Sie sind auf Seite 1von 3

CHAPTER 4

AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI: KARAKTERISTIK PROFESI

Commission on Standards of Education and Experience untuk Akuntan Publik


Bersertifikat mengeluarkan laporan yang mencantumkan tujuh karakteristik profesi
yaitu:
1) Badan khusus pengetahuan.
2) Proses pendidikan formal yang diakui untuk memperoleh pengetahuan khusus
yang diperlukan.
3) Standar kualifikasi professional yang mengatur penerimaan untuk profesi.
4) Standar prilaku yang mengatur hubungan praktisi dengan klien, kolega dan
publik.
5) Pengakuan status.
6) Penerimaan tanggung jawab sosial yang melekat dalam suatu pekerjaan yang
diwarnai dengan kepentingan publik.
7) Organisasi yang ditujukan untuk memajukan kewajiban sosial dari kelompok.
Akuntansi memenuhi dua karakteristik pertama, dimana akuntansi adalah
disiplin yang rumit yang membutuhkan studi formal untuk menjadi seorang ahli. Untuk
menjadi akuntan publik bersertifikat biasanya membutuhkan gelar sarjana dalam bidang
akuntansi serta lulus dari Certified Public Accountant (CPA). Dalam memenuhi standar
ketiga, kelompok-kelompok ini umumnya menentukan kualifikasi yang diperlukan
untuk mendapatkan keanggotaan. Hanya individu yang memenuhi kualifikasi yang akan
diterima dalam profesi sedangkan yang tidak memenuhi kualifikasi akan dikeluarkan
dari profesi. Karakteristik keempat menyatakan bahwa suatu profesi membutuhkan
standar prilaku yang mengatur hubungan praktisi dengan klien, kolega dan masyarakat.
Standar enam menentukan kebutuhan untuk penerimaan tanggung jawab sosial di dalam
suatu pekerjaan yang diberkahi dengan kepentingan publik.
Huebner mengutip 4 karakteristik professional:
1) Profesional terlibat dalam panggilan yang berguna dan cukup mulia untuk
menginspiransi cinta dan antusiasme pada pihak praktisi.
2) Panggilan professional dalam praktiknya membutuhkan pengetahuan seorang
ahli.

1
3) Dalam menerapkan pengetahuan tersebut, praktisi harus meninggalkan
pandangan komersial yang sangat egois dan selalu mengingat keuntungan dari
kelompok tersebut.
4) Praktisi harus memiliki semangat kesetiaan pada rekan-rekan praktisi,
membantu terhadap tujuan umum yang mereka semua anut dan tidak boleh
melakukan tindakan tidak professional untuk mempermalukan seluruh profesi.
Karakteristik yang paling menarik adalah yang ketiga karena karakteristik ini
menetapkan standar prilaku yang harus mengatur akuntan dan tanggung jawab sosial
yang melekat dalam pendudukan akuntansi.
Sebagai seorang professional, akuntan memiliki 3 kewajiban berikut:
1) Untuk menjadi kompeten dan tahu tentang seni dan ilmu akuntansi.
2) Untuk menempatkan kepentingan klien sebelum akuntan itu sendiri,
mengahindari godaan untuk mengambil keuntungan dari klien.
3) Untuk melayani kepentingan umum.
Penjelasan AICPA memberi penjelasan sebagai berikut:
1) Kompetensi berasal dari sintesis pendidikan dan pengalaman. Pemeliharaan
kompetensi membutuhkan komitmen untuk belajar dan peningkatan professional
yang harus terus berlanjut sepanjang kehidupan professional anggota.
2) Ketika seorang akuntan dipekerjakan untuk melakukan layanan bagi klien,
setidaknya ada pemahaman tersirat bahwa akuntan akan memperhatikan
kepentingan klien.
3) Sebuah tanda yang membedakan dari profesi adalah penerimaan tanggung
jawabnya kepada publik. Profesi akuntan publik terdiri dari klien, pemberi
kredit, pemerintah, pengusaha, investor, bisnis dan keuangan, dll yang
bergantung pada objektivitas dan integritas akuntan public bersertifikat untuk
mempertahankan fungsi perdagangan yang teratur.
Undang-undang yang mewajibkan perusahaan yang dipegang publik untuk
diaudit, memberikan tanggung jawab khusus kepada profesi akuntansi. AICPA dan
anggotanya memiliki tanggung jawab penting bagi masyarakat. Jika melakukan jasa
audit dan konnsultasi untuk perusahaan yang sama dapat mengganggu objektivitas
akuntan, AICPA harus mengembangkan cara yang akan memungkinkan akuntan untuk
memenuhi kewajibannya kepada masyarakat umum. Namun terkadang, pelaksanaan

2
tanggung jawab disertai dengan tekanan-tekanan yang bertentangan. Kode etik AICPA
mengatakan, dalam menyelesaikan konflik tersebut, anggota harus bertindak dengan
integritas, dipandu oleh ajaran bahwa ketika anggota memenuhi tanggung jawab mereka
kepada publik, klien dan kepentingan pengusaha paling baik dilayani.

Das könnte Ihnen auch gefallen