Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRAK
Benih rekalsitran meliputi sebagian besar benih tanaman perkebunan yang mempunyai nilai ekonomis sangat
penting. Daya simpan relatif singkat, dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Berbeda dengan benih
orthodok yang mempunyai daya simpan sampai beberapa tahun. Benih rekalsitran juga peka terhadap
penurunan kadar air dan suhu penyimpanan yang rendah (dibawah 10 0C). Oleh karena itu benih harus dikelola
sebaik mungkin agar viabilitas dan vigornya tidak cepat menurun. Dalam makalah ini akan ditelaah cara
pengelolaan benih rekalsitran khususnya benih tanaman perkebunan (kakao, karet, kopi, pala dan cengkeh)
untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih yang diawali dari panen, prosesing (ekstrasi buah),
pengeringan, penyimpanan, invigorasi, pemanfaatan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan cara pengelolaan benih
rekalsitran untuk menigkatkan viabilitas dan vigor benih. Secara umum benih harus segera dipanen setelah
benih mencapai masak fisiologis, diproses dan dikeringkan dengan kadar air benih tidak lebih rendah dari 30%
tergantung spesiesnya. Benih disimpan pada suhu tidak lebih rendah dari 15 oC, dengan kelembaban (Rh 80%).
Perlakuan benih dengan skarifikasi, pemberian GA3, KNO3 pada dosis yang tepat dapat meningkatkan viabilitas
benih. Sebaliknya, penggunaan paclobutrazol dapat menghambat laju pertumbuhan benih semai yang cepat
pertumbuhannya sehingga dapat memperpanjang daya simpan benih semai.
Kata kunci: Benih, rekalsitran, pengelolaan, viabilitas, vigor
37
Prosiding Seminar Perbenihan Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 29 April 2015
airnya lebih tinggi dari 30%, dan biasanya tidak oleh lapisan basah, yang sering dapat dimakan
mempunyai masa dormansi. dan berfungsi untuk mencegah terjadinya
Benih rekalsitrant meliputi beberapa dehidrasi (Roberts dan Chin, 1980).
tanaman perkebunanan yang berperan penting Makalah ini akan menelaah fisiologi
dalam perekonomian, misalnya, kakao, kopi, dan karakter benih rekalsitran serta cara
karet, kelapa, kelapa sawit, pala, cengkeh dan pengelolaan benih rekalsitran khususnya benih
sebagainya. Pada umumnya benih tersebut tanaman perkebunan (kakao, kopi, karet, pala,
mempunyai daya simpan yang relatif singkat cengkeh) yang diawali dari fisiologi benih
dari beberapa hari sampai beberapa minggu, rekalsitran, penentuan panen, prosesing,
serta peka terhadap penurunan kadar air penyimpanan, invigorasi dan pembenihan,
dibawah 30% dan suhu penyimpanan dibawah dengan tujuan untuk menginformasikan cara
15 OC. Berbeda dengan benih orthodoks yang pengelolaan benih rekalsitran untuk
daya simpanya dapat mencapai beberapa meningkatkan viabilitas dan vigor benih.
tahun, serta tahan terhadap pengeringan
sampai kadar air benih 5% dan suhu
KATEGORI BENIH REKALSITRAN
penyimpanan rendah (5 OC). Mengingat
pentingnya benih rekalsitran dalam Berdasarkan daya hidup dan tingkat
perekonomian, namun daya simpannya relatif toleransinya terhadap pengeringan, benih
singkat, maka upaya meningkatan daya simpan rekalsitran dapat dikelompokkan sebagai
benih rekalsitran terus dilakukan. berikut (1) Kurang rekalsitran yaitu benih yang
Benih rekalsitran mempunyai karakter masih banyak mengandung air sehingga
yang berbeda di dalam maupun diantara perkecambahan terus berlangsung, meskipun
spesies. Demikian pula toleransinya terhadap tidak ada tambahan air, benih masih mampu
kadar air benih waktu benih terlepas dari kulit hidup untuk jangka waktu yang lama, dan
benih, proses pengeringan, daya simpan pada tahan terhadap penyimpanan suhu rendah,
kondisi kering, dan responnya terhadap contoh benih adalah Aucaria sp dan Querus
penyimpanan suhu rendah (Berjak dan sp), (2) Moderat rekalsitran yaitu benih
Pamente, 1999). rekalsitran yang tidak toleran kehilangan air,
Sebagian besar benih rekalsitran, dan lebih cepat berkecambah dibandingkan
mempunyai kotiledon mencapai 98-99% dari dengan spesies sebelumnya. Akan tetapi, bila
struktur benih, dengan bobot 1000 benih lebih tidak ada penambahan air, perkecambahan
dari 500 g. Kotiledon terlindung oleh lapisan berlangsung lambat, viabilitasnya benih dapat
tipis kulit benih dan perikarp yang keras. bertahan sampai beberapa minggu. Contoh
Sebagai konsekuensi dari ukuran benih yang benih kakao (Theobrama cacao) dan karet
besar, maka kehilangan air dari dalam benih (Hevea brasiliensis), (3) Sangat rekalsitran yaitu
relatif lambat dibandingkan benih orthodok. benih rekalsitran yang proses
Pergerakan air di dalam benih lambat serta perkecambahannya berlangsung sangat cepat,
penguapan air dari benih selama proses meskipun tidak ada penambahan air. Benih ini
pengeringan juga lambat. Kadar air benih dapat menahan hilangnya air sampai titik
rekalsitran bervariasi diantara individu benih. kandungan air di dalam benih tersebut menjadi
Bentuk dan ukurannya umumnya sangat faktor pembatas viabilitas benih selama
bervariasi di dalam spesies bahkan di dalam penyimpanan, contohnya benih Avenia marina
buah yang sama, beberapa benih dilindungi atau Syzygium sp (Adi Margono, 1997).
38
Sukarman dan Melati : Pengelolaan Benih Rekalsitran Tanaman Perkebunan
39
Prosiding Seminar Perbenihan Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 29 April 2015
Hari/minggu/bulan setelah
Komoditas Tanda visual
anthesis (HSA/MSA/BSA)
Pala 8- 10 BSA. Kulit buah hampir atau sudah merekah berwarna kuning kusam,
getah tangkai buah hampir tidak ada, daging buah bewarna
kecoklatan, fuli bewarna merah darah/ tua, dan kulit benih hitam
mengkilap.
Cengkeh 78-91 hari, sejak bunga masak Warna buah merah kelam merata / cokelat kehitaman.
petik.
Makadamia 147 HSB Warna kulit buah hijau tua, endokarp berarna hijau tua, dan kulit
benih berwarna cokelat. Warna bagian dalam kulit benih bagian atas
berwarna cokelat dan bagian bawahnya berwarna putih
Kemiri 38 MSA Kulit buah berwarna cokelat dengan arilus berwarna kuning, antara
lapisan endokarp dan kulit benih berwarna putih agak jingga, dan
lapisan antara endokarp dan kulit benih berwarna jingga
Kakao 150 HSB Terjadinya perubahan warna kulit buah dari hijau ketika muda
menjadi kuning, dan dari merah menjadi jingga., dan suara nyaring,
bila benih diketuk.
Kopi 210-250 HAS Warna buah merah/merah ke hitam-hitaman
Karet Belum diketahui Saat buah berwarna cokelat, kekuningan dan , perikarpnya mulai
retak
Catatan : HSB= hari setelah berbunga, HSA= hari setelah antesis.
40
Sukarman dan Melati : Pengelolaan Benih Rekalsitran Tanaman Perkebunan
dengan cara yang berbeda tergantung jenis al., 2008). Tabel 2 menginformasikan cara
benihnya. prosesing benih rekalsitran tanaman
Cengkeh: setelah panen buah cengkeh perkebunan.
langsung dihampar di tempat lembab sejuk,
mempunyai ventilasi baik, bila akan disemai
buah dikupas, kemudian direndam dalam air
Tabel 2. Cara posesing benih rekalsitran tanaman
selama 12 jam. perkebunan
Pala: benih dipisahkan dari buahnya,
Komoditas Cara
dan dikering anginkan, tetapi kadar air benih
Pala Buah dikupas dengan pisau, dicuci dan
jangan kurang dari 45%. Sebelum dikering anginkan di tempat teduh
dikecambahkan benih direndam dalam air Cengkeh Buah dihampar di tempat lembab sejuk,
ventilasi baik, bila akan disemai, buah
selama satu satu malam kemudian disemai.
dikupas, kemudian direndam dalam air
Kemiri: benih dapat langsung atau selama 12 jam.
dibiarkan selama tiga hari, kemudian dikupas Makadamia Buah dikering anginkan sampai retak,
kemudian dikupas dengan pisau
dengan pisau, dicuci dengan air kemudian dibersihkan, dikeringkan (oven suhu 45
o
dikering anginkan. C selama delapan jam)
Kemiri Benih langsung atau dibiarkan selama
Makadamia: buah dikering anginkan
tiga hari, kemudian dikupas dengan
sampai buahnya retak, kemudian dikupas pisau, dicuci dengan air kemudian
dengan pisau dibersihkan dengan air bersih, dikering anginkan.
Kakao Buah dibelah, benihnya dibersihkan dari
dikeringkan dengan oven suhu 45 oC selama 8 plasenta, dengan serbuk gergaji, di
jam. kering anginkan di tempat teduh
beberapa jam.
Kakao: buah dibelah, kemudian Kopi Buah kopi dikupas, kemudian direndam
benihnya dibersihkan dari plasenta, dengan dalam air selama 24 jam, fermentasi,
serbuk gergaji, tapi dijaga agar benih tidak kemudian dicuci dan dikeringkan di
tempat teduh selama enam hari (kadar
terluka, kemudian di kering anginkan beberapa air 11-12%)
jam. Karet Memisahkan benih dari kotoran,
memisahkan benih setiap klon
Kopi: Prosesing benih kopi dapat berdasarkan bentuk, warna dan ukuran,
dilakukan dengan tiga cara yaitu secara basah, memisahkan benih yang baik dengan
semi kering dan kering. Cara basah yaitu buah cara klentingan
41
Prosiding Seminar Perbenihan Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 29 April 2015
simpan yang sejuk. Untuk lebih jelasnya sejuk 7-10 0C (Lasminingsih et al. (2009) atau
penyimpanan benih rekalsitran tanaman dengan menggunakan PEG 6000 konsentrasi
perkebunan disampaikan sebagai berikut: 15% sebagai pelapis benih dan fungisida
Cengkeh: Benih disimpan dalam kotak berbahan aktif phyraclostrobin+metiram
kayu berisi serbuk gergaji basah (Chaniago et (Cabrio Top 60 WP) (Putra et al., 2013). Secara
al., 1981) atau disimpan pada suhu 15 0C dan ringkas cara penyimpanan benih benih
(RH) > 80% (Sutarno, 1981). rekalsitran tanaman perkebunan dapat dilihat
Pala: Benih dimasukkan dalam wadah pada Tabel 3. Untuk menjaga agar benih tidak
porous kemudian disimpan ditempat lembab mengalami kerusakan, diusahakan agar dalam
dan sejuk (15-20 0C). proses pengeringan tidak melewati dibawah
Kemiri: Benih di kemas dalam wadah kadar air kritis serta disimpan di ruang yang
porous, kemudian disimpan ditempat sejuk. sejuk dan berkelembaban tinggi. Informasi
Makadamia: Benih dengan kadar air kadar air kritis dan hal-hal yang dapat
awal 9-10%, dikemas dalam kantong kedap menyebabkan kerusakan benih disampaikan
udara, disimpan diruang sejuk. pada Tabel 4.
Kemiri : Benih berkadar air 15-17%
dikemas dalam kantong porous, disimpan di
PERLAKUAN BENIH
ruang sejuk.
Kakao: Benih dengan kadar air>26 %, di Benih rekalsitran tidak mempunyai
masukkan dalam wadah porous dicampur dormansi, tetapi ada beberapa benih yang
dengan serbuk gergaji lama dan lembab serta kulitnya tebal (pala, kemiri) sehingga meng-
fungisida, ditaruh di ruang sejuk (Sumampao, halangi proses imbibisi. Untuk memacu
2010 ; Minamor, 2013). perkecambahan perlu di skarifikasi secara fisik
Kopi: Benih dimasukkan dalam bok, yaitu dengan mengikir kulit benih, atau kimiawi
kemudian disimpan pada ruang bersuhu 220C dengan merendam dalam larutan 1% H2SO4
dan kelembaban nisbi 63% (Selmar et al., selama satu jam. Penggunaan GA3 dan KNO3
2008). telah banyak dilakukan untuk memacu
Karet: Benih dimasukkan dalam wadah perkecambahan. Selain itu penggunaan
porous dicampur dengan serbuk gergaji lama vermikompos sebagai media penyemaian ,
dan lembab serta fungisida, ditaruh di ruang dapat meningkatkan penampilan tanaman dan
Komoditas Cara
0
Pala Benih dimasukkan dalam wadah porous, disimpan ditempat lembab dan sejuk (15-20 C)
0
Cengkeh Benih disimpan dalam kotak kayu berisi serbuk gergaji lembab atau disimpan pada suhu 15 C dan
(Rh) > 80 %.
Makadamia Benih berkadar air 10%, dikemas dalam kantong kedap udara, disimpan diruang sejuk.
Kemiri Benih berkadar air 15-17% dikemas dalam kantong porous, disimpan di ruang sejuk.
Kakao Benih berkadar air>26 %, di masukkan dalam wadah porous dicampur dengan serbuk gergaji lama
dan lembab serta fungisida, di simpan di ruang sejuk.
0
Kopi Benih dimasukkan dalam bok, kemudian disimpan di ruang suhu 22 C dan kelembaban 63 %
Karet Benih dimasukkan dalam wadah porous dicampur dengan serbuk gergaji serta fungisida, disimpan di
0
ruang sejuk 7-10 C
42
Sukarman dan Melati : Pengelolaan Benih Rekalsitran Tanaman Perkebunan
Tabel 4. Kadar air kritis benih rekalsitran tanaman perkebunan Tambahkan 1 kolom lagi acuan referencenya.
Komoditas Kadar air kritis (%) Hal penting yang menyebabkan kerusakan benih
Pala < 45% Dijemur langsung dengan sinar matahari, ruang penyimpanan kering
Cengkeh Tidak lembab/ moist Dijemur langsung dengan sinar matahari, ruang penyimpanan kering
o
Makadamia < 10% Dikeringkan dengan suhu 50 C
Kemiri < 1 5% Dijemur langsung dengan sinar matahari, ruang penyimpanan kering
O
Kakao <23% Dikeringkan dan suhu penyimpanan ≤ 8 C
O
Kopi arabika < 12% Pengeringan dengan Rh 50% dan suhu penyimpanan 10 C
Karet <20 -
memacu perkembangan bakteri yang antagonis gergaji lembab dan fungisida, selanjutnyan
terhadap Pseudomonas spp (Shani et al., disimpan di ruang yang sejuk (15-20 OC).
2008). Penggunaan paclobutrazol 250 ppm
untuk menghambat laju pertumbuhan benih
DAFTAR PUSTAKA
semai, sehingga dapat memperpanjang daya
simpan benih semai telah dilakukan pada benih Adimargono S. 1997. Recalcitrant seeds,
bakau (Syamsuwida dan Aminah, 2010). identification and storage. Thesis in tropical
plant production. Larenstein International
Agricultural College. 66 p.
PERAN DAN PROSPEK
Berjak PA and NW Pamenter. 1999 Review of
Pengelolaan benih tanaman perke- recalcitrant seed physiology in relation to
desication tolerance. Seed Science Research 9:
bunan mempunyai peran yang penting untuk
13-37.
meningkatkan mutu benih, dan prospek yang
Chaniago D, Nurheru dan A Hamid. 1981. Pengaruh
menjanjikan untuk usaha perbenihan,
penyimpanan biji terhadap pertumbuhan bibit
mengingat kebutuhan benih tanaman
cengkeh. Pemberitaan Littri. VII(40): 1-4.
perkebunan yang banyak dalam rangka
Delouche JC. 1983. Seed maturation, p1-12. In J. C.
menunjang program peremajaan tanaman
Delouche and A.H.Boyd ed). Reference seed
maupun perluasan area pengembangan.
operation workshop secondary food crop.
Walaupun, beberapa komoditas tanaman Seed Tech. Lab. Mississippi.
perkebunan diperbanyak secara vegetatif
Duang I Wippharat, V Wongvarodom, W
(grafting), tetapi masih menggunakan benih
Santipracha and S Sdoodee. 2013.
sebagai batang bawah, sehingga menjadikan Physiological quality and desication sensitivity
peran benih tidak akan surut/berakhir. of rubber (Hevea braziliensis seeds during fruit
maturation Kasetart. J. (Nat. Sci ) 47: 818-827.
tinggi, benih harus segera di panen setelah Emyzar, R Rosman dan H Muhamad. 1989. Tanaman
benih mencapai masak fisiologis, segera pala. Perkembangan Penelitian Agronomi
dipisahkan dari buahnya, dicuci/ dibersihkan, Tanaman Rempah dan Obat. Edisi Khusus
Littro Vol. V No. 1. 5 hlm.
dikering anginkan di tempat teduh (jangan
lewat di bawah kadar air kritis), dikemas dalam Hasanah M. 1995. Pengelolaan perbenihan
tanaman rempah dan obat. Makalah
kantong porous yang berisi campuran serbuk
43
Prosiding Seminar Perbenihan Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 29 April 2015
44