Sie sind auf Seite 1von 3

STRUKTUR DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN ORGANISASI KMHDI

3.1. Pengantar

Memahami sebuah struktur dan manajemen suatu organisasi pada akhirnya akan masuk kepada teori-
teori manajemen yang pernah disampaikan oleh pakar-pakar terhadap masalah ini baik secara sengaja
ataupun tidak. Kalau dicoba untuk mengamati lebih jauh, barangkali sampai sekarangpun belum
pernah ditulis bahkan disepakati dalam bentuk lisan difinisi yang universal tentang manajemen
organisasi. Dari sekian banyak difinisi yang tersampaikan ke-public, ada hal yang menjadi suatu titik
berat bersama yaitu seperti apa yang disampaikan oleh Dexter Kimball & Dexter Kimball, Jr di dalam
bukunya Principles of Industrial Organization yang antara lain mengatakan “ Organisasi merupakan
bantuan bagi manajemen. Ini mencakup kewajiban-kewajiban merancang satuan-satuan organisasi
dan pengurus yang akan melakukan pekerjaan, menentukan fungsi-fungsi mereka dan merinci
hubungan-hubungan yang harus ada di antara satuan-satuan dan orang-orang. Organisasi sebagai
suatu aktivitas, sesungguhnya adalah cara kerja manajemen”.
Berangkat dari pemahaman ini maka disusun sebuah stuktur organisasi dengan diikuti oleh
manajemen organisasi sesuai dengan bentuk yang dianut oleh orang-orang didalamnya.

3.2. Struktur Organisasi . Tugas dan Wewenang Pengurus

Gambar Struktur Organisasi KMHDI


Pimpinan Pusat
PRESIDIUM
SEKRETARIS BENDAHARA

WAKIL SEKRETARIS WAKIL BENDAHARA

DEPARTEMEN NON DEPARTEMEN

Pimpinan Daerah
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA

WAKIL SEKRETARIS WAKIL BENDAHARA

BIRO-BIRO NON BIRO

Pimpinan Cabang
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA

WAKIL SEKRETARIS WAKIL BENDAHARA

BIDANG-BIDANG NON BIDANG

KOMISARIAT
KOORDINATOR KOMISARIAT

WAKIL KOORDINATOR

Penjelasan atas bagan struktur organisasi KMHDI diatur dalam ketetapan MAHASABHA X KMHDI
Nomor : V/TAP/MAHASABHA X/KMHDI/VIII/2016 tentang struktur dan sistem kerja KMHDI.

Sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) KMHDI BAB VIII Struktur Oranisasi Pasal
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 dan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) KMHDI BAB II Susunan dan
Wewenang Pengurus Pasal 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 maka penggambaran struktur organisasi KMHDI
dapat dikatakan sudah jelas. Susunan pengurus yang dimaksud tersebut telah mengatur dari tingkat
Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang dan Komisariat.

3.3. Hubungan Kelembagaan

KMHDI sebagai satu – satunya organisasi yang menghimpun mahasiswa Hindu dari tingkat komisariat
hingga pada tingkat nasional dan telah terdaftar secara legal formal di kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia. Dalam proses mencapai cita cita organisasi, KMHDI akan melaksanakan kegiatan –
kegiatan yang akan berkerjasama dan berkolaborasi dengan instansi dan stake holder terkait. Dalam
menjalin kerjasama dengan instansi dan stake holder KMHDI menempatkan posisi sesuai dengan AD /
ART KMHDI. Adapun beberapa bentuk hubungan kelembagaan yang dilakukan sebagai berikut :

1. KMHDI dengan Pemerintah

KMHDI berperan sebagai mitra kritis pemerintah dalam hal mendukung, menyukseskan, dan
mengawasi serta memberi masukan terhadap kinerja pemerintah. Dalam hubungan timbal balik pemerintah
dengan KMHDI, pemerintah sesuai amanat konstitusi berkewajiban untuk memfasilitasi dan melakukan
pemberdayaan sebagai upaya dalam mewujudkan cita - cita bangsa Indonesia.

2. KMHDI dengan Organisasi Eksternal

Dalam rangka mewujudkan hubungan yang baik antar organisasi, KMHDI memiliki kewajiban untuk
menjalin komunikasi untuk kemudian dapat menghimpun kekuatan yang lebih dengan semangat gotong
royong. Hubungan kerjasama antara KMHDI dengan organisasi eksternal bersifat tidak mengikat.

3.4. PENUTUP

Pengenalan singkat terhadap struktur dan manajemen organisasi KMHDI ini, disadari bahwa
masih banyak hal lain yang belum terbahas. Namun demikian, dapat diketahui bahwa fungsi-fungsi
manajemen apapun pasti memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Untuk itu kesamarataan dan
kebersamaan menjadi penting bagi sebuah organisasi sosial kemasyarakatan. Fenomena seperti ini,
seharusnya mampu disikapi secara bijaksana oleh segenap fungsionaris/pimpinan oraganisasi baik
kapan saja, dan dimana saja wadah/kelompok/organisasi tersebut diorganisir.
sTerkait dengan filosofi tadi, keterlibatan aktif anggota sebuah organisasi akan lebih
memungkinkan untuk menjalankan setiap fungsi manajemen yang ada, sekaligus merupakan
“perkenalan” terhadap organisasi dan menjadikannya sebagai ajang pertemanan, yang selanjutnya
akan memunculkan rasa memiliki. Akhirnya, kegagalan atau suksesnya sebuah organisasi sangat
tergantung dari kemauan dan kemampuan fungsionaris/pemimpin bersama dengan anggota-nya untuk
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen secara efektif dan efisien.

Das könnte Ihnen auch gefallen