Sie sind auf Seite 1von 14

PROPOSAL GOTONG ROYONG DI RT 003 RW 002 KAMPUNG

BUGIS KECAMATAN

TANJUNGPINANG KOTA

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

STIKes HANGTUAH TANJUNGPINANG

TAHUN 2018

Atika Sari Rellyta


Asyikin Riko Setiawan
Budi Hermansyah Sri Sasnita
Febri Yudo Prastya Sri Rasmi
Herlina Sri Sundari
Nuri Agustiningsih Tetti Hariati Manurung
Marini Wanda Lestari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH


PROGRAM STUDI NERS
TANJUNGPINANG
2018
DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 2

C. Analisa Situasi ................................................................................ 2

D. Tujuan Kegiatan .............................................................................. 2

E. Manfaat Kegiatan ............................................................................ 2

F. Sasaran ............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian......................................................................................... 4

B. Tujuan .............................................................................................. 4

C. Manfaat ........................................................................................... 5

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode Kegiatan Yang Digunakan ................................................. 6

B. Keterlibatan Mitra ............................................................................ 6

C. Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 6

D. Rencana Anggaran Biaya ................................................................ 6

BAB IV HASIL KEGIATAN

A. Pelaksanaan....................................................................................... 8

B. Evaluasi ............................................................................................ 9

C. Hambatan ......................................................................................... 9

D. Target ............................................................................................... 13
BAB V

A. Kesimpulan ....................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerjasama yang dilakukan secara bersama-sama disebut sebagai

gotong-royong, akhirnya menjadi strategi dalam pola hidup bersama yang

saling meringankan beban masing-masing pekerjaan. Adanya kerjasama

semacam ini merupakan suatu bukti adanya keselarasan hidup antar sesama

bagi komunitas, terutama yang masih menghormati dan menjalankan nilai-

nilai kehidupan, yang biasanya dilakukan oleh komunitas perdesaan atau

komunitas tradisional. Tetapi tidak menuntup kemungkinan bahwa komunitas

masyarakat yang berada di perkotaan juga dalam beberapa hal tertentu

memerlukan semangat gotong-royong.

Gotong-royong sebagai bentuk solidaritas sosial, terbentuk karena

adanya bantuan dari pihak lain, untuk kepentingan pribadi ataupun

kepentingan kelompok, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari setiap

warga sebagai satu kesatuan. Dalam hal ini, Parson (1951 : 97 – 98)

mengemukakan kegiatan gotong-royong dilakukan warga komunitas, baik

yang berada di perdesaan maupun di perkotaan, yang penting mereka dalam

kehidupannya senantiasa memerlukan orang lain. Di perkotaan nilai gotong-

royong ini sangat berbeda dengan gotong-royong di pedesaan, karena di

perkotaan segala sesuatu sudah banyak dipengaruhi oleh materi dan sistem

upah, sehingga akan diperhitungkan untung-ruginya dalam melakukan

gotong-royong, sedangkan di perdesaan gotong-royong belum banyak

dipengaruhi oleh materi dan sistem upah sehingga kegiatan gotong-royong

1
diperlukan sebagai suatu solidaritas antar sesama dalam satu kesatuan

wilayah atau kekerabatan.

B. Perumusan Masalah
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah Gotong royong.

C. Analisa Situasi

Berdasarkan hasil MMJ dengan ketua rt 03 rw 02 pada tanggal 11 Maret

2017. Gotong royong sangat diperlukan untuk menciptakan rasa kerjasama

dan lingkungan yang bersih. Berhubungan karena masjid digunakan sehingga

diadakan gotong royong untuk menciptakan selokan yang bersih dan

memperlancar aliran air hujan di rw 03 rt 02 di Kampung Bugis.

Berdasarkan uraian diatas maka team pengabmas STIKES Hang Tuah

Tanjungpinang tertarik untuk melakukan gotong royong di selokan rt 03 rw

02 di Kampung Bugis .

D. Tujuan Kegiatan

Tujuan umum dari kegiatan pengabmas ini adalah untuk meningkatkan

kerjasama dan mecipakan lingkungan yang kebersihan.

E. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diharapkan dari pengabdian masyrakat ini adalah

1. Manfaat untuk kelompok sasaran

Mampu menciptakan rasa kerjasama.

2. Manfaat untuk pengabdian

2
Menciptakan rasa kerjasama

3. Manfaat bagi STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi

Sebagai Bahan masukan bagi STIKes Yarsi, khususnya dalam

pengembangan pengabdian masyarakat bahwa perlu memprtimbangkan

kegiatan yang berkaitan dengan permasalahan gotong royong.

F. Sasaran

Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat di

Jorong Baruah. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terselenggara

atas kerjasama dengan pemuda dengan dukungan dari Kepala Jorong Baruah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam hal ini Koentjaraningrat (1984 : 7) mengemukakan kegiatan gotong-

royong di pedesaan sebagai berikut,

1. Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang

menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-

tetangganya dan orang lain sedesa

2. Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap

rumah, mengganti dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus,

menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat minta bantuan

tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi bantuan makanan;

3. Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan

tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-

tetangganya, untuk mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya.

4. Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam

masyarakat desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi,

bangunan umum .

Gotong-royong di Lingkungan Tempat Tinggal

Warga Komunitas suatu saat akan memiliki kegiatan yang memerlukan

bantuan dari warga lainnya, yaitu penyelenggaraan khitanan, perkawinan atau

dalam pembuatan rumah mereka.

Gotong-royong berupa saling tolong semacam ini tidak perlu di saat

senang saja melainkan di saat mendapat kesusahan seperti adanya kematian

4
ataupun adanya musibah yang menimpa seperti adanya kebakaran, tanah longsor,

banjir dan musibah lainnya yang disebabkan oleh alam. Bantuan akan berdatangan

dari warga lain yang tidak terkena bencana, bahkan dari orang lain yang jauh

sekalipun dan tidak dikenal ada yang turut menolong. Hanya saja pertolongan

yang diberikan tidak perlu adanya rasa menyimpan jasa atau budi yang harus

dibalas, melainkan suatu solidaritas antar sesama sebagai rasa kemanusian, begitu

pula bagi yang ditolong tidak perlu memiliki rasa hutang budi dan memiliki

kewajiban moral untuk membalasnya. Pertolongan yang diberikan pada warga

atau orang yang mengalami musibah merupakan kewajiban yang harus dipikul

bersama dan harus dipelihara sepanjang masa dan tanpa adanya permintaan dari

warga yang mengalami musibah tersebut. Dengan demikian, bahwa tolong

menolong dalam menghadapi bencana dianggap kewajiban sebagai umat manusia

untuk menolong antar tanpa adanya rasa pamrih dari orang yang pernah

ditolongnya.

5
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode Kegiatan yang Digunakan


Terkait dengan tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu menciptakan

solidaritas dan kesadaran msayarakat dalam melakukan gotong royong dan

menciptakan lingkungan yang bersih.

B. Keterlibatan Mitra

Pengabdian masyarakat ini bisa dilakukan karena selokan yang tersumbat

oleh sampah dan tubuhan liar sehingga diadakan gotong royong guna

melancarkan aliran air hujan di parit tersebut.

C. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Minggu / 11 Maret 2018

Pukul : 08.00 wib s/d selesai

No. Hari/Tanggal Kegiatan


1. 11 Maret 2018 Kerja Bakti bersama warga di rt 03 rw 02
kapung Bugis

D. Rencana Anggaran Biaya


1. Bahan / Peralatan
No Bahan Volume
1. Cangkul 2 buah
2. Sapu 2 buah
3 Parang 3 buah
4 Kantong sampah 6 buah

6
2. Perjalanan / Akomodasi
NO Bahan Volume Biaya Satuan ( Rp ) Biaya ( Rp )
1 Premium 1 kali Rp.10.000,- Rp.100.000

kegiatan

2 Makan + Snack 1x4 Rp. 20.000,- Rp. 80.000,-

3 Snack Peserta 1 x 30 Rp. 5.000,- Rp. 150.000,-

Total Rp. 330.000,-

3. Pelaporan

No Tujuan Volume Biaya Satuan ( Rp ) Biaya ( Rp )


1 Pelaporan ke 2 Rp. 100.000,- Rp 200.000,-
Puskesmas
Total Rp 200.000,-

4. Rekapitulasi Biaya yang Diusulkan

No Uraian Jumlah ( Rp )
2 Bahan / peralatan -
3 Akomodasi /Perjalanan Rp. 330.000,-
4 Pelaporan Rp 200.000,-
Total Rp. 530.000,-

7
BAB IV

HASIL KEGIATAN

A. Hasil Kegiatan

Kegiatan Gotong royong ini telah dilaksanakan pda tanggal 11 Maret

2018. Kegiatan ini dimulai pada jam 08.00 WIB s/d selesai dengan dihadiri

sebanyak 20 orang peserta.

1. Pelaksanaan

Pelaksaan kegiatan Gotong royong ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan bahan-bahan gotong royong, penyaji meliputi persiapan

sapu lidi, cangkul dan lain-lain yang dibutuhkan oleh anggota

pelaksana dan warga yang berpatisipasi untuk mengikuti gotong

royong.

b. Memastikan kembali tempat, waktu kegiatan dan mengumumkan

acara.

c. Mengumumkan pelaksanaan kegiatan.

2. Tahap pelaksanaan

a. Acara diadakan di lingkungan di rt 03 rw 02 yang dimulai jam 08.00

WIB

b. Peserta mengikuti gotong royong dengan antusias

c. Seluruh mahasiswa terlibat dalam kegiatan dan telah berperan sesuai

dengan peran serta fungsi masing-masing

3. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur

8
Seluruh mahasiswa pengabdian mayarakat rt 03 rw 02 kampung

bugis. Peran serta dan tugas dari mahasiswa dapat mahasiswa dapat

terlaksana dengan baik sesuai dengan yang telah direncakan.

b. Evaluasi Proses

Total peserta ada 20 orang. Pelaksanaan kegiatan gotong royong

berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias untuk

melakukan gotong royong.

c. Evaluasi Hasil

Lebih dari 75% dari peserta yang hadir antusias untuk melakukan

gotong royong. Hal ini membuktikan bahwa peserta hadir dalam

pelaksanaan kegiatan gotong royong.

B. Hambatan
Tidak ada hambatan yang bertarti selama dilaksanakannya gotong royong

kecuali dalam mengumpulkan peserta yang kadang tidak bisa diprediksi

kondisinya.

C. Target Luaran
Hasil dari implementasi ini akan berupa kenyamanan dan kebersihan parit rt

03 rw 02 di kampung bugis.

9
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil kegiatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

kegiatan Pengabdian Masyarakat yang berjudul kegiatan gotong royong di rt

03 rw 02 Kampung Bugis Tahun 2018 ini cukup berhasil walaupun dalam

pelaksanaanya masih ada beberapa kendala.

B. Saran

Guna mendukung suksesnya kegiatan berupa pada waktu-waktu

mendatang dan kemanfaatannya yang telah dilaksanakan, ada beberapa hal

yang harus diperhatikan: seperti betapa pentingnya kerja sama..

10

Das könnte Ihnen auch gefallen