wilayah sungai;
 Balai Besar Wilayah Sungai berada h) Pengelolaan sistem hidrologi;
di bawah dan bertanggungjawab i) Pengelolaan sistem informasi
kepada Direktur Jenderal Sumber sumber daya air;
Daya Air;
16

j) Pelaksanaan operasi dan 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi


pemeliharaan sumber daya air Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
pada wilayah sungai; Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan
k) Pelaksanaan bimbingan teknis Perumahan Rakyat. Balai Besar
pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung
yang menjadi kewenangan termasuk kedalam Balai Basar Wilayah
provinsi dan kabupaten/kota; Sungai Tipe A. Susunan Organisasinya,
l) Penyiapan rekomendasi teknis terdiri atas :
dalam pemberian ijin atas
penyediaan, peruntukan, 1. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai
penggunaan dan pegusahaan Cimanuk-Cisanggarung
sumber daya air pada wilayah 2. Bagian Tata Usaha;
sungai;
Bagian Tata Usaha terdiri dari:
m)Fasilitas kegiatan Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber a. Subbagian Kepegawaian;
Daya Air pada wilayah sungai; b. Subbagian Keuangan dan Umum;
n) Pemberdayaan masyarakat c. Subbagian Pengelolaan Barang
dalam pengelolaan sumber daya Milik Negara.
air; 3. Bidang Perencanaan Umum dan
o) Pelaksanaan penyusunan laporan Program;
akuntansi keuangan dan Bidang Perencanaan Umum dan
akuntansi barang milik Negara Program terdiri dari:
selaku Unit Akuntansi Wilayah; a. Seksi Program;
p) Pelaksanaan pemungutan, b. Seksi Perencanaan Umum
penerimaan dan penggunaan 4. Bidang Pelaksanaan Jaringan
biaya jasa pengelolaan sumber Sumber Air (PJSA);
daya air (BJPSDA) sesuai Bidang Pelaksanaan Jaringan
dengan ketentuan peraturan Sumber Air (PJSA) terdiri dari:
perundang-undangan; a. Seksi Pengendalian Pelaksanaan
q) Pelaksanaan urusan tata usaha Sungai dan Pantai;
dan rumah tangga balai serta b. Seksi Pengendalian Pelaksanaan
koordinasi dengan instansi Danau dan Bendungan
terkait; 5. Bidang Pelaksanaan Jaringan
r) pelaksanaan urusan tata usaha Pemanfaatan Air (PJPA);
dan rumah tangga balai serta Bidang Pelaksanaan Jaringan
komunikasi publik; Pemanfaatan Air (PJPA) terdiri dari:
s) penyusunan perjanjian kinerja a. Seksi Pengendalian Pelaksanaan
dan laporan kinerja Balai; dan Irigasi dan Rawa;
t) menyelenggarakan pemantauan b. Seksi Pengendalian Pelaksanaan
dan pengawasan penggunaan Air Baku dan Air Tanah.
sumber daya air dan penyidikan 6. Bidang Operasi dan Pemeliharaan
tindak pidana bidang sumber (OP);
daya air. Bidang Operasi dan Pemeliharaan
(OP) terdiri dari:
3.3 Struktur Organisasi a. Seksi Perencanaan Operasi dan
Susunan organisasi Balai Besar Pemeliharaan;
Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung b. Seksi Pelaksanaan Operasi dan
berdasarkan Peraturan Menteri Pemeliharaan.
Pekerjaan Umum Dan Perumahan 7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Rakyat Republik Indonesia Nomor: 3.4 Keadaan Pegawai
17

Berdasakan Peraturan Menteri Kompetensi sebagai salah satu


Pekerjaan Umum dan Perumahan faktor penting dalam suatu organisasi
Rakyat Republik Indonesia Nomor: dan juga sebagai salah satu tolak ukur
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi Dan dari kemampuan pegawai. Kompetensi
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis, Balai juga bertujuan untuk mencapai kinerja
Besar Wilayah Sungai mempunyai pegawai yang baik, disiplin kerja
tugas melaksanakan pengelolaan pegawai yang baik demi melancarkan
sumber daya air di wilayah sungai yang tujuan dari organisasi itu.
meliputi perencanaan, pelaksanaan Menurut Edison, dkk. (2016:143)
kontribusi, operasi, dan pemeliharaan kompetensi adalah kemampuan individu
dalam rangka konservasi dan untuk melaksanakan suatu pekerjaan
pendayagunaan sumber daya air dan dengan benar dan memiliki keunggulan
pengendaliaan daya rusak air pada yang didasarkan pada hal-hal yang
sungai, danau, waduk, bendungan dan menyangkut pengetahuan, keahlian, dan
tampungan air lainnya, irigasi, air tanah, sikap.
air baku, rawa, tambak dan pantai serta Kompetensi menunjukkan
pengelolaan drainase utama perkotaan. keterampilan atau pengetahuan yang
dicirikan oleh profesionalisme dalam
Maka untuk mendukung suatu bidang tertentu sebagai sesuatu
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, yang terpenting, sebagai unggulan
Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk- bidang tersebut.
Cisanggarung harus didukung oleh Berdasarkan teori Kompetensi
sumber daya manusia yang memiliki menurut Edison, dkk.(2016:145), bahwa
pengetahuan, keterampilan, keahlian, dalam hal ini kompetensi dapat
berwawasan luas, dan diakukan dengan menggunakan dimensi
bertanggungjawab terhadap tugas dan (1) Pengetahuan; (2) Keahlian; dan (3)
jabatannya, serta berperilaku disiplin Sikap, dengan melakukan wawancara
guna untuk mencapai tujuan organisasi. dengan Kepala Sub Bagian
Kepegawaian sebagai informan Kunci
Di Balai Besar Wiayah Sungai
yang dapat memberikan informasi lebih
Cimanuk-Cisanggarung didukung oleh
jelas dan mendalam dan Pegawai yang
Pegawai Negeri Sipil sebanyak 295
ada di Balai Besar Wilayah Sungai
orang. Yang terdiri dari Golongan V
(BBWS) Cimanuk-Cisanggarung
sebanyak 9 orang atau 3,05 % ,
Cirebon sebagai informan pendukung
golongan III sebanyak 87 orang atau
yang dapat memberikan informasi
29,49 % , golongan II 135 orang atau
tambahan.
45,76 % , dan golongan I sebanyak 64
Dimensi-dimensi tersebut sudah
orang atau 21,70 % .
dilakukan dalam meningkatan
kompetensi pegawai dan sudah
4. HASIL PENELITIAN DAN
dilakukan dengan baik, namun belum
PEMBAHASAN
maksimal sehingga masih perlu adanya
4.1 Kompetensi Pegawai Di Balai
pengawasan dan peningkatan dalam
Besar Besar Wilayah Sungai
pekerjaannya.
Cimanuk-Cisanggarung
Kompetensi merupakan
4.2 Kinerja di Balai Besar Wilayah
karakteristik yang mendasar pada setiap
Sungai Cimanuk-Cisanggarung
individu yang dihubungkan dengan
Organisasi dibentuk untuk dapat
kriteria yang direferensikan terhadap
mencapai tujuan yang telah ditentukan
kinerja yang unggul atau efektif dalam
sebelumnya. Untuk dapat mencapai
sebuah pekerjaan atau situasi.
tujuan tersebut, diperlukan peranan
18

pegawai. Peran tersebut merupakan 2. Kurangnya disiplin kerja pegawai.


kumpulan tanggung jawab dan tugas Dengan adanya tuntutan waktu
yang harus dilaksanakan dengan sebaik- dalam penyelesaian tugas dan
baiknya. Tugas dan tanggung jawab tanggung jawab maka perlu adanya
tersebut akan dapat dilaksanakan peningkatan disiplin dalam bekerja.
dengan baik jika pegawai memiliki 3. Kurangnya penguasaan
kinerja yang memadai. pengetahuan dan kemampuan
pegawai dalam bekerja, misalnya
Kinerja memiliki hubungan dengan masih adanya pegawai yang tidak
kompetensi. Kompetensi masuk paham dengan apa saja dan
kedalam faktor internal dalam diri bagaimana dalam menghadapi
seorang pegawai, maka dapat pekerjaannya.
diasumsikan bahwa makin tinggi
kompetensi pegawai maka makin tinggi 4.4 Upaya-Upaya Yang Dilakukan
pula kinerja pegawai. Dan sebaliknya, Untuk Mendorong Kompetensi
makin rendah kompetensi pegawai, Pegawai Dalam Meningkatkan
maka makin rendah pula kinerjanya. Kinerja Di Balai Besar Wilayah
Sungai Cimanuk-Cisanggarung
Berdasarkan teori Kinerja menurut
Adapun upaya yang dilakukan
Wirawan (2012:55) bahwa secara
dalam mendorong kompetensi pegawai
umum, dimensi dari kinerja dapat
dalam meningkatkan kinerja di Balai
dikelompokkan menjadi tiga jenis,
Besar Wilayah Sungai Cimanuk-
yaitu: (1) Hasil kerja; (2) Perilaku kerja;
Cisanggarung, sebagai berikut:
dan (3) Sifat pribadi yang ada
1. Pimpinan melakukan arahan
hubungannya dengan pekerjaan. Dalam
kepada pegawai secara terus
dimensi tersebut masih perlu adanya
menerus, dengan memberikan
peningkatan agar pegawai mampu
motivasi kepada pegawai, dengan
bekerja dengan baik, seperti
cara pemberian penghargaan guna
meningkatkan perilaku kerja pegawai
meningkatkan kualitas
yaitu disiplin pegawai dalam bekerja
pekerjaannya.
dan meningkatkan sifat pribadi pegawai
2. Mengadakan pegawasan kepada
yang ada hubungannya dengan
pegawai agar mampu bersikap
pekerjaan yaitu semangat kerja agar
sesuai aturan yang sudah ditetapkan
pekerjaan dapat tercapai sesuai dengan
dan tidak bertindak semaunya
yang sudah ditentukan.
sendiri.
3. Peningkatan pengetahuan dan
4.3 Hambatan-hambatan Yang
kemampuan pegawai dengan cara
Mempengaruhi Kompetensi
diikutsertakan pada diklat yang
Pegawai Dalam Meningkatkan
berguna menambah pengetahuan
Kinerja Di Balai Besar Wilayah
kepada pegawai tersebut dalam
Sungai Cimanuk-Cisanggarung
bekerja, sehingga tidak terjadi
Adapun hambatan yang terdapat di
kesalahan lagi dalam bekerja.
Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-
Kemudian diadakan evaluasi dalam
Cisanggarung dalam upaya
berkerja sehingga terlihat pegawai
mempengaruhi kompetensi pegawai
yang memiliki kemajuan dalam
dalam meningkatkan kinerja, antara lain
bekerja dan tidak memiliki
sebagai berikut:
kemajuan.
1. Semangat kerja pegawai menurun
akibat timbulnya kejenuhan dalam
bekerja.
19

5. KESIMPULAN DAN SARAN penyelesaian tugas dan


5.1 Kesimpulan tanggung jawab maka perlu
Hasil penelitian dan pembahasan adanya peningkatan disiplin
yang telah dikemukakan mengenai dalam bekerja.
kompetensi pegawai dalam c. Kurangnya penguasaan
meningkatkan kinerja di Balai Besar pengetahuan dan kemampuan
Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk- pegawai dalam bekerja,
Cisanggarung Cirebon, dapat diambil misalnya masih adanya
kesimpulan sebagai berikut: pegawai yang tidak paham
dengan apa saja dan bagaimana
1. Kompetensi pegawai dapat dilihat dalam menghadapi
dari dimensi kompetensi yang pekerjaannya.
terdiri dari pengetahuan, keahlian, 4. Upaya yang dilakukan dalam
dan sikap. Dari beberapa dimensi mendorong kompetensi pegawai
kompetensi tersebut yang masih dalam meningkatkan kinerja di
perlu adanya peningkatan yaitu Balai Besar Wilayah Sungai
keahlian pegawai karena masih Cimanuk-Cisanggarung, sebagai
adanya pegawai yang bekerja tidak berikut:
sesuai dengan kemampuannya atau a. Pimpinan melakukan arahan
tidak sesuai standar pegawai yang kepada pegawai secara terus
dibutuhkan. menerus, dengan memberikan
2. Dimensi kinerja yang terdiri dari motivasi kepada pegawai,
hasil kerja, perilaku kerja dan sifat dengan cara pemberian
pribadi yang ada hubungannya penghargaan guna meningkatkan
dengan pekerjaan. Dari beberapa kualitas pekerjaannya.
dimensi tersebut sudah terdapat b. Mengadakan pegawasan kepada
dimensi yang menunjukkan bahwa pegawai agar mampu bersikap
pegawai sudah bekerja dengan sesuai aturan yang sudah
baik. Namun ada pula yang ditetapkan dan tidak bertindak
menunjukkan bahwa semaunya sendiri.
dibutuhkannya peningkatan dalam c. Peningkatan pengetahuan dan
pekerjaan pegawai, seperti perilaku kemampuan pegawai dengan
kerja dan sifat pribadi yang ada cara diikutsertakan pada diklat
hubungannya dengan pekerjaan yang berguna menambah
yaitu disiplin pegawai dan pengetahuan kepada pegawai
semangat kerja. Dengan tersebut dalam bekerja, sehingga
dilakukannya peningkatan maka tidak terjadi kesalahan lagi
tujuan organisasi akan tercapai dalam bekerja. Kemudian
sesuai dengan apa yang diinginkan. diadakan evaluasi dalam
3. Adapun hambatan yang terdapat di berkerja sehingga terlihat
Balai Besar Wilayah Sungai pegawai yang memiliki
Cimanuk-Cisanggarung dalam kemajuan dalam bekerja dan
upaya mempengaruhi kompetensi tidak memiliki kemajuan.
pegawai dalam meningkatkan
kinerja, antara lain sebagai berikut: 5.2 Saran
a. Semangat kerja pegawai Berdasarkan beberapa uraian pada
menurun akibat timbulnya kesimpulan di atas, maka penulis akan
kejenuhan dalam bekerja. mencoba untuk memberikan saran-
b. Kurangnya disiplin kerja saran, sebagai berikut:
pegawai. Dengan adanya
tuntutan waktu dalam
20

1. Agar semangat kerja pegawai Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi


meningkat selain dengan diberi Penelitian Kualitatif. Bandung:
motivasi secara berkelanjutan maka PT. Remaja Rosdakarya.
perlu adanya perbaikan atau
pembenahan suasana lingkungan Prawirosentono, Suyadi Dan
kerja agar timbul semangat baru Primasari, Dewi. 2015.
pada pegawai dan kenyamanan Manajemen Sumber Daya
dalam bekerja juga bertambah. Manusia Kinerja Dan Motivasi
2. Agar timbul disiplin kerja pegawai Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
maka perlu adanya pengawasan
Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian
dari pimpinan sehingga pegawai
Pendidikan: Jenis, Metode, Dan
merasa enggan melakukan
Prosedur. Jakarta: Kencana.
kesalahan. Atau dengan pemberian
penghargaan terhadap pegawai Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
yang rajin dalam bekerjanya dan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
hendaknya diterapkan secara Bandung: Alfabeta.
konsisten agar terjadi peningkatan
kualitas kerja pegawai sehingga Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen
tercapai tujuan organisasi dan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
pemberian sanksi kepada pegawai Prenada Media Group.
yang lalai dalam pekerjaan.
3. Selain diikutsertakannya pegawai Thoha, Miftah. 2016. Manajemen
dalam diklat, pimpinan juga Kepegawaian Sipil Di Indonesia.
memberikan arahan-arahan kepada Jakarta: Prenadamedia Group.
pegawai agar pegawai merasa Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja.
diperhatikan oleh pimpinannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja
1. Buku Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Dharma, Surya. 2013. Manajemen Selambe Empat.
Kinerja. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
2. Sumber Lain
Edison, Emron. dkk. 2016. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Manajemen Sumber Daya tentang Aparatur Sipil Negara.
Manusia. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun
Hasibuan, Malayu S.P. 2013. 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT Bumi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Aksara. Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor:
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2014. 20/PRT/M/2016 Tentang
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Organisasi Dan Tata Kerja Unit
Manusia. Bandung: PT Refika Pelaksana Teknis Di Kementerian
Aditama. Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat.
_______. 2011.Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Das könnte Ihnen auch gefallen