Sie sind auf Seite 1von 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

J DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BRONCOPNEUMONIA DI RUANG ANGGREK
RSUD AMBARAWA

Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
ANANG SUBANDRIONO
1708229

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2017

Tempat Praktek : Ruang Anggrek, RSUD Ambarawa


Tanggal : 4-11-2017/ pkl 10:00 WIB

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan hari Saptu tanggal 4 November 2017 di ruang Anggrek Rumah
Sakit Ambarawa secara alloanamnesa dan studi dokumentasi.

A. Identitas Klien
1. Nama : An. J
2. Tanggal lahir : 25-04-2012
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Umur : 5 tahun 6 bulan 5 hari
5. Alamat : Bawen, semarang
6. Agama : Islam
7. Suku bangsa : Jawa
8. Pendidikan :-
9. Diagnosa medis : Bronco pnemumonia
10. Tanggal masuk : jum’at , 3 November 2017/ pkl 10:05 WIB

Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. H
2. Hubungan dengan klien : Ayah
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : SMP
5. Alamat : Bawen, semarang

1. Keluhan
Ibu pasien mengatakan anak batuk

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu pasien mengatakan anak panas tinggi, batuk, pilek sejak 2 minggu sebelum masuk
rumah sakit. pada hari sabtu pukul 09:00 WIB, anak sudah dibawa ke bidan diberikan
paracetamol namun panas dan batuk tidak kunjung membaik. Minggu pagi anak di bawa
ke dokter praktik mandiri, kemudian dianjurkan untuk rujuk ke IGD RSUD Ambarawa.
Setelah dilakukan pemeriksaan di IGD RSUD Ambarawa, pasien dianjurkan untuk rawat
inap dan masuk di ruang Anggrek. Di IGD pasien mendapatkan terapi infus RL 10 tpm
dan injeksi PCT 15 ml. suhu 390 C nadi: 98x/menit, RR: 24x/ menit

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ibu pasien mengatakan anak pernah batuk pilek, panas biasa.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu pasien mengatakan anak tidak pernah alergi obat, tidak ada riwayat asma dari
keluarga, tidak terdapat riwayat DM dari keluarga.

5. Persepsi dan Harapan Keluarga Sehubungan dengan Sakit Anak


a. Mengapa keluarga datang ke RS?
Ibu pasien mengatakan datang ke RS agar anak mendapat perawatan lebih lanjut agar
anaknya cepat sembuh.
b. Bagaimana persepsi (apa yang diketahui ) keluarga tentang sakit anaknya?
Ibu pasien mengatakan tidak tahu tentang sakitnya anak, hanya tahu kalau anaknya
panas dan batuk yang tidak kunjung sembuh
c. Apakah sakit anak ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari?
Ibu pasien mengatakan tidak ada perubahan yang siginifikan terhadap kehidupan
sehari-hari, karena setiap hari ibu yang mengasuh anaknya.
d. Harapan apa yang keluarga inginkan selama anak dirawat di RS?
Ibu pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh dan pulang ke rumah.
e. Anak tinggal dengan siapa?
Ibu pasien mengatakan anak tinggal dengan kedua orang tua (ayah dan ibu)
f. Siapa orang yang terpenting bagi anak?
Ibu pasien mengatakan kedua orang tua dekat dengan anak.

6. Kebutuhan Dasar Khusus


a. Kenyamanan istirahat tidur
 Istirahat dan tidur
- Sebelum sakit:
Ibu pasien mengatakan anak tidur nyenyak, 3-4 kali pukul 08:00-10:00;
14:00-16:00; 20:00-05:00; kadang bangun di malam hari.
- Saat sakit:
Ibu pasien mengatakan anak agak rewel, susah tidur karena sesak napas,
kalau tidur sering kebangun.
b. Hygiene personal
Ibu pasien mengatakan anak tidak mandi sehari menggunakan sabun, memotong
kuku jika panjang. Ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB dengan air
mengalir + sabun. Ibu membersihkan botol dengan sabun kemudian direndam di air
panas.
c. Keselamatan
 Pergerakan
Ibu pasien mengatakan tidak ada kesulitan gerak pada anak namun anak
lemas
 Penglihatan
Ibu pasien mengatakan tidak terdapat gangguan penglihatan pada anak, anak
bisa melihat ketika ibu dan keluarga mengajak interaksi
 Pendengaran
Ibu pasien mengatakan tidak terdapat gangguan pendengaran pada anak, anak
merespon ketika ibu memanggil.
 Cairan
Ibu pasien mengatakan anak dirumah minum susu, air putih. Minum 7-8 kali.
Saat sakit anak kurang minum.
 Nutrisi.
Antropometri
a. TB : 75 cm
b. BB sebelum sakit : 15,3 kg
c. BB saat ini : 14,9 kg
 Gaya hidup/pola asuh
Ibu pasien mengatakan anak sering dekat dengan keluarga yang merokok.
 Eliminasi
- BAB
Ibu pasien mengatakan saat sakit anak susah BAB. Ibu pasien mengatakan
sebelum sakit anak BAB 2-3 kali, lembek, warna kekuningan, bau khas
feses.
- BAK
Ibu pasien mengatakan anak BAK 4-5 kali/ hari warna kuning jernih.
 Oksigenasi
Pasien nampak sesak, ada suara ronchi, pasien terpasang kanul 3 L/mnt

 Seksualitas
- Pasien sebelum sakit sering bermain peran, misalny menjadi ibu dan anak
nya adalah boneka
- Pasien mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin anatara laki laki dan
perempuan

7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Anak


- Prenatal : ibu mengatakan mempunyai riwayat darah rendah, tidak mengalami
masalah saat mengandung, ibu selalu memeriksakan kondisi kehamilanya pada
bidan. Ibu mengkonsumsi Fe, vit C.
- Intranatal : bayi lahir normal (spontan per vagina) ditolong oleh dokter dengan
usia kehamilan 36 minggu dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 48 cm.
- Pascanatal: anak lahir dalam kondisi baik dan lengkap, menangis, imunisasi
lengkap.
8. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
1. Kepala
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat luka
- Palpasi : tidak teraba benjolan
2. Mata
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat luka, tidak terdapat benjolan,
konjungtiva anemis.
3. Hidung
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat luka, ada cuping
hidung
- Palpasi : tidak teraba benjolan
4. Mulut
- Inspeksi : membrane mukosa bibir kering, tidak terdapat luka, lidah berwarna
keputihan, tidak sariawan, gigi sudah tumbuh utuh sempurna.

5. Telinga
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat kotoran / cairan yang keluar dari dalam
telinga.
6. Leher
Inspeksi : terdapat benjolan disebelah kanan.
Palpasi : teraba benjolan sebelah kanan, tidak terdapat pembesaran kelenjar
getah bening
7. Dada
- Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak terdapat luka
- Palpasi : tidak teraba benjolan
a. Jantung
- Inspeksi : iktus kordis tidak tampak,
- Palpasi : iktus kordis teraba, N =98 x/menit
- Perkusi : bunyi pekak, batas jantung normal tidak ada pembesaran
- Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 normal, terdengar lub dub.
b. Paru-paru
- Inspeksi : tidak terdapat retraksi dada, terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan, terpasang nasal kanul 3 liter/mnt, RR= 24 x/menit
- Palpasi : teraba pengembangan dada saat inhalasi dan ekshalasi
- Perkusi : bunyi sonor, batas paru-paru normal tidak ada pembesaran
- Auskultasi : terdapat suara ronchi
8. Abdomen
- Inspeksi : tidak terdapat luka atau jejas
- Auskultasi : bising usus 16x/menit.
- Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak terdapat nyeri tekan. Tidak teraba masa
pada kuadran kanan bawah.
- Perkusi : bunyi tympani, anak tidak kembung.
9. Genitalia
- Inspeksi : vagina bersih, tidak terdapat luka.
10. Ekstermitas
a. Atas
- Inspeksi : anak terpasang infus RL pada tangan dekstra di metakarpal,
tidak terdapat luka, warna kulit kuning langsat, tidak terdapat oedem,
capillary refill ≤ 3 detik, turgor kulit elastis, kulit kering, kulit hangat
- Palpasi : kulit teraba hangat. Kekuatan otot : 5 /5
b. Bawah
- Inspeksi : tidak terdapat luka, warna kulit kuning langsat, tidak terdapat
oedem, capillary refill ≤ 3 detik, turgor kulit elastis, kulit kering, kulit
hangat
- Palpasi : kulit teraba hangat. Kekuatan otot : 5 /5
9. Pemeriksaan penunjang
Minggu, 5 November 2017 pkl 08.00 WIB

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP
Hemoglobin 9,8 L g/dl 10,8-15,6
Leukosit 6,3 ribu 4,5-13,5
Eritrosit 5,02 juta 3,2-5,2
Hematokrit 30,7 L % 40-52
Trombosit 319 Ribu 150-400
MCV 61,1 L Mikro m3 82-98
MCH 19,4 L Pg 27-32
RDW 19,3 H % 10-16
MPV 9,5 Mikro m3 7-11
Limfosit 1,06 L 10^3/mikro 4,0-10,5
Monosit 1,12 H 10^3/mikro 0-0,8
Limfosit % 16,9 L % 25-40
Monosit % 17,9 H % 2-8
Eosinofil% 0,0 L % 2-4
PCT 0,304 % 0,2-0,5

Hasil ronggen:
- Bentuk difus bilateral dengan peningkatan corakan bronkhovaskuler
- Infiltrat kecil dan halus dilapang paru
- Bayabgan bercak di lobus bawah

10. Terapi obat tanggal 05 november 2017

No Obat Rute Dosis Waktu Indikasi


2 Inj. IV 3x 500 mg 08:00, 16:00, 24:00 Infeksi saluran nafas, infeksi THT, infeksi
Cefotaxime saluran kemih, sepsis
3 Inj. IV 3x 1,5 mg 08:00, 16:00, 24:00 Meredakan gejala alergi.
Dexamethason
4 Inj. Ranitidin IV 2 x ¼ amp 08:00, 20:00 Asam lambung
5 Infus RL IV 10 tpm 24 jam Mengganti cairan tubuh
6 meptin Oral 2 x 75 mcg 08:00, 20:00 Bronkhodilator
8 Paracetamol oral 3 x 1 cth 08:00, 16:00, 24:00 Penurun panas
(100 ml / 6
jam)
9 Ventolin Nebu 1mg/8 jam 10 menit Bronkhodilator
l

II. ANALISA DATA

TGL DATA (SIGN/SYMPTOM) INTERPRETASI MASALAH


(ETIOLOGI) (PROBLEM)
Seni DS: ibu pasien mengatakan anaknya seperti laju penyakit (kerusakan Gangguan
n
sulit bernapas parenkim paru) Pertukaran Gas
23-
10- DO: pasien nampak sesak SPO2 : 98, pasien
2017
nampak terpasang nasal kanul 3 L/mnt

DS: ibu pasien mengatakan anaknya seperti inflamasi dan obstruksi Ketidakefektifan
beriya’saat bernapas jalan nafas bersihan jalan nafas
DO: ada suara tambahan ronchi, batuk,

DS: ibu pasien mengatakan anak panas peningkatan laju Hipertermi


DO: Kulit hangat, S= 39 ºC, N= 98 x/menit, metabolisme: proses
RR= 32 x/menit, pipi kemerahan, mukosa inflamasi
bibir kering

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Pertukaran Gas b.d laju penyakit (kerusakan parenkim paru)


2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d inflamasi dan obstruksi jalan nafas
3. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme: proses inflamasi

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa NOC NIC TT


Keperawatan D
Gangguan Pertukaran Setelah dilakukan
Gas b.d laju penyakit tindakan keperawatan 3 1). Observasi warna kulit,
(kerusakan parenkim x 24 jam di harapkan
membran mukosa dan kuku
paru) SPO2 stabil
Kriteria hasil:
1. Menunjukkan 2). Pertahankan istirahat tidur
perbaikan
ventilasi dan 3). Kolaborasi antibiotik dan
oksigenasi
oksigenasi
jaringan dengan
Analisa Gas
Darah dalam
rentang normal
dan tak ada
gejala distress
pernafasan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1). Observasi RR, kedalaman
bersihan jalan nafas tindakan keperawatan 1
napas
b.d inflamasi dan x 4 jam diharapkan
2). Auskultasi suara nafas
obstruksi jalan nafas sekret berkurang
Kriteria hasil: sebelum dan sesudah
1. Tidak ada
suctioning
siaonosis dan 3). Informasikan kepada klien
dispnea dan keluarga tentang
2. Menunjukkan
suctioning
jalan nafas yang 4). Informasikan nebulizer dan
paten (klien tidak jadwal pemberian
5). Kolaborasi medis terapi obat
merasa tercekik,
nebul (broncodilator)
irama nafas,
frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)
Hipertermi b.d Setelah dilakukan 1) Monior perubahan suhu
peningkatan laju tindakan keperawatan 1 2) Mengajarkan keluarga pasien
metabolisme: proses x 24 jam diharapkan
kompres hangat
inflamasi pasien dalam suhu
3) Mengajarkan keluarga pasien
normal
Kriteria hasil: minum banyak
1. Suhu dalam 4) Mangajarkan keluarga untuk
rentang normal memberikan sirkulasi udara
2. Balance cairan
dalam rentang yang baik (memakai baju
normal tipis)
3. Nadi dalam batas 5) Kolaborasi pemberian
normal antipiretik
6)

V. IMPLEMENTASI HARI KE 1

NO HARI/TGL IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA


DP / JAM TANGAN
1 Saptu, 4 DS: - Anang
november 1. Observasi warna kulit, DO: turgor kulit elastis, membran
2017 mukosa agak kering, pasien
membran mukosa dan kuku
07.30 WIB nampak sesak sulit tidur, SPO2
95%
2. Pertahankan istirahat tidur
1,2 08.00 WIB DS: - Anang
1. Kolaborasi pemberian inj DO: pasien nampak menangis saat
di suntik
cefotaxime 500 mg,
Kolaborasi pemberian obat
oral meptin 75 mg
1,2 10.30 WIB 1. Observasi RR, kedalaman DS: ibu pasien mengatakan Anang
mengerti tentang nebul yang akan
napas, SPO2
di berikan
2. Auskultasi suara nafas
DO: RR: 32x/menit kedalaman
sebelum dan sesudah dangkal nampak sesak, SPO2:
98%, suara napas tambahan ronchi
suctioning
3. Informasikan kepada klien
dan keluarga tentang
suctioning
4. Informasikan nebulizer dan
jadwal pemberian
1 11.30 Nebul 1 ventolin 1cc NaCl DS: ibu pasien mengatakan Anang
anaknya lebih lega saat bernapas
DO: pasien nampak lebih lega
RR: 32, SPO2: 98%

2,3 12.00 WIB Observasi tanda vital pasien DS:- Anang


DO: S: 38,5 C, N: 98 x/mnt RR 32
x/mnt
3 12:30 WIB 1.mengajarkan dan DS: ibu pasien nampak mengerti Anang
menganjurkan ibu pasien dan akan melakukan jika anaknya
kompres hangat kembali panas
2.Kolaborasi inj Paracetamol 15 DO: pasien nampak tenang,
cc S: 36 C

VI. EVALUASI HARI KE 1

N HARI/T RESPON PERKEMBANGAN TANDA


O GL/ TANGAN
DP JAM
1 Saptu, 04 S: ibu pasien mengatakan anak masih agak sesak
novembe O:
r 2017 Pasien masih tampak sesak dan SPO2 belum stabil jika tanpa NRM,
08.00 N= 98 x/menit, SPO2 99%
WIB A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi Anang
P: Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
Pertahankan istirahat tidur
Awasi Analisa Gas Darah
Kolaborasi antibiotik dan oksigenasi
2 S: ibu pasien mengatakan ketika anaknya bernapas ada suara riya
O: masih terdengar suara ronchi, namun setelah di suction suara ronchi
berkurang 32 x/menit,
A: masalah ketidakefektifan jalan napas belum teratasi
P= Anang
1) Observasi RR, kedalaman napas
2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
3) Kolaborasi medis terapi obat nebul (broncodilator)
3 S: ibu pasien mengatakan anak kadang masih panas
O: pasien tercatat panas naik turun. Pukul 11.30 WIB: 38,5 C, 17.00
WIB: 38 C 05.00 WIB : 37 C
A: masalah hipertermi belum teratasi Anang
P:
1) Monitor perubahan suhu
2) Mengajarkan keluarga pasien kompres hangat
3) Kolaborasi pemberian deuretik

IMPLEMENTASI HARI KE 2

NO HARI/TGL/ JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA


DP TANGAN
1 Minggu , 5 november DS: - Anang
2017 1. Observasi warna kulit, DO: turgor kulit elastis,
7.30 IB membran mukosa agak
membran mukosa dan kuku
kering, pasien nampak
sesak sulit tidur, SPO2 99%
2. Pertahankan istirahat tidur
1,2 8.0 WIB DS: - Anang
1. Kolaborasi pemberian inj DO: pasien nampak
menangis saat di suntik
Amikacin 50 mg, inj
cefotaxime 500 mg, inj
dexamethason 1,5 mg

2. Kolaborasi pemberian obat


oral meptin 75 mg
1,2 10.30 WIB 1. Observasi RR, kedalaman DS: ibu pasien mengatakan Anang
mengerti tentang tindakan s
napas, SPO2
nebul yang akan di berikan
DO: RR: 32 x/menit
kedalaman dangkal nampak
sesak, SPO2: 99%, suara
napas tambahan ronchi
1 11.30 Nebul 1 ventolin + 1cc NaCl DS: ibu pasien mengatakan Anang
anaknya lebih lega saat
bernapas
DO: pasien nampak lebih
lega,
RR: 35 x/menit, SPO2:
99%

Anang
2,3 12.00 WIB Observasi tanda vital pasien DS:-
DO: S: 38,5 C, N: 98 x/mnt
RR 32 x/mnt
3 12:30 WIB 1.mengajarkan dan DS: ibu pasien nampak Anang
menganjurkan ibu pasien mengerti dan akan
kompres hangat melakukan jika anaknya
2.Kolaborasi inj Paracetamol kembali panas
7cc DO: pasien nampak tenang,
S: 36 C
2 13.00 WIB Suction DS : ibu pasien mengatakan Anang
sudah tidak terlalu
terdengar suara riya
DO: pasien nampak lebih
lega, RR: 35 x/mnt

EVALUASI HARI KE 2

N HARI/T RESPON PERKEMBANGAN TANDA


O GL/ TANGAN
DP JAM
1 Minggu, S: ibu pasien mengatakan anak masih agak sesak
5 O:
novembe Pasien masih tampak sesak dan SPO2 belum stabil jika tanpa NRM,
r 2017 N= 120 x/menit, SPO2 100%
20:00 A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi Anang
WIB P: Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
Pertahankan istirahat tidur
Kolaborasi antibiotik dan oksigenasi
2 S: ibu pasien mengatakan ketika anaknya bernapas ada suara riya
O: masih terdengar suara ronchi, namun setelah di suction suara ronchi
berkurang 28 x/menit,
A: masalah ketidakefektifan jalan napas belum teratasi
P= Anang
1) Observasi RR, kedalaman napas
2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
3) Kolaborasi medis terapi obat nebul (broncodilator)
3 S: ibu pasien mengatakan anak kadang masih panas
O: pasien tercatat panas naik turun. Pukul 11.30 WIB: 38,5 C, 17.00
WIB: 36,5 C 05.00 WIB : 37 C
A: masalah hipertermi belum teratasi Anang
P:
1) Monitor perubahan suhu
2) Mengajarkan keluarga pasien kompres hangat
3) Kolaborasi pemberian deuretik

IMPLEMENTASI HARI KE 3

NO HARI/TGL/ JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TANDA


DP TANGAN
3 Senin, 06 november Penggantian cairan infus RL DS: - Anang
2017 15:00 WIB 500 ml 10tpm DO: pasien nampak
terpasang RL 500 ml
dengan kecepatan 10 tpm
1,2 16.00 WIB Kolaborasi inj amikacin 50 DS: - Anang
mg, inj cefotaxime, inj DO: pasien menangis, obat
dexamethason 1,5 mg, masuk sesuai advis
2,3 17.00 WIB Observasi tanda vital pasien DS:- Anang
DO: S: 36 C, N: 98x/mnt
RR 28x/ mnt
2,3 18.30 WIB Nebul 1 ventolin + 1cc NaCl DS: ibu pasien mengatakan Anang
anaknya lebih lega saat
bernapas
DO: pasien nampak lebih
lega, .RR: 35, SPO2: 99%

2 20.00 WIB Kolaborasi pemberian obat DS: - Anang


DO: obat masuk sesuai
oral meptin 75 mg
advis dokter
1,2 24.00 WIB Kolaborasi inj amikacin 50 DS: - Anang
mg, inj cefotaxime 500 mg, inj DO: pasien menangis, obat
dexamethason 1,5 mg masuk sesuai advis
2,3 05.00 WIB Observasi tanda vital pasien DS:- Anang
DO: S: 37 C, N: 120 x/mnt
RR 35 x/ mnt, SPO2: 100%
1,2 06.00 WIB Nebul 1 ventolin + 1cc NaCl DS: ibu pasien mengatakan Anang
anaknya lebih lega saat
bernapas
DO: pasien nampak lebih
lega,.RR: 35, SPO2: 99%

EVALUASI HARI KE 3

N HARI/T RESPON PERKEMBANGAN TANDA


O GL/ TANGAN
DP JAM
1 Senin, 06 S: ibu pasien mengatakan anak masih agak sesak
novembe O:
r 2017 Pasien masih tampak sesak dan SPO2 belum stabil jika tanpa NRM,
N= 98 x/menit, SPO2 100% Anang
A: Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P: Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku
Pertahankan istirahat tidur
Kolaborasi antibiotik dan oksigenasi
2 S: ibu pasien mengatakan ketika anaknya bernapas ada suara riya
O: masih terdengar suara ronchi, namun setelah di suction suara ronchi
berkurang 28 x/menit,
A: masalah ketidakefektifan jalan napas belum teratasi
P= Anang
1) Observasi RR, kedalaman napas
2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning
3) Kolaborasi medis terapi obat nebul (broncodilator)
3 S: ibu pasien mengatakan anak kadang masih panas
O: pasien tercatat panas naik turun. Pukul 11.30 WIB: 37,5 C, 17.00
WIB: 36,5 C 05.00 WIB : 37 C
A: masalah hipertermi belum teratasi Anang
P:
1) Monitor perubahan suhu
2) Mengajarkan keluarga pasien kompres hangat
3) Kolaborasi pemberian deuretik

Das könnte Ihnen auch gefallen