Sie sind auf Seite 1von 9

kembali (dilakukan 2 kali dan filtrat yaitu dapat menjaga agar kandungan senyawa

dikumpulkan ke dalam labu takar, lalu ditera dalam sampel yang tidak tahan panas, tidak
dengan aseton). Sebanyak 20 ml filtrat hasil rusak, dan sampel yang diekstraksi bisa
hidrolisis dan 20 ml akuades dimasukkan ke langsung dalam jumlah yang banyak.
dalam corong pisah, lalu diekstraksi dengan Rendemen dipengaruhi oleh kadar air.
etil asetat (ekstraksi yang pertama dengan 15 Semakin tinggi kadar air sampel, maka
ml etil asetat, ekstraksi kedua dan ketiga semakin tinggi rendemen ekstrak sampel
dengan 10 ml etil asetat). Fraksi etil asetat tersebut.
dikumpulkan dalam labu takar 50 ml, Air dan etanol digunakan sebagai larutan
kemudian ditera dengan etil asetat. pengekstrak karena kedua pelarut ini biasa
digunakan untuk analisis pendahuluan obat
Pengukuran spektrofotometri
dan aman untuk dikonsumsi lebih lanjut.
Sebanyak 10 ml larutan fraksi etil asetat Selain itu, alkohol merupakan pelarut serba
dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, lalu guna yang sangat baik untuk ekstraksi
direaksikan dengan 1 ml larutan AlCl3 2% b/v pendahuluan karena dapat mengekstraksi
dan ditera dengan larutan asam asetat glasial senyawa polar dan nonpolar (Harborne 1987).
5% v/v dalam metanol. Pengukuran larutan Penggunaan air sebagai larutan pengekstrak
dilakukan pada panjang gelombang 370.8 nm. juga disebabkan oleh air dapat mengekstraksi
Kurva standar dibuat dengan kuersetin murni senyawa-senyawa yang bersifat polar karena
dengan konsentrasi 0, 0.5, 2.5, 5, 7.5, dan 10 air bersifat polar, sedangkan etanol mem-
ppm. Tahap ini dapat dilihat secara jelas pada punyai dua gugus yang berbeda kepolarannya,
Lampiran 8. yaitu gugus hidroksil yang bersifat polar dan
gugus alkil yang bersifat nonpolar. Adanya
HASIL DAN PEMBAHASAN kedua gugus tersebut pada etanol diharapkan
senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran
Kadar Air dan Ekstraksi yang berbeda akan terekstrak dalam etanol.
Ekstrak ini selanjutnya diuji kandungan
Dengan mengetahui kadar air suatu senyawa metabolit sekunder, toksisitasnya
sampel, maka dapat diperkirakan cara terhadap larva udang, daya inhibisi terhadap
penyimpanan terbaik bagi sampel dan aktivitas lipase pankreas secara in vitro, dan
menghindari pengaruh aktivitas mikrob. Suatu penentuan kadar flavonoid total dari ekstrak
bahan relatif stabil dari serangan mikrob jika terbaik daya inhibisinya.
kandungan air sampel tersebut kurang dari
10%. Kadar air daun asam jawa sebesar 9.2%, Uji Fitokimia
sedangkan kadar air rimpang kunci pepet Uji kualitatif fitokimia terhadap daun asam
sebesar 5.5%(Lampiran 9). Kadar air daun jawa kering, ekstrak kasar air, dan etanol yang
asam jawa dan rimpang kunci pepet yang diperoleh digunakan untuk mengetahui jenis
diperoleh kurang dari 10% sehingga dapat senyawa metabolit sekunder yang terkandung
terhindar dari serangan mikrob selama dalam sampel dan golongan senyawa bioaktif
penyimpanan. Jumlah air yang terkandung yang terkandung di dalam setiap ekstrak
dalam daun asam jawa dan rimpang kunci sampel. Golongan senyawa dalam ekstrak
pepet tentunya tidak menentu karena banyak kasar dapat ditentukan dengan melihat
faktor yang mempengaruhi, yaitu kelembaban perubahan warna setelah ditambahkan
udara, perlakuan terhadap bahan, waktu pereaksi yang spesifik untuk setiap uji
pengambilan sampling, dan besarnya kualitatif.
penguapan (evaporasi) (Harjadi 1987). Hasil penapisan fitokimia daun asam jawa
Metode ekstraksi yang digunakan dalam (Tabel 1) menunjukkan bahwa ekstrak air dan
penelitian ini, yaitu maserasi dengan air etanol daun asam jawa hampir semua
deionisasi dan etanol 70% sebagai larutan mengandung senyawa metabolit sekunder
pengekstrak. Metode ini berdasarkan pada yang dianalisis, kecuali triterpenoid.
penelitian Doughari (2006). Rendemen yang Triterpenoid adalah suatu senyawa yang
diperoleh dari ekstrak air dan etanol daun bersifat nonpolar sehingga tidak terdeteksi
asam jawa berturut-turut sebesar 20.5 dan pada air dan etanol karena air dan etanol
12.2%, sedangkan ekstrak air dan etanol bersifat polar. Hasil fitokimia ini sesuai
rimpang kunci pepet sebesar 19.2 dan 16.7% dengan Doughari (2006), tanaman asam jawa
(Lampiran 10). Metode maserasi ini meng- mengandung senyawa tanin, alkaloid, saponin,
gunakan banyak pelarut dan waktu yang lama seskuiterpena, dan flobatamin melalui uji
dalam prosesnya, tetapi memiliki keuntungan, fitokimia. Senyawa metabolit sekunder yang
terekstrak dengan etanol lebih banyak polar sehingga terekstrak dalam pelarut air
daripada yang terekstrak dengan air. Hal ini dan serbuk keringnya. Tidak terdeteksinya
dapat disebabkan oleh sifat alkohol yang tanin pada ekstrak etanol diduga karena tidak
mampu melarutkan senyawa polar dan seragamnya umur daun yang digunakan
nonpolar. sebagai sampel. Daun yang lebih tua akan
mempunyai kadar metabolit sekunder yang
Tabel 1 Hasil uji fitokimia daun asam jawa
lebih banyak dibandingkan dengan yang
Daun asam
muda. Senyawa triterpenoid tidak terdeteksi
Golongan jawa Ekstrak
pada serbuk kunci pepet kering, akan tetapi
Senyawa Kering Air Etanol pada ekstrak etanolnya terdeteksi
Alkaloid + ++ +++ mengandung senyawa triterpenoid. Hal ini
Flavonoid + ++ + disebabkan oleh jumlah triterpenoid yang
Saponin + + +++ terdapat dalam rimpang kunci pepet sangat
Steroid + + + sedikit dan triterpenoid bersifat nonpolar
Triterpenoid - - - sehingga hanya menunjukkan hasil yang
positif pada ekstrak etanol. Kepolaran etanol
Tanin + ++ +++
lebih kecil dibandingkan dengan air sehingga
Keterangan: triterpenoid lebih terekstrak dalam etanol.
+ = terdeteksi mengandung senyawa
metabolit tersebut. Uji Toksisitas terhadap Larva Udang
- = tidak terdeteksi mengandung senyawa
Uji toksisitas larva udang pada penelitian
metabolit tersebut.
ini dilakukan sebagai uji pendahuluan untuk
Tabel 2 Hasil uji fitokimia rimpang kunci mengamati potensi bioaktivitas dan toksisitas
pepet dari masing-masing sampel sehingga dapat
Rimpang ditentukan konsentrasi ekstrak yang aman
Golongan kunci pepet Ekstrak untuk pengujian. Uji ini menggunakan larva
Senyawa kering Air Etanol udang karena uji ini mudah, murah, praktis,
dan cukup akurat. Jumlah larva udang yang
Alkaloid + + + mati akibat pengaruh ekstrak ditunjukkan
Flavonoid + +++ +++ pada Lampiran 11.
Saponin + ++ ++
Steroid - - - Tabel 3 Nilai LC50 ekstrak air dan ekstrak
etanol sampel terhadap larva A.
Triterpenoid - - +++
salina
Tanin + ++ -
Contoh Ekstrak LC50(ppm)
Keterangan:
+ = terdeteksi mengandung senyawa Daun asam jawa Air 550.27
metabolit tersebut. Etanol 176.41
- = tidak terdeteksi mengandung senyawa Rimpang kunci
metabolit tersebut. pepet Air 1140.89
Etanol 504.43
Uji fitokimia terhadap rimpang kunci
pepet (Tabel 2) menunjukkan bahwa ekstrak Suatu ekstrak tanaman akan bersifat
air dan etanol mengandung senyawa alkaloid, bioaktif apabila mempunyai nilai LC50 kurang
flavonoid, dan saponin. Akan tetapi, selain dari 1000 ppm (Meyer et al. 1982).
senyawa-senyawa tersebut, ekstrak air Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa
rimpang kunci pepet juga mengandung tanin, ekstrak air daun asam jawa, ekstrak etanol
sedangkan pada ekstrak etanol mengandung daun asam jawa dan rimpang kunci pepet
triterpenoid. Hasil fitokimia ini sesuai dengan berpotensi sebagai senyawa bioaktif dan dapat
Anonim (2008), rimpang kunci pepet dijadikan sebagai obat karena menghasilkan
mengandung minyak atsiri yang berwarna LC50 kurang dari 1000 ppm sehingga pada
kuning muda, alkaloid, saponin, flavonoid, konsentrasi yang rendah telah mampu
dan polifenol. mematikan 50% populasi larva udang A.
Senyawa tanin tidak terdeteksi pada salina, sedangkan ekstrak air rimpang kunci
ekstrak etanol rimpang kunci pepet, pepet mempunyai bioaktivitas yang rendah
sedangkan pada serbuk rimpang kunci pepet karena untuk mematikan 50% pupulasi larva
kering dan ekstrak air terdeteksi mengandung udang diperlukan konsentrasi ekstrak di atas
senyawa tanin. Hal ini disebabkan oleh tanin 1000 ppm.
merupakan senyawa polifenol yang sifatnya
Ekstrak yang memiliki potensi bioaktif inkubasi 45 menit, dan suhu 40°C. Menurut
yang paling tinggi dan bersifat toksik adalah Hadvary et al. (1988), lipase pankreas juga
ekstrak etanol daun asam jawa. Hal ini memiliki aktivitas optimum pada pH 8.
disebabkan oleh ekstrak etanol daun asam Konsentrasi lipase pankreas yang digunakan
jawa memiliki nilai LC50 yang paling rendah, sebesar 1.4 × 10-5 μg/μl, konsentrasi substrat
yaitu 176.41 ppm yang berarti pada yang digunakan sebesar 16.2 μg/μl, dan
konsentrasi yang kecil ekstrak ini dapat panjang gelombang yang menunjukkan
mematikan setengah populasi dari larva udang serapan maksimum sebesar 435 nm sehingga
A. salina. Ekstrak yang memiliki potensi penelitian ini menggunakan kondisi optimum
bioaktif yang tinggi belum tentu mempunyai tersebut. Suhu dan pH optimum dari suatu
daya inhibisi yang tertinggi. Hal ini enzim sangat penting untuk diketahui karena
disebabkan oleh nilai LC50 hanya digunakan pada keadaan tersebut enzim mempunyai
sebagai batas konsentrasi tertinggi pada stabilitas dan aktivitas yang optimum.
penentuan ragam konsentrasi ekstrak dalam Ekstrak dianalisis dengan melarutkan
uji enzimatik sehingga formulasi obat akan ekstrak ke dalam larutan bufer fosfat pH 8.
lebih aman jika konsentrasi yang dibuat di Tujuan ekstrak dilarutkan dalam bufer fosfat
bawah LC50. pH 8, yaitu menghilangkan efek samping
pelarut yang mungkin dapat mempengaruhi
Uji In vitro Ekstrak terhadap Aktivitas
aktivitas lipase pankreas. Penambahan bufer
Hidrolisis Lipase Pankreas
fosfat pH 8 bertujuan mengkondisikan
Penentuan aktivitas lipase pankreas substrat yang akan dihidrolisis dan mem-
dilakukan dengan menggunakan asam oleat pertahankan pH lipase pankreas supaya tetap
dengan konsentrasi 4.25 µmol sebagai standar ber-pH 8 sehingga hidrolisis tetap dalam
dengan nilai serapan sebesar 0.041. Perlakuan keadaan optimum. Penambahan kloroform
standar dimulai pada tahap penambahan bertujuan menghentikan reaksi hidrolisis
kloroform-heptana (1:1) yang selanjutnya substrat oleh lipase pankreas, sedangkan
sama seperti prosedur uji aktivitas hidrolisis penambahan campuran kloroform-heptana
lipase pankreas. Substrat yang umumnya (1:1) bertujuan mengekstraksi asam lemak
digunakan dalam uji in vitro lipase pankreas (asam oleat) yang dihasilkan dari hidrolisis
adalah substrat murni, seperti triolein dan minyak wijen yang terdapat dalam larutan
trilinolein. Menurut Desnuelle dan Savary campuran. Penambahan pereaksi tembaga
(1963), pengujian in vitro terbaik terhadap bertujuan mengikat asam lemak bebas (asam
aktivitas lipase pankreas adalah dengan oleat) hasil hidrolisis lipase pankreas,
menggunakan substrat trigliserida rantai sedangkan natrium dietilditiokarbamat ber-
panjang yang tidak larut dalam air dalam tujuan mengkompleks asam lemak (asam
bentuk emulsi, seperti minyak wijen dan oleat) yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis
bimoli. Martatilofa (2008), menguji kan- lipase pankreas.
dungan dari 2 buah substrat, yaitu minyak Seluruh ekstrak diuji aktivitas lipase
bimoli dan wijen yang menunjukkan bahwa pankreas secara in vitro dengan menggunakan
bilangan asam minyak wijen, yaitu 3.8 mg spektrofotometer UV-Vis pada berbagai
KOH/g minyak, jauh lebih tinggi daripada konsentrasi dalam menghambat aktivitas
bilangan asam minyak Bimoli sebagai lipase pankreas dan dihitung daya inhibisinya.
pembanding, yaitu 0.43 mg KOH/g minyak. Ragam konsentrasi ekstrak yang digunakan
Bilangan asam menunjukkan kadar asam adalah 100, 150, 200, 250, dan 300 ppm serta
lemak bebas pada minyak. Semakin tinggi masing-masing konsentrasi dilakukan dengan
bilangan asam, maka semakin tengik minyak tiga kali ulangan. Pengujian pada konsentrasi
tersebut. Pengujian aktivitas lipase pankreas bervariasi ini ditunjukkan untuk melihat
pada minyak wijen sebesar 4.1 × 103 pengaruh penambahan konsentrasi ekstrak
μmol/l.menit, sedangkan pada minyak Bimoli terhadap peningkatan daya inhibisi dan
sebesar 1.0×103 μmol/l.menit. Kandungan penurunan aktivitas lipase pankreas. Selain itu
utama dari minyak wijen adalah asam oleat juga ditunjukkan untuk melihat besarnya daya
dan asam linoleat. Berdasarkan hal tersebut, inhibisi ekstrak pada serangkaian konsentrasi
maka substrat yang digunakan pada penelitian di bawah nilai toksisitasnya (LC50) dan
ini adalah minyak wijen. dilakukan pengamatan aktivitas lipase
Hasil optimasi lipase pankreas yang pankreas tanpa penambahan ekstrak (kontrol
dilakukan oleh Martatilofa dan Silitonga negatif) untuk melihat pengaruh inhibisi
(2008) menunjukkan bahwa enzim ini ekstrak tersebut terhadap aktivitas lipase
memiliki aktivitas optimum pada pH 8, waktu pankreas.
Aktivitas lipase pankreas dengan inhibisi yang paling tinggi dibandingkan
penambahan ekstrak dihitung dengan dengan ekstrak air daun asam jawa dan
membandingkan nilai serapannya dengan kontrol positif terhadap aktivitas lipase
serapan standar, yaitu asam oleat (Lampiran pankreas manusia. Hal ini disebabkan oleh
7), kemudian aktivitas lipase pankreas jumlah kandungan senyawa metabolit
dihitung sebagai μmol asam oleat/l.menit. sekunder yang dimiliki oleh ekstrak etanol
Daya inhibisi ekstrak dilihat dari penurunan lebih banyak dibandingkan dengan ekstrak air
aktivitas lipase pankreas yang dihitung dari daun asam jawa. Hasil ini senada dengan
selisih nilai aktivitas lipase pankreas kontrol penelitian yang dilakukan oleh Han et al.
negatif (tanpa ekstrak) dengan zat uji. (1999) dan Rahardjo et al. (2005) menyatakan
Pengaruh penambahan ekstrak air dan bahwa ekstrak air tanaman teh oolong dan
etanol 70% daun asam jawa pada berbagai ekstrak etanol daun jati belanda dapat
konsentrasi ditunjukkan oleh Gambar 4. menghambat aktivitas lipase. Hal ini senada
Berdasarkan semua ragam konsentrasi juga dengan Silitonga (2008) yang
memiliki kemampuan sebagai inhibitor lipase menyatakan bahwa ekstrak etanol daun jati
pankreas, daya inhibisinya lebih besar belanda dan rimpang bangle memiliki daya
dibandingkan dengan kontrol positif, dan inhibisi lebih besar dibandingkan dengan
peningkatan daya inhibisi lipase pankreas ekstrak air. Hal ini sama dengan kemampuan
tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekstrak etanol CT-II dari buah Cassia
konsentrasi ekstrak. Artinya, peningkatan nomame yang menunjukkan bahwa ekstrak
konsentrasi ekstrak yang ditambahkan tidak etanol dari buah tersebut mampu menghambat
selalu meningkatkan daya inhibisinya. aktivitas lipase pankreas porsin secara in vitro
Berdasarkan pernyataan di atas tipe inhibitor pada konsentrasi 0.07 sampai dengan 0.1
lipase pankreas ini tidak dapat disimpulkan mg/ml dengan daya inhibisi sebesar 50% dan
karena pada penelitian ini tidak dilakukan triolein sebagai substrat, serta pengaruh
penelitian yang lebih lanjut tentang kinetika antiobesitas pada tikus yang mempunyai
enzim. Kontrol positif memiliki daya inhibisi lemak yang tinggi secara in vivo, sehingga
sebesar 10.6% pada konsentrasi 100 ppm, dapat digunakan sebagai zat tambahan untuk
ekstrak air daun asam jawa memiliki daya pencegahan obesitas dan hipertrigliseridemia
inhibisi yang terbesar pada konsentrasi 300 pada manusia (Yamamoto et al. 2000).
ppm sebesar 39.4%, dan ekstrak etanol 80.00
memiliki daya inhibisi terbesar pada 65.1
konsentrasi 150 ppm sebesar 49.0% (Gambar 60.00
56.2
4). Artinya, ekstrak air dan etanol daun asam
D a y a in h ib is i (% )

jawa pada konsentrasi 300 dan 150 ppm 36.9 36.5


40.00 32.0
26.6
mampu menghambat akivitas enzim lipase 10.8
pankreas untuk menghidrolisis asam oleat 20.00 10.6
sebesar 39.4 dan 49.0%. 4.1
0.00
60.0
49.0 42.3
100 150 200 250 300
50.0 45.0 -20.00 -2.5
-18.7
D a y a i n h i b i s i (% )

41.1 39.4
40.0 -40.00
30.0 24.5 Konsentrasi (ppm)
21.6 21.4
20.0 10.6
Kontrol positif Ekstrak air kunci pepet Ekstrak etanol kunci pepet
10.0 5.8 6.0

0.0 Gambar 5 Daya inhibisi kontrol positif,


100 150 200 250 300 ekstrak air, dan etanol rimpang
Konsentrasi (ppm) kunci pepet terhadap aktivitas
Kontrol positif Ekstrak air daun asam jawa Ekstak etanol daun asam jawa lipase pankreas.
Gambar 4 Daya inhibisi kontrol positif, Hasil pengujian ekstrak rimpang kunci
ekstrak air, dan ekstrak etanol pepet terhadap aktivitas lipase pankreas
daun asam jawa terhadap aktivitas terlihat pada Gambar 5. Berdasarkan Gambar
lipase pankreas. 5 terlihat bahwa tidak semua ragam
konsentrasi ekstrak etanol rimpang kunci
Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa pepet memiliki kemampuan sebagai inhibitor
ekstrak etanol daun asam jawa memiliki daya
lipase pankreas, sedangkan semua ragam etanol lebih banyak senyawa yang terekstrak
konsentrasi ekstrak air rimpang kunci pepet dan senyawa tersebut dapat menghambat
memiliki kemampuan sebagai inhibitor lipase aktivitas lipase pankreas, sehingga
pankreas. Daya inhibisi ekstrak air dan etanol meningkatkan pengaruh penghambatan
rimpang kunci pepet pada konsentrasi 100 terhadap enzim tersebut, sedangkan ekstrak
ppm lebih besar dibandingkan dengan kontrol air pada rimpang kunci pepet mempunyai
positif. daya inhibisi yang paling besar dibandingkan
Ekstrak air rimpang kunci pepet memiliki dengan ekstrak etanol.
daya inhibisi maksimum pada konsentrasi 200 Senyawa-senyawa yang diperkirakan
ppm dengan daya inhibisi sebesar 65.1% dan dapat menghambat aktivitas lipase pankreas
ekstrak etanol pada konsentrasi 250 ppm pada ekstrak air dan ekstrak etanol daun asam
dengan daya inhibisi sebesar 36.5%. Ekstrak jawa, yaitu flavonoid, saponin, steroid, dan
etanol rimpang kunci pepet pada konsentrasi tanin. Senyawa yang diduga dapat
200 dan 300 ppm memiliki daya inhibisi menghambat aktivitas lipase pankreas pada
bernilai negatif dan aktivitas lipase pankreas ekstrak air rimpang kunci pepet, yaitu
meningkat. Hal ini diduga ekstrak yang flavonoid, tanin, dan saponin, sedangkan
digunakan masih berupa ekstrak kasar yang senyawa yang diduga dapat menghambat
belum murni karena masih berupa gabungan aktivitas ekstrak etanol rimpang kunci pepet,
dari beberapa golongan senyawa yang yaitu flavonoid, saponin, dan triterpenoid.
kemungkinan memiliki respon yang berbeda Senyawa flavonoid terbukti dapat meng-
atau bahkan bersifat antagonis satu sama lain hambat aktivitas lipase secara in vitro, di
dalam menghambat aktivitas lipase pankreas antaranya yaitu yang terdapat pada rimpang
pada konsentrasi tertentu. bangle (Iswantini et al. 2003) dan galangal
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa (Shin et al. 2003). Saponin juga terbukti dapat
ekstrak air memiliki daya inhibisi yang paling menghambat aktivitas lipase baik secara in
tinggi dibandingkan dengan ekstrak etanol. vitro maupun in vivo, yaitu yang terdapat pada
Walaupun dari hasil uji fitokimia me- daun Thea sinensis dan rimpang Panax
nunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang japonicus (Han et al. 2001dan 2005). Han et
kunci pepet lebih banyak mengandung al. (2001) menyatakan bahwa senyawa
senyawa metabolit sekunder. Hasil ini teasaponin yang terdapat dalam daun Thea
didukung oleh penelitian Han et al. (1999) sinensis dapat menghambat hidrolisis triolein
yang menyatakan bahwa ekstrak air teh yang diemulsi dengan lesitin, Triton X-100
oolong dapat menghambat aktivitas lipase atau 4-metilumbeliferioleat. Han et al. (2005)
pankreas pada konsentrasi 500-2000 μg/ml menyatakan bahwa senyawa chikusetsu-
dan senyawa kafein diidentifikasi sebagai saponin III, chikusetsusaponin IV, 28-
aktivator noradrenalin yang menyebabkan deglukosilchikusetsusaponin IV, dan 28-
lipolisis. Lee et al. (2005) menyatakan bahwa deglukosilchikusetsusaponin yang diisolasi
senyawa krosetin dan krosin yang diisolasi dari fraksi saponin total rimpang Panax
dari ekstrak air Gardenia fructus berpotensi japonicus mampu menghambat aktivitas
sebagai inhibitor lipase pankreas secara in lipase pankreas pada konsentrasi 125-500
vitro dengan nilai IC50 sebesar 2.1 dan 2.7 µg/ml secara in vivo. Li et al. (2007)
mg/ml (triolein sebagai substrat), krosin dan menyatakan bahwa fraksi kasar saponin
krosetin juga berpotensi dalam aktivitas Acanthopanax senticosus yang mengandung
hipolipidemik (antiobesitas) pada Triton WR- senyawa silfiosida F, kopterosida B,
133 atau minyak jagung yang diberikan pada hederagenin 3-O-β-D-glukuronopiranosida
tikus yang mempunyai lemak tinggi secara in dapat menghambat aktivitas lipase pankreas
vivo. dengan nilai IC50 sebesar 0.22, 0.25, 0.26, dan
Daya inhibisi tertinggi ekstrak etanol 0.29 mM. Kim et al. (2005) menyatakan
kedua tanaman melebihi daya inhibisi bahwa ekstrak saponin kasar ginseng merah
tertinggi ekstrak etanol beberapa tanaman Korea dapat mengurangi bobot badan tikus
lainnya terhadap aktivitas lipase, seperti pada konsentrasi 200 ppm selama 3 minggu
ekstrak etanol daun jati belanda, yaitu 25.3% yang dilakukan secara in vivo.
pada konsentrasi 60 ppm dan rimpang bangle Selain itu, senyawa tanin pada ekstrak
sebesar 29.2% pada konsentrasi 100 ppm tanin rimpang bangle juga memiliki potensi
(Silitonga 2008), serta daun kemuning sebesar dalam menghambat aktivitas lipase (Iswantini
22.8% pada konsentrasi 30 ppm (Martatilofa et al. 2003). Senyawa triterpenoid yang
2008). Daya inhibisi ekstrak etanol lebih besar terdapat pada ekstrak etanol rimpang kunci
pada daun asam jawa karena pada ekstrak pepet dapat menghambat aktivitas lipase
pankreas. Hal ini senada dengan Xu et al. lipase pankreas secara in vitro dengan
(2005) yang menyatakan bahwa senyawa menggunakan substrat triolein lebih kecil
triterpenoid pada Platycodi radix yang dibandingkan dengan daya inhibisi orlistat
mengandung senyawa platikodin A, C, D, dan sebagai kontrol positif. Krosin dan krosetin
deaploplatikodin D diketahui dapat meng- dapat menghambat biosintesis trigliserida
hambat aktivitas lipase pankreas pada sebagaimana halnya kolesterol dan
konsentrasi 500 μg/ml dengan daya inhibisi absorpsinya dari intestin dalam darah. Krosin
sebesar 3.3, 5.2, 34.8, dan 11.7%. Adanya dan krosetin berpotensi sebagai inhibitor pada
senyawa alkaloid pada ekstrak etanol rimpang dosis 50 mg/kg, sedangkan Xenical® pada
kunci pepet diduga mengakibatkan adanya dosis 10 mg/kg. Jika memperhatikan data
peningkatan aktivitas lipase pankreas se- tersebut, maka hasil penelitian kali ini
hingga daya inhibisinya menurun, akan tetapi membuktikan bahwa ekstrak daun asam jawa
belum ada literatur yang mengatakan bahwa dan rimpang kunci pepet memiliki pengaruh
senyawa alkaloid mampu meningkatkan yang lebih besar terhadap penghambatan
aktivitas lipase pankreas. Oleh karena itu, aktivitas lipase pankreas, sehingga sangat
adanya alkaloid akan memberikan pengaruh memungkinkan untuk digunakan sebagai obat
yang berlawanan dan mengakibatkan daya antiobesitas.
inhibisi ekstrak menurun, sedangkan adanya Kontrol positif yang digunakan, yaitu
flavonoid, saponin, dan tanin akan Xenical® yang mengandung zat aktif berupa
memberikan pengaruh yang sinergis dan orlistat (tetrahidrolipstatin). Xenical® (orlistat)
mengakibatkan daya inhibisi ekstrak merupakan antiobesitas pertama yang tidak
meningkat. bekerja sebagai penekan nafsu makan, tetapi
bekerja dengan cara menghambat aktivitas
Tabel 4 Daya inhibisi maksimum kontrol
lipase pankreas. Cara kerja orlistat, yaitu
negatif, kontrol positif, dan ekstrak
sebagai penghambat lemak, lemak yang
tanaman
dikonsumsi dari 30% tidak dapat diserap oleh
Konsentrasi Daya usus. Dengan demikian, terjadi defisit kalori
Ekstrak
(ppm) Inhibisi (%) yang akan menghasilkan penurunan berat
Kontrol (-) 0 0.0 badan secara signifikan. Lemak diserap
Air daun asam dalam bentuk trigliserida yang mengandung
300 39.4
jawa satu molekul monogliserida dan dua molekul
Etanol daun
150 49.0 asam lemak bebas. Sebagian besar proses
asam jawa
Air rimpang
pencernaan lemak terjadi pada bagian pertama
200 65.1 usus kecil (duodenum) yang banyak
kunci pepet
Etanol rimpang mengandung cairan pankreas dan tempat
250 36.5 berlangsungnya reaksi enzimatik. Lemak akan
kunci pepet
Kontrol (+) 100 10.6 diemulsifikasi (dipecah menjadi butiran-
butiran kecil) membentuk globula lemak yang
Tabel 4 memuat data daya inhibisi tipis dan berdiameter 200 sampai dengan 5000
maksimum tiap ekstrak tanaman, kontrol nm. Mekanisme orlistat dalam menghambat
negatif (tanpa penambahan ekstrak), dan aktivitas lipase pankreas ialah nonkompetitif,
kontrol positif (dengan penambahan yaitu dengan cara membentuk suatu ikatan
Xenical®). Berdasarkan data tersebut terlihat kovalen pada bagian serin yang aktif dari
bahwa semua ekstrak tanaman mempunyai lipase pankreas dan lambung, sehingga
daya inhibisi lebih besar dibandingkan dengan mengubah enzim tersebut menjadi nonaktif
daya inhibisi Xenical® sebagai kontrol positif. (Roche 2008a). Xenical® digunakan sebagai
Ekstrak air rimpang kunci pepet paling kontrol positif, yaitu untuk membandingkan
berpotensi dalam menghambat aktivitas lipase mekanisme antara sampel dengan kontrol
pankreas dibandingkan dengan yang lainnya positif terhadap lipase pankreas, tetapi pada
karena daya inhibisinya lebih dari 50%. penelitian ini mekanisme sampel terhadap
Ekstrak air rimpang kunci pepet dapat lipase pankreas tidak diketahui karena tidak
menurunkan aktivitas enzim dari 2.11 × 104 dilakukan penelitian yang lebih lanjut
µmol/l.menit menjadi 1.68 × 104 µmol/l.menit mengenai mekanisme sampel terhadap lipase
pada konsentrasi 200 ppm. Shin et al. (2003) pankreas.
dan Lee et al. (2005) menyatakan bahwa daya Berdasarkan Gambar 6 dapat terlihat
inhibisi ekstrak 3-metileter galangin dari bahwa daya inhibisi terbesar kontrol positif
Alpinia officinarum dan krosetin dari (Xenical®) sebesar 10.6% pada konsentrasi
Gardenia jasminoides terhadap aktivitas 100 ppm, sedangkan pada konsentrasi 150
sampai dengan 300 ppm daya inhibisinya Uji Statistik
bernilai negatif. Artinya, kontrol positif
Berdasarkan data yang diperoleh
(Xenical®) bekerja maksimum dalam
kemudian dilakukan uji statistik, yaitu uji
menghambat aktivitas lipase pankreas pada
beda perlakuan menggunakan uji Duncan
konsentrasi 100 ppm. Nilai daya inhibisi
dengan rancangan acak lengkap. Uji ini
Xenical® tersebut berbeda dengan yang
dilakukan untuk menguji apakah tiap
dikemukakan oleh Silitonga (2008) dengan
perlakuan memiliki perbedaan yang nyata
konsentrasi yang sama, yaitu sebesar 17.5%.
dalam menghambat aktivitas lipase pankreas
Hal ini dapat disebabkan oleh konsentrasi
(Hanafiah 2005). Perlakuan yang di-
substrat yang digunakan berbeda, yaitu 16.7
bandingkan adalah ekstrak air dan etanol pada
µg/µl dan pada waktu dilarutkan Xenical®
daya inhibisi maksimum dari kedua tanaman,
tidak larut sempurna dengan bufer fosfat pH 8
serta perlakuan dengan kontrol negatif dan
karena Xenical® lebih larut dalam etanol dan
kontrol positif. Berdasarkan perhitungan yang
metanol (Roche 2008a).
telah dilakukan (Lampiran 13) terlihat bahwa
Akan tetapi, hasil ini tidak senada dengan
daya inhibisi ekstrak etanol dari daun asam
Hadvary et al. (1988). Hadvary et al. (1988)
jawa dan rimpang kunci pepet tidak berbeda
menyatakan bahwa orlistat mampu meng-
nyata karena daya inhibisi kedua tanaman
hambat lipase pankreas hingga 50% pada
tersebut tidak berbeda jauh. Untuk ekstrak air,
konsentrasi 0.1 µg/ml secara in vitro dan 0.3
daya inhibisi dari kedua tanaman ini berbeda
µg/ml secara in vivo pada cairan usus tikus.
nyata. Hal ini disebabkan oleh nilai daya
Xenical® yang digunakan sebagai kontrol
inhibisi ekstrak air rimpang kunci pepet yang
positif pada penelitian ini tidak berupa orlistat
jauh lebih besar dibandingkan dengan ekstrak
murni. Metode dan bahan-bahan yang di-
air daun asam jawa.
gunakan pun berbeda. Hadvary et al. (1988)
Uji beda perlakuan terhadap hasil inhibisi
menggunakan substrat triolein murni, bufer
terbaik, yaitu ekstrak etanol daun asam jawa,
Tris/HCl, NaCl, CaCl2, dimetil sulfoksida
ekstrak air rimpang kunci pepet, kontrol
pada suhu ruang, dan waktu inkubasi 10
negatif, dan kontrol positif menyatakan bahwa
menit.
semua perlakuan memberikan pengaruh daya
15.0 inhibisi yang berbeda nyata. Perlakuan
10.6
tersebut, yaitu ekstrak etanol daun asam jawa
10.0
dengan kontrol negatif, ekstrak air rimpang
5.0
kunci pepet dengan kontrol negatif, ekstrak
D a y a in h ib is i (% )

0.0 etanol daun asam jawa dengan kontrol positif,


-5.0 100 150 200 250 300 ekstrak air rimpang kunci pepet dengan
-10.0 kontrol positif, ekstrak etanol daun asam jawa
-9.3
-15.0 dengan ekstrak air rimpang kunci pepet, dan
-20.0
kontrol negatif dengan kontrol positif.
-18.3
Data daya inhibisi masing-masing ekstrak
-25.0
-23.4 digunakan untuk menentukan kurva estimasi
-30.0 -26.3
dengan program SPSS. Selanjutnya dari
Konsentrasi (ppm) program tersebut akan diperoleh persamaan
kurva estimasi. Estimasi kurva yang diuji
Gambar 6 Daya inhibisi kontrol positif adalah kurva linier, kuadratik, logaritmik,
(Xenical®) pada berbagai inverse, dan kubik. Berdasarkan uji tersebut
konsentrasi terhadap aktivitas diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
lipase pankreas. dibawah 50% untuk semua ekstrak (Lampiran
14). Artinya keragaman dari konsentrasi
Perbedaan metode uji inhibisi, substrat,
ekstrak tidak dapat dijelaskan dengan baik
dan waktu inkubasi akan sangat
oleh model dari masing-masing kurva. Hal ini
mempengaruhi nilai daya inhibisi yang
memperlihatkan bahwa grafik daya inhibisi
diperoleh dari setiap percobaan. Metode yang
dari masing-masing ekstrak tidak mewakili
digunakan pada penelitian ini dapat dikatakan
salah satu dari kelima pola kurva yang diuji.
lebih efektif karena dengan menggunakan
Hal ini dapat diakibatkan oleh jumlah data
substrat dan pereaksi-pereaksi lain yang lebih
(variasi konsentrasi) yang sedikit, sehingga
murah dan sederhana telah dapat
sulit untuk menentukan pola dari masing-
memperlihatkan kemampuan inhibisi ekstrak-
masing ekstrak.
ekstrak contoh terhadap aktivitas lipase
pankreas.
Kadar Flavonoid Total akan digunakan untuk menghitung konsentrasi
flavonoid dan kadar flavonoid total.
Metode ini berdasarkan pada Codex
Berdasarkan hasil percobaan, konsentrasi
(1986) diacu dalam Nobre et al. (2005)
flavonoid ekstrak etanol daun asam jawa dan
dengan beberapa modifikasi, yaitu sistem
ekstrak air rimpang kunci pepet berturut-turut
hidrolisis yang berupa 1.0 ml urotropin 0.5%
sebesar 0.40 dan 0.024 ppm, sedangkan kadar
dan 2 ml asam hidroklorat diganti dengan
flavonoid total dari ekstrak etanol daun asam
larutan heksametilenatetramina 0.5% (b/v)
jawa dan ekstrak air rimpang kunci pepet
dalam metanol dan 2 ml HCl 25%, serta
berturut-turut sebesar 0.03 dan 0.02 ×10-2%
panjang gelombang yang digunakan dari 425
(b/b) (Lampiran 15).
nm diganti dengan 370.8 nm. Kadar flavonoid
dan senyawa fenolik lain di dalam tanaman
berbeda-beda di antara setiap bagian, jaringan, 1.2 y = 0.1064x + 0.0245
dan umur tanaman, serta dipengaruhi oleh 1 R2 = 0.9932

faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor yang 0.8

A b s o rb a n s
mempengaruhi, yaitu temperatur, sinar UV, 0.6
sinar tampak, nutrisi, ketersediaan air, dan
0.4
kadar CO2 pada atmosfer. Oleh karena itu,
pada penelitian ini perlu dilakukan penentuan 0.2

kadar flavonoid total pada ekstrak yang 0

memiliki daya inhibisi terbesar. Ekstrak yang 0 2 4 6 8 10 12

dinalisis kadar flavonoid totalnya, yaitu Konsentrasi (ppm)

ekstrak etanol daun asam jawa dan ekstrak air Gambar 7 Kurva standar kuersetin.
rimpang kunci pepet. Metode analisis yang
biasa digunakan untuk menentukan kadar Sebagaimana penelitian yang dilakukan
flavonoid dalam simplisia tanaman obat, yaitu sebelumnya oleh Kurniasari dan
dengan spektrofotometri UV (Codex 1986 Wahyuningrum (2006) dengan metode yang
diacu dalam Nobre et al. 2005), kromatografi sama, kadar flavonoid total daun Meniran
cair kinerja tinggi (KCKT) (Merken & Bantar Kambing, Darmaga, dan Cisarua
Beecher 2000), dan elektroforesis kapiler berturut-turut sebesar 1.6, 1.4, dan 1.1% (b/b),
(Marchart et al. 2003). Metode-metode sedangkan daun Tempuyung Jawa Tengah,
tersebut melibatkan serangkaian tahapan yang Cimanggu, dan Leuwiliang berturut-turut
membutuhkan waktu yang lama dalam sebesar 0.8, 0.6, dan 0.8% (b/b). Kadar
pelaksanaannya. Metode lain yang dapat flavonoid ekstrak etanol daun asam jawa lebih
digunakan untuk menentukan kadar flavonoid, besar dibandingkan dengan ekstrak air
yaitu teknik infra red (IR) yang digabungkan rimpang kunci pepet. Hal ini berarti kadar
dengan kemometrik. Pada penelitian ini flavonoid total daun asam jawa dan rimpang
metode yang digunakan, yaitu metode Codex kunci pepet yang diperoleh lebih kecil di-
(1986) diacu dalam Nobre et al. (2005) bandingkan dengan daun Meniran dan
disebut juga metode AlCl3. Tempuyung. Umar (2008) melakukan
Analisis kadar flavonoid total diawali optimasi penentuan kadar flavonoid total pada
dengan memilih sampel yang memiliki daya daun jati belanda yang diekstraksi meng-
inhibisi terbesar. Setelah didapatkan ekstrak gunakan pelarut etanol dengan metode
sampel yang memiliki daya inhibisi terbesar, refluks. Hasil optimalisasi tersebut adalah
maka dilakukan analisis kadar flavonoid total. kadar flavonoid total daun jati belanda secara
Rendemen ekstrak etanol daun asam jawa dan optimal diperoleh dengan nisbah antara
ekstrak etanol rimpang kunci pepet yang simplisia dengan pelarut adalah sebesar 1:10
diperoleh adalah 12.2 dan 19.2% (b/b). yang direfluks selama 3 jam menggunakan
Berdasarkan metode analisis Chang et al. etanol 70%. Pada penelitian ini ekstrak etanol
(2002), flavonoid total yang terukur termasuk daun asam jawa dan ekstrak air rimpang kunci
dari golongan flavon dan flavonol yang pepet yang diperoleh menggunakan etanol
terdapat pada ekstrak karena kedua golongan 70% dan air deionisasi dengan nisbah 1:5
ini yang dapat membentuk kompleks stabil secara maserasi selama 3×24 jam.
dengan AlCl3. Optimalisasi kondisi ekstraksi sampel pada
Kadar flavonoid total dihitung berdasarkan penelitian ini tidak dilakukan sebelumnya
kurva standar kuersetin sehingga diperoleh sehingga kadar flavonoid ekstrak yang
persamaan regresi linear, yaitu y = 0.1064 x + diperoleh diduga belum optimal.
0.0245 dengan R2 = 0.9932 yang selanjutnya
Day dan Underwood (2001) [AOAC] Association of Official Analytical
mengemukakan bahwa hasil analisis Chemist. 2000. Official Methods of
kuantitatif perolehan analit dapat digolongkan Analysis of AOAC International. Volume
menjadi 3 kelompok, yaitu analit yang ke-1. Ed ke-17. Agricultural Chemicals,
merupakan konstituen utama, konstituen Contaminants, Drugs. Maryland: AOAC
minor, dan konstituen jejak atau runut. International.
Analisis kuantitatif flavonoid pada ekstrak
Backer RT et al., penemu; Eli Lilly and
etanol daun asam jawa menunjukkan
Company. 1 Jan 2008. Melanocortin
keberadaan flavonoid sebagai konstituen
receptor agonist. US patent 7314879.
minor karena kadar yang diperoleh berada di
antara 0.01-1%, sedangkan ekstrak air Bentley JM et al., penemu; Hoffman-La
rimpang kunci pepet menunjukkan ke- Roche Inc, Vernaly Research Limited. 29
beradaan flavonoid sebagai konstituen jejak Jan 2008. Morpholine derivatives as
atau runut karena kadar yang diperoleh kurang 5HT2C receptor agonists for the treatment
dari 0.01%. of obesity. US patent 7323466.
Birari RB, Bhutani KK. 2007. Pancreatic
SIMPULAN lipase inhibitors from natural sources:
unexplored potential. Drug Discovery
Ekstrak air dan etanol daun asam jawa dan Today 12:379-389.
rimpang kunci pepet berpotensi sebagai
antiobesitas karena mampu menghambat Bishop ML, Fody EP, Schoeff LE. 2004.
aktivitas lipase pankreas. Ekstrak air rimpang Clinical Chemistry. Fifth Edition.
kunci pepet memiliki daya inhibisi tertinggi Washington DC: Wolters Kluwer Health..
dari semua ekstrak, yaitu sebesar 65.1% pada Chang CC, Yang MH, Wen HM, Chern JC.
konsentrasi 200 ppm. Daya inhibisi yang 2002. Estimation of total flavonoids
dimiliki oleh ekstrak etanol daun asam jawa, content in propolis by two complementary
ekstrak air rimpang kunci pepet, kontrol colorimetric methods. J Food Drug Anal
negatif, dan kontrol positif secara statistik 10: 178-182.
berbeda nyata. Ekstrak etanol daun asam jawa
memiliki kadar flavonoid dengan konstituen Darusman LK, Rohaeti E, Sulistiyani. 2001.
minor, sedangkan ekstrak air rimpang kunci Kajian senyawa golongan flavonoid asal
pepet memiliki kadar flavonoid dengan tanaman bangle sebagai senyawa peluruh
konstituen jejak atau runut. lemak melalui aktivitas lipase. Bogor:
Pusat Studi Biofarmaka Lembaga
SARAN Penelitian, IPB.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Day RA, Underwood AL. 2001. Analisis
untuk mengetahui senyawa aktif yang Kimia Kuantitatif. Iis Sopyan. Penerjemah.
terkandung di dalam ekstrak, yang secara Terjemahan dari: Quantitative Analysis.
khusus berpotensi menghambat aktivitas Sixth Edition. Jakarta: Erlangga.
lipase pankreas. Penggunaan substrat murni
perlu dilakukan agar hasil reaksi yang Desnuelle P, Savary P. 1963. Specifities of
diperoleh lebih optimum. Selain itu, perlu lipases. J Lipid Res 4:369-384.
dilakukan uji in vivo terhadap hewan uji untuk Digest Otc. 2006. Memilih obat pelangsing.
mengetahui kemampuan senyawa aktif dalam [terhubung berkala]. http://sehat bugar.
sampel yang berpotensi sebagai antiobesitas. multiply.com/journal. [29 Des 2008].

DAFTAR PUSTAKA Doughari JH. 2006. Antimicrobial activity of


Tamarindus indica Linn. Tropical J
Alviar B et al., penemu; Access Business Pharmaceu Res 5(2):597-603.
Group International LLC. 2 Jul 2002. Diet Febriany S. 2004. Potensi ekstrak tunggal
composition and method of weight bangle dan gabungannya dalam mening-
management. US patent 6413545. katkan aktivitas enzim lipase secara in
[Anonim]. 2008. Kunci pepet. [terhubung vitro [skripsi]. Bogor: Jurusan Kimia,
berkala]. http://google.com/google/Kunci FMIPA. Bogor: IPB.
pepet. [5 Feb 2008]. Girindra A. 1993. Biokimia I. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Das könnte Ihnen auch gefallen