Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
TUGAS AKHIR
Oleh :
Tugas Akhir Ini Telah Diuji Dan Dipertahankan Didepan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesinpoliteknik Negeri
Padang Pada Tanggal 07 Oktober 2017
Tim Penguji :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan oleh :
Mengetahui :
Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan
Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan
bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih
cita-cita besarku.
Untuk Al Furqan
Untuk saudara ana yang sangat ana banggakan, ana kangen sama antum semua dikala ana sendiri, entah
apa yang akan terjadi ketika kita sudah berpencar nantiknya, menggapai cita dan asa masing2 ana doakan kita
sukses semua dengan semua impian kita, ana nggak akan pernah lupa dengan semua kenangan yang telah kita lalui
bersama di jalan ini, sangat pahit memang rasanya, tapi ketika itu semua ana jalani sama antum semua, jalan ini
sangat manis dan semakin menantang rasanya, antum semua adalah orang luar biasa, dan ana rasa angkatan
14(Alfurqan) bukanlah organisasi kampus, tetapi memang saudara yang baru dipertemukan setelah sekian lama
dipisahkan oleh Allah SWT, ana akan kangen antum semua,... ANA UHIBBUKUM FILLAH YA AKHIII
Untuk EKTERNAL
Untuk EKSTERNAL yaitu dimana terdiri dari sisno putra, alfandi, bustanul arifin, hendriyanto, yang mana
telah mendirikan sebuah tim tersendiri untuk menjiwakan kader yang tangguh dan bermartabat dengan cita-cita
yang diinginkan.
Untuk IPSA
Untuk anggota IPSA ana mengucpkan terima kasih telah memberikan tompangan tempat tinggal disaat uang
kos udah nunggak, dan IPSA pun adalah suatu maha karya yang terdiri dari sekelompok kader daqwah, yang selalu
mendengarkan ceramah dari usatat abdul shomat.
Dan untuk semua teman dan saudara di politeknik negeri padang saya mengucapkan terimakasih atas motifasi yang
telah kalian berikan.
“Wahyu pratama”
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
Sektorpengendalian pembangkitan Jambi pusat listrik PLTMG Sei
Gelam, terimakasih atas semua penjelasan dan masukan yang
diberikan.
Wahyu Pratama
iv
v
No. Alumni Universitas No. Alumni Fakultas
........................... Satriya Setiawan
............................
BIODATA
(a) Tempat/Tgl Lahir: Padang/ 23 februari 1996 (b) Nama Orang Tua: Mendri
(c)Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi: DIII Teknik Mesin, Konsentrasi:
Maintenance (e) No.BP: 1401011030 (f) Tanggal Lulus: 07 Oktober 2017 (g)
Predikat Lulus: ............... (h) IPK: ...... (i) Lama Studi: 3 Tahun (j) Alamat
Orang Tua: pati kayu, padang lapai, Kec. 2 x 11 kayutanam, Kabupaten
pariaman, Prov. Sumatera Barat.
PEMBUATAN MODUL PADA ENGINE TRAINER K3-VE TOYOTA
Tugas Akhir D-III Oleh : Wahyu Pratama
Pembimbing I : Ichlas Nur, ST., MT dan Pembimbing II: Hendri Chandra Mayana, ST., MT
ABSTRAK
Perkembangan teknologi bidang otomotif saat ini sangatlah pesat, salah satunya yang banyak
digunakan masyarakat adalah motor bensin. Sistem variable valve timing intelligent (VVT-i)
merupakan sistem yang mengoreksi jalur masuk bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar
dengan mengatur terbukanya katup intake. Tujuan pembuatan modul ini untuk mengetahui dan
menjelaskan sensor-sensor apa saja yang terdapat pada engine trainer KE-VE Toyota, Sistem VVT-i
memanfaatkan overlap atau waktu terbukanya katup intake dan exhaust secara bersamaan. Metode
pengumpulan data yang dilakukan pada engine trainer K3-VE adalah melakukan D.T.C dan Curren
data kemudian dilakukan pencatatan setelah data-data peninjauan terindentifikasi maka dilakuakn
penyelesaian dan tahap ini dapat menganalisa dari kerusakan dan perbaiakan agar kerusakan yang
sama tidak terulang lagi. Pengguanan scanner ini untuk mengetahui dan menjelaskan sensor-sensor apa
saja yang ada pada engine trainer K3-VE. dan setiap sensor pada engine memiliki fungsi dan
kerjanya masing-masing agar engine berkerja secara maksimal.
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal : 07 Oktober 2017
Abstrak telah disetujui oleh penguji :
1 2 3 4
Tanda
Tangan
Nama
Ichlas Nur,ST,MT Ir. Harfadi ST.,MT Eka Sunitra,ST.,M.T Dr. Maimuzar ST.,MT
Terang
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR.Junaidi, ST.,MP
Nip. 19661215 199303 1 002 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyususun laporan Tugas Akhir.
Tidak lupa pula shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang membuka tabir keilmuan dan membimbing manusia kejalan yang
benar.
Tugas akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yang mencapai gelar Ahli Madya Jurusan Teknik Mesin di Politeknik
Negeri Padang. Judul tugas akhir penulis adalah “Pembuatan modul pada mesin
trainer K3-VE toyota ”
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini tidak akan
dapat dilaksanakan dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak.
1. Ibu, Bapak dan saudara/ri penulis atas dukungan moral maupun materi.
2. Bapak DR.Junaidi ST.,MP selakuketuaJurusanTeknik Mesin.
3. Bapak Ichlas Nur ST.,MT selaku pembimbing I penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Hendri chandra mayana ST.,MT selaku pembimbing II penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh dosen di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang yang
telah mencurahkan ilmunya.
6. Teman-teman seangkatan Jurusan Teknik Mesin angkatan 2014 dan semua
pihak yang telah membantu.
Semoga Allah Subhaana Wa Ta’ala membalas semua jasa baik tersebut dan
menjadi catatan kemuliaan disisi-Nya. Aamiin
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak agar kedepannya laporan ini dapat
menjadi lebih baik. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
1
Sehingga jumlah bahan bakar masuk juga disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan kerja mesin agar menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan kecepatan
mesin serta mengatur bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin. Dan pada sistem
VVT-i ini juga mempunyai berbagai sensor yang dapat mempermudah melakukan
perawatan dan perbaikan dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan
pemindai atau biasanya disebut scenner, dimana alat ini berfungsi sebagai alat
bantu untuk mendekteksi pada engine sensor-sensor apa saja yang tidak berfungsi,
maka dari itu kita dapat melakukan perawatan dan perbaikan pada sistem yang
tidak berfungsi atau tidak berkerja.
2
membahas sistem apa saja yang tidak berfungsi atau tidak berkerja (menganalisa
kenapa starter tidak hidup).
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini,maka laporan ini akan dibagi dalam beberapa bab. Masing-masing bab akan
membahas hal-hal tertentu. Adapun laporan tugas akhir ini akan ditulis sistematis
dengan pengaturan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan tugas akhir ini,
perumusan masalah, pembatasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran. Pada tugas
akhir ini juga terdapat daftar pustaka beserta lampiran yang dapat
menunjang.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
a. Dapat memakai semua bentuk bahan bakar.
b. Dapat memakai bahan bakar yang bermutu rendah.
c. Cocok untuk melayani beban-beban besar dalam satu poros.
d. Lebih cocok dipakai untuk daya tinggi
5
suhu dan tekanan di dalam silinder akan naik. Pada kondisi yang sudah ditentukan
bunga api dipercikkan oleh busi sehingga terjadi proses pembakaran. Pembakaran
bahan bakar dan udara didalam silinder akan menyebabkan fluida didalam silinder
mengembang sehingga terjadi ledakan. Dari pembakaran tersebut terjadi tekanan
ke dinding silinder dan torak, karena dengan konstruksi torak yang sedimikian
rupa maka tekanan hasil pembakaran itu akan mendorong torak dan menghasilkan
tenaga gerak.
Gerakan pada piston berupa gerak translasi yang kemudian dirubah menjadi
gerak rotasi oleh poros engkol (crankshaft). Tenaga gerak inilah yang digunakan
untuk menggerakan mesin.
6
(sumber: siklus otto dn diesel
https://www.google.co.id/search?q=diagram+siklus4+tak)
TMB (Ttik Mati Bawah atau BDC (Botton Dead Centre), posisi
piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
3. Ruang Bilas
Ruang bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros
engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase)
berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa
tercampur lebih merata.
7
4. Pembilasan
Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil
pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam
ruang bakar.
1. Langkah Kompresi
2. Langkah Expansi
8
melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas
akan terpompa masuk dalam ruang bakar keluar melalui lubang
pembuangan. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB,
sekaligus memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang
bakar.
Keterangan :
1 – 2 adalah langkah kompresi
9
2 – 3 adalah proses pembakaran
3 – 4 adalah langkah kerja
4– 1 adalah proses pembilasan
Keterangan:
a. Langkah hisap
b. Langkah kompresi
10
c. Langkah kerja
d. langkah buang
Siklus motor bakar empat langkah dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut :
Keterangan :
1 – 2 adalah langkah hisap
2 – 3 adalah langkah kompresi
3 – 4 adalah langkah kerja
4 – 1 adalah langkah buang
11
Adapun langkah kerja mesin 4 tak adalah sebagai berikut :
12
2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
13
3. Langkah Kerja (Power Stroke)
14
4. Langkah Buang (Exhause Stroke)
Mesin injeksi adalah suatu mesin yang yang merupakan suatu metode pencampuran
bahan bakar dengan udara pada kendaraan bermotor untuk menghasilkan pembakaran
yang sempurna. Injeksi membutuhkan perangkat bernama injector, yang bertugas me-
nyuplai campuran bahan bakar dengan udara. Sistem injeksi merupakan teknologi
penerus sistem karburator pada kendaraan bermotor. Apabila pada sistem karburator,
kendaraan membutuhkan penyetelan yang tepat agar bisa mendapatkan campuran bahan
bakar dan udara atau AFR (Air–fuel ratio) yang optimal, sistem injeksi sudah
terprogram secara komputeruntuk mendapatkan rasio AFR yang optimal. Dan
dilengkapi dilengkapi dengan sistem VVT-i (variable valve timing intelligent).
Pada sistem VVT-i ini maka, kita dapat melakukan pengecekan kerusakan-
15
kerusakan sistem pada mobil dengan menggunakan alat bantu yaitu scenner
(ultrascan hanatech).
2.3.1 AFR
16
Gambar 2.10 ECU
Cara kerja dari overlap VVT-i ini adalah berdasarkan tekanan hidrolik oli
dalam mesin. Cara kerja sistem VVT-i dengan menghitung waktu buka tutup
katup (valve timing) yang optimal, electronic control unit (ECU) menyesuaikan
dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (accelerator) dan
temperatur coolent mesin. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi
17
camshaft dan crankshaft memberikan sinyal sebagai respon sistem VVT-i akan
terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara.
Sehingga jumlah bahan bakar masuk juga disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan kerja mesin agar menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan kecepatan
mesin serta mengatur bahan bakar yang sesuai kebutuhan mesin.
Dan pada sistem VVT-i ini juga mempunyai berbagai sensor yang dapat
mempermudah melakukan perawatan dan perbaikan dengan menggunakan sebuah
alat yang dinamakan pemindai atau biasanya disebut scafnner, dimana alat ini
berfungsi sebagai alat bantu untuk mendekteksi pada engine sensor-sensor apa
saja yang tidak berfungsi, maka dari itu kita dapat melakukan perawatan dan
perbaikan pada sistem yang tidak berfungsi atau tidak berkerja.
Dengan perbandingan AFR yang lebih baik dan dikontrol oleh perangkat
elektronik, maka motor yang menggunakan teknologi injeksi akan menghasilkan
pembakaran yang jauh lebih baik daripada motor yang menggunakan sistem
18
karburator. Hal ini disebabkan oleh AFR yang dihasilkan sudah sesuai dengan
kebutuhan motor anda, dan dapat berubah ketika terjadi perubahana suhu udara
sekitar karena terdapat sensor udara yang akan menganalisa suhu dan kondisi
udara yang akan dicampur dengan bahan bakar.
2.5 Scanner
Scanner adalah suatu alat yang di gunakan untuk menscan suatu mobil yang
sudah di lengkapi dengan suatu sistem EFI (elektrik fuel injection), dengan cara
19
mendapatkan data dari ECU suatu mobil tersebut dan di tampilkan di layar
scanner itu sendiri. scanner merupakan Scan/analisa mesin injeksi yang berfungsi
untuk mencari kerusakan pada mesin injeksi dengan cara mensecan data dari ECU
gunit, unutuk kecepatan scan tentu jauh lebih cepat dari berfikir dengan otak kita,
karena engine scanner membaca data error yang di kirim ECU unit dengan cepat
pada system electronic kendaraan terutama yang berhubungan dengan input
sensor.
Dengan cara menggunakan metode DTC (Diagnostic Trouble Code) / Kode
Data kerusakan adalah kode alfanumerik yang dioutput oleh[ komputer (ECU)
ketika terdeteksi ada kerusakan. Dan curren data ( data terkini) adalah sebuah data
yang membaca data-data sistem pada sebuah engine.
20
2.6 Sensor-Sensor Yang Digunakan
Sensor-sensor yang terdapat pada mobil VVTi dan berbagi fungsinya yaitu
21
2.6.3 Sensor IAT atau sensor Intake Air Temperature.
Sensor ini terletak pada filter udara yang berfungsi untuk mendeteksi
keadaan suhu atau temperatur udara yang akan masuk ke ruang bakar mesin
melalui filter udara.
Sensor ini juga dikenal dengan istilah sensor posisi throttle, letak dari sensor
ini berada pada throttle body atau katup gas, sensor TPS berfungsi ountuk
mengetahui posisi pembukaan maupun penutupan dari throttle valve saat pedal
gas di injak atau dilepaskan di ruang kemudi.
Posisi dari Map sensor terletak dirumah filter udara, didalam MAP sensor
ini terdapat tiga kabel yang berfungsi untuk mendeteksi kevacuuman yang terjadi
pada intake manifold atau saluran masuk udara ke dalam mesin.
Sensor ini berada di bagian depan dari mesin bagian bawah tepatnya didekat
crank Shaft atau poros engkol, fungsi dari CrankShaft Position Sensor ini adalah
untuk mendeteksi posisi TOP pada silinder nomor 1
Komponen ini bukanlah merupakan bagian dari sensor, namun Idle Speed
Control Valve merupakan Aktuator yang berfungsi untuk mengatur putaran mesin
saat mesin Idle atau stationer.
22
2.6.8 ECT atau Engine Coolant Temperature Sensor.
Sensor ini berfungsi untuk mengontrol temperatur dari cairan pendingin atau
air radiator pada saat mesin berputar, sehingga temperatur air radiator akan dibaca
oleh sensor Engine Coolant Temperature dan dikirim ke EFI untuk
memerintahkan kipas radiator untuk berutarputar saat mesin sudah mencapai suhu
kerjanya.
Komponen ini juga bukan termasuk jenis sensor, melainkan aktuator. Oil
Control Valve ini berfungsi untuk mengatur oli mesin yang masuk ke VVTi.
Komponen ini juga bukan merupakan jenis sensor, pompa bahan bakar
berfungsi untuk meningkatkan tekanan dari bahan bakar sebelum diinjeksikan
oleh injektor ke dalam ruang bakar. Pompa bahan bakar ini umumnya pada mobil
Avanza, Xenia, terios dan Rush terletak didalam tangki bahan bakar.
2.6.10 Injektor
Komponen ini juga bukan termasuk jenis sensor melainkan jenis Aktuator.
fungsi dari katup VSV atau Evap ini adalah untuk membuka saluran uap bahan
bakar yang ada di dalam tangki melalui charcoal canister, dimana antara tangki
dan intake manifold atau saluran masuk akan dihubungkan dengan sebuah selang
yang tentunya dijembatani oleh katup VSV ini, uap bahan bakar yang dikeluarkan
dari tangki akan ikut dibakar di dalam ruang bakar mesin. Katup VSV ini bekerja
saat mesin sudah mencapai suhu kerja normal.
23
BAB III
METODOLOGI
Melakukan scanner
Memperbaiki
atau mengganti
selesai
Gambar 3.1 Diagram aliran pembuatan tugas akhir
24
3.1.1 Mulai
Awal dari penentuan gangguan atau kerusakan yang ada pada engine
trainer K3-VE Toyota .
25
3.1.7 Tes Engine K3-VE Toyota
Setelah komponen yang rusak tadi telah diperbaiki atau diganti, maka hal
yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengetesan. Pengetesan ini
dilakukan untuk mengetahui apakah engine K3-VE Toyota berkerja secara
optimal kembali atau tidak.
3.1.8 Selesai
Waktu dan tempat pengerjaan tugas akhir ini dikerjakan dalam beberapa
tahap yaitu sebagai berikut:
Pembuatan tugas akhir ini mencakupi alat dan bahan yang akan digunakan.
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan adalah :
26
3.4 Metode Pengerjaan
3.4.1 Cara pengambilan data
Data yang diambil dari pembuatan tugas akhir ini dari data-data speak
komponen standar dari spesifikasi komponen tersebut. Cara pengambilan data
dengan menggunakan alat bantu yaitu Ultrascan.
Metoda dalam menganalisa data dalam pembuatan tugas akhir ini dengan cara
pengaplikasian secara langsung pada pengerjaan engine K3-VE.
27
BAB IV
4.1 Modul
Modul ini dibuat agar bisa digunakan sebagai panduan pada saat praktikum
engine pada trainer K3-VE. Modul ini erdiri dari dua bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berikut ini merupakan uraian dari bab 1 dan bab 2 dari modul tersebut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi
Modul Engine Trainer K3-VE TOYOTA ini membahas tentang petunjuk dan cara
penggunaan (pengoperasian) scanner pada engine trainer K3-VE TOYOTA dan
beberapa hal penting yang diketahui agar mahasiswa dapat melakukan pengecekan dan
menganalisa gangguan atau kerusakan yang terjadi pada sensor-sensor sistem engine
trainer K3-VE TOYOTA.
Modul ini terdiri atas dua (2) kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran satu
(1) membahasan tentang cara melakukan scanner pada engine trainer K3-VE Toyota
dengan menggunakan ultrascan hanateck. Kegiatan belajar dua (2) membahas tentang
melakukan pengecekan kerusakan atau gangguan yang terdapat pada engine trainer K3-
VE Toyota.
28
1.2 Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Mahasiswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, langkah-langkah yang harus
diperhatikan dalam menggunakan modul ini antara lain, sebagai berikut:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang ada pada
kegiatan belajar. Apabila ada materi yang kurang jelas, maka mahasiswa
dapat bertanya kepada dosen atau instruktur.
b. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek, perhatikanlah
hal-hal berikut:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum , persiapkan peralatan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
4) Gunakan alat sesuat prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, maka harus
menunggu arahan dari dosen atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan peralatan ketempat semula.
c. Jika belum menguasai materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelum atau bertanyalah kepada dosen atau instrukturyang
bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Dosen
Dalam setiap kegiatan belajar dosen atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep dan menjawab
pertanyaan mahasiswa mengenai proses belajar.
c. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
d. Merencanakan seorang ahli atau pendamping dosen dari tempat kerja
untuk membantu jika diperlukan.
29
1.3 Tujuan Akhir Modul
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul
engine trainer K3-VE ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengecekan pada engine trainer K3-VE Toyota apakah terdapat
gangguan atau kerusakan pada sistem atau komponen-komponen yang lainnya.
2. Mengoperasikan scanner dengan baik dan benar pada engine trainer K3-VE
Toyota.
BAB II PELAKSANAN
Engine Trainer K3-VE Toyota yaitu sebuah motor yang berada di sebuah mobil
avanza, yang berfungsi sebagai alat untuk mengasilkan energi agar mobil bergerak atau
berjalan.
Engine ini sudah memiliki sistem bahan bakar EFI (Electronic Fuel Injection),
yang mana kaburator pada mobil telah diganti menjadi injektor untuk proses pembakaran
pada sebuah engine. Sistem bahan bakar EFI adalah sebuah sistem penyemprotan yang
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapat nilai campuran udara dan bahan bakar
sesuai dengan kebutuhan motor bakar yang diatur oleh ECU (Electronic Control Unit).
Dan juga memiliki sistem VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent) yang mana cara
kerjanya adalah tekanan hidrolik oli dalam mesin, dengan cara menghitung waktu buka
tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU menyesuaikan dengan kecepatan mesin,
volume udara masuk, posisi throttle (accelerator) dan temperatur coolent mesin. Agar
target valve timing selalu tercapai, sensor posisi camshaft dan crankshaft memberikan
sinyal sebagai respon sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar
masuk bahan bakar dan udara.
30
c. Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump)
Pompa Bahan Bakar (Fuel Pump) berfungsi untuk memompa bahan bakar
agar dapat bersirkulasi pada sistem bahan bakar.
d. Selang/Pipa Bahan Bakar (Fuel Line)
Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat penyalurlan bahan
bakar dari komponen-komponen pada sistem bahan bakar.
e. Pipa Pembagi/ Penyalur (Fuel Delivery Pipe)
Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem
bahan bakar yang berhubungan dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar
berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke injektor.
f. Pressure regulator
Pressure regulator pada sistem bahan bakar EFI berfungsi untuk menjaga
tekanan pada pipa pembagi agar tekanan tetap stabil. Besar tekanan bahan
bakarnya pada pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-2,9 kg/cm . Apabila
tekanan bahan bakarnya melebihi spesifikasi yang telah ditentukan maka
katup (valve) pada regulator tekanan akan membuka sehingga bahan bakar
akan dialirkan ke dalam tangki.
g. Pultation Damper
Pultation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktasi (menyerap
kejutan dna variasi tekanan bahan bakar yang terjadi) tekanan dari bahan
bakar di pipa pembagi. Pultation ini tidak terdapat disemua mesin EFI,
hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
h. Injector
Injector berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar
kedalam intake manifold (tipe MPI) atau keruang bakar (tipe GDI)
i. Cold Start Injector
Cold start injector atau injektor tambahan ketika start dingin merupakan
komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk
menbantu/menambah penginjeksian bahan bakar ketika kondisi mesin
dalam keadaan dingin. Coil start injector ini tidak terdapat pada semua
mesin EFI, hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
j. Pipa Pengembali Bahan Bakar (Return Pipe)
Pipa pengembali bahan bakar berfungsi untuk sebagai penyaluran bahan
bakar pada pipa pembagi untuk kembali dalam tangki bahan bakar.
31
(sumber: Jurnal dinamis vol. I, NO.5.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jddtm/article.download/35/14)
32
2. Komponen-Komponen VVT-i
a. ECU (Electronic Control Unit)
ECU merupakan sebuah perangkat yang bertugas menerima masukan dari
sensor kemudian dilakulasi untuk mencari kondisi optimum dan memerberi
perintah ke aktuator untuk melakukan fungsinya.
b. Camshaft position sensor
Camshaft merupakan sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak untuk
menjalankan valve. Dia terdiri dari batang silinder. Cam membuka dengan
menekannya, atau dengan mekanisme banttuan lainnya, ketika mereka
berputar. Camshaft position sensor (CPS) berguna untuk mengetahui
kedudukan camshaft. Jika ada perubahan beban mesin atau perubahan
putaran mesin yang semuanya diolah oleh ECU dan dihitung mendapatkan
sebesar mungkin efesiensi volumetrik, dari perhitungan ECU ini
didapatkan lah kedudukan camshaft yang harus diubah. ECU ini akan
memerintahkan module VVT-i untuk merubah kedudukan camshaft.
Setelah module VVT-i menerima perintah dari ECU untuk merubah
kedudukan.
c. Camshaft Timing Oil Control Valve
Camshaft timing oil control valve mengendalikan posisi spool valve
berdasarkan sinyal yang dikirim oleh ECU hingga mengalokasikan tekanan
oli ke VVT-i controller untuk sisi maju dan sisi mundur
33
d. Crankshaft position sensor
Sensor ini memberitahu ECU kecepatan putaran mesin dengan tepat. Pada
sistem penyemprotan bahan bakar, sensor ini juga memberitahu ECU
waktu yang tepat untuk penyemprotan bahan bakar dan diteruskan ke
injektor bahan bakar.
34
Gambar 4.5 Letak sensor O2 pada engine K3-VE Toyota
b. Sensor knock
35
Gambar 4.6 Sensor IA T pada engine K3-VE Toyota
d. Sensor Camshaft
Sensor camshaft berfungsi untuk memberikan data masukan ke ECU
tentang posisi langkah mesin, untuk menentukan langkah hisap dimana
terjadi pembukaan injektor. Dan sensor ini juga mendeteksi posisi piston
pada angka kompresi melalui putaran sinyal rotor yang diputar langsung
oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake
dan exhaust valve.
36
terdiri dari 2 bagian yaitu pada saat pedal gas ditekan dan pada saat pedal
Igas tidak tekan.
1) Pada saat pedal gas ditekan
Plat throttle akan membuka dan TPS akan mengukur beberapa banyak
udara yang masuk dan mengukur sudut bukaan throttle dan
mengirimnya ke ECU, dan ECU akan menyemprotkan lebih banyak.
2) Pada saat pedal gas tidak ditekan
Plat throttle akan menutup dan TPS akan mengukur berapa banyak
udara yang masih masuk dan mengukur sudut saat plat throttle
menutup dan mengirimnya ke ECU, dan ECU akan menyemprotkan
bahan bakar lebih sedikit.
f. Sensor MAP
Sensor MAP berfungsi untuk mengetahui kondisi kevakuman intake
manifoid, cara kerja sensor MAP ini yaitu memberikan informasi tekanan
manifold seketika ke ECU. Data tersebut akan digunakan untuk
menghitung kepadatan udara dan menentukan laju aliran massa udara
mesin, yang pada gilirannya menentukan bahan bakar yang diperlukan
untuk pembakaran yang optimal dan mempengaruhi timing pengapian.
37
h. Sensor ISC (Idle Speed Control Valve)
Sensor ISC berfungsi untuk mengatur volume udara yang masuk kemesin
saat idle atau putaran mesin tanpa beban, idle speed control dipasang pada
bsgian bawah throttle chamber. ECU hanya mengoperasikan katup ISC
untuk membuat idle up dan memberikan umpan balik untuk mencapai
target putaran idling.
38
j. OCV atau Oil Control Valve.
OCV bertugas untuk mengatur pembukaan katup isap mesin secara
variable sesuai beban mesin. Yang mana cara kerja sensor OCV ini yaitu,
ECU mengendalikan OCV dan memberikan sinyal, berdasarkan input dari
sensor tersebut dari ECU mengatur tekanan hidrolik untuk mengatur kerja
VVT-i controller.
39
Gambar 4.11 sensor fuel pump pada engine K3-VE Toyota
l. Injektor
Injektor juga termasuk jenis aktuator yang berfungsi untuk
menginjeksikan atau menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bakar
mesin, biasaya injektor ini terletak di sylinder cop atau kepala silinder dari
mesin. Cara kerja injektor ini yaitu pada saat bahan bakar didalam injektor
kosong, dan injektor akan mengirim berupa sinyal ke ECU dan pada saat
data sudah diterima, maka ECU akan memerintahakan injektor
menyemprotkan bahan bakar keruang bakar sesuai kebutuhannya.
40
Kegiatan belajar:
Melakukan Pengecekan Kerusakan Atau Gangguan Yang Terjadi Pada
Engine Trainer K3-VE TOYOTA.
1. Tujuan Kegian Belajar 1
a. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menggunakan scanner (ultrascan
hanatech) pada Engine Trainer K3-VE Toyota.
b. Mahasiswa dapat memeriksa apa kendala apa saja yang ditemukan pada saat
melakukan scanner.
c. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan secara visual pada kendala yang
ditemukan.
b. Ultrascan Hanatech
41
c. Multitester
d. Accu (12V)
42
Gambar 4.16 kabel positif dan negatif engine di hubungkan ke accu
4) Hubungkan kabel OBD II pada ultrascan hanatech dan pada soket OMD
II yang tertera di engine.
43
Keterangan ujung soket yang berwana biru pada kabel OMD II
dihubungkan pada soket yang tertera pada engine, sedangkan yang ujungnya
yang besi dihubungkan pada soket yang tertera pada ultrascan hanateck.
5) Putarlah kunci kontak pada posisi on.
6) Hidupkan ultrascan dengan menekan tombol power,
7) Pilih scan atau gambar mobil untuk melanjutkan pengerjaan,pada gambar
dibawah ini.
44
9) Pilih negara pembuat mobil dengan menekan tombol enter
45
12) Pilih merek mobil yang akan di scan (Avanza)
13) Pilih engine control untuk menentukan metode yang adakn digunakan
14) Pilih D.T.C (Diagnostic Trouble Code) dengan menekan tombol enter
46
15) Lanjut dengan memilih D.T.C READ dengan menekan tombol enter
16) Maka akan tambil kerusakan atau gangguan yang terjadi pada mobil
Gambar 4.29 hasil kerusakan atau gangguan yang terjadi pada engine
17) Setelah selesai dan mendapatkan hasil maka keluarkan ke menu awal
dengan menekan tombol ESC. Dan matikan ultrascan hanatech dengan
tombol power.
18) Kemudian periksalah dan pelajarilah siklus sistem starter
47
Gambar 4.30 Diagram siklus sistem starter
19) Lakukan pengecekan pada rangkaian atau kabel-kabel sistem starter
48
Gambar 4.32 Pengecekan pada relay
b. Proses Current Data (data terkini)
49
4) Pilih scan lanjut untuk melanjutkan pengerjaan dengan menekan tombol
enter.
50
7) Lanjut pilih Toyota dengan menekan tombol enter
51
10) Pilih D.T.C (Diagnostic Trouble Code) dengan menekan tombol enter.
11) Maka akan tampil data-data terkini pada saat engine hidup
52
22) Setelah mengamati gejala yang terjadi pajda heatear circuit, ternyata
penyebabnya adalah kipas(ektrafan) tidak berputar.
53
i. Pengecekan kabel-kabel pada rangkaian ektrafen radiator dengan cara
menghubungkan ujung kabel dengan ujung kabel yang lain, tidak ada
beban atau jarum pada multitester bergerak maka kabel-kabel bagus dan
sebaliknya.
ii. Lakukan lah pengecekan pada relai dengan cara memberikan arus listrik
kepada kaki relay no 85 dan 86, apa bila kaki relay no 30 dan 87
terhubung(berbunyi trak) maka relay masih bagus, dan sebaliknya maka
relay tidak bagus
54
iii. Periksalah fuse/sekring dengan cara melihat visual/dengan cara melihat
rusak atau tidaknya,
55
pada siklus diagram yang rusak multitester
10 Lakukan tidakan pada komponen-komponen Diganti dengan yang baru
yang rusak
11 Lakukan pengecekan ulang setelah Engine hidup pada saat
komponen yang rusak diganti distater dan ektrafan berputar
dengan normal,
56
Gambar 4.51 pilih scan lanjut
57
7) Lanjut pilih Toyota dengan menekan tombol enter
58
10) Pilih Current Data dengan menekan tombol enter
11) Maka akan tampil data-data terkini pada saat engine hidup dalam
keadaan normal
59
Gamabar 4.60 data setelah sensor MAP dilepaskan
60
Dari data diatas dapat dilihat bahwa Intake air temperatur tidak terbaca
(10 derjat celcius). Apabila sensor IAT tidak berkerja atau lepas maka engine
akan mengalami perpanjangan engkol pada saat mesin dingin, kurang atau
miskinnya ekonomi bahan bakar, dan spark (busi) mengetuk. Dikarenakan suhu
atau tekana udaranya kecil atau tidak masuk ( tidak tersedot oleh saringan udara).
Dari data diatas bahwa coolant temperatur tidak terbaca atau rusak.
Apabila sensor ECT rusak (dilepaskan) maka mesin akan menjadi panas atau
bisa menjadi overhead dan bisa mengakibatkan seal-seal bocor, bercampurnya air
dengan oil, cranksaft bisa patah, baretnya cylinder dan piston. Dikarenakan sitem
pendingin yang tidak berkerja, diakibatkan oleh sensor ECT rusak atau lepas.
61
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis tuliskan pada pembuatan laporan
tugas akhir ini meliputi sebagai berikut:
1. Setiap sensor pada engine memiliki fungsi dan kerjanya masing-masing
agar engine berkerja secara maksimal.
2. Setiap sensor yang tidak berkerja bisa mengakibatkan berkurangnya
kinerja engine pada saat dihidupkan.
3. Pada engine K3-VE TOYOTA, mesin ini sudah memiliki sistem VVT-i
yang mana sistem ini merupakan sistem yang mengoreksi jalur masuk
bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar dengan mengatur
terbukanya katup intake, dan ECU sebagai otak untuk mengatur kadar
bahan bakar yang akan disemprotkan atau di injeksikan ke intake.
4. Pada heater circuit merupakan salah satunya sistem untuk mendukung
engine agar tidak terjadinya overhead,
5. Menjelaskan tentang cara penggunaan scanner pada Engine Trainer K3-
VE Toyota Avanza
6. Melakukan perawatan preventife engine trainer K3-VE TOYOTA
sangat dianjurkan agar terhidar apa yang tidak di inginkan pada sistem-
sistem yang sangat sensitif pada engine.
7. Pada saat melakukan penganalisaan pada heater circuit pada suhu 85-
93 derjat celsius seharusnya fan radiator sudah berputar sedangkan pada
saat melakukan pengecekan suhu yang sudah dicapai sudah melebihi
batas(94 derjad celsius) dan fan radiator msih tdak berputar.
4.2 SARAN
Adapun saran yang penulis tulis pada pembuatan laporan ini yaitu sebagai
berikut:
62
1. Perlunya melakukan perawan prefentive agar komponen-komponen
pada setiap sistem pada engine dan sensor-sensor tidak terjadi gangguan
atau kerusakan.
2. Pada saat melakukan pengecekan menggunakan alat scan(ultrascan
hanatach) kita harus dulu cara menggunakan dan mengoperasian alat
dengan benar agar tidak terjadi apa yang tidak diharapkan.
3. Pada saat melakukan pengecekan secara manual kita harus mengetahui
jalur-jarul sistem agar tidak salah uji atau pasang,
4. Pada engine trainer K3-VE TOYOTA kunci kontak yang digunakan
harus sesuai dengan spesifikasi yang sedah ditetapkan (S.O.P)
63
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Astra Motor. 1995. New Step I Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor