Entdecken Sie eBooks
Kategorien
Entdecken Sie Hörbücher
Kategorien
Entdecken Sie Zeitschriften
Kategorien
Entdecken Sie Dokumente
Kategorien
1. Pengertian
Kanker buli-buli adalah tumor ganas yang didapatkan dalam buli-buli
(kandung kemih).(www.medicastrore.com).
2. Anatomi dan fisiologi
a) Anotomi
b) Fisiologi
Kandung kemih merupakan organ berongga yang terletak
disebelah anterior tepat dibelakang os. pubis. Organ ini berfungsi sebagai
wadah sementara untuk menampung urine. Sebagian besar dinding
kandung kemih tersusun dari otot polos yang dinamakan musculus
detrusor. Kontraksi otot ini terutama berfungsi untuk mengosongkan
kandung kemih pada saat buang air kecil. Uretra muncul dari kandung
kemih pada laki-laki uretra berjalan lewat penis dan pada wanita bermuara
tepat disebelah anterior vagina. Pada laki-laki kelenjar prostat yang
terletak tepat dibawah leher kandung kemih mengelilingi uretra disebelah
posterior dan lateral. Spingter urinarius ekterna merupakan otot volunter
yang bulat untuk mengendalikan proses awal urinasi
3. Penyebab
Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi
penelitian telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:
a) Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan
pertambahan usia.
b) Merokok, merupakan faktor resiko yang utama
c) Lingkungan pekerjaan, beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi
untuk menderita kanker ini karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-
bahan karsinogenik (penyebab kanker). Misalnya pekerja industri karet,
kimia, kulit.
d) Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).
e) Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit
lainnya.
f) Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil
terdapat pada orang Asia.
g) Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.
h) Riwayat keluarga, orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker
kandung kemih memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini.
4. Klasifikasi
a) Staging dan klasifikasi
Klasifikasi DUKE-MASINA, JEWTT dengan modifikasi STRONG-
MARSHAL untuk menentukan operasi atau observasi :
1. T : pembesaran local tumor primer, ditentukan melalui : Pemeriksaan
klinis, uroghrafy, cystoscopy, pemeriksaan bimanual di bawah anestesi
umum dan biopsy atau transurethral reseksi.
Tis : carcinoma insitu (pre invasive Ca)
Tx : cara pemeriksaan untuk menetapkan penyebaran tumor, tak dapat
dilakukan
To : tanda-tanda tumor primer tidak ada
Hydroneprhosis
Kurang Informasi
Ttg penyakitnya
Cemas
7. Pameriksaan diagnostik
a) Laboratorium
Pemeriksaan Hb :
Hb menurun oleh karena kehilangan darah, infeksi, uremia, gros atau
micros hematuria Pemeriksaan Leukosit
Leukositosis bila terjadi infeksi sekunder dan terdapat pus dan bakteri
dalam urine
Acid phospatase meningkat; kanker prostat metastase,
ACTH meningkat kanker paru
Alkaline phosphatase meningkat; kanker tulang atau metastase ke tulang,
kanker hati, lymphoma, leukemia. Calsium meningkat; metastase tulang,
kanker mamae, leukemia,
Lymphoma, multiple myeloma, kanker; paru, ginjal, bladder, hati,
paratiroid.
LDH meningkat; kanker hati, metastase ke hati, lymphoma, leukemia akut
SGPT (AST), SGOT (ALT) meningkat; kanker metastase ke hati.
Testosteron meningkat; kanker adrenal, ovarium
b) Radiology
excretory urogram biasanya normal, tapi mungkin dapat menunjukkan
tumornya.
Retrograde cystogram dapat menunjukkan tumor
Fractionated cystogram adanya invasi tumor dalam dinding buli-buli
Angography untuk mengetahui adanya metastase lewat pembuluh lymphe
c) Cystocopy dan biopsy
Cystoscopy hampir selalu menghasilkan tumor
Biopsi dari pada lesi selalu dikerjakan secara rutin.
d) Cystologi
Pengecatan sieman/papanicelaou pada sedimen urine terdapat transionil
cel daripada tumor.
8. Pengobatan
1. Operasi :
Operasi kanker yang terbatas pada permukaan dalam kandung kemih
atau hanya menyusup ke lapisan otot paling atas, bisa diangkat seluruhnya
melalui sistoskopi. Tetapi sering terbentuk kanker yang baru, kadang di tempat
yang sama, tetapi lebih sering terbentuk di tempat yang baru. Angka
kekambuhan bisa dikurangi dengan memberikan obat anti-kanker atau BCG ke
dalam kandung kemih setelah seluruh kanker diangkat melalui sistoskopi.
Pemberian obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan pada penderita yang
tumornya tidak dapat diangkat melalui sistoskopi.
Kanker yang tumbuh lebih dalam atau telah menembus dinding
kandung kemih, tidak dapat diangkat seluruhnya dengan sistoskopi. Biasanya
dilakukan pengangkatan sebagaian atau seluruh kandung kemih (sistektomi).
Kelenjar getah bening biasanya juga diangkat untuk mengetahui apakah kanker
telah menyebar atau belum.Terapi penyinaran saja atau dikombinasikan dengan
kemoterapi kadang bisa mengobati kanker. Jika kandung kemih diangkat
seluruhnya, maka harus dipasang alat untuk membuang air kemih.Biasanya air
kemih dialirkan ke suatu lubang di dinding perut (stoma) melalui suatu saluran
yang terbuat dari usus, yang disebut ileal loop. Selanjutnya air kemih
dikumpulkan dalam suatu kantong. Cara untuk mengalihkan air kemih pada
penderita yang kandung kemihnya telah diangkat, digolongkan ke dalam 2
kategori:
1.Orthotopic neobladder
2. Continent cutaneous diversion.
Pada kedua cara tersebut, suatu penampung internal dibuat dari usus.
Pada orthotopic neobladder, penampung ini dihubungkan dengan uretra.
Penderita diajarkan untuk mengosongkan penampung ini dengan cara
mengendurkan otot dasar panggul dan meningkatkan tekanan dalam perut,
sehingga air kemih mengalir melalui uretra.
Pada continent cutaneous urinary diversion, penampung ini
dihubungkan dengan sebuah lubang di dinding perut. Diperlukan kantong luar,
karena air kemih tetap berada dalam penampung sebelum dikosongkan oleh
penderita dengan cara memasang selang melalui lubang di dinding perut ke
dalam penampung. Penderita melakukan pengosongan ini secara teratur.
Kanker yang sudah menyebar diobati dengan kemoterapi.
2. Radioterapy
Diberikan pada tumor yang radiosensitive seperti undifferentiated pada
grade III-IV dan stage B2-C.
RAdiasi diberikan sebelum operasi selama 3-4 minggu, dosis 3000-4000
Rads. Penderita dievaluasi selam 2-4 minggu dengan iinterval cystoscopy,
foto thoraks dan IVP, kemudian 6 minggu setelah radiasi direncanakan
operasi. Post operasi radiasi tambahan 2000-3000 Rads selam 2-3 minggu.
3. Chemoterapi
Obat-obat anti kanker :
citral, 5 fluoro urasil
topical chemotherapy yaitu Thic-TEPA, Chemotherapy merupakan
paliatif. 5- Fluorouracil (5-FU) dan doxorubicin (adriamycin) merupakan
bahan yang paling sering dipakai. Thiotepa dapat diamsukkan ke dalam
Buli-buli sebagai pengobatan topikal. Klien dibiarkan menderita dehidrasi
8 sampai 12 jam sebelum pengobatan dengan theotipa dan obat diabiarkan
dalam Buli-buli selama dua jam.
9. Komplikasi
a) Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi
b) Retensi urine bila tumor mengadakan invasi ke bladder neck
c) Hydronephrosis oleh karena ureter menglami oklusi
10. Pencegahan
Meskipun tidak ada cara dijamin untuk mencegah kanker kandung kemih, Anda
dapat mengambil langkah-langkah untuk membantu mengurangi risiko Anda.
Misalnya:
Jangan merokok. Tidak merokok berarti bahwa bahan kimia penyebab kanker
dalam asap tidak dapat berkumpul dalam kandung kemih. Jika Anda tidak
merokok, jangan mulai. Jika Anda merokok, berbicara dengan dokter Anda
mengenai rencana untuk membantu Anda berhenti. Kelompok pendukung,
obat-obatan dan metode lainnya yang dapat membantu Anda berhenti.
Mengambil hati-hati dengan bahan kimia. Jika Anda bekerja dengan bahan
kimia, ikuti semua petunjuk keselamatan untuk menghindari eksposur.
Apakah air Anda sudah teruji baik untuk arsenik. Jika Anda memiliki sumber
air sendiri, pertimbangkan untuk mendapatkan itu diuji untuk tingkat arsenik
dalam air.
Minum banyak cairan. Minum cairan, terutama air, mencairkan zat-zat
beracun yang mungkin terkonsentrasi dalam urin dan membuang mereka
keluar dari kandung kemih lebih cepat.
Makan buah-buahan dan sayuran. Pilih makanan yang kaya dalam berbagai
warna-warni buah-buahan dan sayuran. Antioksidan dalam buah-buahan dan
sayur-sayuran dapat membantu mengurangi resiko kanker.
KONSEP KEPERAWATAN
1) Pengkajian
a) Identitas :
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah buli-
buli. Kanker Buli-buli terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan
pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% klien
mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa.
b) Keluhan utama :
Klien mengeluh kencing darah yang intermitten, merasa panas waktu
kencing. Merasa ingin kencing, sering kencing terutama malam hari dan pada
fase selanjutnya sukar kencing, nyeri suprapubik yang konstan, panas badan
dan merasa lemah, nyeri pinggang karena tekanan saraf, dan nyeri pada satu
sisi karena hydronephrosis
f) Pola spiritual :
Rasa cemas/gelisah adalah gangguan psikologis yang sering di jumpai
baik oleh klien/keluarga.
g) Pola nutrisi :
Klien biasanya tidak menghabiskan makanannya karena efek
kemoterapi
h) Pola eliminasi :
Pada BAK Klien mengeluh kencing darah yang intermitten, merasa
panas waktu kencing. Merasa ingin kencing, sering kencing terutama malam
hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing. Pada BAB biasanya mengalami
konstipasi akibat pembesaran bladder.
i) Pemeriksaan fisik :
Tampak warna kencing campur darah, pembesaran suprapubic bila
tumor sudah besar. Palpasi, teraba tumor masa suprapubic, pemeriksaan
bimanual teraba tumor pada dasar buli-buli dengan bantuan general anestesi
baik waktu VT atau RT.
j) Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium, Radiology, Cystocopy dan biopsy, Cystologi
2) Diagnosa
a) Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf,
inflamasi), efek samping therapi kanker ditandai dengan klien mngatakan
nyeri, klien sulit tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri,
kelemahan.
b) Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekwensi khemotherapi,
radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap,
nausea), emotional distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri
c) Resiko tinggi kurangnya volume cairan berhubungan dengan output yang
tidak normal (vomiting, diare), hipermetabolik, kurangnya intake
d) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh
sekunder dan sistem imun (efek kemotherapi/radiasi), malnutrisi, prosedur
invasif
e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia
f) Cemas / takut berhubungan dengan situasi krisis (kanker), perubahan
kesehatan, sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan
kematian, pemisahan dengan keluarga
e) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan
kemotherapi, deficit imunologik, penurunan intake nutrisi dan anemia
Tujuan : sdetelah dilakukan tiindakan keperawatan selama 1×24 jam
resiko kerusakan integritas kulit berkurang
Kriteria hasil :
Klien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan
dengan kondisi spesifik. Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi
dan percepatan penyembuhan.
Intervensi :
1) Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi
kanker, amati penyembuhan luka.
Memberikan informasi untuk perencanaan asuhan dan
mengembangkan identifikasi awal terhadap perubahan integritas
kulit.
2) Anjurkan klien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal.
Menghindari perlukaan yang dapat menimbulkan infeksi.
3) Ubah posisi klien secara teratur.
Menghindari penekanan yang terus menerus pada suatu daerah
tertentu.
4) Berikan advise pada klien untuk menghindari pemakaian cream
kulit, minyak, bedak tanpa rekomendasi dokter.
Mencegah trauma berlanjut pada kulit dan produk yang kontra
indikatif
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Doenges, Marilyn E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company, Philadelphia.
Gale, Danielle & Charette, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
Jakarta : EGC
Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa: Yayasan Ikatan
Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, Edisi 1, Yayasan IAPK
Pajajaran, Bandung.