Sie sind auf Seite 1von 3

Diabetes Melitus

a. Pengertian

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2013, diabetes melitus adalah
suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang terjadi karena
pankreas tidak mampu mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya

b. Patofisiologi
1. DM tipe 1
Terjadinya DM tipe 1 utamanya disebabkan oleh defisiensi insulin. Defisiensi
insulin dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid, protein, dan glukosa .
Gangguan metabolisme lipid terjadi karena meningkatnya asam lemak bebas dan benda
keton sehingga penggunaan glukosa berkurang dan menyebabkan hiperglikemia.
(Raju, 2010)
2. DM tipe 2
Terjadinya DM tipe 2 utamanya disebabkan oleh resistensi insulin (Raju dan
Raju, 2010 dalam Ozougwu et al., 2013). Selain itu, terjadinya DM tipe 2 bisa terjadi
karena resistensi insulin dan defisiensi insulin (Holt, 2004 dalam Ozougwu et al., 2013).

Umumnya patofisiologi DM tipe 2 dipengaruhi oleh beberapa


keadaan yaitu:
1) Resistensi insulin dikarenakan obesitas dan penuaan (Lemos et al., 2011)
2) Disfungsi sel ß pankreas sehingga menyebabkan defisiensi
insulin yang terjadi melalui 3 jalur yaitu (Hakim et al., 2010)
a) Pengaruh luar yang menyebabkan rusaknya sel ß
pankreas seperti virus dan zat kimia.
b) Penurunan reseptor glukosa pada kelenjar pankreas.
c) Kerusakan reseptor insulin di jaringan perifer.
(Hakim et al., 2010)
3) Terjadinya peningkatan glukosa hepatik yang tidak disertai kerusakan sel ß pankreas.

3. Gangren Kaki Diabetik


Ada dua teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM akibat
hiperglikemia, yaitu teori sorbitol dan teori glikosilasi.
1. Teori Sorbitol
Hiperglikemia akan menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel dan jaringan
tertentu dan dapat mentransport glukosa tanpa insulin. Glukosa yang berlebihan ini tidak
akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan
perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. Sorbitol akan tertumpuk
dalam sel / jaringan tersebut dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi.
2. Teori Glikosilasi
Akibat hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada semua protein,
terutama yang mengandung senyawa lisin. Terjadinya proses glikosilasi pada protein
membran basal dapat menjelaskan semua komplikasi baik makro maupun mikro vaskular.
Terjadinya Kaki Diabetik (KD) sendiri disebabkan oleh faktor – faktor disebutkan
dalam etiologi. Faktor utama yang berperan timbulnya KD adalah angiopati, neuropati dan
infeksi. Neuropati merupakan faktor penting untuk terjadinya KD. Adanya neuropati perifer
akan menyebabkan terjadinya gangguan sensorik maupun motorik. Gangguan sensorik akan
menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami
trauma tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki gangguan motorik juga
akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki, sehingga merubah titik tumpu yang
menyebabkan ulsetrasi pada kaki pasien. Angiopati akan menyebabkan
terganggunya aliran darah ke kaki. Apabila sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah
yang lebih besar maka penderita akan merasa sakit tungkainya sesudah ia berjalan pada
jarak tertentu. Manifestasi gangguan pembuluh darah yang lain dapat berupa : ujung kaki
terasa dingin, nyeri kaki di malam hari, denyut arteri hilang, kaki menjadi pucat bila
dinaikkan. Adanya angiopati tersebut akan menyebabkan terjadinya penurunan asupan
nutrisi, oksigen ( zat asam ) serta antibiotika sehingga menyebabkan luka sulit sembuh (
Levin,1993). Infeksi sering merupakan komplikasi yang menyertai KD akibat berkurangnya
aliran darah atau neuropati, sehingga faktor angiopati dan infeksi berpengaruh terhdap
penyembuhan atau pengobatan dari KD.

c. Etiologi
 Diabetes Melitus
Kombinasi antara faktor genetik, faktor lingkungan, resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin merupakan penyebab DM tipe 2. Faktor lingkungan yang
berpengaruh seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, stres, dan pertambahan umur

Faktor risiko juga berpengaruh terhadap terjadinya DM tipe 2. Beberapa faktor


risiko diabetes melitus tipe 2 antara lain
1. berusia = 40 tahun,
2. memiliki riwayat prediabetes ( A1C 6,0 % - 6,4 % ),
3. memiliki riwayat diabetes melitus gestasional,
4. memiliki riwayat penyakit vaskuler,
5. timbulnya kerusakan organ karena adanya komplikasi,
6.penggunaan obat seperti glukokortikoid, dan dipicu oleh penyakit seperti HIV
7.populasi yang berisiko tinggi terkena diabetes melitus seperti penduduk Aborigin,
Afrika, dan Asia
(Ekoe et al., 2013)
 Gangren Diabetik
Faktor – faktor yang berpengaruh atas terjadinya gangren kaki diabetik dibagi menjadi
endogen dan faktor eksogen.
Faktor endogen : a. Genetik, metabolik
b. Angiopati diabetik
c. Neuropati diabetik
Faktor eksogen :
a. Trauma
b. Infeksi
c. Obat

Daftar Pustaka

ADA (American Diabetes Association). (2013). Diagnosis and Classification Diabetes Mellitus.
Diabetes Care, Volume 36 Supplement 1: S67.
Ekoe, J. M., Zubin Punthakee MD, MSc, FRCPC, Thomas Ransom MD, MSc,FRCPC, Ally P.
H.Prebtani BScPhm, MD, FRCPC, Ronald Goldenberg MD, FRCPC, FACE. (2013).
Screening for Type 1 and Type 2, Canadian Journal of Diabetes, Volume 37 : S12-S15.
Retrieved from www.canadianjournalofdiabetes.com.
Hakim, Buraerah H., Abdullah, A. Zulkifli, Hanis, M. (2010). Analisis Faktor Risiko Diabetes
Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong, Sidenreng Rappang, 2007. Jurnal Kedokteran
Indonesia, Volume 35 (4). Retrieved from
https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=a&id=186192.
Holt G. I. (2004). Diagnosis , epidemiology and pathogenesis of diabetes mellitus an update for
Psychiatritists. Br. J. Psychiatry, Volume 184 : S55-S63.

Lemos, Teixeria., Nunes, Sara., Teixeria, Frederico., Reis, Flavo. (2011). Regularphysical
exercise training assists in preventing type 2 diabetedevelopment: focus on its
antioxidant and anti-inflammantory propertieBiomed Central Cardiovascular
Diabetology, Volume 10 (2) : 1–15.
Raju SM, Raju B. (2010). Illustrated medical biochemistry (2nd Edition). New Delhi, India:
Jaypee Brothers Medical Publishers ltd. 645.
Ozougwu, J. C., Obimba, K. C., Belonwu, C.D., and Unakalamba, C. B. (2013). The
Pathogenesis and Pathophysiology of Type 1 and Type 2 Diabetes Mellitus. Journal of
Physiology and Pathofisiology, Volume 4 : 46–57.
http://doi.org/10.5897/JPAP2013.0001.

Das könnte Ihnen auch gefallen