Sie sind auf Seite 1von 17

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

DI SUSUN OLEH :

PRODI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MITRA BUNDA PERSADA BATAM

T.A 2017/2018
PENGKAJIAN

1. Biodata Pasien
Nama : Tn. F
Nomor RM : 80-80-37
Umur : 41 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Bengkong Al-jabar
Suku Bangsa : Indonesia
Diagnosa Medis : Hematoma
Tanggal Masuk : 04 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 04 Desember 2017
Ruangan rawat : Mawar 4 / k3. Lt 3

Biodata Penanggung Jawab


Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 th
Pekerjaan : IRT
Hubungan : Istri
Agama : Islam
Alamat : Bengkong Al-jabar
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarangn
- Riwayat masuk rumah sakit :
- Pasien mengendarai sepeda motor dilampu merah sekitar, sehingga
mengalami kecelakaan, kepala pasien terbentur, pasien muntah, bengkak
pada mata kanan. Pasien mengalami sesak sulit untuk bernafas kemudia
dibawa kerumah sakit harapan bunda di IGD pada tanggal 4 desember
2017 pukul 16.45 wib, lalu pasien diberikan oksigen ( O2 Nasal ).
- Keadaan pasien saat pengkajian :
Keluhan utama
- Pasien tampak sangat lemas, pasien sulit bernafas, pasien sulit untuk
menggerakan bagian ekstermitas atas maupun bawah. Pasien tampak
cemas, pasien menggunakan O2 nasal 3 L/M dengan TD : 140/80 mmhg
S: 36℃ RR : 30x/mnt HR : 86x/mnt.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


- Riwayat penyakit yang sama, riwayat faktor resiko terjadinya penyakit :
- Riwayat Alergi : pasien mengatakan tidak ada alergi pada obat.
- Riwayat Kecelakaan : pasien tidak pernah mengalami kecelakaan
sebelumnya.
- Riwayat dirawat : pasien sebelumnya belum pernah dirawat.
- Riwayat pemakaian obat : pasien mengatakan pernah mengonsumsi
obat dari warung.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


- Pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai penyakit yang sama.
Genogram Keluarga

x
x

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

X : Meninggal

: Pasien

: Anak

: Hubungan Pernikahan

_ _ _ : Tinggal Serumah
3. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Mekanisme koping terhadap stress : Pemecahan masalah
b. Presepsi pasien terhadap penyakitnya
- Hal yang dipikirkan saat ini :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bias kembali berkerja
- Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien berharap agar dirinya cepat sembuh
- Perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit :
Pasien sulit bergerak, nafsu makan berkurang, pernafasan pasien
terganggu
c. Sistem nilai kepercayaan
- Aktifitas agama yang dilakukan :
Pasien beragama islam dan selama sakit pasien tidak melakukan sholat
- Nilai- nilai yang bertentangan dengan kesehatan :
Tidak ada nilai yang bertentangan dengan kesehatan
d. Pengetahuan pasien tentang penyakitnya dan pengobatan :
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
e. Pembiayaan perawatan :
Menggunakan BPJS

4. Pola Kebiasaan Sehari-hari


a. Pola Makan
Sebelum sakit : ± 3 x sehari ( porsi lauk, sayur, daging dgn porsi habis )
Saat dirawat : ½ porsi ( pemberian makanan dari rumah sakit )

b. Pemenuhan Cairan
Sebelum sakit : ± 7-8 gelas / hari ( minum air putih )
Saat dirawat : 1- 5 gelas / hari ( minuman air putih )
c. Pola Eliminasi
BAK
Sebelum sakit : ± 4 -9 x/hari ( warna urin jernih )
Saat dirawat : ± 2 – 5 x/hari ( warna urin kuning keruh )

BAB
Sebelum sakit : ± 2 – 3 x/hari ( warna fases kuning padat )
Saat dirawat : ± 1x/hari ( warna fases kuning cair )

d. Pola Istirahat dan tidur


Sebelum sakit : tidur 8 – 9 jam/ hari
Saat dirawat : tidur ± 2 – 4 jam /hari

e. Personal Hygiene
Sebelum sakit : mandi ± 2 -3 x/hari
Saat dirawat : mengelap badan dgn air hangat

f. Aktifitas fisik
Sebelum sakit : beraktifitas seperti biasa
Saat dirawat : tidak bias beraktifitas seperti biasa

5. Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


1. Merokok : Ya
2. Minuman keras : Tidak
3. Ketergantungan obat : Tidak
6. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum
- Berat badan / Tinggi badan : 60 kg / 160 cm
- Tanda- tanda vital : - TD : 140/80 mmhg
HR : 86x/mnt
RR : 30x/mnt
S : 36℃

b. Pengkajian Sistem
- Sistem penglihatan
Posisi mata : simetris
Kelopak mata : ptosis
Gerakan kelopak mata : abnormal
Pergerkan bola mata : abnormal
Konjungtiva : anemis
Kornea : terdapat pendarahan
Sklera : anikterik
Pupil : isokor
Otot – otot mata : tidak ada kelainan
Fungsi penglihatan : baik
- Sistem pendengaran
Daun telinga : normal
Bentuk : normal
Kondisi telinga : normal
Cairan dari telinga : tidak ada
Perasaan penuh dalam telinga : ya
Fungsi pendengaran : normal
Pemakaian alat bantu : tidak

- Sistem pernafasan
Jalan nafas : ada sumbatan
Bila ada sumbatan : lendir
Pernafasan : sesak
Bila sesak : dengan aktifitas
Frekuensi : 30x/mnt
Irama : tidak teratur
Kedalaman : dangkal
Batuk : ya
Bila ya : non produktive
Sputum : putih
Konsistensi : kental
Terdapat darah : tidak
Suara nafas : ronkhi
- Sistem pencernaan
Keadaan mulut : bau
Kesulitan menelan : tidak
Keadaan saliva : normal
Mual : tidak
Muntah : tidak
Isi :-
Warna :-
Nafsu makan : kurang
Nyeri daerah perut : tidak
Rasa penuh diperut : ya
Kebiasaan perut : 1x/hari
Bising usus : 34x/hari

- Sistem kardiovaskuler
Nadi : 86x/mnt
Irama : tidak teratur
Denyut : lemah
Tekanan darah : 140/80 mmhg
Temperatur kulit : dingin
Warna kulit : kemerahan
Pengisian kapiler : 2 detik

- Sistem muscoluskletal
Kesulitan dalam pergerakan : ya
Sakit pada tulang sendi : ya
Fraktur : tidak
Kontraktur pada persendian ekstermitas : ya
Kelainan sendi : pembengkakan
7. Pemeriksaan penunjang
Laboraturium
Urine : urin rutin
Darah : darah lancar
Fases : fases lancar
Radiologi :
Parameter Result Ref. range
WBC 9.3x/10 UL 4.0 – 10.0
LYMPH 3.2x/10 UL 0,8 – 4.0
MID 0.7x/10 UL 0.1 – 1.5
GRAN 5.6x/10 UL 2.0 – 7.0
LYMPH 33,6% 20.0 – 40.0
MID% 7,5% 3.O – 15.0
GRAN 58,9% 50.0 – 70.0

HGB 15,7 g/dl 13.0 – 10.0

RBC 5,37x10/UL 4.00 – 5.50


HCT 49.6% 40.0 – 54.0
MCV 92,5 IL 80.0 – 100.0
MCH 29,8 pg 27.0 – 34.0
MCHC 31,6 g/dl 32.0 – 36.0
RDW-CV 14,7% 11.0 – 16.0
RDW-SD 52,6 FL 35.0 – 56.0

PLT 231x 10/UL 150 – 400


MPV 7.3 UL 6.5 – 12.0
PDW 15.5 9.0 – 17.0
PCT 0, 168% 0.108 – 0.282
8. Therapy
- Kalmisetrine : 2 x 1 obat antibiotic digunakan secara luas pd infeksi
- Pantoprazole : 2 x 1 obat untuk meredakan gejala nyeri
- Asam traneksamat : 3 x 1 obat untuk menghentikan pendarahaan
- O2 nasal 3L/M : selang bantu pernafasan yang diletakkan pada lubang
hidung
- Infus asering 20 tpm
9. WOC

Faktor fisiologi Faktor lingkungan

Kecelakaan motor suhu lingkungan

Kerusakan medulla spinalis kelembapan ruangan

Serabut – serabut membengkak partikel polutan

Trauma medulla spinalis


Trauma medulla spinalis

Lingkungan pencemaran udara


Yg kurang bersih ber AC
Kehilangan batuk

interveli

otot intercosa ketidakefektifan pola nafas

suara nafas tidak normal perubahan jumlah pernafas an

hipoksemia

gangguan pd sistem pernafasan gangguan kardiovaskuler

paru – paru pembuluh darah

fungsi pernafasan terganggu

terganggunya difusi pertukaran O2 dan CO2 di alveolus


KEBUTUHAN OKSIGENASI
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS :
- klien mengatakan cemas Faktor fisiolagi faktor
sekali saat kecelakaan yang lingkungan Gangguan oksigenasi
terjadi, dan sulit untuk
bernafas dengan normal.
Suara nafas tidak suhu
- klien mengatakan saat
linggkungan
batuk Normal
Dadanya terasa sakit.

Hipoksemia

DO :
- klien tampak lemas Gangguan pada Gangguan
- klien terlihat banyak luka Pernafasan kardivaskuler
dikaki dan ditangan.
- klien tampak sulit untuk
Paru – paru pembuluh darah
bernafas
- mata kiri pasien tampak
bengkak dan terdapat lesi
- O2 nasal 3L/m terpasang Fungsi pernafasan terganggu
- klien tampak sesak dan
batuk
Tergaanggunya difusi pertukaran
O2 dan CO2 di alveolus.

TTV ; TD : 140/80 mmHg


RR ; 30 x/menit Kebutuhan oksigen
N :86 x/ menit
S : 36 ℃
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan oksigenasi pada system pernafasan berhubungan dengan pada nafsu tidak
efektif

NAMA PASIEN : Tn. F

NO RM : 80- 80- 37

RUANG RAWAT : MAWAR 4 (lt.3)

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnose Tujuan / Intervensi Rasional


keperawatan Kreteria hasil

Gangguan -Setela dilakukan tindakan 1. Observasi ttv 1. Untuk


oksigenasi pada keperawatan selama 1x6 mengetahui
system pernafasan jam sesak nafas klien 2. Beri O2 nasal 2. Untuk
berhubung pada pola berkurang mengetahui
nafas tidak efektif pemenuhan
-RR : 16-20 x/mnt 3. Anjurkan batuk oksigen
efektif 3. Untuk
mengurangi
-Suara tambahan berkurang 4. Anjurkan pasien secret
untuk minum air 4. Membantu
hangat mengencerkan
-jalan nafas membaik secret
5. Beri posisi yang 5. Memudahkan
nyaman seperti pasien untuk
posisi semi bernafas
fowler (45°)
NAMA PASIEN :TN F

NO RM : 80-80-37

RUANG RAWAT : MAWAR 4(lt 3)

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tgl Jam Implementasi Evaluasi


Senin 17.00 1. Mengukur tanda-tanda S : - pasien mengatakan sesak
04-12-17
vital. nafas.
2. Memberikan O2 nasal 3 -Pasien mengatakan batuknya
l/m. belum sembuh dan berdahak.
3. Mengkaji pola dan -setelah diposisikan semi
frekwensi nafas pasien. fowler pasien mengatakan
4. Mengatur posisi pasien nafasnya lebih ringan.
semi fowler (450) untuk O: - pasien tampak lemas dan
mengurangi sesak nafas masih menggunakan O2 nasal
. 3l/m.
-Sebelum di posisikan semi
fowler pasien tampak tersengal-
sengal.
-setelah diposisikan semi fowler
pasien terlihat lebih tenang.
-terdengar suara nafas tambahan.
Ttv :TD :150/100 mmHg
S : 36℃
N : 86 x/m
RR :30 x/m
A: masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

1. Mengukur tanda-tanda S :- pasien mengatakan batuk dan


Selasa 18.00
05-12-17 vital. sesak berkurang.
2. Menganjurkan pasien O : - pasien tampak tenang tidak
untuk mengkonsumsi air terdengar bunyi nafas tambahan
putih maks.7 gelas / -pasien terlihat masih lemas
hari. -O2 nasal masih terpasang.
3. Menganjurkan batuk - pasien minum sebanyak 220
efektif. ml/gelas.
4. Berkolaborasi dengan -Pasien sudah mengeluarkan
dokter. dahak/ secret.
Ttv : TD :140/180 mmHg
S : 36 ℃
N :86 x/m
RR :24 x/m
A : masalah masih diatasi
P :intervensi dilanjutkan

1. Mengukur tanda-tanda
vital. S: pasien mengatakan sesak
Rabu 05.00
06-12-17 2. Mengecek infus pasien. nafasnya sudah tidak kambuh lagi
3. Memberikan lingkungan dan batuknya sudah berkurang.
yang nyaman dan bersih. O: pasien tampak sudah sehat,
4. Memberikan air hangat. wajah pasien terlihat lebih segar
-pasien tampak nyaman sekali
dengan lingkungan diruangannya
-pasien sudah meminum air
hangat sebanyak 220 ml pergelas.
Ttv: TD: 140/80 mmHg
S : 36℃
N : 86 x/m
RR : 24 x/m
A : masalah teratasi
P :intervensi dihentikan

Das könnte Ihnen auch gefallen