Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Bab 1-5 Agung
Bab 1-5 Agung
PENDAHULUAN
Dewasa ini sering kita temui berbagai kreativitas dan aktivitas anak-anak
bidang olah raga, bahkan hingga tawuran dan mengkonsumsi narkotika. Semua
aktivitas anak bergantung dari bagaimana lingkungan sekitar ia tumbuh dan tentu
saja bagaimana pola asuh orang tua yang diberikan pada anak tersebut.
Pengaruh utama yang paling kuat adalah bagaimana pola asuh orang tua
kepada buah hatinya saat ia kecil hingga menjelang dewasa. Pola asuh pun
Namun sayangnya masih ada orang tua yang belum menyadari betapa pentingnya
peran mereka dalam mendidik anak menjadi seseorang yang berbudi baik.
Merujuk dari kasus ini, saya mengambil tema tersebut untuk dijadikan
sebagai objek penelitian. Besar harapan kami agar penelitian ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan kita semua serta para orang tua atau calon orang tua
1
1.2 Rumusan Masalah
adalah:
2. Bagaimana pengaruh atau dampak pola asuh orang tua terhadap kepribadian
anak?
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji hal-hal berikut.
2. Pengaruh atau dampak pola asuh orang tua terhadap kepribadian anak
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan laporan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh pola asuh orang tua terhadap kepribadian
anak.
Manfaat Penelitian yang ingin diperoleh dari penulisan ini untuk dapat
2
1.6 Hipotesis
Dalam hal ini penulis memiliki hipotesis yakni pola asuh orang tua sangat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan
bersifat konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh
Menurut Baumrind (1967) ada 4 macam pola asuh orang tua. Pertama,
pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak
tetapi tidak ragu untuk mengendalikan mereka pula. Pola asuh seperti ini kasih
sayangnya cenderung stabil atau pola asuh bersikap rasional. Orang tua
Pola kedua, pola asuh otoriter yang menetapkan standar mutlak yang harus
dituruti. Kadangkala disertai dengan ancaman, misalnya kalau tidak mau makan,
tidak akan diajak bicara atau bahkan dicubit. Orang tua seperti itu akan membuat
anak tidak percaya diri, penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar
menentang, suka melanggar norma, kepribadian lemah dan seringkali menarik diri
Yang ketiga, pola asuh permisif atau pemanja. Tipe ini kerap memberikan
4
melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Cenderung tidak
menegur atau memperingatkan anak. Orang tua tipe ini memberikan kasih sayang
berlebihan. Karakter anak menjadi impulsif, tidak patuh, manja, kurang mandiri,
mau menang sendiri, kurang percaya diri dan kurang matang secara sosial.
Keempat, pola asuh tipe penelantar. Orang tua memberikan waktu dan
biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Lebih memilih sibuk bekerja.
Karakter yang terbentuk biasanya anak-anak jadi moody, impulsif, agresif, kurang
bertanggungjawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah dan bermasalah
dengan teman.
berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-
psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya
yang unik.
Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang
pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki
5
seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh
orang lain.
psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang
kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang
bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan
kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang
berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks
dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian diri
6
BAB III
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pola Asuh Anak yang Baik dan
Tepat
dan anaknya
7
3.5 Prosedur Penelitian
dimulai dengan pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang dan
pola asuh orang tua dan dampaknya terhadap kepribadian anak (studi
kepustakaan).
mana, dan bagaimana, mengapa penelitian itu dilakukan) dan apa saja hasil yang
Pada bab empat merupakan pembahasan dari data yang di dapat dari bab
hal ini empat macam pola asuh dan pengaruhnya terhadap perkembangan
karakteristik dan kepribadian anak. Bab empat ini merupakan bab inti.
hipotesis dan hasil pembahasan. Pada bab ini dikemukakan juga saran-saran untuk
para orang tua dan calon orang tua agar dapat menjadi orang tua yang sukses
8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kepribadian Anak
sayang yang berlebihan kepada anaknya. Sehingga anaknya menjadi manja dan
yang cukup pada anak, mereka tidak ragu untuk mengendalikan anaknya.
Pola asuh otoriter. Karena ayah dari keluarga ini adalah sorang tentara,
sosialnya
Hasil ini membuktikan bahwa teori yang kita gunakan sebagai alat ukur
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pola asuh orang tua sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah
terbentuk. Segala gaya atau model pengasuhan orang tua akan membentuk suatu
kepribadian yang berbeda-beda sesuai apa yang telah diajarkan oleh orang tua.
Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat berperan penting
Oleh karena itu, diperlukan cara yang tepat untuk mengasuh anak sehingga
terbentuklah suatu kepribadian anak yang diharapkan oleh orang tua sebagai
Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah pola
asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi dengan
yang dapat mengontrol diri, anak yang mandiri, mempunyai hubungan yang baik
dengan teman, mampu menghadapi stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal
baru.
10
5.2 Saran
perkembangan anak.
b. Semua perilaku orang tua yang baik atau buruk akan ditiru oleh anak, oleh
karena itu perlunya orang tua untuk menjaga setiap perilakunya sehingga anak
c. Pola asuh orang tua harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak pada
saat itu, ada kalanya orang tua bersikap demokratis, ada kalanya juga harus
11