Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. TENRI ARUNG
ABSTRAK
Latar Belakang: Menurut WHO, ISPA merupakan peringkat keempat dari 15 juta penyebab
pada setiap tahunnya. Jumlah tiap tahun kejadian ISPA di Indonesia 150.000 kasus atau dapat
dikatakan seorang meninggal tiap 5 menitnya.Berdasarkan DEPKES (2006) juga menemukan
bahwa 20-30% kematian disebabkan oleh ISPA. Faktor penting yang mempengaruhi ISPA
adalah pencemaran udara. Adanya pencemaran udara di lingkungan rumah akan merusak
mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan.
Tingginya tingkat pencemaran udara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak
diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya. Selain faktor tersebut, peningkatan
penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya
kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional melalui proses walk through survey. Data yang dikumpulkan meliputi kebiasaan
responden, data faktor individu dalam peranan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut.
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis memiliki riwayat infeksi saluran
pernapasan akut. Distribusi sampel penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan,
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 1
Artikel Penelitian
didapatkan kedua juru parkir mengeluh pernah mengalami batuk dan sesak yang berulang. Umur
termuda dalam penelitian ini 24 tahun, yang juga mengalami keluhan yang sama.
Hasil: Prevalensi terjadinya ISPA adalah 50 % terjadi pada juru parkir di Puskesmas Maccini
Sawah Makassar. Faktor yang dominan adalah faktor fisik berupa bising yang berasal dari mobil
ataupun motor, faktor kimia berupa debu dan asap kendaraan.
Kesimpulan: Faktor kimia dan perilaku pekerja merupakan faktor yang sangat mendukung
adanya keluhan batuk dan sesak pada pekerja juru parkir, hal ini disebabkan pekerja terus-
menerus terpapar bahan-bahan kimia yakni debu dan asap kendaraan dan tidak menggunakan
masker.
Latar Belakang
Perwujudan kualitas lingkungan yang yang tidak berbahaya maupun yang
sehat merupakan bagian pokok di bidang membahayakan kesehatan tubuh manusia.
kesehatan. Udara sebagai komponen
lingkungan yang penting dalam kehidupan Pencemaran udara biasanya terjadi di
perlu dipelihara dan ditingkatkan kota-kota besar dan juga daerah padat
kualitasnya sehingga dapat memberikan industri yang menghasilkan gas-gas yang
daya dukungan bagi mahluk hidup untuk mengandung zat di atas batas kewajaran.
hidup secara optimal.1 Rusaknya ata semakin sempitnya lahan hijau
Udara merupakan media lingkungan atau pepohonan di suatu daerah juga dapat
yang merupakan kebutuhan dasar manusia memperburuk kualitas udara di tempat
perlu mendapatkan perhatian yang serius, tersebut. Semakin banyak kendaraan
hal ini pula menjadi kebijakan bermotor dan alat-alat industri yang
Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010 mengeluarkan gas yang mencemarkan
dimana program pengendalian pencemaran lingkungan akan semakin parah pula
udara merupakan salah satu dari sepuluh pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu
program unggulan.1,2 diperlukan peran serta pemerintah,
Pencemaran udara adalah suatu pengusaha dan masyarakat untuk dapat
kondisi di mana kualitas udara menjadi menyelesaikan permasalahan pencemaran
rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik udara yang terjadi.3
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 2
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 3
Artikel Penelitian
percobaan dan 90% dari kematian tersebut Meskipun di alam terdapat dalam jumlah
disebabkan oleh gejala pembengkakan paru kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna
(edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 untuk melindungi bumi dari radiasi
ppm akan mengakibatkan 100% kematian ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara
pada binatang-binatang yang diuji dalam pada ketinggian 30km dimana radiasi UV
waktu 29 menit atau kurang. Percobaan matahari dengan panjang gelombang 242
dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 nm secara perlahan memecah molekul
ppm selama 10 menit terhadap manusia oksigen (O2) menjadi atom oksigen,
mengakibatkan kesulitan dalam bernafas. 3 tergantung dari jumlah molekul O2 atom-
atom oksigen secara cepat membentuk ozon.
Sulfur Oksida (SOx) Pencemaran Ozon menyerap radiasi sinar matahari
oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dengan kuat di daerah panjang gelombang
dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak 240-320 nm.3
berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan
Selain polusi udara faktor fisik
Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya
lainnya yaitu kebisingan yg juga dapat dapat
disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama
mengganggu kesehatan dan kenyamanan
polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi
lingkungan. Kebisingan adalah bunyi yang
sistem pernafasan. Beberapa penelitian
didengar sebagai rangsangn-rangsangan
menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan
pada telinga oleh getaran-getaran melalui
terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau
media elastis, dan manakala bunyi-bunyi
lebih, bahkan pada beberapa individu yang
tersebut tidak dikehendaki.
sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm.
SO2 dianggap pencemar yang berbahaya Berdasarkan Kepmenaker,
bagi kesehatan terutama terhadap orang tua kebisingan adalah suara yang tidak
dan penderita yang mengalami penyakit dikehendaki yang bersumber dari alat-alat,
khronis pada sistem pernafasan proses produksi yang pada tingkat tertentu
kadiovaskular. 3 dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan
Ozon (O3) merupakan salah satu zat pendengaran.2,4
pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
Sumber bising ialah sumber bunyi
oksigen dan oksigen fluorida (OF2).
yang kehadirannya dianggap mengganggu
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 4
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 5
Artikel Penelitian
tersumbat dan pilek lebih sering di antara perjalanan penyakit, insiden, maupun
pekerja yang bekerja selama sepuluh tahun prognosis penyakit.
atau lebih, dari mereka yang bekerja kurang
Bahan yang digunakan pada survei ini
dari sepuluh tahun.7
adalah checklist yang di buat. Checklist ini
Metode dibuat berdasarkan informasi yang
diperlukan daripada tujuan survei ini
Metode penelitian menggunakan metode
dilakukan. Pada survei ini, informasi yang
penelitian deskriptif dengan pendekatan
diperlukan adalah ada tidaknya faktor
cross sectional melalui proses walk through
hazard, alat kerja apa yang digunakan, alat
survey. Data yang dikumpulkan meliputi
pelindung diri yang digunakan, ketersediaan
kebiasaan responden , data faktor individu
obat P3K di tempat kerja, keluhan atau
adanya keluhan batuk.
penyakit yang dialami pekerja dan upaya
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pengetahuan mengenai K3 kepada Juru
dengan diagnosis memiliki riwayat infeksi Parkir.
saluran pernapasan akut. Distribusi sampel
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan
penelitian berdasarkan jenis pekerjaan yang
walk through survey antara lain:
dilakukan, didapatkan kedua juru parkir
mengeluh pernah mengalami batuk dan - Alat tulis menulis: Berfungsi sebagai
sesak yang berulang. Umur termuda dalam media untuk pencatatan selama survei
penelitian ini 40 tahun, yang juga jalan sepintas.
mengalami keluhan yang sama. Akan tetapi - Kamera digital: Berfungsi sebagai alat
penelitian pada studi cross sectional terdapat untuk memotret kegiatan dan
beberapa kelemahan yaitu kurangnya jumlah lingkungan mebel
kasus yang didapatkan, berat-ringannya - Check List: Berfungsi sebagai alat untuk
kasus yang sulit ditentukan karena mendapatkan data primer
keterbatasan sarana pemeriksaan, dan mengenai survey jalan sepintas yang
kurangnya waktu yang didapatkan untuk dilakukan.
melanjutkan survey. Selain itu, penelitian
Cara survey yang dilakukan adalah dengan
dengan studi ini tidak menggambarkan
menggunakan Walk Through Survey. Teknik
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 6
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 7
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 8
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 9
Artikel Penelitian
HUBUNGAN ASAP KENDARAAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN PADA JURU PARKIR PUSKESMAS MACCINI SAWAH MAKASSAR Page 10