Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita melakukan proses komunikasi. Baik itu komunikasi
dengan orang lain atau dengan diri sendiri, komunikasi secara lisan atau tidak. Bahkan saat
kita diam pun, kita sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Karena meskipun kita
diam, otak kita terus berpikir dan berbicara pada diri kita sendiri. Berarti saat itu kita sedang
berkomunikasi dengan diri sendiri. (Baca juga: Bahasa sebagai Alat Komunikasi)
ads
Komunikasi
Komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan dari pengirim atau sumber
pesan (source/sender) kepada penerima pesan (receiver). Pada proses penyampaian pesan ini,
kita dapat melakukannya dengan berbagai cara. Baik itu menyampaikan secara verbal,
menyampaikan dengan non-verbal, atau menyampaikan dengan menggunakan perpaduan
verbal dan non-verbal. (Baca juga: Hambatan-Hambatan Komunikasi)
Komunikasi secara lisan ini disebut komunikasi verbal. Komunikasi verbal atau oral
communication adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata baik melalui lisan ataupun
tertulis dari pemberi pesan kepada penerima pesan. Komunikasi verbal ini yang sering
dianggap oleh sebagian besar orang sebagai satu-satunya bentuk komunikasi.
Sedangkan bentuk komunikasi lainnya adalah komunikasi non-verbal, yaitu komunikasi yang
tidak disampaikan secara gamblang melalui perkataan atau tulisan. Pembahasan mengenai
komunikasi non-verbal akan diulas lebih lanjut pada bagian selanjutnya di pembahasan ini.
Saat kita melakukan komunikasi non-verbal, kita melakukannya dalam serangkaian paket
komunikasi. Misalnya saat kita marah, otomatis gerakan mata kita lebih cepat, kening
berkerut, dan wajah yang ditekuk. Biasanya kita juga melipat kedua tangan saat marah. Hal
itu adalah keseluruhan paket yang memberi pesan kalau kita sedang marah, tanpa kita harus
berkata-kata. (Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya)
Komunikatif
Kontekstual
Komunikasi non-verbal yang dilakukan memiliki makna yang tergantung pada konteks atau
keadaan. Mengacu pada contoh sebelumnya yaitu diam. Tidak semua perilaku diam yang kita
lakukan memiliki makna yang sama, namun tergantung pada keadaannya. Jika kita sedang
kesal dengan teman, maka diam kita itu bisa berarti bentuk kemarahan kita padanya. Jika kita
dari awal bertemu sudah diam dengan raut muka yang sedikit sedih, maka diam itu berarti
kita sedang memikirkan permasalahan pribadi. (Baca juga: Filsafat Komunikasi)
Dapat Dipercaya
Orang berkata kalau lisan bisa berbohong, tapi gerak tubuh sulit untuk dibohongi. Hal ini
juga berlaku pada komunikasi non-verbal, yang pada saat-saat tertentu bisa lebih dipercaya
dibanding apa yang terucap. Misalnya saat kita dimintai tugas oleh teman, kita mungkin
mengiyakan secara lisan namun wajah kita menunjukkan raut ketidaksukaan dan keengganan.
Kita juga menghindar bertemu dengan teman itu sebisa mungkin dari gestur tubuh kita. Hal
itu menunjukkan kalau kita sebenarnya tidak ingin memberikan tugas kita kepadanya, dengan
pesan yang disampaikan bagian non-verbal diri kita. (Baca juga: Komunikasi Visual)
Bersifat Metakomunikasi
Berbagai cara komunikasi yang kita lakukan saling berkaitan satu sama lain, baik itu
komunikasi verbal dengan non-verbal atau komunikasi non-verbal dengan non-verbal. Kaitan
ini akan saling menghubungkan, mengkomunikasikan, dan menguatkan pesan yang diberikan
satu sama lain. Misalnya saja jika kita melihat sales yang menawarkan barang di mall. Ia
menawarkan dengan kata-kata, juga dikuatkan dengan bahasa tubuhnya yang meyakinkan
bahwa produk yang dijualnya itu penting untuk dibeli. (Baca juga: Komunikasi Gender)
Gestur Tubuh
Gestur atau bahasa tubuh merupakan salah satu komunikasi non-verbal yang banyak
digunakan dan memberi pesan kepada orang lain. Bahasa tubuh kita menunjukkan pesan
yang tidak disampaikan melalui lisan, misalnya apakah kita nyaman berkomunikasi dengan
orang lain atau tidak. Jika kita cenderung banyak bergerak tidak jelas, kemungkinan kita
memang tidak nyaman berada di tempat itu. (Baca juga: Sosiologi Komunikasi)
Mimik Wajah
Mimik wajah atau raut muka juga memberikan pesan komunikasi kepada orang lain. Jika kita
sedang merasa senang, sedih, lega, atau khawatir; semuanya terlihat dari mimik wajah kita.
Mimik wajah dianggap bentuk komunikasi murni karena menunjukkan pesan sebenarnya
yang kita rasakan dan ingin kita sampaikan.
Sponsors Link
Sentuhan
Sentuhan atau haptic merupakan salah satu elemen komunikasi non-verbal. Berbagai bentuk
sentuhan menunjukkan pesan komunikasi kepada orang lain. Misalnya mencium punggung
tangan kepada orang tua menunjukkan kesopanan sebagai anak, menepuk pundak teman
menunjukkan keakraban, dan lain sebagainya. (Baca juga: Pola Komunikasi Organisasi)
Gerakan Mata
Gerakan mata bisa memiliki banyak peran dalam berkomunikasi, misalnya memandang mata
lawan bicara saat berkomunikasi. Gerakan mata ini bisa berarti kita menunggu feedback dari
orang yang sedang kita ajak bicara, memberikan isyarat kepada orang itu untuk bicara, atau
menunjukkan kedekatan dengan orang yang sedang berkomunikasi dengan kita.
Intonasi Bicara
Intonasi atau nada suara juga termasuk bagian dari komunikasi non-verbal, yang mana
memberikan pesan kepada orang yang kita ajak bicara. Misalnya, saat kita berbicara dengan
intonasi tinggi, orang lain bisa menyimpulkan kalau kita sedang marah. Atau saat intonasi
suara kita pelan dan lemah, orang menangkap pesan kalau kita sedang bersedih dan tidak
bersemangat. (Baca juga: Komunikasi Persuasif)
Meski ada ungkapan don’t judge the book by its cover, tetap saja apa yang dipakai dan
digunakan seseorang memberikan kesan tertentu pada orang lain. Saat kita melihat orang
memakai baju glamour dengan perhiasan yang lengkap dari ujung kaki ke ujung kepala,
tentunya kita memiliki persepsi sendiri tentang orang itu meskipun kita bahkan tidak
mengenal langsung.
Proxemik
Proxemik adalah unsur jarak yang ada dalam komunikasi, yang menunjukkan hubungan
diantara orang yang berkomunikasi. Jarak kurang dari 45 cm menunjukkan bahwa hubungan
mereka cukup intim, jarak 75 – 120 cm menunjukkan jarak hubungan personal, jarak 120 –
360 cm menunjukkan jarak hubungan sosial, dan jarak 360 – 450 cm menunjukkan jarak
hubungan publik. (Baca juga: Psikologi Komunikasi)
Related Posts
8 Perspektif Fungsional pada Komunikasi Kelompok
8 Perspektif Komunikasi pada Opini Publik
8 Fungsi Komunikasi Tertulis Secara Umum
7 Fungsi Komunikasi dalam Kewirausahaan
8 Fungsi Etika dalam Komunikasi Kantor
Sistem Komunikasi Kelompok – Pengertian – Bentuk
7 Fungsi Kontak Mata dalam Komunikasi Non Verbal
8 Strategi Komunikasi Pembelajaran dalam Bahasa
8 Fungsi Diksi dalam Komunikasi Lisan dan Tulisan
Teori Hubungan Manusia dalam Komunikasi Organisasi
Previous
Next
Oleh : Ahazrina
Kategori : Dasar Komunikasi
Recent Posts
Recent
05 January, 2018
05 January, 2018
05 January, 2018
05 January, 2018
03 January, 2018