Sie sind auf Seite 1von 6

Pembelajaran Tipe Immersed

Eureka Pendidikan - Perencanaan pembelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan
kebutuhan pembelajaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai
pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran
terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan
dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan
kemampuan peserta didik.

Melalui pembelajaran tepadu, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan langsung


sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan merapkan konsep
yang telah dipelajarinya. Dengan demikian peserta didik terlatih untuk menemukan sendiri
berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistis), bermakna, autentik dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap
kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. (Trianto, 2010:7).

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara


sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran terpadu sangat memperhatikan kebutuhan anak sesuai dengan
perkembangannya yang holistic dengan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran
baik fisik maupun emosionalnya.

Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan


pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Pendekatan berangkat dari
teori yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak (Depdikbud dalam Lutfiana, 2006; 12).

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan
belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman
bermakna kepada anak didik. Dikatakan bermakna karena dalam pengajaran terpadu, anak
akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami (Trianto, 2010:57).
Pembelajaran terpadu menurut Prabowo (2000; 1) adalah suatu proses pembelajaran
dengan melibatkan berbagai bidang studi. Pendekatan pembelajaran seperti ini diharapkan
akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Arti bermakna di
sini adalah dalam pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman
terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.

Secara umum dalam pembelajaran terpadu dikenal 3 cara memadukan kurikulum, yaitu:
perpaduan di dalam satu disiplin ilmu, perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di
dalam dan beberapa disiplin ilmu. Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran
terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa
(student centered), (2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman
langsung, dan (3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Adapun menurut Robin
Fogarty(1991; xv), ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematisnya, (1991) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah tipe fragmented, connected, nested,
sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh
tipe tersebut, tiga tipe pertama yakni fragmented, connected, dan nested, merupakan
perpaduan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe
sequenced, shared, webbed, threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum
dalam beberapa disiplin ilmu, dan dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked
merupakan perpaduan kurikulum di dalam dan beberapa disiplin ilmu.

Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu tipe Immersed dan
Networked. Tipe Immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat
memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai
bidang minatnya. Sementara tipe networked pembelajaran berupa kerjasama antara siswa
dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnnya yang berhubungan
dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya, sehingga siswa secara tidak
langsung mencari tahu dari berbagai sumber.

Pengertian Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Immersed.

Pembelajaran terpadu tipe Immersed (pembenaman) yaitu suatu pembelajaran yang


menggunakan pendekatan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data
dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Fogarty, 1991). Fogarty (1991) mengemukakan
bahwa ada sepuluh tipe pembelajaran terpadu, pada tipe immersed perpaduan dilakukan
oleh siswa, guru hanya menyediakan fasilitasdan mengarahkan proses perpaduan yang
dilakukan siswa, tipe immersed hanya sesuai untuk siswa dengan tingkat pemikiran yang
sudah tinggi.

Model Immersed adalah model pembelajaran terpadu yang berpusat untuk memadukan
kebutuhan para siswa/mahasiswa, dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari
minat dan pengalaman mereka sendiri. Keterpaduan secara internal dan intrinsic dicapai
oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan sedikit atau tanpa intervensi dari luar atau
ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data, ide-ide melalui bidang yang sangat
diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh mahasiswa baik mahasiswa S1, S2,
maupun S3.

Karakteristik Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Immersed.
Pembelajaran terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan
berpikir yang tinggi pada anak.

Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat berlangsung
secara otomatis karena proses perpaduan terjadi secara internal dalam diri pebelajar, akan
tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi proses perpaduan
dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi pembelajaran,
yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik dari
pebelajar immersed (Fogarti, 1991; 86).

Menurut Suprayekti (2003; 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan atau
pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan
bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring
sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan
meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang
dijalaninya.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Terpadu


Tipe Immersed.
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe immersed mengikuti tahap-
tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo 2006; 4)

Tahap perencanaan, terdiri dari :


1. Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
2. Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini
akan mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
3. Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-
keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill),
keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill)
yang masing-masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
4. Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-
keterampilan yang telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan
berdasarkan kaidah penulisan yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan
degree.
5. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi
guru untuk memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah
pembelajaran.

Tahap Pelaksanaan.
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut Samani (dalam
Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik
dalam pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip pelaksanaan
pembelajaran terpadu meliputi:

1. Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam
proses pembelajaran.
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang
menuntut adanya kerja sama kelompok.
3. Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam
perencanaan.

Tahap evaluasi.

Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32)
hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Immersed.
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata
pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu
kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan
setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan
pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester. Model
ini melatih kreatifitas berfikir siswa secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya
merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan.

Penerapan lainnya bagi kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat
dijelaskan pada materi pelajaran IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa.
Materi tersebut membahas tentang:
IPA : Pernafasan pada manusia
PKN : Peraturan Pemerintah
Bahasa Indonesi : Menceritakan hasil pengamatan
Seni Rupa : Membuat poster sederhana

Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMA yang tertarik dengan optik ia
ingin mendalami mengenai lensa, sehingga ia harus memperdalam materi lain
seperti:
Matematika : kalkulus, skala
Fisika : optik, lensa, persamaan lensa
Komputer : program/software (flash, ppt)
Bahasa : menulis, menyampaikan hasil
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan
teknik gambar bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam
materi lain seperti:
Matematika : bagan/ grafik data, skala
Fisika : kesetimbangan,
Komputer : software design bangun,
Seni : gambar manual,

Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi, mereka juga
memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti :
Matematika : tekhnologi komputer, bagan / grafik data, aliran data dan interpretasi
IPA : mineral, gunung berapi, masalah lingkungan dan gempa bumi
Bahasa : membuat pidato, membaca, menulis
IPS : hak asasi manusia, sungai dan implikasi hukum

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran


Terpadu Tipe Immersed.
Kelebihan Pembelajaran Terpadu Tipe immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu tipe immersed yakni
sebagai berikut:
1. Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah
siswa dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan
pemikiran sesuai dengan minatnya.
2. Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga
terjadi proses internalisasi.
3. Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus
menerus sehingga memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi
tersebut.

Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe immersed


Beberapa kelemahan yang mungkin dijumpai pada pembelajaran terpadu tipe
immersed diantaranya adalah:
1. Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat
menimbulkan terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus.
2. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi lebih dalam, diperlukan
pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit
dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
3. Model pembelajaran terpadu tipe immersed, menekankan pada penggabungan
pengetahuan pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu
masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk mempersempit cakupan
pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.
4. Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa
merupakan hal semestinya ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk
mengkhususkannya.

Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe


Immersed.
Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Das könnte Ihnen auch gefallen