Sie sind auf Seite 1von 33

IMUNOSTIMULAN

WORO HASTUTI SATYANTINI


Budidaya ikan merupakan suatu usaha industri.
Bermacam-macam jenis ikan air tawar dan laut telah
banyak dibudidayakan.

Perkembangan akuakultur dunia meningkat sejalan


dengan kebutuhan pangan manusia.

Perkembangan akuakultur yang mendunia


insiden/kejadian penyakit meningkat pada saat yang
bersamaan.

Akibat dari peningkatan kepadatan, penurunan


kualitas lingkungan.
Ada beberapa usaha untuk mengembangkan
Metode-metode efektif untuk mengontrol penyakit :

1. Peningkatan manajemen b.d. ikan/udang


2. Pembatasan lalu lintas ikan
3. Peningkatan genetik stock
4. Bahan-bahan antimikrobial
5. Imunostimulan
6. Suplemen pakan
7. Treatmen air
8. Vaksin
9. Probiotik
Beberapa bahan obat-obatan telah
digunakan untuk menanggulangi
infeksi bakterial pada ikan selama lebih
dari 30 tahun.

Namun penggunaan obat-obatan ini


seperti antibiotik mengakibatkan
munculnya bakteri resisten dan
menjadikan masalah dalam budidaya
ikan (Aoki, 1992).
Sakai (1999)
Vaccination is a useful prophylaxis for infectious
diseases of fish and is already commercially available
for bacterial infections such as vibriosis, redmouth
disease and furunculosis and for viral infection.

Vaccination may be the most effective method of


controlling fish disease.

Furthermore, the development of vaccines against


intracellular pathogens such as Renibacterium
salmoninarum has not so far been successful.

Therefore, the immediate control of all fish diseases


using only vaccines is impossible.
Imunostimulan meningkatkan resisten
terhadap penyakit infeksi, bukan melalui
respons imun spesifik melainkan melalui
peningkatan mekanisme pertahanan non
spesifik.

Oleh karena itu, tidak ada komponen memori


dan respons yang cenderung berlangsung
singkat (Sakai, 1999).

Penggunaan imunostimulan ini adalah cara


yang efektif untuk meningkatkan
immunocompetency dan resistensi penyakit
ikan.
Sistem kekebalan dimediasi oleh
2 sistem

1. Sistem kekebalan (pertahanan) non


spesifik
2. Sistem kekebalan (pertahanan)
spesifik
Sistem pertahanan ikan pada dasarnya
sama dengan yang dijelaskan pada hewan
mamalia (Iwama and Nakanishi, 1996 ).
Sistem pertahanan
Sistem pertahanan
seluler, ikan teleostei
humoral teleostei :
memiliki :
• Sel-sel fagosit yang • Komplemen, lisozim,
sama dengan makrofag, hemolysin, transferin,
neutrofil, sel NK, C-reactive protein,
Limfosit T dan B sitokin dan antibodi
(Secombes et al., 1996) (Secombes et al., 1996;
Almendras, 2001) .
Pemanfaatan mekanisme pertahanan non
spesifik dan spesifik inang untuk kontrol/
pengendalian penyakit

sangat potensial untuk pengelolaan


kesehatan di bidang budidaya
perairan (akuakultur)
Sistem pertahanan non Sistem pertahanan
spesifik : spesifik :
o tindakan/bertindak sebagai o hanya dimiliki pada
garis pertama untuk golongan vertebrata di
melawan serangan patogen atas tingkatan agnathan
o tidak memiliki komponen o spesifik untuk antigen
memory dan aktif melawan mikroba dan memiliki
bermacam-macam antigen memory
mikroba o tidak segera, memerlukan
orespons segera atau waktu untuk mensintesa
beberapa jam ketika ada antibodi spesifik guna
serangan antigen melawan serangan antigen
Sistem pertahanan non spesifik

Sistem pertahanan non spesifik mengarah


pada beberapa faktor fisik dan sifat seluler
yang bersama-sama menunjukkan
pertahanan pertama melawan infeksi
penyakit
Mekanisme sistem pertahanan non spesifik

 segera atau dalam beberapa jam/


jam/waktu
waktu
menyerang antigen atau penyerang
yang muncul pada tubuh
Sistem pertahanan spesifik

Sistem pertahanan spesifik memiliki 3


komponen penting, yaitu :
1. Kemampuan untuk mengenali & selektif
respon
2. Kemampuan untuk mengenali dan respon
pilihan terhadap bahan-bahan asing
3. Kemampuan untuk merespon lebih baik
pada pengulangan serangan (memory)
IMMUNOSTIMULAN

Immunostimulan adalah bahan kimia yang


mengaktifkan sel-sel darah putih dan oleh
sebab itu dapat membuat hewan lebih
resistan terhadap infeksi yang diakibatkan
oleh virus, bakteri, jamur dan parasit.

Immunostimulan juga aktif melawan kanker


manusia, karena mengaktifkan sel-sel darah
putih yang mana dapat mengenali dan
menghancurkan sel-sel tumor.
Imunostimulan:

suatu bahan atau produk yang dapat


diberikan melalui pakan (diet) untuk
tujuan meningkatkan daya tahan
tubuh ikan/non ikan terutama
pertahanan seluler
Metode pemberian imunostimulan :

1. Oral
2.Injeksi
3.Dipping
Hampir semua immunostimulan adalah bahan-
bahan kimia yang berasal dari struktur
elemen bakteri, jamur miselia, dan yeast.

Ada juga yang merupakan pasangan dengan


bahan sintetik yang dibuat untuk tujuan lain,
yang secara insidentil ditemukan untuk
memiliki stimulasi kekebalan
Bahan-bahan kimia alami dan cara kerja
sejumlah immunostimulan berbeda telah
digambarkan oleh Raa (1996)

Beberapa kelompok immunostimulan :


1.Struktur elemen dari bakteri
(lipopolysaccarides (LPS), lipopeptida,
kapsul glycoprotein dan muramylpeptida)
2. Bermacam-macam produk β -1,3-glucan
dari bakteri (Curdlan) dan miselia jamur
(Krestin, Lentinan, Schizophlyllan,
Scleroglucan, SSG, VitaStim)
3.β -1,3/1,6-glucan dari dinding sel ragi roti
(MacroGard, Betafectin)
4.Struktur komplek karbohidrat (glycan) dari
bermacam-macam sumber biologi
termasuk rumput laut
5.Peptida dalam ekstrak beberapa hewan
atau dibuat melalui hydrolisis enzimatik
protein ikan
6. Nukleotida
7. Produk
Produk--produk sintetik (Bestatin,muramylpeptida
Bestatin,muramylpeptida,,
FK--156, FK-
FK FK-565, Levamisole
Levamisole))
8. Chitosan
Chitosan:: ekstrak dari eksoskeleton udang atau
krustase lain
9. Produk dari miselia jamur
jamur:: polimer
polimer--polimer glukosa
(contoh
contoh:: lentinan
lentinan,, schizophyllan
schizophyllan,, scleroglucan
scleroglucan))

10.Cytokine: molekul
molekul--molekul yg terlibat dalam
transmisi signal antar leukocyt (contoh:interleukin
contoh:interleukin,,
interferon, faktor2 nekrosis tumor, faktor
chemotactic monocyte
monocyte))
Immunostimulan biasanya diidentifikasi
melalui kemampuannya untuk mengaktifkan
sel darah putih pada percobaan di test tube.

Penting untuk dapat perhatian, karena


beberapa eksperimen memberikan sedikit
informasi berkaitan efek pemberian
immunostimulan pada organisme.

Percobaan dengan hewan hidup perlu


dilakukan untuk mengetahui efek dari
pemberian immunostimulan.
LPS
Dinding sel bakteri (LPS, lipopeptida,
peptidoglycan dan muramylpeptida) sangat
potensial ketika di uji secara in vitro.

Namun beberapa produk dapat menyebabkan


inflamasi dan dapat menyebabkan toksik pada
konsentrasi sedikit di atas dosis aman.
LPS menyebabkan produksi molekul2 signal (cytokin
(cytokin))
yang mengakibatkan penurunan selera makan dan
menekan pertumbuhan hewan
hewan..

Lebih jauh lagi dinding sel bakteri memiliki struktur


kimia yang tidak dapat didefinisikan secara tepat
struktur kimianya dan mode action sistem imunnya
tidak spesifik dan masih tidak jelas
Glucan
β -1,3-glucan ditemukan pada miselia
jamur dan yeast, berbeda
immunostimulannya daripada struktur
kimia bakteri dan cara kerjanya.

Glucan dapat didefinisikan secara tepat


susunan kimianya dan cara kerjanya
pada sistem immun sangat spesifik dan
secara detail baik pada tingkat seluler
maupun molekul.
β-1,3-glucan dapat meningkatkan
kesehatan, pertumbuhan dan performance
dari beberapa kelompok hewan yang
berbeda seperti : udang, ikan dan hewan
darat.

β-1,3-glucan juga aktif diberikan pada


pakan yaitu aplikasi yang nyata dari
beberapa produk pakan hewan dan
kesehatan sebaik pada manusia dan obat-
obatan hewan
Kapan imunostimulan digunakan ??
Immmunostimulan digunakan bila :

1. Situasi yg menyebabkan terjadinya stress


penampilan yang terganggu (handling,
perubahan temperatur)

2. Peningkatan serangan mikroorganisme


pathogen dan parasit (mis: musim gugur
dan semi pada lingk. air laut, stocking
density yang tinggi)

3. Perkembangan fase, ketika hewan rentan


terhadap infeksi penyakit (mis: fase larva
udang dan ikan laut, sex maturation)
Keuntungan penggunaan imunostimulan
1. Menurunkan kematian akibat patogen
oportunistik
2. Perlindungan terhadap penyakit virus
3. Meningkatkan ketahanan penyakit pada
udang budidaya
4. Menurunkan kematian juvenil ikan
5. Meningkatkan kemanjuran bahan-
bahan antimikroba
6. Meningkatkan resistensi thd parasit
7. Meningkatkan kemanjuran vaccine
Sama dengan krustase lain udang
penaeid memiliki molekul, sel-sel dan
sistem2 yang terlibat dalam pertahanan
seluler
Pada udang diketahui ada 2 senyawa/bahan
mikroba yg terlibat dalam menstimulasi
fungsi seluler yaitu : LPS dan β-glucan
Udang tidak memiliki sistim
pertahanan humoral krn
tidak memiliki darah

vaksin kurang efektif

immunostimulan
(satu alternatif)

Das könnte Ihnen auch gefallen