Sie sind auf Seite 1von 16

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Pemerintah Dalam Perdagangan Internasional


Pola kegiatan impor dan ekspor yang terjadi tanpa hambatan disebut perdagangan bebas. Negara
seringkali ikut campur dalam perdagangan dengan memberikan dukungan penuh kepada para pembisnis
domestik untuk kegiatan ekspor. Saat ekonomi sedang terpuruk, pebisnis dan perkeja sering meminta
bantuan pemerintah untuk melindungi mereka dari impor yang dapat menghilangkan pekerjaan mereka
dipasar domestik. Pemerintah membuat peraturan tentang perdagangan bebas karna beberapa factor
yaitu factor politik, ekonomi, budaya atau gabungan dari ketiga faktor tersebut.

2.2 Motif Pemerintah Dalam Perdagangan Internasional


2.2.1 Motif Politik
Pejabat Pemerintah sering membuat kontrak atau keputusan perdagangan dengan motif politik
didalamnya, Hal ini karena dapat berlanjut atau tidaknya karir politik seseorang dapat berdasarkan
dukungan dari orang-orang dan membuat suatu kebijakan atau keputusan perdagangan merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan vote tersebut. Namun, kebijakan perdagangan yang diambil berdasarkan
motif politik biasanya bukan kebijakan yang bisa dipakai untuk jangka panjang. Dalam motif politik, hal
utama yang melatar belakangi intervensi pemerintah dalam perdagangan meliputi :

a. Melindungi Pekerja
Selain peperangan, banyaknya penggangguran merupakan salah satu hal yang membuat suatu
Negara hancur dengan cepat. Dengan adanya perdagangan bebas akan membuat semakin banyak
pengangguran yang ada disuatu Negara, hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang tidak bisa
mengikuti perkembangan jaman dan kurangnya soft skill. Hal yang dapat dilakukan pemerintah
untuk mengurangi adanya pengangguran adalah
 Memberi pelatihan sehingga kemampuan pekerja dan hasil pekerjaan meningkat. Ini
karena negara lain juga akan menawarkan kemampuan pekerja mereka dan hasil kerja
yang lebih baik, sehingga kemampuan dan hasil kerja pegawai dalam negeri harus lebih
baik agar bisa bersaing.
 Dalam hal yang sama kita juga perlu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan
mahasiswa di dalamnya agar setelah lulus memiliki kemampuan yang membantunya
bersaing dan mendapat pekerjaan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi beasiswa
mahasiwa tidak mampu dan membangun lembaga penelitian dan pelatihan di kampus.
 Melindungi karya khas dalam negeri dan karya warga negara Indonesia dengan
memperketat hak cipta dan perlindungan asal produk. Misalnya dengan mematenkan
pola batik dan tenun tradisional agar tidak dijiplak negara lain.
Memberantas korupsi dan pungutan liar agar usaha kecil dapat bersaing dengan
perusahaan besar multinasional dari luar negeri.

1
b. Menjaga Keamanan Nasional
Industri dianggap penting untuk keamanan nasional sering menerima perlindungan yang disponsori
pemerintah. Hal ini berlaku untuk masing-masing impor dan ekspor
 Keamanan Nasional dan Impor
Beberapa barang import harus melalui pengecekan yang ketat demi menjaga keamanan Negara
tersebut. Saat perang terjadi, pemerintah perlu melakukan pengecekan yang ketat terhadap
persediaan yang ada. Pemerintah harus memilki akses terhadap supplier local yang memasok
barang-barang seperti senjata, bahan bakar, dan transportasi (air, darat, udara). Melakukan
intervensi dengan alasan keamanan nasional sangat susah untuk ditentang, terlebih lagi jika hal
tersebut mendapat dukungan dari masyarakat Negara tersebut.

Beberapa Negara mengatakan bahwa alasan mereka memperketat keamanan adalah untuk
melindungi sector pertanian mereka, melindungi sumber makanan adalah hal penting yang
perlu dilakukan saat terjadi perang. Prancis mendapat kritik dari beberapa Negara karena
sangat melindungi sector pertanian mereka. Namun banyak negara maju yang mengekspos
agribisnis kekuatan pasar dan mendorong petani untuk menemukan cara-cara baru untuk
mengelola risiko dan meningkatkan efisiensi. Petani inovatif yang bereksperimen dengan
manajemen yang lebih intensif lahan, pertanian presisi teknologi tinggi, dan penggunaan yang
lebih besar dari bioteknologi.

Perlindungan dari persaingan impor memang memiliki kekurangan. Mungkin yang utama
adalah biaya tambahan terus menghasilkan barang atau menyediakan layanan dalam negeri
yang dapat memasok lebih efisien dari luar negeri. Juga, kebijakan perlindungan dapat tetap di
tempat lebih lama dari yang diperlukan setelah diadopsi. Dengan demikian, para pembuat
kebijakan harus mempertimbangkan dengan benar masalah keamanan nasional sebelum
intervensi dalam perdagangan
 Keamanan Nasional dan Ekspor
Factor keamanan merupakan alasan pemerintah melarang beberapa barang untuk di ekspor ke
Negara lain. Kebanyakan negara industri memiliki badan yang meninjau permintaan untuk
mengekspor teknologi atau produk yang dikatakan memiliki kegunaan ganda/dual uses
(memiliki fungsi ganda yaitu fungsi industry dan militer). Produk yang didesain memiliki dual
uses harus mendapat persetujuan khusus dari pemerintah sebelum bisa di ekspor.

Menurut kebanyakan Negara, produk yang masuk list barang dual uses merupakan produk-
produk yang mengandung material nuklir, peralatan teknologi, bahan kimia dan racun,
beberapa sensor dan laser, dan beberapa peralatan yang berhubungan dengan senjata,
navigasi, aerospace, dan propulsion. Pelarang untuk mengekspor produk dual uses semakin
diperketat pada jaman perang dingin antara Barat dan Uni Soviet.

c. Tanggapan untuk Perdagangan yang Tidak Adil


Banyak peneliti memdebatkan bahwa tidak masuk akal untuk suatu Negara mengizinkan
perdagangan bebas jika Negara lain malah sangat aktif melindungi industry mereka. Pemerintah
2
sering mengancam untuk menutup dermaga/pelabuhan mereka untuk kapal dari negara lain atau
memaksakan tarif yang sangat tinggi terhadap produk mereka jika Negara lain tidak mengakui
beberapa masalah perdagangan yang dianggap tidak adil. Dengan kata lain, Jika pemerintah suatu
Negara menilai Negara lain tidak “bermain jujur”, pemerintah Negara tersebut sering kali akan
mengancam membalas hal tersebut kecuali konsesi sudah dibuat.
d. Gain Influence
Pemerintah negara besar di dunia terlibat dalam perdagangan agar dapat memberikan pengaruh
pada perdagangan bagi negara kecil. US melalui jalan yang panjang untuk menambah dan
menjaga kontrol terhadap segala macam kegiatan yang ada di bagian central, utara, selatan
Amerika, dan Caribbean . Amerika Serikat melarang semua perdagangan dan investasi dari Cuba
sejak 1962 dengan harapan dapat melawan presiden/ketua mereka yang komunis. Di desain
dengan tujuan untuk menekan pemerintahan Cuba agar membuat perubahan, peraturan tersebut
membuat masyarakat Cuba menderita. Namun pada tahun 2008 sudah terjadi perubahan di Cuba,
masyarakat local sudah bisa membeli DVD, menginap di hotel dan menggunakan handphone.

2.2.2 Motif Ekonomi


Walaupun tujuan campur tangan pemerintah biasanya berdasarkan alasan politik dan budaya
namun terdapat alasan ekonomi juga di dalamnya. Hal yang paling sering menjadi alasan ekonomi suatu
Negara untuk mengikuti perdagangan internasional adalah melindungi industry kecil dari persaingan yang
ketat dan mempromosikan strategi perdagangan yang dimiliki.
a. Perlindungan Industri Baru
Menurut argument tentang industry baru, industry negara berkembang membutuhkan
perlindungan dari kompetisi international selama indutrsi masih dalam tahap perkembangan
sampai tahap dimana industry tersebut dianggap dapat bersaing di pasar Internasional. Argumen
ini berdasarkan pemikiran bahwa industry berkembang membutuhkan perlindungan karena
kurva langkah pembelajaran (steep learning curve).

Walaupun konsep ini terlihat menarik, tetapi terdapat beberapa masalah dalam konsep tersebut.
Masalah pertama, argument tersebut membutuhkan pemerintah untuk memberdakan antara
industry yang perlu perlindungan dan tidak. Kedua, perlindungan dari kompetisi international
dapat menyebabkan industry local puas terhadap inovasi yang dicapai. Hal ini dapat membatasi
perusahaan untuk menambah ilmu yang mereka perlukan untuk menjadi lebih kompetitif.

Ketiga, perlindungan dapat menyebabkan perekonomian menjadi tidak lebih baik. Konsumen
sering berakhir untuk membeli produk karena kurangnya pilihan produk, hal ini dapat
menyebabkan pemotongan jumlah produksi atau menambah kualitas. Sementara itu, perusahaan
menjadi kurang kompetitif dan bergantung pada perlindungan. Keempat, argument tentang
industri baru juga menyatakan tidak selamanya perusahaan kecil yang menjanjikan mendapatkan
dana dari pasar modal, dan dengan demikian mereka memerlukan support dana dari pemerintah.
Namun, pasar modal internasional saat ini jauh lebih canggih dari pada di masa lalu, Usaha bisnis
yang menjanjikan biasanya dapat memperoleh dana dari sumber swasta atau sumber pribadi.

3
b. Kebijakan Strategi Perdagangan
Pemerintah dapat membantu perusahaan mengambil keuntungan dari skala ekonomi dan
menjadi penggerak pertama dalam industri. Menjadi penggerak pertama mendapatkan hasil yang
menguntungkan karena skala ekonomi dalam produksi dapat membatasi jumlah perusahaan yang
dapat dipertahankan di industry

Keunggulan Kebijakan Strategi Perdagangan


Pendukung dari Kebijakan perdagangan strategis mengatakan, kebijakan perdagangan strategis
menghasilkan peningkatan pendapatan nasional. Perusahaan seharusnya memperoleh
keuntungan yang baik pada pergerakan pertama dan posisi yang kuat di pasar dunia. Advokat
dunia mengklaim bahwa kebijakan perdagangan strategi membantu Korea Selatan membuat
global konglomerat (yang disebut chaebol) yang dapat mengalahkan kompetitior kecil. Selama
bertahun-tahun, perusahaan pembuatan kapal di Korea Selatan mendapatkan subsidi pemerintah
dan pembiayaan yang murah. Para chaebol membatu Korea Selatan untuk menembus krisis
ekonomi global karena kekuatan pasar mereka.

Kelemahan Kebijakan Strategi Perdagangan


Walaupun kebijakan strategi perdagangan terlihat hanya memiliki keuntungan, strategi ini juga
memiliki kelemahan. Saat bantuan pemerintah yang melimpah untuk perusahaan domestik di
masa lalu menyebabkan inefisiensi dan biaya tinggi untuk perusahaan. Konsesi yang besar dari
pemerintah terhadap serikat pekerja local membuat pembayaran untuk upah karyawan
meningkat dan keuntungan margin perusahaan rendah.
Selain itu, ketika kebijakan diputuskan biasanya bermuatan politik yang mana ditujukan untuk
kepentingan kelompok tertentu yang bisa meraup seluruh keuntungan dari kebijakan yang
diputuskan. Jika hal itu terjadi maka para konsumen bisa mendapatkan barang dengan kualitas
rendah dari yang mereka bisa dapatkan.

2.2.3 Motif Budaya


Pembatasan perdagangan barang dan jasa untuk mencapai tujuan budaya yang paling umum
adalah untuk melindungi identitas nasional. Budaya dan perdagangan yang saling terkait dan sangat
mempengaruhi satu sama lain. Budaya negara secara perlahan berubah oleh paparan dan produk budaya
lain. Hal ini menyebabkan pemerintah membatasi impor ke negaranya untuk menjaga identitas nasional
dan produk yang dapat mengancam kebudayaan yang ada. Prancis salah satu negara yang membatasi
seluruh kegiatan bisnis yang menggunakan bahasa lain, kominukasi pemerintahan, radio dan TV,
pengumuman kepada public harus cocok alternatif Perancis yang tersedia. Canada mengurangi produk
entertain dari Amerika Serikat, Canada 35 persen music yang dimainkan di radio di Canada berasal dari
artis-artis lokal. Faktanya, kebanyakan negara membuat hukum untuk melindungi media mereka untuk
alasan kebudayaan.

Pengaruh Budaya Amerika Serikat, seluruh dunia melihat Amerika Serikat sebagai ancaman
kebudayaan lokal. Alasannya adalah kekuatan global Amerika Serikat di entertaining dan media (seperti :
movies, majalah, music) sangatlah kuat, produk-produk ini sangat familiar untuk konsumen dan membuat
4
beberapa kelompok tertentu untuk mengarahkan para pejabat untuk melindungi mereka dari pengaruh
kebudayaan. Para pengusaha domestik secara mudah dapat bergabung untuk ikut meminta bantuan
perlindungan karena the rhetoric protectionism sering menerima dukungan publik.

Perdagangan Internasional adalah kendaraan dimana bahasa inggris dengan cepat menyusup
budaya bangsa lain. Perdagangan internasional dalam segala macam barang dan jasa mengekpos seluruh
dunia untuk kata-kata baru, ide, produk, dan lifestyle. Selama perdagangan internasional masih berlanjut
untuk pengembangan usaha baru, banyak pemerintah mencoba untuk membatasi efek merugikan bagi
budaya dan ekonomi mereka.

2.3 Strategi Peningkatan Perdagangan Internasional


2.3.1 Subsidi
Bantuan keuangan kepada produsen dalam negeri dalam bentuk pembayaran tunai, pinjaman
bunga rendah, keringanan pajak, mendukung harga produk, atau bentuk lain yang disebut subsidi.
Terlepas dari bentuk pengambilan subsidi, hal ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan dalam
negeri untuk menangkis kompetisi internasional. Ini bisa menjadi persaingan di pasar dalam negeri atau
meningkatkan daya saing di pasar internasional melalui ekspor. Hampir tidak mungkin untuk menghitung
jumlah subsidi negara untuk menawarkan produsernya karena bentuk mereka banyak. Ini membuat
pekerjaan dari World Trade Organization (WTO) menjadi sulit ketika dipanggil untuk menyelesaikan
argumen atas subsidi.

Kritikan terhadap subsidi yang mengatakan bahwa subsidi mendorong ketidakefisiensian dan
kepuasan dengan menutupi biaya yang benar-benar kompetitif terkaitindustri yang mampu menyerap
sendiri. Beberapa mempercayai manfaat dari perusahaan dan industry yang menerima subsidi mereka
tetapi merugikan konsumen karena mereka cenderung dengan membayar pajak penghasilan dan
penjualan.Dengan demikian, meskipun subsidi memberikan bantuan jangka pendek untuk perusahaan
dan industri, yang menjadi pertanyaan apakah mereka membantu warga dalam jangka panjang.

Beberapa pengamat mengatakan sejauh ini efek yang lebih dahsyat adalah dari subsidi petani
dalam mengembangkanpasar negara berkembang.Kita sudah melihat bahwa banyak negara kaya yang
memberikan subsidi kepada petani mereka untuk memastikan pasokan makanan yang cukup bagi
rakyatnya.Subsidi tersebut bernilai miliaran dollar yang menjadikankesulitan (lebih mahal), jika tidak
mungkin, petani dari negara-negara miskin untuk menjual makanan yang mereka subsidikan di pasar
dunia.Bahwa penggabungan nasib petani ini adalah negara mereka dipaksa untuk menghilangkan
hambatan perdagangan oleh organisasi internasional.Konsekuensi ekonomi bagi petani miskin di Afrika,
Asia, dan Amerika Latin adalah pengangguran yang lebih tinggi dan kemiskinan.

2.3.2 Pembiayaan Ekspor


Pemerintah sering mempromosikan ekspor dengan membantu perusahaan membiayai kegiatan
ekspor mereka.Mereka dapat menawarkan pinjaman bahwa sebuah perusahaan bisa menyatakan dalam

5
perubahaan tingkat bunga yang lebih rendah dari harga pasar. Pilihan lainbagi pemerintah untuk
menjamin bahwaakan membayar kembali pinjaman dari perusahaan jika perusahaan harus mengalami
kegagalan pada pembayaran ini disebut jaminan pinjaman.
Banyak negara memiliki lembaga khusus yang didedikasikan untuk membantu perusahaan dalam
negeri mereka agar mendapatkan pembiayaan ekspor.Sebagai contoh PT. Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (LPEI) atau PT. Indonesian Eximbank dibentuk melalui UU No.2 Tahun 2009, disebutkan bahwa
lembaga ini adalah fasilitas yang diberikan kepada badan usaha termasuk perorangan dalam rangka
mendorong kegiatan ekspor nasional
 Memberikan bantuan dalam rangka ekspor, dalam bentuk Pembiayaan, dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa dan/atau usaha lain yang menunjang Ekspor;
 Menyediakan pembiayaan bagi transaksi atau proyek yang dikategorikan tidak dapat dibiayai oleh
perbankan tetapi mempunyai prospek (non-bankable but feasible) untuk peningkatan ekspor
nasional; dan
 Membantu mengatasi hambatan yang dihadapi oleh Bank atau Lembaga Keuangan dalam
penyediaan pembiayaan bagi Eksportir yang secara komersial cukup potensial dan/atau penting
dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Penjaminan, dan Asuransi guna pengembangan

2.3.3 Pembentukan Zona Perdagangan Bersama


Sebagian besar negara mempromosikan perdagangan dengan negara-negara lain dengan
menciptakan wilayah geografis yang disebut zona perdagangan luar negeri (zona perdagangan asing) yang
ditunjuk melalui barang mana yang diizinkan masuk dengan bea masuk yang lebih rendah (pajak) dan/atau
prosedur kepabeanan yang lebih sedikit. Peningkatan lapangan pekerjaan merupakan tujuan yang
dimaksudkan oleh zona perdagangan luar negeri, dengan melakukan perdagangan untuk meningkatkan
produksi. Zona perdagangan Asing berarti wilayah yang di setting agar barang-barang diizinkan untuk
lewat dengan pajak rendah atau prosedur sedikit.Tujuannya adalah meningkatkan perdagangan sekaligus
meningkatkan jumlah tenaga kerja. Bea cukai meningkatkan jumlah harga produksi total dan
meningkatkan selang waktu menuju pasar. Misalnya adalah Restoran McDonal yang mengimpor faktor-
faktor produksi dari tempat lain, kemudian memasang dan di pasarkan didalam Indonesia.

2.4 Pembiayaan Kegiatan Ekonomi Internasional


2.4.1 Agen Pemerintah
Pemerintah selalu memiliki cara untuk melindungi kedaulatan negara agar tetap utuh. Dalam hal
perekonomian internasional khususnya perdagangan internasional, pemerintah dalam beberapa situasi
melakukan intervensi dengan tujuan melindingi pasar domestiknya. Bahasan kali ini akan membahas
mengenai peran pemerintah dalam kegiatan bisnis internasional. Terdapat tiga alasan mengapa
pemerintah mengintervensi pasar, yaitu politik, ekonomi, dan budaya. Alasan politik dibalik intervensi
pemerintah terhadap perdagangan internasional antara lain memproteksi lapangan kerja, melindungi
keamanan nasional, sebagai respon terhadap perilaku dagang negara lain yang dianggap tidak adil, dan
meningkatkan pengaruhnya terhadap negara lain (Daniels et al, 2007:172). Hal yang ditakutkan
pemerintah dan juga masyarakat adalah ketika produk-produk lokal tidak mampu bersaing dengan produk

6
impor yang membanjiri pasaran, yang berakibat pada pengangguran karena perusahaan lokal yang
merugi, yang lebih jauh akan berakibat pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.

Dari segi ekonomi pemerintah mengintervensi pasar sebagai upaya untuk melindungi industri-
industri kecil dan menengah dari kompetisi serta bentuk promosi sebagai kebijakan strategi
perdagangan.Meski demikian terdapat beberapa kelemahan dari strategi proteksionisme ekonomi ini.
Misalnya adalah sulit untuk menentukan industri kecil-menengah seperti apa yang patut mendapatkan
perlindungan, proteksi dari kompetisi internasional membuat para pengusaha cepat puas dan menjadi
kurang kompetitif sehingga kurang adanya poerbaikan kualitas dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.

Dalam bidang kultural, jelas yang dipertahankan adalah identitas nasional (Daniels et al,
2007:176). Budaya secara umum suatu negara dapat terpengaruh dari adanya keterbukaan dari
pertukaran manusia dan produk-produk dari budaya lain, karena keduanya saling berinteraksi dan
berkaitan. Ketika suatu bentuk kebudayaan tidak diinginkan maka pemerintah dapat melakukan
pencegahan dengan cara menghalangi masuknya produk impor. Sementara itu diperlukan beberapa
instrumen dalam rangka turut terjun dalam interaksi perdagangan.Daniels et al (2007) menyebutkan dua
metode, yaitu metode promosi dan metode pembatasan. Metode promosi berarti pemerintah turut
mendukung perdagangan lintas negara melalui beberapa hal seperti subsidi, pembiayaan ekspor, zona
perdagangan asing-foreign trade zone (FTZ), dan agen khusus pemerintah. Subsidi merupakan bantuan
keuangan yang dapat berupa bantuan tunai, pinjaman bungan rendah, potongan pajak dan lain
sebagainya yang diberikan pemerintah dengan tujuan membantu perusahaan lokal untuk dapat bersaing
dengan pesaing internasional melalui biaya produksi yang rendah. Pembiayaan ekspor hampir sama
dengan subsidi, hanya saja perusahaan menerima bantuan supaya dapat mengekspor produknya. FTZ
berarti terdapat beberapa negara yang menggabungkan diri dalam sebuah zona regional geografis dimana
di dalamnya negara-negara anggotanya dapat saling menjual-beli produk tanpa dibatasi oleh pajak.
Kemudian terdapat pula agen yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mempromosikan produk-produk yang
akan diekspor ke negara lain.

Sebaliknya, metode pembatasan justru menjadi penghalang bagi terjadinya perdagangan yang
bebas lintas negara, antara lain tarif, kuota, embargo, penundaan administratif, kontrol nilai mata uang,
dan prasyarat lokal (Daniels et al, 2007:177).Metode ini digunakan dengan maksud untuk melindungi
industri lokal.Batasan tarif berarti pemerintah menetapkan sejumlah tarif untuk setiap barang impor yang
masuk.Kuota berarti pemerintah memberikan batasan berapa banyak jumlah barang tertentu yang boleh
diimpor atau masuk.Embargo berarti pemerintah menetapkan larangan untuk berinteraksi dagang suatu
barang maupun seluruh jenis produksi dengan suatu negara akibat kondisi politik tertentu. Penundaan
administratif bertujuan untuk mendiskriminasi produk tertentu dengan cara seperti mensyaratkan lisensi
khusus atau inspeksi terhadap bahaya produk dan lain sebagainya yang membutuhkan waktu cukup lama
hingga produk tersebut dapat masuk. Kontrol nilai mata uang berarti mempersulit proses konvertibilitas
mata uang melalui persyaratan pembayaran yang harus dipenuhi. Prasyarat lokal berarti produk harus
sedikitnya mengandung faktor-faktor lokal seperti sumberdaya alam maupun tenaga kerja dalam proses
produksinya.

7
2.4.2 Agen Swasta
Pemerintah sebagai penyusun utama (exclusive arrangement) dengan perusahaan swasta, dan
risiko seluruhnya diambil alih oleh Pemerintah. Model ini digunakan di negara - negara seperti Perancis,
Jerman, Belanda, dan Afrika Selatan.Sementara itu, untuk Indonesia yang lebih memegang peranan dalam
pembiayaan kegiatan ekonomi adalah pemerintah.

2.5 Strategi Pengendalian Perdagangan Internasional


2.5.1 Tarif
Terdapat 3 jenis bea, yaitu :
1. Bea ekspor dikenakan atau dipungut oleh pemerintah dari suatu negara yang mengekspor produk.
Suatu negara dapat menggunakan bea sukai ekspor saat pemerintah menganggap harga ekspor
lebih rendah dari yang seharusnya. Negara-negara berkembang yang mengekspor sumber daya
alam berbiaya rendah biasanya memberlakukan bea ekspor ini.
2. Bea transit dikenakan atau dipungut oleh pemerintah suatu negara kepada produk yang melewati
negara tersebut dalam perjalanan menuju tujuan akhirnya. Bea transit ini telah dihapuskan
hampir di seluruh dunia karena perjanjian perdagangan internasional.
3. Bea impor dikenakan oleh pemerintah suatu negara yang mengimpor suatu barang. Bea impor
adalah bea yang paling sering digunakan oleh pemerintah suatu negara saat ini. Selanjutnya bea
impor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Bea Impor Ad Valorem dikenakan sebagai persentase dari harga yang dinyatakan pada
suatu produk impor.
 Bea Impor Spesifik dikenakan sebagai biaya tertentu untuk setiap unit barang impor(diukur
berdasarkan ukuran, berat, dll)
 Bea Impor Gabungan dikenakan pada produk impor dan dihitung sebagian dengan
persentase dari harga yang dinyatakan dan biaya tertentu untuk setiap unitnya.

Alasan suatu negara mengenakan atau memungut bea adalah :


1) Melindungi Produk Lokal
Suatu negara dapat mengenakan bea untuk melindungi produk local. Contohnya, bea impor
meningkatkan biaya dari suatu produk impor sehingga akan meningkatkan daya tarik produk local
atau produk yang di produksi di dalam negeri. Walaupun pengusaha yang menerima perlindungan
bea mendaptkan keuntungan pada harga, namun perlindungan jangka panjang akan
menyebabkan tidak meningkatnya efisiensi dari perusahaan tersebut. Industri yang dilindungi
dapat hancur jika perlidungan mendorong kepuasan dan ketidakefisienan dan kemudian
dilepaskan pada situasi yang berat dan tidak menguntungkan pada perdagangan internasional.
Mexico mulai mengurangi perlindungan bea pada pertengahan tahun 1980 sebagai permulaan
dari negosiasi NAFTA dan banyak pengusaha Mexico mengalami kebangkrutan meskipun telah
berusaha untuk menjadi lebih efisien.
2) Menciptakan Pendapatan

8
Bea adalah salah satu sumber pendapatan negara terutama bagi negara berkembang. Salah satu
alasan utama negara kurang berkembang cenderung memiliki sedikit formal ekonomi local karena
kurangnya kemampuan untuk mencatat transaksi local secara tepat. Kurangnya ketepatan dalam
pencatatan transaksi yang terjadi menyebabkan sulitnya pemungutan pajak. Negara-negara ini
menyelesaikan masalah ini dengan menaikan bea impor dan ekspor. Ketika suatu negara
berkembang, biasanya akan menciptakan porsi yang besar dari pendapatannya dari pajak pada
pemasukan, keuntungan modal dan aktivitas ekonomi.

Pertanyaannya adalah siapa yang diuntungkan dari diberlakukannya bea . Kita telah mengetahui
dua alasan dari diberlakukannya bea yaitu melindungi produk local dan meningkatkan pendapatan
negara. Di permukaannya pemerintah dan produk domestic terlihat diuntungkan. Penulis melihat bea
meningkatkan harga produk karena para importir biasanya mengenakan harga yang lebih tinggi untuk
menutupi biaya dari pajak pajak ini. Makadari itu terhilat bahwa konsumen tidak diuntungkan. Seperti
disebutkan sebelumnya, terdapat bahaya bahwasanya bea akan menciptakan pengusaha local yang tidak
efisien yang mana akan keluar dari bisnis ketika bea impor dicabut.

2.5.2 Kuota
Sebuah larangan terhadap jumlah (diukur dalam unit atau berat) dari sebuah produk yang masuk
atau keluar dari suatu negara disebut kuota. Kuota adalah penahan yang paling sering digunakan
pemerintah untuk membatasi perdagangan internasional setelah bea . Pemerintah biasanya mengelola
sitem ini dengan cara memberikan lisensi kuota bagi perusahaan atau pemerintah negara lain (untuk
kuota impor) dan pengusaha local (untuk kuota ekspor). Biasanya lisensi ini berlaku dari tahun ke tahun.

Alasan untuk Kuota Impor


Sebuah negra mungkin memberlakukan kuota impor karena untuk melindungi pengusaha local
dengan menempatkan batasan pada jumlah barang yang diperbolehkan masuk ke negara tersebut. Hal ini
membantu pengusaha local dalam mempertahankan pangsa pasar dan harga karena tekanan
kompetitifnya berkurang. Dalam kasus ini, pengusaha local diuntungkan karena pasar mereka dilindungi.
Konsumen dalam hal ini dirugikan karena harga yang lebih tinggi dan piihan yang terbatas karena
berkurangnya kompetisi. Pihak lain yang dirugikan mencakup pengusaha local yang dalam produksinya
membutuhkan produk impor yang dikenakan kuota. Biaya total dari produk yang dihasilkan oleh
perusahaan yang bergantung pada barang-barang impor ini akan mengalami kenaikan.

Berdasarkan sejarah, negara-negara mengenakan kuota impor pada produk tekstil dan pakaian
dari negara lain dibawah Perjanjian Multi-Fibre (Multi-Fibre Arrangement). Pada saat kesepakatan ini
berakhir di tahun 2005, banyak perusahan tekstil di negara miskin takut kehilangan pekerjaan atas China.
Tapi beberapa negara yang miliki industry tekstil besar seperti Bangladesh, diuntungkan dari murahnya
tenaga kerja dan keenganan antar pembeli untuk sepenuhnya bergantung pada China atas semua bahan
bakunya.

Alasan untuk Kuota Ekspor

9
Setidaknya terdapat dua alasan mengapa suatu negara mengenakan kuota ekspor pada produk
lokalnya. Pertama, ini dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan produk tersebut di negara asalnya. Ini
adalah alasan utama bagi negara-negara yang mengekspor sumber daya alam yang penting bagi bisnis
local atau keselamatan jangka panjang negara tersebut.

Kedua, sebuah negara mungkin membatasi ekspor sebuah barang untuk membatasi
ketersediaanya di pasar dunia, sehingga meningkatkan harga barang tersebut di pasar internasional. Inih
alasan dibentuk dan beroperasinya OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Organisasi ini
terdiri dari negara-negara Timur Tengah dan Amerika Latin yang berusaha untuk membatasi ketersediaan
minyak mentah dunia untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

Voluntary Expert Restrain/VER (Pembatasan Ekspor Sukarela)


Adalah versi unik dari kuota ekspor. Pembatasan Ekspor Sukarela adalah kuota yang dikenakan
oleh sebuah negara untuk produk eskpornya, yang biasanya dikenakan atas permintaan dari negara lain.
suatu negara biasanya mengenakan VER sebagai respon atas ancaman kuota impor atau larangan total
pada produk impor suatu negara.
Konsumen di negara yang mengenakan kuota ekspor mendapatkan keunutngan dari produk
berharga rendah (dikarenakan ketersediaanya yang tinggi) asalkan pengusaha local tidak mengurangi
produksinya. Produsen di negara pengimpor mendapatkan keuntungan karena barang-barang dari
produsen di negara pengekspor dibatasi, yang mana akan memberikan mereka kesempatan untuk
menaikkan harga. Kuota ekspor merugikan konsumen di negara pengimpor karena mengurangi pilihan
dan harga yang tinggi.

Bea-Kuota
Versi campuran dari pelarangan perdagangan disebut Bea-Kuota. Bea-Kuota adalah bea yang
lebih rendah untuk beberapa barang impor dan bea yang lebih tinggi untuk barang-barang yang melebihi
kuota.Bea-kuota ini digunakan secara intensif dalam perdagangan produk-produk agrikultur. Banyak
negara menggunakan bea-kuota pada 1995 setelah diizinkan oleh WTO (World Trade Organization).

5.2.3 Embargo
Embargo adalah larangan penuh pada perdagangan (impor dan ekspor) pada satu atau lebih
produk pada negara tertentu. Embargo dapat dikenakan pada satu atau beberapa produk atau bisa
sepenenuhnya mengembargo semua produk. Ini adalah hambatan non-tarif paling kuat dan ini biasanya
diterapkan untuk mencapai tujuan politis. Embargo dapat ditentukan oleh sebuah negara atau organisasi
antar negara seperti PBB.

Embargo dideklarasikan oleh sekelompok negara terhadap negara lain untuk mengisolasikannya
dan menyebabkan pemerintah negara tersebut dalam keadaan internal yang sulit. Keadaan yang sulit ini
dapat terjadi akibat pengaruh dari embargo yang menyebabkan ekonomi negara yang dilawan tersebut
menderita karenanya.Embargo biasanya digunakan sebagai hukuman politik bagi pelanggaran terhadap
sebuah kebijakan atau kesepakatan.

10
2.6 Regulasi Negara Tuan Rumah (Host Country)
2.6.1 Penundaan Administrasi
Penundaan administrasi merupakan ketentuan pengendali atau peraturan birokratik yang
dirancang untuk menghambat arus impor yang deras ke dalam suatu negara. Tujuan utamanya adalah
proteksionisme (kebijakan ekonomi yang mengetatkan perdagangan antar negara melalui cara-cara
seperti tariff barang impor, batas kuota dan berbagai peraturan pemerintah yang dirancang untuk
menciptakan persaingan adil(menurut para pendukungnya) antara barang dan jasa impor dan barang dan
jasa dalam negeri).

2.6.2 Pengendalian Mata Uang


Pengendalian mata uang merupakan pembatasan daya konversi suatu mata uang ke dalam
mata uang lainnya atau menetapkan nilai tukar yang tidak menguntungkan bagi pengimpor.

2.6.3 Sistem Perdagangan Internasional


Sistem Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
Negara dengan penduduk Negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pengertian kedua, merupakan
hubungan kegiatan ekonomi antarnegara dengan adanya proses pertukaran barang atau jasa atas dasar
suka rela dan saling menguntungkan.

Sistem perdagangan internasional dilakukan karna tidak ada Negara yang hidup sendiri
maksudnya Negara yang satu membutuhkan Negara yang lainya. Dari sudut pandang ilmu ekonomi,
motivasi dan hubungan antar Negara dianggap sebagai proses alokasi sumberdaya ekonomi antar
negara dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bersama.

Problematika Penanaman Modal Asing


Problematika penanaman modal asing di negara-negara berkembang sangat dipengaruhi dan
menjadi persoalan bagi host country (tuan rumah) sebagai penerima penanaman modal asing hal tersebut
ada kekawatiran dari berbagai pihak. Banyak kasus sengketa penanaman modal asing yang melibatkan
perusahaaan transnational atau MNC dengan negara-negara penerima modal disebabkan adanya sifat
dan corak kegiatan perusahaan transnational yang kurang selaras dengan garis dasar haluan
pembangunan negara-negara penerima modal. Tetapi yang paling penting adalah menerima penanaman
modal asing dari segi keuntungan dan kontribusi nyata penanaman modal terhadap negara penerima
modal sangat tidak memadai bahkan boleh dikatakan antara modal yang ditanamkan dengan hasil
diberikan sangatlah tidak memadai.

Upaya mengantisipasi problematika penanaman modal asing yang cenderung memberikan resiko
yang tidak memberikan manfaat kepada host country (tuan rumah) maka ada hal yang perlu mendapat
perhatian yang intens yakni :
1. Penyediaan sarana kebijakan yang lebih menjamin dan mempermudah pelayanan perizinan
penanaman modal turut pula menjadi salah satu daya tarik bagi pengembangan penanaman
modal kedepan

11
2. Negara tuan rumah dari penerima penanaman modal memfasilitasi dengan berbagai kebijakan
yang mendukung kegiatan ekonomi secara fair, adil tanpa unsur diskriminasi didalamnya.
3. Memberikan iklim penanaman modal sekondusif mungkin, kepastian hukum yang memadai,
perbaikan infrastruktur serta sarana insentifnya.

2.7 Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tarif and Trade/GATT)
Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tariffs and Trade atau GATT) adalah
suatu perjanjian multilateral yang mengatur perdagangan internasional. Berdasarkan tujuan perjanjian ini
adalah "pengurangan substansial atas tarif dan hambatan perdagangan lainnya dan penghapusan
preferensi, berdasarkan asas timbal balik dan saling menguntungkan."

Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) sendiri mempunyai prestasi yang cukup baik di awal
terbentuknya disekitaran tahun 1947 dan 1988 membantu mengurangi tarif rata rata dari 40 persen
mejadi 5 persen dan meningkatkan perdagangan internasional sebanyak 20 kali. Tetapi di pertengahan
tahun 1980 an Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) memiliki banyak kelemahan dari segi
status Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) dan disekitaran tahun 1986 pembicaraan untuk
terbentuknya WTO pun terjadi.

Sejak awal operasinya, pada tahun 1947-1994 GATT telah melakukan 8 putaran perundingan
multilateral di antara negara-negara anggotanya. Pada lima 5 putaran perundingan pertama pembahasan
hanya seputar tariff. Pada putaran ke 8 (Putaran Uruguay) beberapa peraturan dasar dari Perjanjian
Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) yang telah terbentuk dari perundingan putaran sebelumnya
diantara para anggota dimodifikasi dan diupdate. Meskipun berlangsung singkat dan lugas pada putaran
awal, perundingann selanjutnya berjalan cukup rumit, , Putaran ke 8 (Putaran Uruguay) di mulai ditahun
1986 di Punta del Este, putaran ke 8 adalah perundingan terbesar dalam sejarah Perjanjian Umum Tarif
dan Perdagangan (GATT), putaran Uruguay menghasilkan proses yang sangat signifikan dalam mengurangi
hambatan perdagangan, dengan merivisi dan mengupdate Perjanjian Umum Tarif dan Perdagang (GATT)
yang di buat pada tahun 1947, dengan tambahan untuk mengembangkan rencana untuk lebih mengurangi
hambatan perdagangan barang. Perundingan tersebut memodifikasi Perjanjian Umum Tarif dan
Perdagangan (GATT) dengan beberapa cara , dan perundingan di putaran ke 8 inilah yang menghasilkan
WTO

Ada beberapa perjanjian lain selain, Perjanjian Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) :
1. Agreement on Service
Persetujuan Umum tentang Perdagangan Jasa (GATS) adalah perjanjian yang relatif baru. Ini mulai
berlaku pada Januari 1995 sebagai hasil dari negosiasi Putaran Uruguay untuk menyediakan untuk
perpanjangan sistem perdagangan multilateral untuk layanan.
2. Agreement on Intellectual Property
Perjanjian kekayaan intelektual berarti kontrak dieksekusi antara atau di antara kolaborasi lembaga
untuk pembelian dan penjualan hak kekayaan intelektual. Ini menetapkan hak dan tanggung jawab
dari masing-masing lembaga mengenai kekayaan intelektual yang mungkin telah dibuat selama jangka

12
waktu kerjasama
3. Agreement on Agricultural subsidy
Inti dari program reformasi subsidi ekspor adalah komitmen untuk mengurangi jumlah ekspor
bersubsidi, dan jumlah uang yang dihabiskan subsidi ekspor. Perjanjian Pertanian juga terlihat pada
pertanyaan anti-circumvention.

Perdagangan internasional jasa didefinisikan menjadi 4 Pasokan Persetujuan Umum tentang Perdagangan
Jasa (GATS).
 Cross Border supply , yang didefinisikan sebagai pengiriman layanan dari wilayah satu negara ke
dalam wilayah negara lain;
 Consumption abroad , mode ini meliputi penyediaan layanan dari satu negara ke Negara
konsumen jasa dari negara lain;
 Commercial presence , yang meliputi layanan yang diberikan oleh pemasok layanan satu negara
di wilayah negara lain, dan
 Presence of natural person , yang meliputi layanan yang diberikan oleh pemasok pelayanan satu
negara melalui kehadiran orang alami di wilayah negara lain.

2.8 World Trade Organization (WTO)


Pencapaian yang paling luar biasa dari putaran Uruguay ini adalah lahirnya WTO (World Trade
Organization) yang menggantikan GATT. Namun, berbeda dengan pendahulunya, hukum dan
kelembagaan struktur WTO dirancang untuk memungkinkannya WTO memainkan peranan yang jauh
lebih penting dari GATT dalam perdagangan internasional. WTO juga memiliki aturan hukum yang lebih
mengikat dari GATT. WTO sendiri adalah organisasi internasional yang mengatur perdagangan antar
negara, 3 tujuan utama dari WTO adalah untuk membantu arus bebas dari perdangan antar negara, untuk
membantu perundingan pembukaan lanjutan dari pasar, dan menyelesaikan perselisihan perdagangan
antar anggota. Satu komponen kunci dari WTO yang dibawa dari GATT adalah prinsip nondiskriminasi
yang disebut normal trade relation (dahulu disebut “most favored nation status’’) persyaratan saling
menguntungkan satu anggota yang diberlakukan kepada semua anggota lainnya, untuk contohnya, jika
jepang akan mengurangi tarif importnya ke jerman automobile sebanyak 5 persen, maka jepang harus
mengurangi pungutan tarif itu terhadap impor mobil dari semua negara WTO lain sebanyak 5 persen.

Penyelesain sengketa dalam WTO sangat berbeda dengan penyelesain masalah dalam GATT, di
bawah GATT negara dapat mengajukan keluhan terhadap anggota lain dan komite akan mengivestigasi
permasalahan, jika pantas atau disetujui, maka GATT akan mengidentifikasi praktek perdagangan yang
tidak adil dan negara anggota akan menekan pelaku untuk mengubah caranya, tetapi dalam kenyataanya
putusan GATT (biasanya diberikan setelah investigasi yang sangat panjang, terkadang fase investigasi
berlangsung selama bertahun tahun) yang cenderung diabaikan. Berlawanan dengan berbagai perjanjian
dalam WTO yang dasarnya kontrak antara negara-negara anggota yang berkomitmen untuk
mempertahankan kebijakan perdagangan yang adil dan terbuka.

13
Dumping dan WTO, Pengertian Dumping adalah praktek menjual barang di pasar luar negeri
dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri (harga normal). Praktek dumping
dilakukan sejak adanya perdagangan internasional yang merupakan salah satu bentuk dari kebijakan
diskriminasi harga dalam rangka mengoptimalkan keuntungannya. Dengan kebijakan dumping
keuntungan akan dioptimalkan karena pasarnya semakin luas sampai di luar negeri, penumpukan stok
barang yang tidak terjual dapat diatasi, monopoli dalam negeri dapat dipertahankan, dan hal-hal lain yang
dapat meningkatkan keuntungannya.

Pada tahun 2001, Konferensi Tingkat Menteri Keempat yang berlangsung di Doha, Qatar
menghasilkan persetujuan dari negara anggota WTO untuk mengadakan putaran baru yang dikenal
dengan Doha Round. Doha Round disebut juga sebagai Development Round karena hanya membahas
agenda untuk negosiasi yang fokus pada pembangunan bagi negara berkembang di bagian agricultural
karena 70 persen produk export negara berkembang ada di bagian agricultural, dan juga Negosiasi dalam
bidang pertanian terkait dengan liberalisasi perdagangan produk pertanian seperti pengurangan
hambatan perdagangan dan penghapusan subsidi eskpor pertanian.

Pembangunan berkelanjutan dan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup adalah tujuan
mendasar dari WTO.Mereka diabadikan dalam Perjanjian Marrakesh, yang didirikan WTO, dan
melengkapi tujuan WTO untuk mengurangi hambatan perdagangan dan menghilangkan perlakuan
diskriminatif dalam hubungan perdagangan internasional. Meskipun tidak ada perjanjian khusus
menangani lingkungan, di bawah WTO anggota aturan dapat mengadopsi langkah-langkah yang terkait
dengan perdagangan yang bertujuan untuk melindungi lingkungan disediakan sejumlah kondisi untuk
menghindari penyalahgunaan tindakan tersebut untuk tujuan proteksionis terpenuhi.

WTO memberikan kontribusi untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan melalui tujuannya
keterbukaan perdagangan, melalui aturan dan mekanisme penegakan hukum, melalui kerja dalam tubuh
WTO yang berbeda, dan melalui upaya-upaya di bawah Doha Development Agenda.Doha Agenda
termasuk negosiasi tertentu pada perdagangan dan lingkungan dan beberapa tugas yang diberikan
kepada reguler Perdagangan dan Lingkungan Komite.

CONTOH KASUS
Berbeda dari kasus sebelumnya, Jepang berniat gugat Indonesia ke World Trade Organization
(WTO) terkait pelarangan ekspor tambang mentah. Jepang melaporkan Indonesia ke WTO karena
mendapatkan tekanan dari salah satu produsen otomotif terbesar Jepang Mitsubishi.
Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (14 Februari 2014 – 20 Oktober 2014) mengakui,
Jepang keberatan atas aturan pelarangan ekspor tambang mentah. Oleh sebab itu, kehadiran Menlu
Marty di Jepang adalah berupaya keras meminta pengertian pemerintah Jepang atas konsekuensi dari
pelarangan ekspor tambang mentah itu.
Namun, hingga saat ini Jepang belum melaporkan keberatan atas aturan pelarang ekspor
tambang mentah ke Badan Perdagangan Dunia atau WTO.

14
Seperti diketahui, Mitsubhisi menyerap nikel sebagai bahan baku utama di sektor otomotif yang
cukup besar. Data dari Kementerian Keuangan Jepang tercatat, Jepang mengimpor 3,65 juta ton bijih nikel
tahun 2011. Dari jumlah itu sebanyak 1,95 juta ton atau 53% berasal dari Indonesia.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Negara seringkali ikut campur dalam perdagangan dengan memberikan dukungan penuh kepada para
pembisnis domestik untuk kegiatan ekspor. Saat ekonomi sedang terpuruk, pebisnis dan perkeja sering
meminta bantuan pemerintah untuk melindungi mereka dari impor yang dapat menghilangkan pekerjaan
mereka dipasar domestik. Pemerintah membuat peraturan tentang perdagangan bebas karna beberapa
factor yaitu factor politik, ekonomi, budaya atau gabungan dari ketiga faktor tersebut.

Strategi peningkatan perdagangan internasional yaitu dengan memberikan subsidi, menolong


perusahaan dalam pembiayaan ekspor mereka, membentuk zona perdagangan bersama dengan Negara-
negara lainnya. Pembiayaan ekonomi internasional itu berasal dari dua sumber yaitu agen pemerintahan
dan agen swasta, dimana dengan pada agen swasta Pemerintah sebagai penyusun utama (exclusive
arrangement) dengan perusahaan swasta, dan risiko seluruhnya diambil alih oleh Pemerintah. Model ini
digunakan di negara - negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, dan Afrika Selatan.Sementara itu, untuk
Indonesia yang lebih memegang peranan dalam pembbiayaan kegiatan ekonomi adalah pemerintah.

Strategi pemerintah untuk mengendalikan perdagangan internasional yang pertama yaitu dengan
mengenakan tarif atau bea terhadap barang ekspor, impor, maupun varang yang transit di suatu Negara.
Lalu yang kedua adalah pembatasan kuota ekspor dan impor barang atau jasa dalam suatu Negara. Ketiga
yaitu embargo, Embargo adalah larangan penuh pada perdagangan (impor dan ekspor) pada satu atau
lebih produk pada negara tertentu. Embargo dapat dikenakan pada satu atau beberapa produk atau bisa
sepenenuhnya mengembargo semua produk. Embargo dapat ditentukan oleh sebuah negara atau
organisasi antar negara seperti PBB. Regulasi Negara tuan rumah (host country) terdiri dari penundaan
administrasi yang merupakan ketentuan pengendali atau peraturan birokratik yang dirancang untuk
menghambat arus impor yang deras ke dalam suatu Negara, pengendalian nilai mata uang, system
perdagangan internasional,

GATT adalah suatu perjanjian multilateral yang mengatur perdagangan internasional. Berdasarkan
tujuan perjanjian ini adalah "pengurangan substansial atas tarif dan hambatan perdagangan lainnya dan
penghapusan preferensi, berdasarkan asas timbal balik dan saling menguntungkan.". WTO adalah
organisasi internasional yang mengatur perdagangan antar negara, 3 tujuan utama dari WTO adalah untuk
membantu arus bebas dari perdangan antar negara, untuk membantu perundingan pembukaan lanjutan
dari pasar, dan menyelesaikan perselisihan perdagangan antar anggota.

16

Das könnte Ihnen auch gefallen